GURINDAM LIMA BELAS KARYA KANDIDAT DOKTOR m.RAKIB SH.,M.Ag.
Pekanbaru Riau Indoensia.
HP 0823 9036 1888
TENTANG KEJAHATAN TELUNJUK LURUS
KELINGKING BERKAIT …
Jika punya kelingking berkait..
Gurindam adalah
satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat
dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris
pertama berisikan semacam soal, masalah
atau pertanyaan dan baris kedua berisikan jawaban nya
atau akibat dari
masalah atau akibatnya, pada baris pertama tadi. Penulis (M.Rakib) mencoba
mengarang gurindam 13, 14,dan 15 tentang kejaahtan kelingking berkait yang pada
umumnya merupakan ciri-ciri orang Yahudi perantauan, yang super pelit, licik
dan khianat.. Apabila orang membaca Gurindam Lima belas,
diharapkan, tidak melupakan nama Muhammad Rakib sebagai seorang guru,dosen dan
Muballigh yang selalu menerapkan agar masyarakat, terhindar dari penipuan dan
keadaan yang memaksa pembaca, harus berurusan dengan orang yang berperangai
Yahudi, yaitu kelingking berkait. Diharapkan pembaca lebih bijaksana, sehingga
pandai membaca perubahan cuaca yang mendadak. . Bahkan tidak sadar bahwa diri
anda sedang dikelilingi oleh para pemilik karakter kelingking berkait..
Gurindam 15 ini, tentunya
terinspirasi juga oleh gurindam 12 yang sejak lama sudah hadir dan
melegenda di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) . Penulis ingin mengembangkan
sastra, puisi bentuk gurindam yang hampir mati ini , untuk dihidupkan kembali.
Inilah gurindam tentang Trlunjuk Lurus Kelingking Berkait :
1. Jikap punya kelingking, sudah berkait,
Dalam kehidupanya,pastilah pelit..
2. Jika telunjuk. Terlalu lurus,
Itulah taktik,si akal bulus.
3. Tantangan pendidikan di masa datang,
Banyaknya penipuan, terang benderang.
4. Apabila terhimpit, hendak di
atas,,
Batang lehernya ,harus diebas..
5. Ka lau terkurung, hendak di luar,
Siramkan minyak,segera dibakar..
6. Jika pepat di luar,runcing di
dalam,
Itulah tanda,penghuni,neraka jahamnam..
7. Kelingking berkait, menambang
emas,
Putra daerah, dibuat lemas.
8. Barangsiapa menggunting, dalam
lipatan,
Dibenci teman, dikutuk Tuhan..
9. Jika memilki sifat, cerdik dan
licik.
Menyebar bahaya,menuai konflik..
1O.
Barangsiapa, ingin mengenal Yahudi,
Kelingking
berkait,menjadi sifat pribadi..
11. Barangsiapa memakai,sifat benalu,
Hilang iman, terkikislah malu.
12. Benalu itu awalnya menumpang,
Terakhir inangya , akan ditendang.
13. Barangsiapa selalu , menyerempet ,
Akhirnya akan, jadi pencopet.
14. Kelingking berkait, licin, seperti belut,
Kata-katanya hanya, manis di mulut.
15.Telunjuk pura-pura lurus,
Itulah lambang orang yang rakus.
Pasal 1
1. Jikap punya kelingking, sudah berkait,
Dalam kehidupanya,pastilah pelit..
2. Cara menghadapi kelingking berkait, ada empat,
siapa mengamalkan, akan mendapat.
siapa mengamalkan, akan mendapat.
Pertama, jangan didengarkan,
ucapannya,
Supaya tidak terpancing untuk
bertanya..
Kedua, jangan menaruh, rasa hormat,
Lancarkan kritik, sampai kiamat.
Ketiga, kritik harus , setajam
jarum,
stereotip, semua maklum
Keempat, menghadapi penipu, harus
berani,
Karena maksiat, harus dibasmi.
Pasal 2
1. Jika telunjuk. Terlalu lurus,
Itulah taktik,si akal bulus.
1. Barangsiapa , memperhatikan telunjuk lurus,
Akan menemukan , orang yang pura-pura tulus.
2. Siapa berlebihan, bersenda gurau,
Hilang wibawa, hatipun risau..
3. Telunjuk lurus, pandai memberi nasehat,
Tetapi hatinya, sangatlah jahat.
4. Siapa berteman , dengan telunjuk lurus,
badan yang gemuk, menjadi kurus.
badan yang gemuk, menjadi kurus.
5. Si telunjuk lurus, pura-pura bersih,,
ibadahnya hanya, mendapat letih.
ibadahnya hanya, mendapat letih.
Pasal 3
Tantangan pendidikan di masa datang,
Banyaknya penipuan, terang benderang.
1. Antisipasi penipuan, tidak diperkenalkan,
banyak problema, jadi persoalan.
2. Apabila berbagai penipuan, tidak diperkenalkan di
sekolah,
para murid akan, serba salah.
para murid akan, serba salah.
3. Apabila penipuan kecil,dibiarkan.
akan menyebar, tak terkendalikan.
akan menyebar, tak terkendalikan.
4. Bersungguh-sungguh engkau , menyingkirkan penipuan,
baik berat ,maupun ringan.
baik berat ,maupun ringan.
5. Apabila penipuan, terlalu semberono,
muncullah perbuatan yang tiada senonoh.
muncullah perbuatan yang tiada senonoh.
6. Berbagai penipuan, hendaklah diingat,
di situlah awal , berbagai laknat.
di situlah awal , berbagai laknat.
7. Hendaklah peliharakan kejujuran bersama,
dari pada kelak, dapat bencana.
dari pada kelak, dapat bencana.
8. Jangan sembarangan, memilih teman,
Banyak sarjana, berjiwa pereman.
Pasal 4
Apabila terhimpit, hendak di atas,,
Batang lehernya ,harus diebas..
1. Terhimpit hendak di atas ,berjiwa penjajah,
Penyakit Yahudi, membawa fitnah..
2. Terhimpit di atas, lambang, orang dengki,
menebar kebusukan, tiada henti.
menebar kebusukan, tiada henti.
3. Seharusnya terimpit, biarlah di bawah,
berani berkorban, demi iman dan takwa..
berani berkorban, demi iman dan takwa..
4. Terimpit di bawah, tidak selamanya,
roda berputar, menurut takdirnya..
roda berputar, menurut takdirnya..
Pasal 5
Ka lau terkurung, hendak di luar,
Siramkan minyak,segera dibakar..
1. Terkurung di luar, ada gunanya,
ketika berdiplomasi, dengan penjajah.
ketika berdiplomasi, dengan penjajah.
2. Ketika dihadapkan kepada, bangsa sendiri,
Ibarat jalan yang sempit, ditaburi duri.
3. Jika kejujuran, sudah tercemar,
pencopet menyebar, dengan topeng bertukar-tukar.
pencopet menyebar, dengan topeng bertukar-tukar.
4. Jika hendak membuang penipu ke laut,
membongkar kelicikan, janganlah takut.
membongkar kelicikan, janganlah takut.
5. Makhluk yang terkurung di luar, membawa racun,
jadi persoalan, tanpa ampun
jadi persoalan, tanpa ampun
6. Untuk mengenal orang , buruk perangai,
menonjolkan diri, di tengah ramai.
menonjolkan diri, di tengah ramai.
Pasal 6
Jika pepat
di luar,runcing di dalam,
Itulah tanda,penghuni,neraka
jahannam..
1. Runcing di dalam ada gunanya,
menghadapi penjajah, yang aniaya..
menghadapi penjajah, yang aniaya..
2. Pepat di luar, adalah topeng,
teman begitu, jangan diganding.
teman begitu, jangan diganding.
3. Cari olehmu akan isteri yang bersih,
rajin dan jujur, tidak berdalih.
rajin dan jujur, tidak berdalih.
4. Cari olehmu kawan yang tidak , berolok-olok,
agar niat yang baik, tidak terkelok..
agar niat yang baik, tidak terkelok..
5. Cari olehmu , pasangan yang jujur,
terhindar dari, azab kubur.
terhindar dari, azab kubur.
Pasal 7
Kelingking
berkait, menambang emas,
Putra
daerah, dibuat lemas.
1. Kelingking berkait, pengusaha asing,
di situlah dusta, membuat pusing.
di situlah dusta, membuat pusing.
2. Apabila kepada asing, terlalu percaya,
akhirnya negara, mendapat bahaya..
akhirnya negara, mendapat bahaya..
3. Kepada asing, kurang siasat,
negara terjual , rakyat melarat.
negara terjual , rakyat melarat.
4. Kurikulum harus bermuatan, kerja keras,
agar orang asing, tidak memeras.
agar orang asing, tidak memeras.
5. Jangan mengharapkan, orang seberang,
cukupkan diri, apa yang kurang.
cukupkan diri, apa yang kurang.
6. Apabila generasi muda, banyak tidur,
dijajah kerugian, sepanjang umur.
dijajah kerugian, sepanjang umur.
7. Apabila tidak ingin, nusantara dikuras,
Pemimpin harus, bekerja keras.
8. Investor asing,suka menipu,
pandai menyogok, pandai merayu..
pandai menyogok, pandai merayu..
9. Apabila perkataan orang asing , lemah lembut,
janganlah cepat, menjadi larut.
janganlah cepat, menjadi larut.
10. Apabila mendengar, perkataan kasar,
jangan cepat, merasa gusar.
jangan cepat, merasa gusar.
11. Orang asing , ada yang baik,
asalkan cerdas, pandai melirik..
asalkan cerdas, pandai melirik..
Pasal 8
Barangsiapa
menggunting, dalam lipatan,
Dibenci
teman, dikutuk Tuhan..
1. Membiarkan pelanggaran, demi sahabat,
berarti , berbuat khianat yang sangat berat..
2. Menggunting dalam lipatan, tipuan halus,
akibat dari, licik dan rakus..
akibat dari, licik dan rakus..
3. Orang yang rakus, suka berdebat,
banyak kebenaran, menjadi terhambat.
banyak kebenaran, menjadi terhambat.
4. Segala tipuan,harus singkirkan,
baik yang besar, maupun keci-kecilan..
baik yang besar, maupun keci-kecilan..
5. Orang yang berjasa,kepada linkungan,
akan diberi kelebihan, oleh Tuhan.
akan diberi kelebihan, oleh Tuhan.
6. Guntingan dalam lipatan, selalu disembunyikan,
rakyat jelata, menjadi korban.
rakyat jelata, menjadi korban.
7. Obat dari,licik dan rakus,
didikan keras, yang bersifat religius.
didikan keras, yang bersifat religius.
Pasal 9
Jika
selalut, cerdik dan licik.
Menyebar
bahaya,menuai konflik..
1. Malas dan lalai, cerdik dan licik,
pekerjaan manusia,yang paling munafik..
pekerjaan manusia,yang paling munafik..
2. Jangan malas,memerangi kemunafikan.,
musuh masyarakat, sepanjang zaman.
musuh masyarakat, sepanjang zaman.
3. Anak-anak yang selalu diajar licik,,
Kelak orang tuanya, akan dicekik...
4. Cerdik dan licik, ada gunanya,
ketika dikepung, perampok durjana..
ketika dikepung, perampok durjana..
5. Jauhi kelicikan, model Yahudi,,
di bidang apaun, menjadi duri.
di bidang apaun, menjadi duri.
6. Dosa orang tua, yang paling besar,
tahu anaknya mencopet, tetap saja bersabar..
tahu anaknya mencopet, tetap saja bersabar..
7. Jika orang tua, hidup beriman,
Anaknya yang licik,diberi pelajaran.
8. Jika kuitansi, dibuat bohong-bohongan,
Korupsi berganda, tak terhentikan.
Pasal 10
Barangsiapa,
ingin mengenal Yahudi,
Kelingking
berkait,menjadi sifat pribadi..
1. Yahudi itu, manusia yang sangat kapitalis,
Kekayaan bangsa lain akan, dilibas habis.
2. Yahudi bangsa, paling cerdas,
Mengeruk kekayaan, sangatlah ganas..
3. Di Indonesia, tidak ada Yahudi,
Tapi pengikut ajarannya, makin menjadi-jadi...
4. Yahdi Indonesia, kelompok liberal,
Otaknya dengki, hatinya bebal..
Pasal 11
Barangsiapa memakai,sifat benalu,
Hilang iman, terkikislah malu.
1. Benalu aalnya, menumpang hidup,
tapi akhirnya, menjadi penakluk...
tapi akhirnya, menjadi penakluk...
2. Benalu itu , adalah parasit,
perbuatan nya zalim, memjadi penyakit..
perbuatan nya zalim, memjadi penyakit..
3. Benalu itu hanyalah pendatang,
sudahlah menumpang, berani menantang..
sudahlah menumpang, berani menantang..
4. Benalu awalnya, berdaun sehelai,
lama-lama, tidak terlerai..
lama-lama, tidak terlerai..
5. Benalu tidak pandai, berterima kasih,
induk semangnya, dibuat tersisih..
induk semangnya, dibuat tersisih..
6. Benalu seperti, cacing pita.,
7. inangnya dibuat menderita.
8. Pemilik parasit, menuai derita,
Parasitnya sendiri, berpesta pora..
Pasal 12
Benalu itu
awalnya menumpang,
Terakhir
inangya , akan ditendang.
1. Anak dagang, sebagai pendatang,
Haruslah bijak, saling menenggang..
Haruslah bijak, saling menenggang..
2. Betulkan hati kepada kepada makhluk bumi,
di rantauan damai, usaha diberkati.
di rantauan damai, usaha diberkati.
3. Kepada orang uan,bersikap pelit,
akan ditimpa , berbagai penyakit.
akan ditimpa , berbagai penyakit.
4. Penduduk tempatan, yang meranggas,
harus dibantu, dengan ikhlas..
harus dibantu, dengan ikhlas..
5. Mampu bersaing,, orang yang hebat,
semuanya diukur, dengan tepat.
semuanya diukur, dengan tepat.
6. Penyakit benalu, ada obatnya,
asalkan rajin, bertanya-tanya.
asalkan rajin, bertanya-tanya.
7. Benalu yang baik, menjadi hiasan,
diletakkan orang, di tengah taman.
diletakkan orang, di tengah taman.
Pasal 13
.
Barangsiapa selalu , menyerempet ,
Akhirnya
akan, jadi pencopet.
1. Lingkungan
wisata, beraroma copet,
Orang berimanpun, bisa terpeleset..
2. Suasana copet, bisa karauke dan panti pijat,
Menghasilkan uang, dalam waktu singkat..
3. Banyak peraturan , anti pencopet,
Banyak pula taktiknya, jarang meleset.
4. Siapa yang memelihara, pencopet berdasi,
Berarti menjerat , leher sendiri..
5. Barangsiapa , selalu meminta sumbangan,
Ujung-ujungnya, melakukan pencurian..
6. Barangsiapa , tidak memberantas pencopetan,
Mengundang datangnya, perampokan..
Pasal 14
Kelingking berkait, licin, seperti belut,
Kata-katanya hanya, manis di mulut.
1. Yahudi itu, kelingking berkait,
nomor satu,
Tingkat licinnya, paling jitu.
2. Bangsa ini, harus belajar kepada
belut,
Menghadapi ancaman, berbagai kemelut.
3. Kelicikan itu bisa, berarti baik.
Menghadapi penipuan yang sangat pelik.
4. Barangsiapa mengenal, tanda-tanda
pengkhianat,
Tentulah dirinya, akan selamat.
Pasal 15.
Telunjuk pura-pura lurus
Itulah lambang orang yang rakus
1. Jika hidup selalu, berpura-pura,
Mendapatkan kutukan, tiada tara.
2. Berpura-pura itu,bisa menjadi
baik,
Apabila menghadapi, orang munafik.
3. Berpura-pura alim, sikap
orientalis,
Ingin menjajah, secara sitematis.
4. Jika orientalis, befikir ilmiah,
Tujuannya untuk, mennnyudutkan
agama.
Muhammad Rakib , nama diberi,
Lahirlah aku, seorang diri,
Disangka kembar, dalam prediksi,
Ayah dan ibu, merasa ngeri.
Lahirku di, Pulau Penyalai,
Nyiur melambai, sepanjang pantai,
Jawa, Melayu Cina, beramai-ramai
Banyaknya nyamuk, tidak terlerai.
Pernah kucoba berladang padi,
Lima tahun mengorbankan diri,
Sambil sekolah, mencari rezeki,
Ke Bangkinang, pergi mengaji.
Diposkan oleh Yayasan Raksya Riau di
07.29
PANTUN
DAN SYAIR HARI RAYA
BY M.RAKIB CIPTAKARYA PEKANBARU INDONESIA
MATOA BERBUNGA, DI BULAN PUASA
WAKTU BERUBAH, TIDAK TERASA
GENERASI KINI, TELAH BERGANTI
PESAWAT LION, PUNYA CINA SINGAPUR
PESAWAT SRIWIJAYA,
APALAGI
DUNIA BISNI, TERUS MENGGEMPUR
TERPINGGIRKAN SUDAH, BUDI PEKERTI
Satu
syawal telah hadir
Disambut syahdu kumandang takbir
Airmata bahagiapun mengalir
Hiasi senyum tak hanya dibibir
Tetapi dari hatiku untukmu terlahir
Selamat Menyambut Malam Hari Raya
Idul Fitri H Maaf Lahir Dan Batin
___________________________
Sebulan bulan suci
Telah kita lewati
Dan sampai kini
Di satu syawal yang fitri
Kemenangan selagai arti
Selamat Lebaran Idul Fitri 1435 H
Minal Aidin Wal-Faidzin
Mohon Maaf Lahir Dan Batin
___________________________
Walau hanya lewat puisi
Tak seindah ayat suci
Tetapi kucipta sendiri
Dari suara hati
Untukmu yang jauh dari mata ini
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Minal Aidin Wal-Faidzin
Mohom Maaf Lahir Dan Batin
________________________
Secerah cahaya mentari
Sesejuk tetesan embun pagi
Untukmu tulus kuucap suci
Berharap engkau mau membuka hati
Memaafkan dosa dan salahku selama ini
Salam Idul Fitri
Minal Aidin Wal-Faidzin
Mohon maaf Lahir Dan Batin
_______________________
Seindah bintang rembulan
Sesegar langit baru turunkan hujan
Aku ikhlas membuka senyuman
Untukmu sekeluarga aku ucapkan
Selamat Lebaran Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Dan Batin
Disambut syahdu kumandang takbir
Airmata bahagiapun mengalir
Hiasi senyum tak hanya dibibir
Tetapi dari hatiku untukmu terlahir
Selamat Menyambut Malam Hari Raya
Idul Fitri H Maaf Lahir Dan Batin
___________________________
Sebulan bulan suci
Telah kita lewati
Dan sampai kini
Di satu syawal yang fitri
Kemenangan selagai arti
Selamat Lebaran Idul Fitri 1435 H
Minal Aidin Wal-Faidzin
Mohon Maaf Lahir Dan Batin
___________________________
Walau hanya lewat puisi
Tak seindah ayat suci
Tetapi kucipta sendiri
Dari suara hati
Untukmu yang jauh dari mata ini
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Minal Aidin Wal-Faidzin
Mohom Maaf Lahir Dan Batin
________________________
Secerah cahaya mentari
Sesejuk tetesan embun pagi
Untukmu tulus kuucap suci
Berharap engkau mau membuka hati
Memaafkan dosa dan salahku selama ini
Salam Idul Fitri
Minal Aidin Wal-Faidzin
Mohon maaf Lahir Dan Batin
_______________________
Seindah bintang rembulan
Sesegar langit baru turunkan hujan
Aku ikhlas membuka senyuman
Untukmu sekeluarga aku ucapkan
Selamat Lebaran Idul Fitri
Mohon Maaf Lahir Dan Batin
Hikmah Idul Fitri
Dr.Drs.M.Rakib, S.H.,M.Ag
Selamat Idul Fitry
MARI KITA SAMA-SAMA MENGUCAPKAN TAKBIR
Allahu Akbar….. Allahu
Akbar….. Allahu Akbar
Laa Ilaa ha illallahu Allahu Akbar
Allahu Akbar Walilla Ilham
Laa Ilaa ha illallahu Allahu Akbar
Allahu Akbar Walilla Ilham
Tentunya, dengan mengumandangkan takbir dan tahmid, umat Islam melepaskan bulan Ramadan dan dengan takbir dan tahmid pula menyambut 1 Syawal 1430 H. Mudah-mudahan pelepasan bulan Ramadan dan penyambutan bulan Syawal terpenuhi makna dan arti kedua peristiwa yang terjadi dalam suasana bergembira.
Selama bulan Ramadhan, jiwa, ruh,
dan hati umat Islam benar-benar telah terasah dengan amal-amal kebajikan,
sehingga hati mereka yang merupakan wadah ketakwaan semakin terbuka lebar dan
luas guna lebih mengembangkan dan meningkatkan kualitas takwa yang sudah
diperoleh selama beribadah di bulan Ramadan, "Mereka itulah orang-orang
yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa" (QS. Al-Hujurat
ayat 3). Tujuan dari puasa adalah untuk menjadikan orang-orang yang
melakukannya menjadi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebagaimana
Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 183: “Wahai orang-orang yang
beriman, telah diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu sekalian dapat bertaqwa”.
Idul fitri adalah hari kemenangan besar yang mengembalikan manusia pada fitrahnya (kesuciannya) dimana jiwa kembali bersih karena dibasuh dengan ibadah, fitrah dan saling memaafkan serta rezeki yang kita miliki telah dicuci pula dengan zakat.
Kembali kepada kesucian artinya dengan merayakan Idul Fitri ini kita mendeklarasikan kesucian kita dari berbagai dosa sebagai buah dari ibadah sepanjang bulan Ramadan. Pada Idul Fitri inilah, manusia yang taat pada takdir Allah SWT meyakini tibanya kembali fitrah diri yang kerap diimajinasikan dengan ungkapan kala itu seperti terlahir kembali. Dan, bila kita bersedia menerima fitrah yang ada di hari besar ini serta menerjemahkan dengan pikiran dan bahasa sederhana, Idul Fitri merupakan momentum bagi manusia untuk langkah awal menuju kehidupan lebih baik.
Kembali kepada fitrah berarti kembali kepada jati diri sebagai hamba Allah SWT yang muslim, hamba Allah SWT yang memakmurkan kehidupan, hamba Allah SWT yang tidak egois dan tidak arogan. Jadi, jika seorang muslim selama sebulan berpuasa, shalat tarawih, baca Al-Quran, shalat di masjid. Namun, setelah selesai bulan puasa kita tidak shalat, memusuhi masjid, memusuhi Al-Quran. Ya.... dia justru melenceng dari fitrahnya, puasanya tidak berarti bagi dirinya. Sebaliknya jika selama bulan Ramadhan kita sudah saleh secara pribadi, saleh secara sosial, memakmurkan masjid, bersilaturahim dengan banyak orang, maka dia berada dalam kondisi yang sesuai dengan fitrah. Jika dia ber-Idul Fitri, maka dia akan kembali kepada fitrahnya dengan menguatkan komitmen-komitmen itu sehingga setelah bulan Ramadhan pun akan semakin cinta dengan masjid, cinta dengan Al-Quran, akan tetap bersilaturahim. Hal inilah yang akan menjadikan Islam sebagai sumber keselamatan bagi kehidupan.
Di hari Idul Fitri, jiwa kita akan merasa tenang dan tenteram karena dosa-dosa kita kepada Allah SWT telah diampuni, berkat puasa Ramadhan yang telah kita lakukan kareana dorongan iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadlan karena iman dan mengharapkan pahala, niscaya diampunkan baginya apa yang telah lalu dari dosanya”.
Sesudah shalat Idul Fitri nanti kita akan meminta maaf kepada keluarga, kaum kerabat dan famili, teman, tetangga dan kenalan kita dari kejahatan, kesalahan serta perbuatan dzalim yang pernah kita lakukan terhadap mereka, agar jiwa kita benar-benar terbebas dari dosa kepada Allah SWT dan kesalahan kepada sesama manusia. Dan dengan demikian kita akan dapat merasakan kebahagiaan yang sejati. Dalam surat Al-Imran ayat 112 Allah, SWT telah berfirman: “Mereka itu akan ditimpa kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka itu menyambung tali hubungan baik dengan Allah SWT dan tali hubungan baik dengan sesama manusia”.
Dengan menyambung tali hubungan baik dengan sesama manusia yang ditandai dengan masing-masing pribadi berani mengakui kesalahan dirinya dan berani meminta maaf kepada orang yang lebih muda usianya dan lebih rendah pangkat dan derajatnya, kehidupan masyarakat nampak rukun dan damai. Persatuan dan kesatuan masyarakat yang tulus dapat kita saksikan dengan jelas. Sedang persatuan dan kesatuan yang tulus dan murni dari sesuatu bangsa itu adalah merupakan salah satu kunci dari keberhasilan dalam mencapai pembangunan lahir dan batin.
Beberapa kebiasaan Rasulullah SAW
dan para sahabat dalam menyambut Idul Fitri yang patut Umat Islam contoh,
yaitu:
Berpenampilan Indah
Rasulullah SAW itu saat Idul Fitri memakai pakaiannya yang paling baik (bukan berarti baju baru, lho) dan membaguskan penampilannya. Berkata Ibnul Qayyim dalam "Zadul Ma'ad": "Nabi memakai pakaiannya yang paling bagus untuk keluar (melaksanakan shalat) pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. Beliau memiliki perhiasan yang biasa dipakai pada dua hari raya itu dan pada hari Jum'at. Sekali waktu beliau memakai dua burdah (kain bergaris yang diselimutkan pada badan) yang berwarna merah, namun bukan merah murni sebagaimana yang disangka sebagian manusia, karena jika demikian bukan lagi namanya burdah. Tapi yang beliau kenakan adalah kain yang ada garis-garis merah seperti kain bergaris dari Yaman." Sedangkan salah seorang sahabat Nabi, Ibnu Umar juga biasa memakai pakaiannya yang paling bagus pada dua hari mulia tersebut.
Bertakbir
Bertakbir atau biasa kita sebut takbiran merupakan sunnah Rasul. Telah diriwayatkan bahwa, "Beliau keluar pada hari Idul Fitri, maka beliau bertakbir hingga tiba di tanah lapang dan hingga ditunaikannya shalat. Apabila beliau telah menunaikan shalat, beliau menghentikan takbir". Juga pada pagi hari Idul Fitri dan Idul Adha, Ibnu Umar mengeraskan takbir hingga ia tiba di tanah lapang, kemudian ia tetap bertakbir hingga datang imam.
Bertakbir atau biasa kita sebut takbiran merupakan sunnah Rasul. Telah diriwayatkan bahwa, "Beliau keluar pada hari Idul Fitri, maka beliau bertakbir hingga tiba di tanah lapang dan hingga ditunaikannya shalat. Apabila beliau telah menunaikan shalat, beliau menghentikan takbir". Juga pada pagi hari Idul Fitri dan Idul Adha, Ibnu Umar mengeraskan takbir hingga ia tiba di tanah lapang, kemudian ia tetap bertakbir hingga datang imam.
Mandi sebelum shalat 'Id
Dari Nafi' ia berkata : "Abdullah bin Umar biasa mandi pada hari Idul Fitri sebelum pergi ke tanah lapang." Sedang Imam Said ibnul Musayyib berkata : "Sunnah Idul Fitri itu ada tiga, berjalan kaki menuju tanah lapang, makan sebelum keluar ke tanah lapang dan mandi."
Makan sebelum berangkat sholat
Makan sebelum berangkat sholat bukan berarti di sana nanti nggak menyediakan konsumsi, tapi karena emang disunnahkan kok oleh Rasulullah SAW. Dari Anas r. a. ia berkata : "Rasulullah SAW tidak pergi ke tanah lapang pada hari Idul Fitri hingga beliau makan beberapa butir kurma."
Ucapan selamat pada hari
raya
Setelah sholat biasanya kita saling bersalaman dan mengucapkan selamat untuk teman yang lain. Senang dan lega banget rasanya saat kita menyalami mereka, selain itu mempererat ukhuwah juga menghapus dosa atau kesalahan yang telah kita lakukan pada teman kita itu.
Tahukah kamu apa ucapan yang baik serta dianjurkan sebagai ucapan selamat? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ditanya tentang ucapan selamat pada hari raya maka beliau menjawab: "Ucapan selamat pada hari raya, dimana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah sholat Id: Taqobbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian)." Itu juga yang dilakukan para sahabat Rasulullah SAW bila bertemu pada hari raya.
Allah SWT menciptakan segala sesuatu pasti ada kelebihan atau hikmah yang bisa diambil oleh hamba-Nya, begitu juga dengan Idul Fitri. Banyak sekali hikmah yang dapat kita peroleh baik yang kita sadari karena terlihat manfaatnya langsung pada diri kita maupun yang nggak kita sadari karena mungkin memang kita terlalu lemah untuk melihat hikmah dari berbagai peristiwa.
Hikmah pertama adalah penyadaran hakikat diri sebagai hamba Allah. "Dan tak Kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku." (QS. Adz-Dzaariyat ayat 56). Itulah sesungguhnya makna sebenarnya atas tugas kita di dunia ini. Dengan memahami hal tersebut, diharapkan kita tidak lepas dari pengawasan Allah SWT. Jalan untuk meretas batin kita agar selalu merasa terikat dengan Allah SWT adalah dengan bertakwa kepada-Nya. Idul Fitri juga merupakan salah satu sarana takwa yang bisa membawa kita kepada hakikat penghambaan. Idul Fitri seperti ‘alarm’ dalam rangka untuk mengingatkan jati diri kita. Selain itu Idul Fitri mengembalikan kesadaran pemahaman kita kepada berbagai cobaan yang terasa berat saat bulan Ramadhan yang lalu.
Hikmah kedua adalah menjadikan Idul Fitri sarana untuk mengeratkan kembali hubungan kita dengan Allah SWT dan manusia. Selama setahun mungkin kita telah melakukan begitu banyak kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Nah, salah satu hikmah Idul Fitri ialah menghadirkan moment saling memaafkan kesalahan yang telah kita perbuat terutama kepada kedua orang tua kita selama ini yang telah membesarkan kita, kemudian kepada keluarga terdekat kita yang mungkin saja sering kita acuhkan dan juga kepada teman-teman yang bergaul dengan kita baik di lingkungan rumah, sekolah atau di tempat yang sangat jauh.
Terakhir, sebagai seorang hamba, hikmah Idul Fitri lainnya ialah membawa kita untuk semakin dekat kepada Allah SWT. Ingatkah kamu saat seorang hamba berbuat dosa maka ada empat bukti kecintaan Allah SWT pada kita. Pertama, rezeki kita tetap mengalir meski dosa kita bertumpuk. Kedua, nikmat sehat yang tetap dianugerahkan-Nya. Ketiga, Allah SWT tidak segera menyiksa hamba-Nya saat itu juga dan keempat, Allah SWT tidak membeberkan aib atau dosa kita.
No comments:
Post a Comment