Saturday, March 9, 2013

CIRIK BERANDANG PENAKLUK ATASAN


MOHON JANGAN DILAKUKAN. SAYA TULIS INI SUPAYA UMAT ISLAM JANGAN TERJEBAK. HATI-HATI. (M.RAKIB JANIB JAMARI).
khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita.
Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..

Inilah Bulu Perindu Asli Kalimantan



khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.


Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk menggunakan bulu perindu ini.
kekatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi

khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak Tanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.


"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"


"Saya tidak tahu lagi harus mengucapkan apa, kecuali mengacungkan kedua jempol saya untuk Bulu Perindu Sukma Milik Bapak adi, dalam tempo 7 hari saja istri saya yang selingkuh dengan pria lain kembali ke pelukan saya serta memohon ampun dan sungkem kepada saya,
dengan membaca petunjuk Bapakadi langsung saya praktekan saran yang dibilang Beliau dan Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan.
"

Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing.

Sepasang
 Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling menjauh.
Sekedar informasi  bulu perindu sampai ke luar negeri, 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6HHeM8QL5xXC6uDKRrddosdBP5lHXYu7qr3FvHrwhSoSk6maUzyd0oefQc2NCx8GMCTXvWH_I9IDxbDrrU5WS8ShSeqniPuCg2tLAsU37vOnT8hCivZS9_3FrQTBjt86Ol-P6CoQRSfkj/s320/JNE.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqgcAfWYveVbVqQZlIsZPhz51VS2Mxv7X8haEZCD4xkYYAvHK7Uvtpe3kSMuvSwl-e0hozBpeOamJ_3N2OEppnPQxJu6O5Q8oA1VruD35u4-RTGUlfVguUF_-epzAlb-5hrpBJ9YwY33vq/s320/tiki.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU0nqFMd9hqyXAUzme7F9XYXcKtKQGE4Phyphenhyphent2EFGybcHe9GeOAoMK75OqeX5uKmZ8z8G1I20lFkIojYUb6m2LGVCZpkbKtzBuxvyU6vIo8_pCaX47e3YsRDTpl3-7nDAMLNyyQLHKL3_ZH/s320/pos.jpeg

Testimoni MASRIADI

Dasyatnya kekuatan Bulu Perindu tingkat 1.

Judul di atas adalah kata yang pas untuk menceritakan pesona mistis daro kekuatan Bulu Perindu ini,
yang saya alami langsung pada waktu sebelum menjadi konsultan spiritual PTD Hawa Murni.
Kisah yang saya alami pada penghujung tahun 1997 pada waktu memang saya masih lajang dan memang lagi jomblo alias tidak punya pacar,
apalagi pekerjaan yang tetap.pada kejadian yang berkaitan dengan bulu perindu ini tentu mungkin bagi kebanyakan orang sih biasa saja tapi bagi saya memang luar biasa yang berujung pada ketertarikan saya pada dunia spiritual dan metafisika.
Pada saat dilema tidak punya pacar dan pekerjaan, banyak yang sudah saya lakukan ntuk mendapatkan kebutuhan yang menurut saya sangat penting dalam menjalani hidup ini.
banyak yang mengakan pada saya pada waktu itu seperti ini.."hey..carilah pekerjaan ..mana tau kalau kamu kerja ada mau kamu pacari nanti." sedangkan pada waktu itu saya berpikir keras bagaimana caranya agar bisa mendapatkan pekerjaan ,
banyak sudah orang pintar yang saya temui untk meminta amalan2 untuk agar mudah mencari pekerjaan, Alhamdulillah..setelah banyak melakukan wirid yang tujuannya untuk mendapatkan pekerjaan terkabul dan saya bekerja di sebuah perusahaan kayu dan di angkat sebagai teli atau juru tulis bahan yang akan keluar dari perusahaan itu.
pekerjaan yang menurut saya enak dan tidak melelahkan dalam aktivitasnya.
Memangdalam pekerjaan saya sudah punya dan kalau menurut saya ni..pasti banyak wanita yang tergila2 pada saya kalau melihat dari segi sosial kehidupan saya apalagi pekerjaan yang saya tekuni.
Tapi..! ternyata tidak seperti yang saya pikirkan dan saya hayalkan sebelumnya, setiap wanita yang saya tegur berharap mendapatkan senyum tidak saya dapatkan semuanya seolah2 membenci saya..hmm kayak melihat hantu saja dalam hatiku berkata..apa yang aneh ya..
untk mencarari tau apa kira2 yang terjadi akhirnya saya kembali kepada orang2 pintar yang dulu saya temui..dan mereka mengatakan aura kamu hitam untuk urusan asmara dan harus di ruwat, baik..semua saran dari orang pintar itu saya turuti seperti di ruwatmandi kembang dan segala macam wirid dan mantra saya baca, namun setelah sekian lama hasilnya nihil...tetap saja apa yang saya inginkan tidak terkabul.
Dalam hati saya berkata mungkin gk jodoh kali sama dukunnya.kemudian saya cari lagi orang pintar yang lain eh hasilnya sama saja ..nihil..
Sempat putus asa sebetulnya untuk urusan asmara dua tahun punya pekerjaan tetap saja gk bisa punya pacar..
Keluh kesah ini saya ceritaka kepada seorang teman baik yang memang tinggal satu desa namun sudah lama tidak jumpa di karenakan dia sudah berkeluarga..dan tinggal di rumah mertuanya atau di rumah orang tua istrinya.
kebetulan memang mungkin Allah mempertemukan kami untk memecahkan masalah sulitnya urusan asmara yang saya alami.
singkat cerita dia mengajak saya ke rumah seorang pembimbing spiritual yang memang di katakan demikian karena Bapak ini tidak mau di sebut orang pintar atau dukun namanya Bapak Misriadi (yang sekarang menjadi guru saya >red) pada waktu itu saya di beri benda berupa akar kecil yang saat itu di beri air di bergerak2 sendiri jujur pada waktu itu saya takut dan takjub melihatnya.
setelah Bapak misriadi memberi saya benda tersebut kemudianberpesan untuk membaca mantranya pada waktu akan tidur dan keluar rumah, memang pada waktu itu saya di beri benda yang seperti akar tersebut bersama sebaris mantera yang kemudian baru tau kalau itu adalah Bulu Perindu yang melegenda yang banyak di ceritakan orang.
sampai nya di ruma apa yang di sarankan Bapak itu saya kerjakan membaca mantranya waktu akan tidur dan setiap keluar rumah.
Bapak itu berpesan dalam tiga hari kamu akan merasakan hasilnya..hmm dalam hati saya berkata apa iya dalam tiga hari..?
setelah tiga hari saya membaca mantra itu ada ke anehan yang saya alami seperti orang2 yang di sekitar saya khususnya wanita seakan2 kok takut melihat saya...dalam hati bingung.."apa ada yang salah ya..dalam mantranya kok semua pada takut ngelihat saya (wanita).
kemudian saya kembali pada bapak itu dan menceritakan apa yang saya alami, kata bapak hasilnya akan saya lihat dalam tiga hari ..kok semua pada takut ngelihat saya apa ini hasilnya..orang jadi takut.. eh bapak itu malah senyum..itu adalah proses membuang semua aura hitam kamu katanya..jadi tubuh kamu memang pada saat hari ketiga akan jelek karena aura hitam itu sedang keluar..apa iya dalam hati saya menjawab.
lakukan terus apa yang saya suruh kerjakan sampai hari ketujuh..setelah pulang dari rumah beliau malam harinya tetap saya kerjakan membaca mantra tersebut walau ada keraguan dalam hati..
Ajaib..! pada hari keempat setiap orang yang memandang saya tersenyum tua muda semuanya begitu melihat saya tersenyum..dan Ajaibnya seorang wanita yang dari dulu tidak pernah menegur saya apalagi lagi terenyum pada hari itu kok tiba2 saat saya melintas di depannya berkata,,"mau kemada mas Adi..:) wadoh..gk salah ni..malamnya saya tidak bisa tidur mengigat semua yang saya alami satu harian ini..di kantor pun demikian semuat kariyawan wanita yang saya bawahi semuanya menjadi aneh..baik semuanya ada yang ngajak makan bareng lah ..ngajak pulang sama lah..pokoknya anehlah melewati hari2 belakangan ini.
bahkan ada yang tampa sungkan nembak langsung agar saya menjadi pacarnya..setelah kejadian itu banyak banyak wanita yang saya pacari karena merasa setiap yang saya ajak jalan atau pacaran tidak ada yang menolak bahkan banyak yang ngantri..memanga pengaruh mistis Bulu peridu memang tidak ada duanya.
karena seringnya konsultasi atas masalah asamara kepada Bapak MIsriadi saya resmi menjadi muridnya..dan sampai sekarang sudah hampir 13 thun lamanya dan dengan amalan yang beliau berikan saya telah menikah dan mempunyai seorang istri dan Alhamdulilah seorang sarjana dan mendapakat dua orang Putri,
saapai hari ini PTD Hawa Murni telah menunjuk saya sebagai KOnsultan PTD Hawa murni untuk urusan problem rumah tangga,asamara,dan jodoh,
ternyata Bulu Perindu yang di berikan GUru saya itu adalah Bulu Perindu Tingkat 1 yang memang tujuanya untuk umum agar di cintai banyak orang.
Sekelumit kisah Bulu Perindu


BULU PERINDU

Alkisah seekor induk burung Rajawali/Elang, membuat sarang diatas pohon yg sangat tinggi sekali di Gunung Bondang. Ianya sedang mau beranak, dan tak ingin jika sudah melahirkan kelak, anak2nya pada jatuh dan pergi sebelum masanya dia menjadi besar dan kuat. untuk itulah sang induk Rajawali/Elang perlu satu bentuk "pegangan".
 

Maka mulailah ia mencari-cari, terbang berputar kesana kemari menyusuri sungai, dengan pandangan matanya yg fokus layaknya memiliki Infra Red. Tampaklah akhirnya dari ketinggian, sebentuk kecil tetumbuhan layaknya cacing. Nampak jelas tetumbuhan itu ada diatas air sungai, dan anehnya malah seolah hidup berenang melawan arus sungai yg deras.
 
Segera sang induk menukik tajam kebawah dan menangkapnya dengan paruhnya. Kemudian dibawa terbang dan diletakkan di sarangnya.

Tidak lama kemudian, melahirkanlah ia dengan bahagia, ada beberapa anak rupanya yg telah ia lahirkan. ketika anak2nya lapar dan perlu makanan, pergilah sang induk burung dengan
tenangnya. karena ia sangat meyakini, anak2nya akan terjaga dari pengaruh gaib si Bulu Perindu yg ada pada sarangnya tersebut.
Yg dengan bulu perindu itu, anak2nya pada betah dan tidak nakal untuk meloncat kesana kemari, sangat betah betah banget tinggal di sarangnya.

Sampai saatnya si anak burung dewasa. Mulailah latihan2 mengarungi angkasa. yang karena semangat terbangnya, si anak burung jadi lupa untuk segera pulang.

Namun Sang induk burung sudah begitu yakin. Cukup dengan memegang Bulu Perindu pd sarang tersebut, kemudian ia membaca mantera berupa siulan dan jeritan tajam, maka dipastikan semua anak2nya yg pergi terbang jauh, semuanya terpanggil dan tidak ada yg bisa melawan, semuanya datang kembali..
Wassalam Masriadi 085261043031






 Penulis : RUSDI 


Inilah kisah mistis tentang ramuan pelet super ampuh yang berasal dari daerah Sumatra. Seorang gadis yang termakan ramuan ini, hanya dalam waktu 6 jam dijamin langsung minta dinikahi oleh pemuda yang semula dibencinya. Apa rahasia ramuan ini...?
 

Sama seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, daerah Sumatra juga menyimpan berbagai macam ilmu gaib. Salah satunya tentang keanekaragaman ilmu pelet, baik berupa jampi-jampi, mantera, atau berupa sarana mistis lainnya. Salah satunya adalah serbuk yang diaduk dengan kopi atau teh manis. Siapa saja, tak peduli pemuda atau gadis, jika termakan ramuan pelet ini akan datang ke rumah orang yang memberikan ramuan tersebut padanya.
 
Begitu hebatnya serbuk gaib tersebut, sehingga korbannya akan menyerahkan dirinya sambil mengemis, memohon agar dapat diterima cintanya. Bahkan seorang gadis tak segan meminta agar segera dinikahi.
 
Ilmu pelet dengan media berupa serbuh tersebut di daerah asalnya, Minangkabau, disebut sebagai Cirik Barandang. Seorang gadis atau bujang yang termakan ramuan Cirik Berandang ini dijamin akan mabuk kepayang. Siang hari teringat pada si pembuat ramuan, dan malam harinya akan terbawa dalam mimpi. Bahkan pemuda atau gadis yang memberikan ramuan Cirik Barandang datang dalam mimpi sebagai seorang puteri raja, sang pangeran yang sangat mempesona. Dalam mimpi itu, mereka bukan sekedar bercumbu atau bermesraan. Tapi berhubungan intim hingga mencapai orgasme.
 
Biasanya, ramuan Cirik Barandang dipergunakan seorang pemuda jika cintanya ditolak mentah-mentah oleh gadis pujaannya. Merasa dihina oleh seorang gadis sombong, bahkan bukan sekedar cinta ditolak, tapi si pemuda juga dicaci maki dengan kata-kata sangat menyakitkan hati.
 
Karena itu kemudian seorang pemuda datang ke rumah dukun yang mahir membuat ramuan Cirik Barandang. Oleh sang dukun diberikan ramuan racikannya agar ditaburkan dalam teh manis, kopi, jus, atau panganan berupa kue yang akan dimakannya.
 
Celakanya, ramuan pelet ini tidak hanya digunakan oleh para pemuda yang sakit hati karena ditolak cintanya dan dihina oleh si gadis pujaan. Berdasarkan fakta, para laki-laki tua di Ranah Minang, terutama berlangsung di zaman lampau, banyak juga yang meminta bantuan dukun jika akan menambah isteri berusia gadis belia. Mereka menggunakan Cirik Barandang untuk membuat si gadis mabuk kepayang.
 
Dengan ramuan Cirik Barandang ini, sang gadis yang semula benci dan menolak mentah-mentah lamaran laki-laki gaek alias bandot tua itu, umumnya akan berubah menjadi tergila-gila, mengemis dan minta dinikahi. Celakanya lagi, karena terbius oleh harta si bandot tua, kebanyakan orang tua gadis justeru bekerja sama untuk ìmengobatiî anak gadisnya agar mau diperisteri, meski bersatatus sebagai isteri kedua, ketiga, atau keempat sekalipun.
 
Cirik Barandang merupakan sarana pelet yang telah berusia sangat tua, bahkan mungkin sangat langka. Kendati demikian, bukan berarti pemegang ramuan super ampuh ini sepenuhnya punah. Diperkirakan, ada orang-orang tua atau sepuh yang tinggal di pedesaan Minangkabau yang masih menguasai petunjuk pembuatan ramuan pelet ini. Sebagai bukti, beberapa waktu silam Penulis mendapat kesaksian langsung dari satu keluarga, yang anak gadisnya sempat menjadi korban keganasan Cirik Barandang.
 
Kisah mistis ini dialami oleh seorang gadis cantik dan imut-imut, yang hingga kini masih tercatat sebagai mahasiswa di salah satu universitas swasta di Kota Padang. Ayahnya memang penduduk asli dari Ranah Minang. Ketika lebaran Idul Fitri lalu (sekitar Januari 2006) si gadis ikut mudik bersama kedua orangtuanya, yang kebetulan kampung halamannya terletak di sebuah desa pelosok di Sumbar, tak dinyana gadis malang ini termakan ramuan Cirik Barandang.
 
Demi menjaga privacy keluarga dimaksud, Penulis sengaja merasahasiakan nama-nama pelaku dalam kisah ini. Jika ada nama pelaku dalam kisah ini sama dengan nama Pembaca Kisah Mistis, di manapun berada, maka itu hanya kebetulan saja. Nah, inilah kisah mistis lengkapnya...:
 
Sudah sepuluh tahun Sabirin, ayah Bunga, tidak pernah mudik ke kampung halamannya yang terletak di wilayah pelosok Sumbar. Karena rindu yang begitu menggumpan, lebaran tahun lalu, Sabirin bersama seluruh anggota keluarganya pulang kampung.
 
Acara mudik itu membuat semua anggota keluarga Sabirin begitu bersuka cita. Namun tidak demikian dengan Bunga, anak gadis Sabirin yang tengah tumbuh dewasa. Bagi Bunga, ikut mudik bersama ayahnya merupakan pengalaman sangat tidak menyenangkan. Mengapa?
 
Diam-diam, Bunga rupanya punya kesan tersendiri terhadap kampung kelahiran ayahnya yang masih kolot memegang petatah-petitih leluhur itu. Setidaknya, pengalaman sepuluh tahun lalu ketika pulang kampung bersama ayah masih terbayang dalam benak gadis kuning langsat ini. Di kampung ayahnya yang kolot itu masih serba pantang. Tidak boleh makan di depan pintu, duduk di atas kursi sementara orang-orang tua di bawah, bahkan pantang bersenandung di malam hari.
 
Sebagai gadis yang hidup dan dibesarkan di alam yang telah modern, Bunga tidak suka ditegur dan diatur oleh pantangan-pantangan yang baginya omong kosong itu.
 
Ingat hal tersebut, Bunga sebenarnya malas ikutan mudik. Dia lebih senang tinggal di rumah saja. Tapi karena semuanya ikut, maka dia pun terpaksa ikut juga. Dia tak berani tinggal sendirian di rumah orang tuanya yang besar itu.
 
"Di kampung ayah, kau tidak boleh berpakaian seperti di kota, Bunga!" Belum-belum ibunya mengingatkan.
 
"Bunga harus memakai baju kebaya dan memakai jilbab kan, Bu?" Bunga balik bertanya sambil sedikit mencibir.
 
"Iya! Dan kau harus berkata sopan santun pada setiap orang yang bertemu denganmu," nasihat sang ibu lagi.
 
"Iya, Bunga mengerti!"
 
"Ingat, selain itu kau tidak boleh berlaku judes jika ada pemuda setempat menggodamu dan menjahilimu!"
 
"Memangnya kenapa, Bu?" Bunga balik bertanya. Maklum, hal yang satu ini baru didengarnya. Sewaktu datang pertama kali kampung halaman ayahnya, usia Bunga kala itu memang baru 11 tahun. Jadi, sang ibu tidak merasa perlu menyampaikan pesan ini.
 
"Jika kau berlaku judes, nanti pemuda itu akan memeletmu. Kau akan tergila-gila padanya dan minta dinikahi. Ingat itu!"
 
Bunga malah tertawa lucu mendengar nasehat ibunya. "Kalau pemuda itu anak orang kaya apa salahnya, Bu?" candanya sambil menahan tawa.
 
Sang ibu menarik nafas berat. "Ini serius, Bunga! Pokoknya ibu tidak ingin kau dipelet pemuda di sana!"
 
"Mengapa ibu begitu cemas sih," balas Bunga. "Kita kan hidup di alam modern, Bu. Ngapain sih kita harus percaya hal-hal semacam itu?"
 
Ibu Bunga tidak menjawab, tapi hatinya sangat kesal melihat sikap putrinya yang cantik itu. Sebagai ibu, dia merasa wajib untuk mencemaskan Bunga. Karena anak gadisnya itu agak tomboy, maka jika digoda laki-laki dan dia kurang berkenan, maka dia pasti akan membalasnya dengan sikap yang agak keterlaluan. Sudah beberapa kali sang ibu mendengar Bunga membalas lelaki yang menggoda, atau berbuat kurang ajar padanya, dengan makian. Bahkan, Bunga berani menampar wajah laki-laki yang usil menjahilinya.
 
"Ibu tidak perlu mencemaskan Bunga. Percayalah, Bunga akan mengingat nasehat ibu dan mengindahkan semua nasehat ibu," ujar Bunga seakan coba menenangkan perasaan ibunya. Sang ibu pun menarik nafas lega. Dia berharap Bunga memang akan mematuhi nasehatnya....
 
***
 

Hari sudah pukul sembilan pagi, tapi Bunga masih bermalas-malasan di tempat tidur. Udara dingin pegunungan membuatnya malas bangkit dari ranjang. Padahal, bagi warga kampung bangun di pagi hari merupakan suatu keharusan. Terlebih buat anak gadis seperti bunga. Masyarakat menganggap tabu anak gadis tidur hingga siang hari.
 
Sambil bermalas-malasan di tempat tidur, Bunga mendengar neneknya menceracau karna dia belum juga keluar dari dalam kamar. Suara Upik, saudara sepupunya, yang berusaha membangunkan dirinya tidak membuat Bunga beranjak dari atas ranjang.
 
Bunga yang bandel itu akhirnya bangun setelah sang nenek bersiap menyiram tubuhnya dengan segayung air. Sambil tertawa-tawa dan berteriak ampun, dia segera lari ke kamar mandi yang terletak di belakang rumah.
 
Hari itu memang hari Minggu itu, hari pekan di kampung ayahnya. Upik bermaksud mengajak Bunga pergi ke pasar. Karena itulah Bunga mengenakan pakaian yang paling bagus. Dengan baju kebaya panjang khas Minang, penampilan Bunga terlihat sangat feminim. Berulang kali sang nenek memuji penampilan cucu kesayangannya ini.
 
Sementara itu, di rumah nenek Bunga ada Malin, anak angkat nenek Bunga. Dia anak yatim piatu. Usianya lima tahun lebih tua dari usia Bunga. Tanpa seorang pun tahu, rupanya sejak pandangan pertama diam-diam Malin jatuh hati pada Bunga.
 
Suatu hari, persisnya minggu kedua Bunga berada di kampung ayahnya, terjadilah suatu peristiwa. Harinya juga hari Minggu, dan seperti Minggu kemarin Upik juga berniat mengajak Bunga jalan-jalan ke pekan.
 
Karena hari sudah siang dan Bunga seperti biasa belum bangun, tanpa menaruk curiga nenek Bunga menyuruh Malin untuk membangunkan cucu kesayangannya itu. Tentu saja perasaan Malin sangat girang mendapat tugas ini.
 
"Bunga, bangun hari sudah siang!" Malin mengingatkan sambil menggedor pintu kamar tidur Bunga yang terkunci dari dalam.
 
Samar-samar Bunga mendengar suara Malin. Namun, dia hanya menggeliat. Hatinya kesal karena tidurnya yang pulas diusik oleh Malin.
 
"Bunga, Upik menunggumu di ruang tamu!" Kali ini suara Malin agak keras, dan gedoran di pintu kamar juga semakin keras.
 
"Iya, aku bangun!" Teriak bunga, kesal.
 
"Lekasan, Upik sudah sedari tadi menunggumu!" Suara Malin semakin meninggi.
 
"Binatang kamu! Dengar tidak sih, aku akan segera bangun?!" Emosi Bunga jadi meledak. Bergegas dia membuka pintu kamar tidurnya. "Lin, kalau bangunkan orang pakai otak, ya!" Bentaknya di hadapan Malin.
 
Pemuda dusun itu tertegun sejenak. Wajahnya merah padam. Hatinya terasa nyeleki sebab gadis yang diam-diam dikaguminya menyebut dirinya sebagai binatang dan tak punya otak. Dua kata-kata itu rasanya begitu menyakitkan. Malin menatap wajah Bunga dengan perasaan sakit hati.
 
"Apa lihat-lihat?!" Bentak Bunga lagi tidak senang dipelototi Malin seperti itu.
 
Malin terdiam, tapi tatapannya semakin nanar. Bunga rupanya semakin kesal, sehingga secara refleks tangan kanannya menampar wajah anak muda itu.
 
Malin terdongak menerima tamparan Bunga yang kebetulan adalah gadis pemilik Ban Hitam. Bukannya menyesal, Bunga yang tomboy malah merasa puas hatinya. Dia tak sadar, emosinya ini telah membuatnya lupa pada nasehat ibunya agar jangan berbuat kasar pada pemuda kampung ayahnya.
 
Tanpa dinyana, perasaan sakit hati Malin pada Bunga menjadi lengkap sudah. Seumur hidupnya baru pertama kali ini dia dihina dan dicaci maki seorang gadis cantik. Lebih menyakitkan lagi, hal itu dilakukan oleh gadis yang diam-diam sangat dia cintai dan kagumi.
 
Betapa hancur hati Malin, seperti diiris-iris sembilu, dan seperti kaca terempas di batu. Pecah berkeping-keping tanpa harapan untuk merangkainya kembali.
 
Kejadian pagi itu, sepanjang hari terus saja muncul dalam pikirannya. Malin benar-benar merasa sangat terhina karena disamakan dengan binatang yang tidak punya otak. Dan tamparan itu, sungguh begitu menyakitkan. Bukan wajahnya. Tapi hatinya yang terdalam. Ya, hati yang penuh cinta dan kekaguman itu berubah penuh dengan kebencian.
 
Tiba-tiba muncul dalam hati Malin niat untuk membalas perlakukan Bunga. ìAku akan membuatnya bertekuk lutut dan mengemis cinta padaku.î Bisik hati Malin.
 
Malam harinya, selesai shalat Isya di Masjid, Malin mendatangi rumah Datuk Maruhun. Sang Datuk adalah dukun kampung pemilik ilmu pelet Cirik Barandang. Usinya sudah mencapai 75 tahun. Kendati demikian, jangan heran jika dia masih mempunyai isteri yang sebaya dengan usia cucunya, yakni 25 tahun. Hal ini terjadi tentu saja berkat kehebatan ilmu pelet yang dimilikinya.
 
Di hadapan Datuk Maruhan, Malin berterus terang menceritakan perlakuan kasar Bunga pada dirinya. Sang Datuk merasa sangat kasihan pada Malin. Dia menyanggupi akan membantu Malin untuk membalaskan sakit hatinya.
 
"Ini ramuan Cirik Barandang. Ingat, bubuk ini harus kau taburkan dalam gelas minumannya," pesan Datuk Maruhun ketika memberikan bungkusan berupa kain putih kecil.
 
Di dalam bungkusan kain itu tentu saja terdapat serbuk yang telah dibacakan jampi-jampi ramuan Cirik Barandan.
 
"Terima kasih, Datuk. Ini untuk sekedar membeli gula!" Malin memberikan uang 30 ribu rupaih pada Datuk Maruhan. Laki-laki gaek itu menerimanya dengan senyum.
 
Singkat cerita, kesempatan menaburkan ramuan pelet Cirik Barandang diperoleh Malin pada hari ketiga setelah dia menerima ramuan sakti tersebut dari tangan Datuk Maruhan. Ketika itu Bunga sedang membuat jus alpukat dalam gelas, dan tanpa dinyana tiba-tiba sang nenek memanggilnya.
 
Tanpa rasa curiga. Bunga meninggalkan begitu saja jus buahnya di atas meja. Kesempatan ini segera digunakan oleh Malin. Setelah merasa aman, dia menaburkan serbuk Cirik Barandang dalam gelas minuman itu. Setelah selesai mengerjakannya, Malin pun segera pergi.
 
Setelah menaburkan ramuan Cirik Barandang, Malin sengaja tidak pulang ke rumah orang tua angkatnya. Keluarga nenek Bunga sibuk mencarinya, tapi tidak tahu dimana Malin berada.
 
Rupanya, reaksi pelet Cirik Berandang sangat cepat sekali. Hanya dalam tempo 6 jam Bunga menjadi tidak sadarkan diri. Aneh, dia menyebut-nyebut nama Malin, bahkan tanpa sadar menyatakan perasaan cintanya. Perasaan rindu ingin bertemu Malin tidak dapat ditahannya lagi.
 
Dengan merengek-rengek, Bunga meminta Sabirin, ayahnya, agar mencari Malin. Sabirin merasa agak bingung, sementara Bunga terus meminta agar ayahnya segera mencari Malin. Tapi di mana Malin harus dicari? Anak itu seperti hilang ditelan bumi.
Sementara itu, tidak malam tidak siang, Bunga terus bermimpi bersetebuh dengan Malin. Bunga benar-benar merasa sangat tersiksa oleh rindunya. Hampir sepanjang hari dia menyebut-nyebut nama Malin. Bahkan, saat matanya terpejam tak jarang dia merintih-rintih seperti orang yang tengah kenikmatan dalam olah seks. Sementara itu juga mulutnya tak henti menyebut-nyebut nama Malin dengan suara mendesah penuh gairah.
 
Sabirin, ibu Bunga dan neneknya akhirnya sadar sesuatu yang gaib telah terjadi pada diri Bunga. Atas saran nenek Bunga, Sabirin akhirnya mendatangi rumah Datuk Maruhan. Di hadapan sang Datuk, Sabirin menceritakan keadaan anak gadis yang rupanya telah menjadi korban pelet dari pemuda bernama Malin.
 
"Anak gadismu termakan ramuan Cirik Berandang!" Kata Datuk Maruhan memberikan penjelasan.
 
"Siapa yang memberikannya, Datuk?" Tanya Sabirin.
 
"Siapa lagi kalau bukan pemuda yang disebut-sebut namanya oleh anak gadismu itu."
 
"Jadi Malin yang melakukannya?"
 
Datuk Maruhan mengangguk. "Benar, dia datang padaku dan kuberikan ramuan itu. Dia sakit hati karena anak gadismu telah berbuat keterlaluan padanya," jelas Datuk Maruhan. Dia lalu menceritakan bagaimana perlakukan Bunga terhadap Malin.
 
Sabirin tercenung beberapa saat lamanya. Dia menyesali perbuatan Bunga yang telah melanggar adat kesopanan itu.
 
"Maafkan anak gadis saya, Datuk. Saya minta dengan sangat agar Datuk sudi menyembuhkannya!" Pinta Sabirin setengah menghiba.
 
"Baiklah, ini serbuk penawarnya!" Kata Datuk Maruhan. Setelah dibacakan mantera serbuk penawar itu diberikan pada Sabirin.
 
"Terima kasih Datuk. Ini untuk membeli tembakau," ujar Sarbini menyalami Datuk Maruhun dengan menyelipkan uang 100 ribu. Datuk Maruhan menerimanya dengan tersenyum gembira.
 
Beberapa saat setelah meminum serbuk penawar, Bunga kembali pada keadaan semula. Dia tidak lagi menyebut-nyebut nama Malin, bahkan dia sangat membencinya setengah mati.
 
Sabirin dan seluruh keluarga nenek Bunga berusaha mencari Malin, tapi Malin sudah pergi jauh. Malin bersumpah tidak akan menginjak rumah nenek Bunga lagi.
 
***
 

Demikianlah kisah mistis tentang kehebatan ramuan pelet Cirik Barandang. Keampuhan media pelet ini sangat sulit ditandangi. Sayangnya, tak mudah mencari informasi mengenai orang tua yang masih memiliki resep ramuan leluhur yang sangat langka ini. Sosok seperti Datuk Maruhan seperti pada kisah ini termasuk manusia yang sangat langka dan sulit ditemukan.
 
Tidak diperoleh informasi dari bahan apa sajakah sebenarnya ramuan Cirik Barandang ini dibuat. Namun, diperoleh sedikit petunjuk bahwa salah satu bahannya adalah (maaf) ujung kotoran manusia, dalam hal ini si pembuat Cirik Barandang tersebut.
 
Semoga, ulasan mengenai Cirik Barandang ini dapat menambah wawasan kita tentang ilmu-ilmu gaib yang bertebaran di sekitar kita. Terutama, hal ini penting diketahui oleh kaum Hawa, agar senantiasa berhati-hati dalam bersikap, terutama ketika mereka berada di suatu tempat atau wilayah yang masih kuat memegang tradisi nenek moyang. Ingat pepatah: "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook