Friday, April 25, 2014

DOA PAK M.RAKIB MASUK RUMAH BARU DI CIPTAKARYA. PEKANBARU iNDONESIA.26 APRIL 2014




                

Alhamdulillah, saya ingin pindah rumah baru, dan mulai mencari di internet doa yang diajarkan Nabi jika pindah ke rumah baru,

Yang paling banyak saya temukan adalah :

Dalam hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa yang singkat namun sangat bermakna:


وعن سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ قال سَمِعْتُ خَوْلَةَ بِنْتَ حَكِيمٍ السُّلَمِيَّةَ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:"مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِك

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu berkata: aku mendengar Khaulah bin Hakim Assulamiyyah berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “ Barangsiapa yang singgah disuatu tempat kemudian mengucapkan: Audzubi Kalimatillah Attaammati min syarri maa khalaq aku berlindung kepada kalimat Allah yang Sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya) maka tidak ada satupun yang mengganggunya hingga dia beranjak dari tempat tersebut “ HR Muslim.


Karena saya belum  menemukan tuntunan yang lengkap, akhirnya saya putuskan untuk merangkai do'a dari hadis hadist yang ada, dan doa doa tersebut yang saya baca sebelum masuk rumah :


[1]. Dzikir kepada Allah

Dzikir kepada Allah ketika masuk rumah berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam.

"Artinya : Apabila seorang memasuki rumahnya kemudian dzikir kepada Allah ketika
akan masuk dan ketika akan makan maka syaitan berkata : "Aku tidak akan bermalam
di tempat kalian dan tidak akan makan malam" [HR. Muslim no. 2018]


1. Ayat Kursi
2. Membaca Surah Al Ikhlas 3x, Al falaq 3x, Annas 3x.
“Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, “Apakah kalian telah shalat? Bacalah”, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Bacalah”, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata.

 Beliau bersabda, “Bacalah”, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, “Bacalah”, hingga aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku baca?” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Bacalah (surah) QUL HUWALLAHU AHAD, QUL A’UDZU BIRABBINNAAS, dan QUL A’UDZU BIRABBIL FALAQ 

ketika sore dan pagi tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.[4]” (HR. Abu Daud, At-Tirmizi, dan An-Nasai dengan sanad yang hasan)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Beritahukanlah kepadaku doa apa yang harus aku baca ketika pagi dan sore.” Beliau bersabda:
قُلْ اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ. قُلْهَا إِذَا أَصْبَحْتَ وَإِذَا أَمْسَيْتَ وَإِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ
“Ucapkanlah: ALLAHUMMA FATHIRIS SAMAAWAATI WAL ARDHI, ‘ALIMIL GHAIBI WASY SYAHADAH. LAA ILAHA ILLA ANTA, RABBA KULLI SYAY`IN WAMALIIKAHU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI NAFSI WASYARRISY SYAITHANI WASYARAKIHI. WA AN AQTARIFA ‘ALA NAFSI SUU`AN AW AJURRAHU ILA MUSLIM. (Ya Allah, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan Pemiliknya, aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, kejahatan syetan dan sekutunya dan melakukan keburukan atas diriku atau aku hantarkan kepada seorang muslim).” Ucapkan doa tersebut di waktu pagi dan sore dan ketika kamu ingin tidur.[6]” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasai, dan Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad dengan sanad yang shahih. Ini adalah lafazh Ahmad dan Al-Bukhari)


3. Membaca beberapa zikir yang Rasullauha saw lakukan setiap pagi dan petang.


[2]. Mengucapkan Doa Masuk Rumah.

Berdasarkan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Allahumma innii as-aluka khairan al-mawlaji wa khaira al-makhraji bismillah wa
lajna wa bismillahi kharajnaa wa 'alaa rabbinaa tawaklanaa"

"Artinya : Ya, Allah sesungguhnya aku memohon kepada Mu kebaikan ketika masuk
dan kebaikan ketika keluar. Dengan menyebut nama Allah kami masuk dan kami
keluar. Dan hanya kepada Rabb kami, kami bertawakal"
Kemudian dia memberi salam kepada keluarganya (di rumah)" [HR Abu Dawud] [1]

Sehingga, ia merasa hanya bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika
masuk dan keluar rumah. Dengan demikian, terjadilah hubungan yang terus menerus
antara hamba dengan Allah.



Dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَيَضُرَّهُ شَيْءٌ
“Tidaklah seorang hamba yang membaca pada pagi dan sore hari di setiap harinya: BISMILLAHI AL-LADZI LAA YADHURUU MA’A ISMIHI SYAY`UN FIL ARDHI WALAA FIS SAMAA`, WAHUWAS SAMI’UL ‘ALIM (Dengan menyebut nama Allah yang tidaklah sesuatu yang ada di bumi dan di langit akan celaka dengan nama-Nya, dan Dia Maha mendengar lagi Maha mengetahui),” sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan dicelakakan oleh sesuatu apapun.[7]” (HR. Imam Ahmad, At-Tirmizi, dan Ibnu Majah. At-Tirmizi berkata, “Hasan shahih,” dan keadaannya sebagaimana yang beliau katakan)



Dari Tsauban pelayan Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَقُولُ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah seorang muslim membaca: RADHITU BILLAHI RABBAN, WABIL ISLAMI DIINAN, WABI MUHAMMADIN SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM NABIYAN (aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku),” saat ia memasuki sore hari sebanyak tiga kali dan di pagi hari tiga kali, kecuali Allah pasti untuk meridlainya pada hari kiamat.[8]” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah dengan sanad yang hasan. Ini adalah lafazh Ahmad akan tetapi dia tidak menyebutkan nama Tsauban, nama Tsauban disebutkan oleh At-Tirmizi dalam riwayatnya. An-Nasai juga meriwayatkannya dalam Amal Al-Yaum wa Al-Lailah seperti lafazh riwayat Ahmad)




Dari Abdullah bin Ghanam radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ يَوْمِهِ وَمَنْ قَالَ مِثْلَ ذَلِكَ حِينَ يُمْسِي فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ لَيْلَتِهِ
“Barangsiapa mengucapkan saat waktu pagi: ALLAHUMMA MAA ASHBAHA BII MIN NI’MATIN FAMINKA WAHDAKA LAA SYARIIKA LAKA FALAKAL HAMDU WA LAKASY SYUKRU (Ya Allah, pagi ini tidak ada nikmat yang ada padaku atau pada seorangpun dari makhluk-Mu kecuali dari-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu lah segala puji dan syukur),” maka dia telah menunaikan kewajiban syukurnya pada hari itu. Dan barangsiapa mengucapkannya pada waktu sore maka ia telah menunaikan kewajiban syukurnya pada waktu malamnya.[13]” (HR. Abu Daud dan An-Nasai dalam Amal Al-Yaum wa Al-Lailah dengan sanad yang hasan. Ini adalah lafazh An-Nasai akan tetapi dia tidak menyebutkan lafazh, “Pada waktu sore.[14]” Ibnu Hibban juga meriwayatkannya seperti lafazh An-Nasai tapi dari hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma)




Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan doa-doa berikut saat tiba waktu sore dan pagi hari:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

“ALLAHUMMA INNII AS`ALUKAL ‘AAFIYATA FIDDUN-YAA WAL AAKHIRAH. ALLAHUMMA INNI AS`ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FI DIINII WA DUN-YAAYA WA AHLII WA MAALI. ALLAHUMMASTUR ‘AURAATII WA AAMIN RAW’AATI. ALLAHUMMAHFADZHNII MIN BAYNI YADAYYA WA NIN KHALFII WA ‘AN YAMIINII WA ‘AN SYIMAALII WA MIN FAUQII. WA A’UUDZU BI’AZHAMATIKA AN UGHTAALA MIN TAHTII (Ya Allah, aku memohon kepada-mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta. Ya Allah, tutupilah semua auratku, dan amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang dari arah bawah).[15]” (HR. Imam Ahmad dalam Al-Musnad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Majah, dan dinyatakan shahih oleh Al-Hakim)



dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ مَنْ قَالَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ حِينَ يُصْبِحُ كُتِبَ لَهُ بِهَا مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَ عَنْهُ بِهَا مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ عَدْلَ رَقَبَةٍ وَحُفِظَ بِهَا يَوْمَئِذٍ حَتَّى يُمْسِيَ وَمَنْ قَالَ مِثْلَ ذَلِكَ حِينَ يُمْسِي كَانَ لَهُ مِثْلُ ذَلِكَ
“Barangsiapa mengucapkan: LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU. LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ALA KULLI SYAY`IN QADIR (Tiada sembahan yang haq selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali di waktu pagi hari, maka akan dituliskan baginya seratus kebaikan dan akan dihapuskan darinya seratus kesalahan, dan baginya pahala seperti memerdekakan sepuluh budak, serta pada hari itu ia akan dijaga oleh Allah sampai sore. Dan barangsiapa mengucapkan seperti itu pada waktu sore hari maka ia akan mendapatkan hal yang semisal itu pula.[16]” (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya dengan sanad yang hasan)



Masih darinya (Abu Hurairah) radhiallahu anhu dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
مَنْ قَالَ إِذَا أَمْسَى ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرَّهُ حُمَةٌ تِلْكَ اللَّيْلَةَ
“Barangsiapa berkata di sore hari: A’UDZU BI KALIMATILLAHIT TAAMMAAH MIN SYARRI MA KHALAQ (saya berlindung dengan kaliamat Allah yang sempurna dari kejelekan makhluk-Nya) sebanyak tiga kali, maka dia tidak akan terkena humah malam itu.[17]” (HR. Imam Ahmad dan At-Tirmizi dengan sanad yang hasan)



 Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dari Khaulah bintu Hakim radhiallahu anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ
“Barangsiapa yang singgah pada suatu tempat kemudian dia berdoa: A’AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan makhluk-Nya), niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu.[19]



Dari Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
قَالَ: وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Sayyid al-istighfar (pimpinan doa istighfar) adalah kamu mengucapkan: ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA’TU. ABUU`U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABUU`U LAKA BIDZANBI FAGHFIRLI. FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ-DZUNUUBA ILLA ANTA (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu).”
Beliau bersabda: “Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga.[3]” (HR. Al-Bukhari)




اَللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.
“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).” (Dibaca 1 x)



اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau bumi pecah yang membuat aku jatuh dan lain-lain).” (Dibaca 1 x)



اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)

 

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.

“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” (Dibaca 1 x)


                Do'a Masuk Desa atau Kota




PDF
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنَ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا.

Allâhumma rabbas-samâwâtis-sab’i wamâ azhlalna, warabbal-aradînas-sab’i wamâ aqlalna, warabbasy-syayâtîna wamâ adhlalna, warabbar-riyâhi wamâ durayna, as-aluka khayra hâdzihil-qaryah, wakhayra ahlihâ wakhayra mâ fîhâ, wa-a’ûdzu bika min syarrihâ wasyarri ahlihâ, wasyarri mâ fîhâ.
“Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di permukaannya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.” (HR. Al-Hakim II/100, hadits shahih. Imam adz-Dzahabi menyetujuinya.Lihat Silisilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2759 dan Shahiih al-Adzkaar no 617/450, shahih.) 
Doa yang dibaca nabi ketika Hijrah.



[3]. Bersiwak


"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila masuk ke rumahnya
beliau memulai dengan bersiwak" [HR. Muslim no. 253]



[4]. Mengucapkan Salam

Berdasarkan firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini)
hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam)
kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat
lagi baik." [An-Nuur: 61]





Doa untuk memasuki Rumah BaruPDFCetakE-mail
Senin, 16 Februari 2009
1. Membaca Surat Al Baqarah (lengkap)
2. (Afdhal) Membaca surat Ali Imran (Lengkap)
3. Membaca Alfatiha
4. Membaca Ayat Kursi 7 X
5. Membaca Surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas @ 3X
6. Membaca Shalawat Ibrahimiyah
7. Berdoa


أعوذُ باللهِ من الشيطانِ الرَّجيم

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْـبِناَ وَشَفِيْعِنَا وَكَرِ يْمِنَا وَدُخْرِنــَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالى عَنْ سَادَاتِ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ . اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِ يــْدَهُ يَارَبــَّنَا لـــَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِكَ الْكَرِ يْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ .
بِسَّمِ اللهِ الَّذِي لا يَضُرُّ مَعَ اسمِهِ شَيءٌ في الأرْضِ وَلاَ فِى السَّماءِ وهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
 “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang diciptakanNya.”

 “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan diterobos oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikanNya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar daripadanya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yang datang (di waktu ma-lam) kecuali dengan tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”


اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنَ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا.


. “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diter-bangkannya. Aku mohon kepadaMu kebaikan desa ini, kebaikan penduduk-nya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang
ada di dalamnya.”

اللَّهُمَّ إني أسألُكَ العِفَّة والعافيةَ في دُنيايَ ودِيني وأهلي ومالي، اللَّهُمَّ استُرْ عوْرَتِي وآمِنْ روعَتِي، واحفظني من بين يديَّ ومن خلفي، وعَنْ يميني وعن شمالي، ومن فوقِي، وأعُوذُ بِكَ أن أُغْتَال مِنْ تَحْتِي

اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ من قَلْبٍ لا يخشَعُ، ومن دعاء لا يُسْمَعُ، ومن نَفْسٍ لا تشبع، ومن عِلْمٍ لا يَنْفَعُ. أعُوذُ بِكَ من هؤلاءِ الأربع

اللَّهُمَّ إنِّي أعوذُ بِكَ مِنْ مُنْكرات الأخلاقِ والأَعْمَالِ والأهْوَاءِ والأدواءِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوءِ وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوءِ، وَمِنْ سَاعَة السُّوءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوءِ ، وَمِنْ جَارِ السُّوءِ، فِي دَارِ المُقَامَةِ

اللَّهُمَّ إِنِّي أسألُكَ الهُدْى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
اللَّهُمَّ مُصَرِّف القُلُوبِ صَرِّف قُلُوبَنَا عَلَى طاعتِكَ
يا مُقَلِّب القُلُوبِ ثَبِّت قَلْبِي على دِينِكَ
رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الأَرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
رَبـَّنَا آتِنَا فِى الدُّ نْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآَخِرَة حَسَنَةً وَّقِنَاعَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الِه وَ صَحْبِه اَجْمَعِيْنَ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 
0

Add a comment



  1. Rumah di masa depan masih punya fungsi yang sama, namun semua dirancang dengan lebih kreatif serta hemat energi. Seperti apa ya bentuknya?

        


    0

    Add a comment



  2. Alhamdulillah, saya ingin pindah rumah baru, dan mulai mencari di internet doa yang diajarkan Nabi jika pindah ke rumah baru,

    Yang paling banyak saya temukan adalah :

    Dalam hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan doa yang singkat namun sangat bermakna:


    وعن سَعْدَ بْنَ أَبِي وَقَّاصٍ قال سَمِعْتُ خَوْلَةَ بِنْتَ حَكِيمٍ السُّلَمِيَّةَ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:"مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِك

    Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu berkata: aku mendengar Khaulah bin Hakim Assulamiyyah berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “ Barangsiapa yang singgah disuatu tempat kemudian mengucapkan: Audzubi Kalimatillah Attaammati min syarri maa khalaq aku berlindung kepada kalimat Allah yang Sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya) maka tidak ada satupun yang mengganggunya hingga dia beranjak dari tempat tersebut “ HR Muslim.


    Karena saya belum  menemukan tuntunan yang lengkap, akhirnya saya putuskan untuk merangkai do'a dari hadis hadist yang ada, dan doa doa tersebut yang saya baca sebelum masuk rumah :


    [1]. Dzikir kepada Allah

    Dzikir kepada Allah ketika masuk rumah berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu
    'alaihi wa sallam.

    "Artinya : Apabila seorang memasuki rumahnya kemudian dzikir kepada Allah ketika
    akan masuk dan ketika akan makan maka syaitan berkata : "Aku tidak akan bermalam
    di tempat kalian dan tidak akan makan malam" [HR. Muslim no. 2018]


    1. Ayat Kursi
    2. Membaca Surah Al Ikhlas 3x, Al falaq 3x, Annas 3x.
    “Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, “Apakah kalian telah shalat? Bacalah”, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Bacalah”, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Bacalah”, namun sedikitpun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, “Bacalah”, hingga aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku baca?” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Bacalah (surah) QUL HUWALLAHU AHAD, QUL A’UDZU BIRABBINNAAS, dan QUL A’UDZU BIRABBIL FALAQ ketika sore dan pagi tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.[4]” (HR. Abu Daud, At-Tirmizi, dan An-Nasai dengan sanad yang hasan)

    Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Beritahukanlah kepadaku doa apa yang harus aku baca ketika pagi dan sore.” Beliau bersabda:
    قُلْ اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ. قُلْهَا إِذَا أَصْبَحْتَ وَإِذَا أَمْسَيْتَ وَإِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ
    “Ucapkanlah: ALLAHUMMA FATHIRIS SAMAAWAATI WAL ARDHI, ‘ALIMIL GHAIBI WASY SYAHADAH. LAA ILAHA ILLA ANTA, RABBA KULLI SYAY`IN WAMALIIKAHU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI NAFSI WASYARRISY SYAITHANI WASYARAKIHI. WA AN AQTARIFA ‘ALA NAFSI SUU`AN AW AJURRAHU ILA MUSLIM. (Ya Allah, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan Pemiliknya, aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, kejahatan syetan dan sekutunya dan melakukan keburukan atas diriku atau aku hantarkan kepada seorang muslim).” Ucapkan doa tersebut di waktu pagi dan sore dan ketika kamu ingin tidur.[6]” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasai, dan Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad dengan sanad yang shahih. Ini adalah lafazh Ahmad dan Al-Bukhari)


    3. Membaca beberapa zikir yang Rasullauha saw lakukan setiap pagi dan petang.


    [2]. Mengucapkan Doa Masuk Rumah.

    Berdasarkan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

    "Allahumma innii as-aluka khairan al-mawlaji wa khaira al-makhraji bismillah wa
    lajna wa bismillahi kharajnaa wa 'alaa rabbinaa tawaklanaa"

    "Artinya : Ya, Allah sesungguhnya aku memohon kepada Mu kebaikan ketika masuk
    dan kebaikan ketika keluar. Dengan menyebut nama Allah kami masuk dan kami
    keluar. Dan hanya kepada Rabb kami, kami bertawakal"
    Kemudian dia memberi salam kepada keluarganya (di rumah)" [HR Abu Dawud] [1]

    Sehingga, ia merasa hanya bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala ketika
    masuk dan keluar rumah. Dengan demikian, terjadilah hubungan yang terus menerus
    antara hamba dengan Allah.



    Dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
    مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَيَضُرَّهُ شَيْءٌ
    “Tidaklah seorang hamba yang membaca pada pagi dan sore hari di setiap harinya: BISMILLAHI AL-LADZI LAA YADHURUU MA’A ISMIHI SYAY`UN FIL ARDHI WALAA FIS SAMAA`, WAHUWAS SAMI’UL ‘ALIM (Dengan menyebut nama Allah yang tidaklah sesuatu yang ada di bumi dan di langit akan celaka dengan nama-Nya, dan Dia Maha mendengar lagi Maha mengetahui),” sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan dicelakakan oleh sesuatu apapun.[7]” (HR. Imam Ahmad, At-Tirmizi, dan Ibnu Majah. At-Tirmizi berkata, “Hasan shahih,” dan keadaannya sebagaimana yang beliau katakan)



    Dari Tsauban pelayan Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
    مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَقُولُ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي ثَلَاثَ مَرَّاتٍ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا إِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
    “Tidaklah seorang muslim membaca: RADHITU BILLAHI RABBAN, WABIL ISLAMI DIINAN, WABI MUHAMMADIN SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM NABIYAN (aku ridha Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabi-ku),” saat ia memasuki sore hari sebanyak tiga kali dan di pagi hari tiga kali, kecuali Allah pasti untuk meridlainya pada hari kiamat.[8]” (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah dengan sanad yang hasan. Ini adalah lafazh Ahmad akan tetapi dia tidak menyebutkan nama Tsauban, nama Tsauban disebutkan oleh At-Tirmizi dalam riwayatnya. An-Nasai juga meriwayatkannya dalam Amal Al-Yaum wa Al-Lailah seperti lafazh riwayat Ahmad)




    Dari Abdullah bin Ghanam radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
    مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ يَوْمِهِ وَمَنْ قَالَ مِثْلَ ذَلِكَ حِينَ يُمْسِي فَقَدْ أَدَّى شُكْرَ لَيْلَتِهِ
    “Barangsiapa mengucapkan saat waktu pagi: ALLAHUMMA MAA ASHBAHA BII MIN NI’MATIN FAMINKA WAHDAKA LAA SYARIIKA LAKA FALAKAL HAMDU WA LAKASY SYUKRU (Ya Allah, pagi ini tidak ada nikmat yang ada padaku atau pada seorangpun dari makhluk-Mu kecuali dari-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu lah segala puji dan syukur),” maka dia telah menunaikan kewajiban syukurnya pada hari itu. Dan barangsiapa mengucapkannya pada waktu sore maka ia telah menunaikan kewajiban syukurnya pada waktu malamnya.[13]” (HR. Abu Daud dan An-Nasai dalam Amal Al-Yaum wa Al-Lailah dengan sanad yang hasan. Ini adalah lafazh An-Nasai akan tetapi dia tidak menyebutkan lafazh, “Pada waktu sore.[14]” Ibnu Hibban juga meriwayatkannya seperti lafazh An-Nasai tapi dari hadits Ibnu Abbas radhiallahu anhuma)




    Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan doa-doa berikut saat tiba waktu sore dan pagi hari:
    اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

    “ALLAHUMMA INNII AS`ALUKAL ‘AAFIYATA FIDDUN-YAA WAL AAKHIRAH. ALLAHUMMA INNI AS`ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FI DIINII WA DUN-YAAYA WA AHLII WA MAALI. ALLAHUMMASTUR ‘AURAATII WA AAMIN RAW’AATI. ALLAHUMMAHFADZHNII MIN BAYNI YADAYYA WA NIN KHALFII WA ‘AN YAMIINII WA ‘AN SYIMAALII WA MIN FAUQII. WA A’UUDZU BI’AZHAMATIKA AN UGHTAALA MIN TAHTII (Ya Allah, aku memohon kepada-mu keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu pemaafan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan harta. Ya Allah, tutupilah semua auratku, dan amankanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, jagalah aku dari depan, belakang, sisi kanan, sisi kiri, dan dari atas. Aku berlindung kepada-Mu dengan kebesaran-Mu agar aku tidak diserang dari arah bawah).[15]” (HR. Imam Ahmad dalam Al-Musnad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu Majah, dan dinyatakan shahih oleh Al-Hakim)



    dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
    مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ مَنْ قَالَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ حِينَ يُصْبِحُ كُتِبَ لَهُ بِهَا مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَ عَنْهُ بِهَا مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ عَدْلَ رَقَبَةٍ وَحُفِظَ بِهَا يَوْمَئِذٍ حَتَّى يُمْسِيَ وَمَنْ قَالَ مِثْلَ ذَلِكَ حِينَ يُمْسِي كَانَ لَهُ مِثْلُ ذَلِكَ
    “Barangsiapa mengucapkan: LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU. LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ALA KULLI SYAY`IN QADIR (Tiada sembahan yang haq selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali di waktu pagi hari, maka akan dituliskan baginya seratus kebaikan dan akan dihapuskan darinya seratus kesalahan, dan baginya pahala seperti memerdekakan sepuluh budak, serta pada hari itu ia akan dijaga oleh Allah sampai sore. Dan barangsiapa mengucapkan seperti itu pada waktu sore hari maka ia akan mendapatkan hal yang semisal itu pula.[16]” (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya dengan sanad yang hasan)



    Masih darinya (Abu Hurairah) radhiallahu anhu dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
    مَنْ قَالَ إِذَا أَمْسَى ثَلَاثَ مَرَّاتٍ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرَّهُ حُمَةٌ تِلْكَ اللَّيْلَةَ
    “Barangsiapa berkata di sore hari: A’UDZU BI KALIMATILLAHIT TAAMMAAH MIN SYARRI MA KHALAQ (saya berlindung dengan kaliamat Allah yang sempurna dari kejelekan makhluk-Nya) sebanyak tiga kali, maka dia tidak akan terkena humah malam itu.[17]” (HR. Imam Ahmad dan At-Tirmizi dengan sanad yang hasan)



     Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya dari Khaulah bintu Hakim radhiallahu anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
    مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ
    “Barangsiapa yang singgah pada suatu tempat kemudian dia berdoa: A’AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAQ (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan makhluk-Nya), niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu.[19]



    Dari Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
    سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
    قَالَ: وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
    “Sayyid al-istighfar (pimpinan doa istighfar) adalah kamu mengucapkan: ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA’TU. ABUU`U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABUU`U LAKA BIDZANBI FAGHFIRLI. FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ-DZUNUUBA ILLA ANTA (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu).”
    Beliau bersabda: “Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga.[3]” (HR. Al-Bukhari)




    اَللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.
    “Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).” (Dibaca 1 x)



    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ.
    “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau bumi pecah yang membuat aku jatuh dan lain-lain).” (Dibaca 1 x)



    اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
    “Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)



    يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
    “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).” (Dibaca 1 x)


    Do'a Masuk Desa atau Kota




    PDF
    اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنَ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا.

    Allâhumma rabbas-samâwâtis-sab’i wamâ azhlalna, warabbal-aradînas-sab’i wamâ aqlalna, warabbasy-syayâtîna wamâ adhlalna, warabbar-riyâhi wamâ durayna, as-aluka khayra hâdzihil-qaryah, wakhayra ahlihâ wakhayra mâ fîhâ, wa-a’ûdzu bika min syarrihâ wasyarri ahlihâ, wasyarri mâ fîhâ.
    “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di permukaannya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.” (HR. Al-Hakim II/100, hadits shahih. Imam adz-Dzahabi menyetujuinya.Lihat Silisilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2759 dan Shahiih al-Adzkaar no 617/450, shahih.) 
    Doa yang dibaca nabi ketika Hijrah.



    [3]. Bersiwak


    "Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila masuk ke rumahnya
    beliau memulai dengan bersiwak" [HR. Muslim no. 253]



    [4]. Mengucapkan Salam

    Berdasarkan firman Allah Ta'ala.

    "Artinya : Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini)
    hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam)
    kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat
    lagi baik." [An-Nuur: 61]





    Doa untuk memasuki Rumah BaruPDFCetakE-mail
    Senin, 16 Februari 2009
    1. Membaca Surat Al Baqarah (lengkap)
    2. (Afdhal) Membaca surat Ali Imran (Lengkap)
    3. Membaca Alfatiha
    4. Membaca Ayat Kursi 7 X
    5. Membaca Surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas @ 3X
    6. Membaca Shalawat Ibrahimiyah
    7. Berdoa


    أعوذُ باللهِ من الشيطانِ الرَّجيم

    اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْـبِناَ وَشَفِيْعِنَا وَكَرِ يْمِنَا وَدُخْرِنــَا وَمَوْلنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالى عَنْ سَادَاتِ اَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ . اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِ يــْدَهُ يَارَبــَّنَا لـــَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِكَ الْكَرِ يْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ .
    بِسَّمِ اللهِ الَّذِي لا يَضُرُّ مَعَ اسمِهِ شَيءٌ في الأرْضِ وَلاَ فِى السَّماءِ وهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم
    أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
     “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang diciptakanNya.”

     “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, yang tidak akan diterobos oleh orang baik dan orang durhaka, dari kejahatan apa yang diciptakan dan dijadikanNya, dari kejahatan apa yang turun dari langit dan yang naik ke dalamnya, dari kejahatan yang tumbuh di bumi dan yang keluar daripadanya, dari kejahatan fitnah-fitnah malam dan siang, serta dari kejahatan-kejahatan yang datang (di waktu ma-lam) kecuali dengan tujuan baik, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.”


    اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنَ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا.


    . “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang menguasai setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan apa yang diter-bangkannya. Aku mohon kepadaMu kebaikan desa ini, kebaikan penduduk-nya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang
    ada di dalamnya.”

    اللَّهُمَّ إني أسألُكَ العِفَّة والعافيةَ في دُنيايَ ودِيني وأهلي ومالي، اللَّهُمَّ استُرْ عوْرَتِي وآمِنْ روعَتِي، واحفظني من بين يديَّ ومن خلفي، وعَنْ يميني وعن شمالي، ومن فوقِي، وأعُوذُ بِكَ أن أُغْتَال مِنْ تَحْتِي

    اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ من قَلْبٍ لا يخشَعُ، ومن دعاء لا يُسْمَعُ، ومن نَفْسٍ لا تشبع، ومن عِلْمٍ لا يَنْفَعُ. أعُوذُ بِكَ من هؤلاءِ الأربع

    اللَّهُمَّ إنِّي أعوذُ بِكَ مِنْ مُنْكرات الأخلاقِ والأَعْمَالِ والأهْوَاءِ والأدواءِ
    اللَّهُمَّ إِنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوءِ وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوءِ، وَمِنْ سَاعَة السُّوءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوءِ ، وَمِنْ جَارِ السُّوءِ، فِي دَارِ المُقَامَةِ

    اللَّهُمَّ إِنِّي أسألُكَ الهُدْى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
    اللَّهُمَّ مُصَرِّف القُلُوبِ صَرِّف قُلُوبَنَا عَلَى طاعتِكَ
    يا مُقَلِّب القُلُوبِ ثَبِّت قَلْبِي على دِينِكَ
    رَبَّنَا إِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِي وَمَا نُعْلِنُ وَمَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ فِي الأَرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ
    رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
    رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
    وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

    رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً
    رَبـَّنَا آتِنَا فِى الدُّ نْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآَخِرَة حَسَنَةً وَّقِنَاعَذَابَ النَّارِ

    وَصَلَّى اللهُ عَلى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الِه وَ صَحْبِه اَجْمَعِيْنَ
    وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ 
    0

    Add a comment



  3. Rata rata Mobil pickup yang dipakai mengankut Pasir, Batu dan sebagainya memiliki Volume sekitar 1000 liter atau 1 meter kubik.
    Contohnya Suzuki, ada 2 type :
    Yang Standard, Ukuran baknya : 2.2m x 1.48m x 0.3m = 0.97 m3 meter kubik (atau 976 liter)
    Yang Wide deck, ukuran baknya : 2.35m x 1.65m x 0.37m = 1.43 m3 meter kubik (atau 1434 liter)
    Lihat informasi dibawah :

    Suzuki Pick-Up

    suzuki pick up

    Spesifikasi Suzuki Pick-Up

    PICK UP WD & FD









    DIMENSIONS
    Wide DeckFlat Deck








    Overall Lengthmm3.933.78
    Overall Widthmm1.831.58
    Overall Heightmm1.851.825
    Wheelbasemm1.971.97
    Front Treadmm1.3451.345
    Rear Treadmm1.331.345
    Ground Clearancemm180180
    Minimum Turning Radiusm4.24.2
    Deck Lenghtm2.352.2
    Deck Widthm1.651.48
    Deck Heightm0.3700.300
    Deck Volumelt1.435976



    WEIGHT







    Curb Weightkg900800
    Gross Vehicle Weightkg2.0851.945



    ENGINE







    Type
    G15A
    Number of Cylinders
    4 In-Line
    Number of Valves
    8
    Displacementcm31.493
    Bore x Strokemm75 x 84.5
    Compression Ratiops/rpm8.95 : 1
    Max. Outputnm/rpm77/6.000
    Max. Torque
    11.2/3.500
    Fuel Distribution
    Multi Point Injection (MPI)



    TRANSMISSION
    5 M/T






    Type

    Gear Ratio1st3.579

    2nd2.094

    3rd1.53

    4th1

    5th0.855

    Reverse3.727
    Final Gear Ratio
    4.875



    CHASSIS







    Steering
    Rack & Pinion
    BrakesFrontVentilated Disc

    RearDrum, Leading & Trailing
    SuspensionFrontMacPherson Strut & Coil Spring

    RearLeaf Spring
    Tyres
    5.50-13-8PR



    CAPACITY







    Fuel TankLitre42
    Seating Cap.Persons3



    Semoga Membantu
    0

    Add a comment



  4. Walau pertama kali melihat bangunan Mekar Hegar (& Mekar Rahardja) di Mekar Wangi terlihat bagus, tapi begitu melihat bangunan di Singgasana Pradana kok rasanya lebih bagus di sana. Entah kenapa. Tadi si Papi pergi melihat ke sana dan dia berkata, di Mekar Wangi bangunannya menggunakan Batako tapi di Singgasana menggunakan Bata Merah. 'Batako mah jelek !!', gitu katanya... jadi penasaran deh.. ini info yang aku dapet dari internet :) http://iwananashaya.multiply.com/

    BATU BATA MERAH 

    • Batu bata merah dibuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat bisa digunakan. Hanya yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
    • Umumnya memiliki ukuran: panjang 17-23 cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.
    • Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung merek dan daerah asal pembuatannya).
    • Bahan baku yang dibutuhkan untuk pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3 takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air, dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
    • Untuk dinding seluas 1 m2, bila menggunakan bata berukuran 23 cm x 17 cm x 5 cm, maka kira-kira membutuhkan 70 buah batu bata. Sedangkan kebutuhan semen dan
    • pasirnya, sebagai berikut:

    Perbandingan yang Digunakan
    Kebutuhan Bahan
    Semen
    Pasir
    Semen (sak)
    Pasir Ayak (m)3
    1
    2
    0,38 x 1 m2
    0,038 x 1 m2
    1
    3
    0,29 x 1 m2
    0,043 x 1 m2
    1
    4
    0,23 x 1 m2
    0,046 x 1 m2
    1
    5
    0,19 x 1 m2
    0,048 x 1 m2
    1
    6
    0,17 x 1 m2
    0,049 x 1 m2
    Keterangan: Satu sak semen berisi 50 kg.
    • Jadi untuk dinding berukuran 5 m2, bila akan menggunakan campuran 1:4, maka membutuhkan: 
      1. Batu bata = 70 x 5 x 1 m2 = 350 m2 
      2. Semen = 0,23 x 5 m2 = 1,15 sak (atau 57,5 kg) 
      3. Pasir ayak = 0,046 x 5 m2 = 0,23 m3 
    • Kelebihan dinding bata merah: 
      1. Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol akibat air hujan. 
      2. Keretakan relatif jarang terjadi. 
      3. Kuat dan tahan lama. 
      4. Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2.
    • Kekurangan dinding bata merah:
      1. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya. 
      2. Biaya lebih tinggi.


    BATAKO PUTIH (TRAS)

    • Batako putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
    • Umumnya memiliki ukuran panjang 25-30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-18 cm.
    • Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
    • Batako tras = 25 buah 
    • Semen = 0,215 sak 
    • Pasir ayak (pasir pasang) = 0,025 m3 
    • Kelebihan dinding batako putih:
      1. Pemasangan relatif lebih cepat. 
      2. Harga relatif murah. 
    • Kekurangan dinding batako putih:
      1. Rapuh dan mudah pecah. 
      2. Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab. 
      3. Dinding mudah retak.
      4. Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5-9 m2. 

    BATAKO SEMEN PC / BATAKO PRES


    • Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.
    • Ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan mesin. Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.
    • Umumnya memiliki ukuran panjang 36-40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18-20 cm.
    • Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
      1. Batako pres = 15 buah 
      2. Semen PC = 0,125 sak 
      3. Pasir ayak (pasir pasang} = 0,015 m3 
    • Kelebihan dinding batako pres:
      1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. 
      2. Pemasangan lebih cepat. 
      3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 - 12 m2. 
    • Kekurangan dinding batako pres:
      1. Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras. 
      2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding. 
      3. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya. 

    BATA RINGAN (HEBEL/CELCON)

    • Bata hebel dibuat dengan mesin di pabrik. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat kerataan yang baik.
    • Bisa langsung diberi aci tanpa harus diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan dasar acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan bahan seperti pemasangan batako.
    • Umumnya memiliki ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.
    • Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
      1. Bata hebel/celcon = 8 buah 
      2. Semen instan = 11,43 kg 
      3. Air = 0,15–0,16 liter 
    • Kelebihan dinding bata hebel/celcon:
      1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. 
      2. Pemasangan lebih cepat. 
      3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9–12. 
      4. Ringan, tahan api, dan mempunyai kekedapan suara yang baik. 
    • Kekurangan dinding bata hebel/celcon:
      1. Harga relative lebih mahal. 
      2. Tidak semua tukang pernah memasang bata jenis ini. 
      3. Hanya toko material besar yang menjual dan penjualannya dalam jumlah m3.
    Materi ini saya sadur dari buku ”Dinding”, karya Gatut Susanta, penerbit Penebar Swadaya. Untuk lebih jelasnya, beli langsung bukunya, ya...! Waktu saya beli, sekitar tahun 2007-2008, harganya masih Rp. 32.000,- (belum diskon) di Toko Buku Social Agency - Yogyakarta. http://www.daydzign.com

    Berikut adalah beberapa perbandingan batako dan bata merah:
    1. Bata merah lebih kuat dibandingkan batako, karena dimensi batako lebih besar daripada bata merah,dan karena ada rongga di dalam batako, kecuali rongga tersebut diisi semen sehingga nilai kedap suara batako rendah. 
    2. Bata merah memiliki sifat insulasi panas yang lebih bagus sehingga bangunan dengan bata merah lebih tidak panas dibanding batako. 
    3. Batako lebih hemat biaya daripada bata merah dari segi waktu pemasangan, jumlah adukan yang dipakai, serta harga per m2(yang ini tergantung lokasi,kadang bata merah bisa lebih murah per m2 untuk daerah yang sulit ditemukan batako). 
    4. Bila diekspose/tidak diplester, batako memberikan texture dinding yang lebih rapi dibanding bata merah. Meskipun begitu jika memang sengaja diekspose, bata merah bisa memberikan hasil yang lebih artistik natural karena warna merah tanahnya, sementara batako ekspose memberi kesan struktural beton karena warna abu-abunya. Bata merah yang diekspose membutuhkan ketelitian dalam pemasangannya, karena itu menjadi rumit dan lama. 
    5. Image masyarakat akan batako adalah bahan bangunan kelas dua terkadang membuat nilai jual kembali rumah yang dibangun dengan bahan batako menjadi jatuh. 
    Mengenai pertanyaan tentang developer. Seyogyanya mereka mempertimbangkan aspek arsitektur agar bangunan tersebut diminati, karena harus sesuai dengan selera dan kebutuhan masyarakat. Meskipun begitu tidak bisa dipungkiri, saya sering melihat brosur estate yang rumahnya hanya memperhatikan sebagian aspek arsitektur saja, sehingga ada beberapa bagian rumah yang sangat tidak sehat maupun tidak sesuai dengan ukuran standard kebutuhan manusia, sehingga rumah tersebut menjadi tidak nyaman meskipun mungkin indah di luar. Beberapa developer mungkin tidak menggunakan jasa arsitek karena terdapat begitu banyak denah di pasaran yang bisa dicopy dan dikembangkan sendiri, tapi tanpa mengetahui detail konsepnya sehingga bangunan yang ditampilkan akhirnya menjadi tidak nyaman,dan menimbulkan biaya tambahan bagi penghuninya untuk memperbaiki atau menambahkan alat bantu extra.

    Update: Bataton (iDEA Online)

    Bataton terbuat dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain. Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai bataton. Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya.

    Memiliki rongga pada bagian tengahnya, bataton lebih kokoh dari bata biasa. Rongganya bisa diisi baja untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.

    Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim ini. Sebut saja blok beton berprofil H untuk dinding, bataton profil U untuk balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku (ringbalk ), serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster , dan lengkung menjadi material pendukung elemen rumah.
    Salah satu bentuk bataton.
    Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator panas. Rongga tersebut dapat menangkap rambatan radiasi panas pada dinding akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu, suhu radiasi panas pada dinding tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.
    Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya lebih ekonomis jika dibandingkan bata merah. Contohnya pembuatan dinding bata merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom praktis, sloof , dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ). Selain menunggu masa keras beton, bekisting pada bingkai struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk pemasangannya, minimal satu hari, dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau pakai blok beton cukup dalam satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi jadi lebih ekonomis.
    0

    Add a comment

Loading
Dynamic Views template. Powered by Blogger.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook