KATA PENGANTAR
Kata Kata Lucu - Tebakan Lucu.
Begitu banyak yang bisa diungkapkan dengan kata, bahkan ia pun bisa jadi obat
mujarab untuk stress. Kumpulan Kata-kata lucu dengan gaya Tebakan
Lucu gaya humor berikut ini cocok buat di ungkapkan ketika anda sedang
berkumpul dengan teman, sahabat dan keluarga, tetapi kalau sedang berduaan
dengan pacar boleh juga dan yang lebih cocok yaitu dengan memberinya kata kata romantis lucu.
Misalnya, bagian
tubuh mana yang dimiliki manusia yang enggak pernah basah?
tulang kering…
penyakit apa yang
terkenal di cina ?
Kungflu
Apa Bahasa
Indianya bahan dapur?
Tumbar , miri ,
jahe hahahahaha….
Lemari apa yang
bisa dlipat dan dibawa kemana – mana ?
Lemaribuan
sendirian aja
takut, apalagi rame-rame…?
lewatin jembatan
rusak
ada 5 orang super
gendut, berpayung dalam 1 payung kecil,,tapi aneh nya mereka gag
keujanan,,kanapa coba?
...ya kan enggak
ujan?
Banyak
sastra Jawa , Bugis dan Melayu
tergolong dalam genre tradisional yang muncul dalam zaman sebelum berkembangnya
tradisi tulisan pencetakan. Puisi dalam Bahasa Melayu larut dalam jiwa
masyarakat Melayu tidak hanya sebagai satu hasil kesenian,
tetapi juga mengjangkau alam mistik, berperanan sebagai wadah pemeliharaan
adat, pembinaan sahsiah, pengajaran agama, pengajaran ilmu pengasih,
pertahanan, hiburan, dan kepercayaan.
Oleh karena itu kami akan membahas beberapa Sastra Melayu. Pantun, Mantra, Seloka, dan Bidal itulah yang akan kami jelaskan di makalah ini. Mudah-mudahan dengan diangkatnya judul ini dapat menambah wawasan kita mengenai sastra melayu. Kami tahu makalah ini kurang sempurna oleh karena itu jika ada kesalahan mohon maaf sebesar-besarnya. Terima Kasih, Selamat Mengarungi Dunia Sastra
PENDAHULUAN
Teka teki, humor, ilmiah serius dan
karya sastra baik yang berbentuk puisi maupun cerita fiksi merupakan salah satu
aspek penting yang perlu diajarkan kepada para generasi muda agar mampu
menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra untuk
mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Materi pembelajaran sastra di sekolah
mempunyai pengaruh yang besar bagi kehidupan siswa, sebab dapat meningkatkan
kepekaan siswa terhadap fakta yang ada di masyarakat, menghaluskan perasaan
siswa, serta membentuk kepribadian dan budi pekerti luhur.
Pembelajaran sastra di
sekolah-sekolah formal sejauh ini dapat dikatakan mengecewakan. Berbagai
lontaran kekecewaan itu dari tahun ke tahun tak pernah henti-hentinya.
Kekecewaan terhadap pembelajaran sastra itu dilontarkan oleh berbagai pihak,
antara lain, Sarjono (2000); Sayuti (2000); Kuswinarto (2001); Sarumpaet
(2004); Alwasilah (2004); Herfanda (2005).
Membelajarkan sastra adalah
membelajarkan karya seni yang merupakan hasil kreativitas pengarang. Tidak
tepat kiranya, jika membelajarkan sastra hanya memberikan fakta atau informasi
tentang judul cerita, nama pengarang, nama tokoh, tempat kejadian maupun
sinopsis cerita.
Pembaca hendaknya, diajak
menikmati keindahan karya sastra, menghargai pikiran dan karya cipta pengarang.
Karya sastra harus diajarkan secara apresiatif. Membelajarkan karya sastra
harus bersifat problematis serta memungkinkan siswa mengalami keterlibatan
psikologis dengan pengarangnya. Dengan cara demikian, karya sastra itu bermakna
di dalam diri siswa dan membangkitkan kreativitasnya.
Dalam kenyataan, bimbingan apresiasi yang menyangkut keseluruhan teks
jarang diberikan oleh guru. Guru seringkali hanya menyuruh siswa untuk melakukan
serangkaian kegiatan, misalnya membacakan puisi, membaca ringkasan cerita,
menghafalkan nama-nama pelaku cerita, judul, pengarang, dan tema yang semua itu
menjurus kepada hafalan tanpa makna. Seorang siswa
mungkin akan hafal seluruh nama pelaku
novel Burung-burung Manyar karya Mangunwijaya, tetapi bila ditanyakan bagaimana
kesannya terhadap watak Larasati (tokoh cerita dalam novel tersebut), mungkin
jawabnya akan ngawur saja. Hal itu disebabkan mereka memang tidak pernah
membaca seluruh cerita serta jarang mendapatkan bimbingan ke arah itu. Sering
pula siswa
tahu
tema dari beberapa puisi maupun novel, tetapi pengetahuan itu jarang didapat
melalui hasil penemuan sendiri, melainkan berasal dari pemberitahuan guru atau
dari hasil membaca ringkasan karya sastra. Dengan perkataan lain, unsur
menghafal memegang peranan yang sangat penting, sedangkan unsur partisipasi
aktif siswa untuk menghayati sendiri masih sangat minim (Sarumpaet, 2002).
Apabila situasi yang demikian itu masih terus
berlangsung, dapatlah diramalkan bahwa tujuan pembelajaran sastra yang ingin
dicapai hanya akan merupakan tujuan di atas kertas saja. Pembelajaran sastra
hendaknya berangkat dari karya sastra itu sendiri dan bukan teori sastra. Siswa
diberi keleluasaan berkenalan dan berkelana sebanyak mungkin dengan karya
sastra. Siswa diberi kesempatan menghayati secara personal akan karya sastra
itu. Mereka juga harus sampai pada kesimpulan tentang nilai keindahan yang
terkandung dalam suatu karya sastra. Perspektif pengarang dan diri siswa
sebagai wakil pembaca dapat diberikan. Karena penghayatan karya sastra harus
mendalam, maka pembelajaransastra lebih bersifat personal. Setiap siswa diberi
kesempatan untuk membaca secara cermat keindahan karya sastra dan kemudian
mendiskusikan di depan kelas tentang keindahan karya sastra itu. Siswa diberi
kesempatan untuk menikmati karya sastra dalam waktu yang cukup.
Dalam rangka ikut membenahi pembelajaran sastra, penelitian ini menyajikan
pembenahan yang menyangkut pendekatan pemahaman terhadap karya sastra baik yang
berbentuk puisi maupun cerita fiksi. Upaya tersebut dilakukan dengan cara
mengeksperimenkan tiga macam pendekatan pembelajaran sastra, yaitu pendekatan
semiotik, pendekatan resepsi sastra, dan
pendekatan struktural. Pendekatan
pemahaman terhadap karya sastra dalam interaksi belajarmengajar banyak ragamnya.
Oleh sebab itu, guru perlu memilih pendekatan pembelajaran yang paling efektif
guna mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
Dalam memilih strategi pembelajaran yang
efektif untuk mencapai tujuan, perlu diingat beberapa prinsip di antaranya
pemilihan pengalaman indah . Strategi mengajar yang dipilih haruslah
memungkinkan orang mengalami tingkah laku yang dirumuskan dalam tujuan,
memberikan kepuasan kepada siswa untuk mengalaminya, serta ada dalam
batas-batas kemampuan siswa untuk mengerjakannya. Berdasarkan latar belakang
tersebut di atas, permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut
di bawah ini. a. Apakah ada perbedaan pengaruh pembelajaran sastra dengan
menggunakan pendekatan semiotik, pendekatan resepsi sastra, maupun pendekatan struktural
terhadap kemampuan siswa dalam memahami makna karya sastra baik yang berbentuk
puisi maupun cerita fiksi? Perlu diketahui bahwa ketiga pendekatan tersebut
kesemuanya mengarah kepada upaya memberikan pemahaman pengalaman baru, yaitu
pengalaman sastra kepada para siswa.
b.
Pendekatan pembelajaran manakah yang paling efektif untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami makna karya sastra baik yang berbentuk puisi maupun cerita fiksi?
BAB
I
PENGETAHUAN UMUM
1.
Manakah
yang lebih halal, antara telur itik
(bebek) dibandingkan telur ayam?
(Jawaban: lebih halal telur itik
bebek, karena sudah kawin ia mandi, sedangkan ayam, sudah kawin, tidak mandi
junub.)
2.
Bagaimana
caranya, seorang laki-laki bisa menikah secara sah dengan anak kandung?
3.
Mengapa
setiap ayam berkokok, memicingkan matanya?
4.
Bagaimana
caranya manusia bisa menipu Setan?
5.
Bagaimana
caranya manusia bisa masuk ke dalam jin?
6. Apakah hukumnya
orang yang menginjak lansia di masjdil haram , mendapatkan barokah juga?
BAB
II
PERTANYAAN SERIUS
1.Berapa kilometer perjalanan
bumi perjam, dalam mengelilingi matahari?
2.Berapa persen bumi yang mengapung ke permukaan laut, dan berapa
persen yang tenggelam di bawah samudera?
3.Berapa besar bumi, dibandingkan matahari?
4.Berapa derjat celsius panas di permukaan matahari?
5.Siapa nama pilot yang mengebom Hirosima dan Nagasaki?
6.Apa bedanya antara kutub utara dan kutub selatan?
BAB
III
PANTUN HUMOR LUCU
1.
Kalau ada jarum
patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada pantunku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
2. Ibu membawa, bunga seruni
Membuat mataku, jadi melek
Sungguh sakit, mataku ini
Melihat ada, tulisan jelek
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada pantunku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
2. Ibu membawa, bunga seruni
Membuat mataku, jadi melek
Sungguh sakit, mataku ini
Melihat ada, tulisan jelek
3. Ketemu cewek, matamu melek
Bagaikan semut, ketemu gula
Sungguh enak, jadi orang jelek
Ketemu teman, sering dicela
4. Dua tiga, pisang batu
Membuat, monyet berkesan
Sungguh bagus. suaramu itu
Membuatku, jatuh pingsan
5. Si Tina dan Tini, berjalan-jalan
Banyak mengira, mereka kembar
Mengapa terbalik pakaian Batman
Celana dalamnya, ada diluar ?
6. Ada pepaya, ada mentimun
Ada mangga, ada salak
Daripada, duduk melamun
Mari kita, membaca sajak
Bagaikan semut, ketemu gula
Sungguh enak, jadi orang jelek
Ketemu teman, sering dicela
4. Dua tiga, pisang batu
Membuat, monyet berkesan
Sungguh bagus. suaramu itu
Membuatku, jatuh pingsan
5. Si Tina dan Tini, berjalan-jalan
Banyak mengira, mereka kembar
Mengapa terbalik pakaian Batman
Celana dalamnya, ada diluar ?
6. Ada pepaya, ada mentimun
Ada mangga, ada salak
Daripada, duduk melamun
Mari kita, membaca sajak
Seloka
1. Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
2. Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusui.
1. Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang
2. Baik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusui.
3. Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
4. Bunga melur cempaka biru,
Bunga rampai di dalam puan,
Tujuh malam semalam rindu,
Belum sampai pemuda tuan.
Bunga rampai di dalam puan,
Ruku-ruku dari peringgit
Belum sampai pemuda tuan
Rindu saya bukan sedikit
5. Mengapa aku, duduk di kursi,
Terlalu lama, duduk di bangku.
Bagaimana aku, tidak korupsi,
Gajin sebulan, habis seminggu.
6.Mengapa aku, naik taksi,
Karena di oplet, banyak yang nakal,
Bagaimana aku, tidak korupsi,
Jumlah
gajiku, tak masuk akal.
No comments:
Post a Comment