“AGAMA DAMAI
DALAM BIBEL”.
By M.Rakib Pekanbaru Riau Indonesia. 2015
Semua
agama, cinta damai
Sudah
naluri, orang ramai.
Hidup
rukun, saling membelai,
Bimbingan
Tuhan, indah gemulai.
Umat Yahudi selalu mengidentikan
agamanya dengan kedamaian, mereka dengan sombong menjuluki agamanya dengan
“agama damai”. Sebenarnya itu tidak menjadi masalah, memang setiap pemeluk
agama pasti akan menjuluki agamanya dengan julukan yang muluk, tetapi
kesombongan itu menjadi masalah ketika mereka mulai menjelek-jelekan agama lain
(terutama Islam) sebagai agama bar-bar, Agama teroris atau agama yang kejam.
Apa sebab ? Apakah karena Islam mengajarkan untuk merajam pezina Muhshon (yang
pernah menikah) ? Ataukah karena Islam memerintahkan pemeluknya untuk
mempertahankan agamanya dengan memerangi kaum kafir yang memerangi Islam ?
Pada
kesempatan kali ini, kami ingin membuka mata mereka agar mereka mengerti bahwa
segala alasan yang mereka kemukakan untuk menjuluki Islam sebagai Agama yang
kejam, ternyata juga diajarkan oleh tuhan mereka dalam Alkitab.
Memerangi
kaum kafir
Islam
memang mengajarkan umatnya untuk memerangi kaum kafir Harbi (non islam yang
memerangi Islam) tetapi sedikit sekali non muslim yang tahu bahwa disamping
perintah itu, Islam juga mengajarkan umatnya untuk menjaga Kafir Dzimmi (non
Islam yang berdamai dengan Islam), bahkan mewanti-wanti umatnya untuk tidak
menganggu mereka.
Sekarang
kita Lihat bagaimana Tuhan kaum Nasrani memerintahkan umatnya dalam menghadapi
umat beragama lain.
(2
Tawarikh 15:12-13) “Setiap orang, baik anak-anak atau orang dewasa, baik
laki-laki atau perempuan, yang tidak mencari TUHAN, Allah Israel, harus
dihukum mati.”
Setiap
orang yang berdosa harus mendapat hukuman yang setimpal. Konsekuensi ini memang
tidaklah berlebihan, namun mungkinkah hal ini kita terapkan kepada anak kecil
yang belum mampu berfikir secara sempurna?
Dalam
Islam hak anak kecil sangatlah diperhatikan. Orang tua diharuskan untuk
memenuhi segala macam kebutuhannya hingga dia beranjak dewasa, bahkan masalah
perawatan dan pendidikan mereka pun menjadi bab khusus yang dibahas secara
terperinci dalam literatur-literatur Islam.
Begitupun
mengenai berbagai kewajiban dan hukum-hukum yang ada, Islam benar-benar
memahami bagaimana keadaan mereka sehingga Islam sama sekali tidak menuntut
sedikitpun tugas yang mengikat masa perkembangan mereka. Namun simak ayat di
atas, semua orang yang tidak menyembah tuhan harus dibunuh bahkan anak kecil
yang lemah sekalipun. Inikah ajaran kedamaian ?
Rajam
bagi yang Murtad
Umat Yahudi juga menuduh kaum Muslim kejam karena menetapkan hukuman mati bagi yang
murtad dari Agama Islam, sekarang kita lihat bagaimana Tuhan kaum Yahudi
memerintahkan umatnya :
“Apabila
di tengah-tengahmu di salah satu tempatmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN,
Allahmu, ada terdapat seorang laki-laki atau perempuan yang melakukan apa yang
jahat di mata TUHAN, Allahmu, dengan elangkahi perjanjian-Nya,
dan
yang pergi beribadah kep`ada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau
kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang
itu;
dan
apabila hal itu diberitahukan atau terdengar kepadamu, maka engkau harus
memeriksanya baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian
itu dilakukan di antara orang Israel,
maka
engkau harus membawa laki-laki atau perempuan yang telah melakukan perbuatan
jahat itu ke luar ke pintu gerbang, kemudian laki-laki atau perempuan itu harus
kaulempari dengan batu sampai mati. (Ulangan 17:2-5)
Lelaki
atau wanita yang melakukan kejahatan dengan mengingkari perjanjian Tuhan , atau
Menyembah Tuhan lain, maka harus dihukum mati.
Banyak
ayat-ayat lain yang di sana Tuhan memerintahkan membunuhi kaum yang dianggap
mengingkari Tuhan seperti :
- Perintah menumpas manusia yang mempersembahkan korban kepada Tuhan lain,
“Siapa
yang mempersembahkan korban kepada allah kecuali kepada TUHAN sendiri, haruslah
ia ditumpas.” (Keluaran 22:20)
- Perintah membunuhi seluruh isi kota, mulai anak kecil, lelaki,wanita bahkan hewan yang penduduk kota tersebut menyembah Tuhan lain,
Apabila
di salah satu kota yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diam di sana,
kaudengar orang berkata:
Ada
orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan
penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang
tidak kamu kenal,
maka
haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau
ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di
tengah-tengahmu,
maka
bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah
dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya. (Ulangan
13:12-15)
•
Perintah untuk merajam siapapun yang menjelekkan nama Tuhan,
Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
“Bawalah
orang yang mengutuk itu ke luar perkemahan dan semua orang yang mendengar
haruslah meletakkan tangannya ke atas kepala orang itu, sesudahnya haruslah
seluruh jemaah itu melontari dia dengan batu.
Engkau
harus mengatakan kepada orang Israel, begini: Setiap orang yang mengutuki Allah
harus menanggung kesalahannya sendiri.
Siapa
yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan
batu oleh seluruh jemaah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli,
bila ia menghujat nama TUHAN, haruslah dihukum mati. (Imamat 24:13-16)
•
Hukuman mati bagi orang awam yang mendekati kemah suci,
“Apabila
berangkat, Kemah Suci harus dibongkar oleh orang Lewi, dan apabila berkemah, Kemah
Suci harus dipasang oleh mereka; sedang orang awam yang mendekat harus
dihukum mati.” (Bilangan 1:51)
•
Hukuman mati bagi orang yang yang tidak mendengarkan perkataan imam
“Orang
yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang
berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka
orang itu harus mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari
antara orang Israel..” (Ulangan 17:12 )
•
Bahkan anak-cucu orang yang berbuat jahat pun diperintahkan untuk dibantai
“20Anak
cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya,21
Dirikanlah bagi anak-anaknya tempat pembantaian, oleh karena kesalahan nenek
moyang mereka, supaya mereka jangan bangun dan menduduki bumi dan memenuhi
dunia dengan kota-kota.”. Hukuman mati bagi yang tetap bekerja pada hari
Sabtu” (Yesaya 14: 20,21)
•
mengenai hukuman mati bagi orang yang bekerja di hari sabat.
“Enam
hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah
ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang
melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati.”
(Keluaran 31: 15)
•
Hukuman Rajam bagi seorang gadis yang berzina
“Tetapi
jika tuduhan itu benar dan tidak didapati tanda-tanda keperawanan pada si gadis
pada malam pernikahan,
maka
haruslah si gadis dibawa ke luar ke depan pintu rumah ayahnya, dan orang-orang
sekotanya haruslah melempari dia dengan batu, sehingga mati–sebab dia telah
menodai orang Israel dengan bersundal di rumah ayahnya. Demikianlah harus
kauhapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu. (Ulangan 22:20-21)
•
Perintah membunuh tukang sihir,
“Seorang
ahli sihir perempuan janganlah engkau biarkan hidup”. (Keluaran 22:18)
•
Hukuman mati bagi pelaku homoseks
“Bila
seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum
mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. “(Imamat 20:13 )
•
Hukuman mati bagi peramal
“Apabila
seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah
mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka
tertimpa kepada mereka sendiri.” (Imamat 20:27 )
•
Hukuman mati bagi anak yang memukul orang-tuanya
“Siapa
yang memukul ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati”. (Keluaran
21:15)
•
Hukuman mati bagi anak yang menyumpahi orang-tuanya
Apabila
ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati;
ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya
sendiri.. (Imamat 20:9)
•
Hukuman mati bagi orang yang berselingkuh
“Bila
seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan
isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki
maupun perempuan yang berzinah itu.”. (Imamat 20:10)
•
Ajaran Yahudi Tentang Hukuman Bakar bagi wanita yang berzina sebelum nikah
“Apabila
anak perempuan seorang imam membiarkan kehormatannya dilanggar dengan
bersundal, maka ia melanggar kekudusan ayahnya, dan ia harus dibakar dengan
api..” (Imamat 21:9)
Dan
masih banyak lagi ayat-ayat yang menunjukkan perintah untuk melakukan
pembunuhan kepada pribadi-pribadi tertentu. Memang perintah dan hukuman mati
yang disebutkan dalam Alkitab banyak terdapat dalam Taurat (perjanjian Lama)
tetapi Yesus telah bersabda dalam Matius 5: 17-18:
“Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau meniadakan
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari
hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi’. “.
Itu
artinya tidak ada satu hukum pun dari hukum-hukum Taurat yang bertentangan
dengan ajaran Yesus. Ketika Tuhan dalam perjanjian lama memerintahkan untuk
membunuh pribadi-pribadi tersebut sama artinya Yesus memerintahkan untuk
melakukan itu juga karena Yesus adalah Tuhan itu sendiri menurut anggapan umat
Nasrani.
Sekarang
kami persilahkan umat YAHUDI untuk berlaku adil. Jika Islam dianggap agama
perang hanya karena memerintahkan umatnya berperang melawan musuh yang
memerangi Islam, maka kami persilahkan mereka untuk menjuluki Tuhan yang
menurunkan perjanjian lama dengan julukan yang sama, karena Ia memerintahkan
hal yang lebih kejam yaitu membunuhi anak-anak dan bahkan hewan kaum kafir.
Bukan hanya itu Dia juga memerintahkan membunuh orang tak berdosa, seperti
keturunan pendosa, dan orang awam yang mendekati Kemah Kudus. Inikah Ajaran
kedamaian yang mereka maksud?
Ayat-ayat
serta penjabaran di atas membuktikan bahwa anggapan mereka mengenai arogansi
ajaran Islam hanyalah omong kosong, jika mereka mendasarkan julukan itu hanya
karena ayat-ayat yang mereka tidak tahu esensinya, maka julukan itu justru
lebih pantas untuk agama mereka.
No comments:
Post a Comment