SYAIR DAN PANTUN TENTANG BATU KA’BAH
DAN BATU HAJARAL ASWAD
Dr. Rakib Janmary. Pekanbaru Riau Indonesia
JIKA
MUSLIM, MENYEMBAH KAKBAH,
SAAT ITU,
KAFIRLAH SUDAH
SANGAT
DILARANG, OLEH RASULULLAH
TIDAK
PERNAH, DIPERINTAHKAN ALLAH
BERBEDA DENGAN PANDANGAN,
ORANG LUAR
SEAKAN BATU KAKBAH,
DIANGGAP MAHA BESAR
HARUS DILURUSAKAN,
DENGAN SABAR
PENANYA YANG BODOH,
SUKA BERTENGKAR
BATU KAKBAH, BUKAN DISEMBAH
HANYA TEMPAT, PENYATUAN ARAH
AGAR MUDAH, DALAM BERIBADAH
UMMAT TIDAK, TERPECAH BELAH
HAJARAL ASWAD, BATU HITAM
MENCIUMNYA,
TIDAK HARAM
TIDAK PULA, DIWAJIBKAN
HANYA SUNNAT, MENURUT
TUNTUNAN
BATU HITAM ITU,
LAMBANG PERSATUAN
LIDAK LAPUK, KENA
HUJAN
KENA PANASPUN, TETAP
BERTAHAN
SEPERTI ITULAH,
TUNTUNAN TUHAN
BATU
KA’BAH, TIDAKLAH DISEMBAH
HANYA
TEMPAT, PENYATUAN ARAH
MUDAH
DALAM, BERIBADAH
UMAT TIDAK, TERPECAH BELAH
“Kata Nabi
Isa kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu
yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu
terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”
(Injil Matius 21:42)
Batu Penjuru dalam ayat ini sama
sekali tidak berhubungan dengan Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) yang ada di salah
satu pojok Ka'bah! Ka'bah Dalam Al-Quran
Tidak diketahui dengan pasti dari
mana asal-usul Batu Hitam yang kini terdapat di bangunan Ka'bah. Menurut
tradisi Islam, batu tersebut jatuh dari Surga. Ketika air bah di zaman Nuh
melanda, batu itu hilang. Tetapi dikemudian hari ditemukan oleh Ibrahim.
Sebagian umat Muslim juga percaya batu itu adalah meteorit.
Sebuah Hadits mengatakan, saat batu hitam itu jatuh dari
Firdaus, warnanya lebih putih dari susu. Tetapi kemudian hitam karena dosa
keturunan Adam. Menurut sejarah, Batu Hitam pernah dihancurkan oleh
tentara-tentara pemberontak Islam hingga berkeping-keping.
Mencium Batu Hitam (al-Hajr
al-Aswad) adalah kerinduan semua Muslim. Nyata jelas kerinduan itu ketika
mereka menunaikan ibadah haji. Mereka berlomba bahkan rela saling dorong
agar dapat mencium, atau paling tidak menyentuhnya. Sementara di sisi lain,
Islam sangat melarang pemujaan berhala.
Apakah Batu Hitam atau Isa Al-Masih Merupakan “Batu Penjuru”?
Injil, Rasul Besar Matius 21:42
bicara tentang “Batu Penjuru”. Seorang Muslim yang mengunjungi situs ini,
memberi komentar mengenai “Batu Penjuru”. Menurutnya, “Batu Penjuru” adalah
Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad), sehingga ayat ini menjadi bukti bahwa Injil-pun
bicara tentang Ka'bah.
Jelas “Batu Penjuru” yang
disebut pada ayat di atas sama dengan Batu Hitam yang terdapat di Ka'bah.
Batu Penjuru yang terdapat dalam Injil merujuk JUGA pada Isa Al-Masih. Dia
telah menjadi DIIBARATKAN Batu Penjuru KAKBAH HAJARAL ASWAD yang dibuang
(ditolak) dan dihancurkan (disiksa) oleh orang-orang yang menolak-Nya. “ Nabi Isa juga Nabi Muhammad menurut ulama, bagaikan batu HITAM ITU yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu
sendiri--, namun ia telah menjadi batu penjuru” (Injil, Surat Para Rasul 4:11) Maaf apa yang ada dalam Injil, intinya sudah ada daalam Quran, sekaligus diluruskan oleh Al-Quran sebagai PERJANJIAN TERAKHIR The end of tastemen...Suhanallah...
Nabi Isa menurut keyakinan sebagian orang, melalui kehancuran-nya (penyaliban-nya) disediakan jalan untuk
menghilangkan dosa manusia. “Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan Allah”
(Injil, Surat 2 Korintus 5:21). ELI-ELI LAMA SABACHTANI, Nabi tidak rela disiksa, "Oh Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?
Keselamatan itu hanya dari Allah bukan dari Batu Penjuru bukan pula dari Nabi Isa (Isa Al-Masih)
No comments:
Post a Comment