BAGIMANA RAKUSNYA SEORANG YAHUDI
Ada seorang lelaki YAHUDI, yang datang
kepada Nabi Isa a.s., ia ingin sekali bersahabat dengan beliau, karena itu ia
berkata : .... "Aku ingin sekali bersahabat denganmu kemana saja engkau
pergi." Jawab Isa a.s.: "Baiklah kalau demikian." Awalnya Nabi
Isa tidak tahu bahwa si Yahudi ini adalah orang yang paling rakus di dunia.
Pada suatu hari berjalanlah keduanya di
tepi sungai dan makanlah berdua tiga potong roti, Nabi Isa a.s. satu potong dan
satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Kemudian ketika Nabi Isa a.s.
pergi mengambil wudhuk dan minum ke
sungai, dan kembai roti yang sepotong itu tidak ada, lalu beliau bertanya
kepada si Yahudi sahabatnya: "Siapakah yang telah mengabil sepotong roti
?" Jawab sahabat itu: "Aku tidak tahu."
Maka berjalanlah keduanya, tiba-tiba
melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu dari anak rusa
itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa a.s.
menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia
dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa a.s. bertanya: Demi Allah, yang
memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang mengambil
sepotong roti itu ?" Jawab Yahudi sahabatnya: "Aku tidak tahu."
Kemudian keduanya meneruskan perjalanan
hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa a.s. memegang tangan sahabatnya itu
dan mengajaknya berjalan hingga di atas air, sungguh tidak bisa dilakukan orang
lain, kalau bukan mukjizat,sampai ke seberang, lalu ditanyalah sahabatnya itu
sekali lagi: "Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah
yang mengambil sepotong roti itu ?" Sahabat itu menjawab: "Aku tidak
tahu."
Kemudian berjalanlah keduanya ketika
berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa a.s. mengambil tanah
dan kerikil/anak batu, lalu diperintahkan: "Jadilah emas dengan izin
Allah." Maka dengan tiba-tiba tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas,
lalu dibagi menjadi tiga bahagian, kemudian beliau berkata: "Untukku
sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil
roti." Serentak sahabat itu menjawab: "Akulah yang mengambil roti
itu."
Nabi Isa a.s. berkata: "Ambillah
semua ini untukmu." Lalu keduanya
berpisah. Nah dengan tiba-tiba, orang
itu didatangi oleh dua orang yang akan merampok harta itu dan membunuhnya lalu
orang itu (sahabat Isa a.s.) berkata: "Lebih baik kita bagi tiga
saja." Ketiga orang itu menjadi setuju, lalu menyuruh salah seorang pergi
ke pasar membeli makanan, maka timbul perasaan orang yang membeli makanan itu,
dan berkata dalam hatinya: "Untuk apa kita membagi wang/harta, lebih baik
makanan ini saya bubuh racun saja biar keduanya mati, dan ambil semua harta
itu."
Lalu diberinya racun makanan itu.
Sementara orang yang tinggal itu berkata: "Untuk apa kita membagi harta
ini, lebih baik jika ia datang, kita bunuh saja, lalu harta itu kita bagi
dua." Maka ketika datang orang yang berbelanja itu, segera dibunuh oleh
keduanya, lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan dari
makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah
harta itu di hutan, sedang mereka mati di sekitar harta itu.
Keesokan harinya, ketika Nabi Isa
a.s. berjalan di hutan dan melewati tempat itu kembali, tiba-tiba menemukan tiga mayat bergelimpangan (melihat) hal
itu, maka iapun berkata kepada murid-muridnya: "Hai murid-muridku, inilah
contohnya orang rakus yang ditipu oleh
dunia, maka berhati-hatilah kamu terhadap kenikmatan dunia ini, beginilah
caranya dunia menipu orang-orang rakus. Semuanya hanya tipudaya belaka. Pesan
moralnya, jika anda merasa mengambil tanah orang lain, kembalikanlah saat ini
juga….cepat…!!!
Dunia
ini ibarat bangkai yang kotor,
Yang
mencintai bangkai itu adalah anjing
(ad-Dun-Ya Jaifatun qozrotun, tholibuha kilabun)
·
Memaafkan
orang yang zalim kepadamu
·
Memberi
kepada orang yang bakhil kepadamu
·
Membantu
orang yang bersalah kepadamu
Nabi Muhammad s.a.w. bertanya kepada Jibril tentang tafsir ayat (Yang
berbunyi): "Khudzil afwa wa'mur bil urfi wa'aridh anil jahilin?."
Jawab Jibril: "Aku akan bertanya kepada Allah s.w.t." dan
Jibril berkata: "Ya Muhammad, sesungguhnya Allah s.w.t. menyuruhmu
menghubungi kerabat yang memutuskan hubungan padamu dan memberi pada orang yang
bakil kepadamu dan memaafkan orang yang aniaya kepadamu." Ibn Ajlan dari Said Almagburi dari Abuhurairah r.a. berkata: "Ada seorang memaki Abu Bakar Assisiq r.a. sedang Nabi Muhammad s.a.w. duduk, tiba-tiba diam. Abu bakar menjawab, maka segera Nabi Muhammad s.a.w. bangun dari temaptnya, maka dikejar oleh Abu Bakar sambil berkata: "Ya Rasulullah, dia maki-maki saya dan engkau diam, ketika saya jawab, tiba-tiba engkau bangun pergi?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Ssesungguhnya Malaikat telah mengembalikan semua makian orang itu kepadanya ketika engkau diam dan ketika engkau menjawab makian, maka pergilah Malaikat itu dan duduk syaitan laknatullah, maka saya tidak suka duduk ditempat duduk bersama syaitan laknatullah." Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiga macam semuanya hak:
·
Tiada
seorang yang dianiaya lalu memaafkannya kerana mengharap keridhoan Allah s.w.t.
melainkan pasti ditambah kemuliaan oleh Allah s.w.t.
·
Tiada
seorang yang membuka jalan meminta-minta kerana ingin bertambah kekayaan
melainkan ditambah kekurangannya (kemiskinan) oleh Allah s.w.t.
·
Tiada
seorang yang memberi sesuatu ikhlas kerana Allah s.w.t. melainkan ditambah
banyak oleh Allah s.w.t.
Abul Laits dari ayahnya dengan sanadnya dari Muhammad bin Ka'ab Alqurandhi dari
Ibn Abbas r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiap-tiap
sesuatu ada kemuliaannya, semulia-mulia majlis yang menghadap khiblat. Dan
majlis (duduk-duduk) diantara kamu itu berlaku amanat (segala yang terjadi
dimajlis itu sebagai amanat dari yang hadir, tidak boleh dibuka segala yang
terjadi dimajlis itu), dan jangan sembahyang dibelakang orang yang sedang tidur
dan yang berhadas, dan bunuhlah ular dan kalajengking meskipun kamu sedang
sembahyang, dan jangan menutup dinding dengan kain, dan siapa yang melihat
surat saudaranya tanpa izin, maka bagaikan melihat api. Dan siapa yang ingin
menjadi yang terkuat hendaklah berserah diri kepada Allah s.w.t. dan
siapa yang ingin menjadi sekaya-kaya manusia hendaklah lebih percaya kepada
jaminan Allah s.w.t. daripada apa yang ditangannya." Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. bersabda lagi: "Sukah saya memberitahu orang yang sejahat-jahat kamu?" Jawab sahabat: "Baiklah, ya Rasulullah." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Orang yang makan sendiri dan tidak suka membantu, dan selalu kejam dan memukul hamba sahayanya." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda lagi: "Sukakah saya memberitahu yang lebih jahat daripada itu?" Jawab para sahabat: "Baiklah, ya Rasulullah." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: " Orang yang membenci dan dibenci orang-orang." Kemudian ditanya lagi: "Sukakah saya memberitahu yang lebih jahat daripada itu?" Jawab para sahabat: "Baiklah, ya Rasulullah." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Orang yang tidak suka memaafkan kesalahan orang lain dan tidak menerima permintaan maaf atau udzur orang." Kemudian ditanya lagi: "Sukakah saya memberitahu yang lebih jahat daripada itu?" Jawab para sahabat: "Baiklah, ya Rasulullah." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Orang yang tidak dapat diharap kebaikannya dan tidak aman dari gangguannya." Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Nabi Isa a.s. bersabda:
"Hai Bani Israil, kamu jangan membicarakan hikmat pada orang yang bodoh,”
bererti kamu telah aniaya pada hikmat itu, dan jangan kamu sembunyikan dari ahlinya, maka bererti kamu aniaya pada hikmat itu dan pada orang-orang yang berhak itu. Dan jangan kamu membalas orang jahat dengan kejahatan, maka hilang kebaikanmu disisi Tuhanmu. Hai Bani Israil, semua urusan itu hanya terbahagi tiga iaitu:
·
Urusan yang
nyata baiknya maka ikutilah
·
Urusan yang
nyata sesatnya maka tinggalkanlah
·
Urusan yang
masih ragu kembalilah kepada Allah s.w.t. dan Rasulullah (Al-Quran dan
sunnaturasul)
Seorang cendikiawan berkata: "Zuhud (tidak rakus) didunia ini kerana empat
iaitu:
·
Percaya
benar pada janji Allah s.w.t. didunia dan diakhirat
·
Harus
menganggap puji dan makian orang-orang itu sama sahaja (tidak merasa besar
kerana dipuji dan tidak merasa rendah kerana dihina orang)
·
Ikhlas dalam
amal perbuatanmu
·
Memaafkan
orang yang aniaya padanya dan tidak marah-marah kepada budak sahayanya dan
menjadi tenang sabar
Abu Darda r.a. berkata: "Seorang berkata kepadanya: "Ajarkan
kepadaku beberapa kalimah yang berguna bagiku." Abu Darda berkata:
"Saya berwasiat kepadamu beberapa kalimah, siapa yang mengamalkan maka ia
mendapat darjat yang tinggi sebagai pahalanya iaitu:
·
Jangan
makan kecuali yang halal
·
Anggaplah
dirimu dari golongan yang mati
·
Serahkan
dirimu kepada Allah s.w.t, maka siapa yang maki atau mengganggu kepadamu maka
katakan: "Kehormatanku telah aku serahkan kepada Allah s.w.t."
·
Jika engkau
berbuat kesalahan atau dosa maka segera minta ampun kepada Allah s.w.t.
Ketika
Nabi Muhammad s.a.w. patah giginya dalam perang Uhud, maka
para sahabat berkata kepadanya: "Ya Rasulullah, andaikan engkau berdoa
kepada Allah s.w.t. terhadap orang yang telah berbuat kepadamu
sedemikian itu." Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Sesungguhnya aku
tidak diutus untuk mengutuk tetapi aku diutus untuk berdakwah dan rahmat, ya
Allah, berilah hidayat kepada kaumku maka mereka benar-benar belum
mengetahui."Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang menahan dari kehormatan kaum muslimin, maka Allah s.w.t. memaafkan kesalahan-kesalahannya pada hari kiamat, dan siapa yang menahan marahnya, maka Allah s.w.t. akan menghindarkan dari murkaNya pada hari kiamat."
Mujahid berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. berjalan melalui kaum yang sedang mengangkat batu dan melihat siapakah yang lebih kuat diantara mereka, maka Nabi Muhammad s.a.w. bertanya: "Apakah batu itu?" Jawab mereka: "Ini batu kekerasan." Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Sukakah saya beritahu kepada kamu yang lebih keras daripada itu?" Jawab mereka: "Ya, ya Rasulullah." Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Orang yang bentrol dengan saudaranya sehingga mendongkol, kemudian dapat mengalahkan syaitan laknatullah dan datang kepada saudaranya itu lalu mengajak damai dan baik kepadanya." Dilain riwayat pula dikatakan: "Nabi Muhammad s.a.w. melihat kaum melatih kekuatan itu dengan mengangkat batu, maka Nabi Muhammad s.a.w. bertanya: "Apakah kamu mengukur kekuatan dengan mengangkat batu? Sukakah saya beritahu kepadamu yang lebuh kuat dari kamu?" Jawab mereka: "Ya, ya Rasulullah." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Iaitu orang yang penuh marah lalu menahan marahnya dan sabar."
Yahya bin Mu'adz berkata: "Siapa yang mendoakan orang yang menganiaya kepadanya, maka ia telah menyusahkan Nabi Muhammad s.a.w ditengah-tengah para Nabi-nabi yang lain, dan menyenangkan orang mal'un yaitu iblis laknatullah ditengah-tengah syaitan laknatullah dan orang-orang kafir. Dan siapa yang memaafkan orang yang zakim, maka ia telah menyedihkan kepada iblis laknatullah ditengah-tengah orang kafir dan syaitan laknatullah dan menyenangkan Nabi Muhammad s.a.w. ditengah-tengah para Nabi dan orang-orang solihin."
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat akan ada seruan: "Dimanakah orang-orang yang pahala mereka dijamin oleh Allah s.w.t, maka bangkitlah orang yang telah memaafkan pada manusia lalu masuk syurga."
Al-Ahnaf bin Qays ditanya: "Apajah kemanusiaan itu? Jawabnya:
·
Merendahkan
diri didalam kekuasaan kerajaan
·
Memaafkan
ketika berkuasa dan
·
Memberi
tanpa menyebut-nyebut
Athiyah berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Orang mukmin itu
lunak-lunak, baik-baik bagaikan unta yang terkendali hidungnya, jika dituntun
menurut dan jika dihentikan dibukit juga berhenti."Abul Laits berkata: "Pergunakanlah sabar ketika merah dan awaslah kamu dari keburuan ketika marah kerana keburuan dalam marah itu mengakibatkan tiga macam iaitu:
·
Menyesal
diri
·
Tercela
oleh orang-orang
·
Siksa dari
Allah s.w.t.
Sebab sabar itu memang pahit pada mulanya tetapi manis pada akhirnya,
sebagaimana kata pujangga: "Alhilmu awwalahu murrun madzaqatuhu,
laakin akhiruhu ahla minal asali ashshabru kashshabiri murrun fi madzaqatihi
laakin awaqibuhu ahla minal asali." (Yang bermaksud): "Sabar
itu pada mulanya pahit rasanya tetapi akibatnya lebih manis dari madu. Sabar
itu bagaikan jadam pahit rasanya tetapi akibatnya lebih manis dari madu."
No comments:
Post a Comment