AWAS.WASPADALAH ADA BAHAYA AKIBAT TIDUR
SETELAH
MAKAN SAHUR
M.Rakib SH.. M.Ag LPMP
Riau Pekanbaru Indonesia
Setelah makan sahur, jangan tidur
sayang,
Banyak
penyakit, akan menyerang,
Ikutilah kuliah subuh, sampai pagi menjelang
Hafalkan ayat, yang agak panjang.
Kudengar,
sungguh, suara azan yang terdengar
merdu,
Sejuk terasa
di telinga, selalu meresap kedalam hati,
Berbuka dengan
kurma, diiringi doa dan senyuman .
Aku juga akan mengucapkan,
selamat
berbuka Puasa.
Semoga Allah
melipat gandakan pahala puasa orang yang mau meluahkan waktu untuk mengucapkan
met berbuka puasa untukmu Terima kasih, selamat berbuka puasa juga untukmu.
Bulan
puasa bulan penuh barakah, penuh kemuliaan dan Ampunan, Demikian juga Aku
mengucapkan, selamat Berbuka puasa.
Aku mewakili seluruh keluarga mengucapkan ribuan terima kasih
atas ucapannya dan saya juga mengucapkan selamat berbuka puasa. Semoga puasa
kita termasuk puasa orang yang beruntung.Walaupun sangat manis rasa gula, namun lebih manis ucapan selamat berbuka yang kau ucapakan, seperti ucapan indahmu, akupun juga demikian, met berbuka puasa.
Engkaupun telah seharian melawan nafsu, juga telah tiba untuk kita semua untuk berbuka puasa, semoga Allah menerima puasa kita.
Sayang Terima kasih atas cinta dan perhatian, seikhlash hatiku juga ingin mengucapkan, selamat berbuka puasa.
Bangun
untuk makan sahur memang seringkali membuat kita malas karena rasa ngantuk yang
tidak bisa ditahan. Apalagi untuk Anda yang terbiasa melek sampai larut malah,
bangun sahur bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun bagaimanapun bangun untuk
makan sahur harus dilakukan, sebab makan sahur merupakan kunci energi kekuatan
kita saat puasa. tidur setelah makan
Karena saking
ngantuknya, tidak sedikit orang yang langsung tidur lagi sesaat setelah makan
sahur. Padahal kebiasaan buruk ini bisa menimbulkan gangguan saat puasa. Untukl
Anda yang terbiasa langsung tidur ketika makan sahur, tolong pikirkan lagi
apakah kebiasaan ini baik untuk Anda? Sebab, tidur setelah makan sahur bisa
menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Tidak percaya. Simak saja deretan
bahaya berikut:
1.
DADA TERASA PANAS
Ketika sedang istirahat
atau tidur, sebenarnya sistem pencernaan justru bekerja lebih keras. Jika Anda
langsung tidur ketika makan, maka kadar asam pada lambung akan meningkat dan
menjadi penyebab sakit maag. Gejala ini juga dapat mengakibatkan rasa panas
yang terjadi pada perut, dada dan tenggorokan.
2.
TENGGOROKAN TERBAKAR
Rasa panas yang terjadi
pada tenggorokan seperti terbakar ini terjadi karena dipicu oleh refluks asam.
Refluks asam atau Gastroesophageal reflux diseases (GERD) adalah tidak
menutupnya katup antara kerongkongan dan perut. Hal ini akan membuat asam lambung
menjalar ke tenggorokan sehingga muncul sensasi seperti tenggorokan terbakar.
3. KENAIKAN BERAT BADAN
Jika Anda langsung
tidur setelah makan sahur, maka penumpukan lemak yang terjadi akan lebih
banyak. Apalagi jika makanan yang Anda konsumsi ketika makan sahur banyak
mengandung minyak atau makanan berlemak. Hal ini tentunya sangat tidak baik
untuk Anda yang berpotensi gemuk atau bagi yang sedang menjalani program
penurunan berat badan.
4.
TERKENA STROKE
Ini adalah resiko yang
tidak main-main. Kebiasaan tidur setelah makan dapat memicu Anda terkena
serangan stroke. Penelitian yang dilakukan University of Ioannina, Yunani,
mengungkap bahwa perilaku tidur setelah makan akan meningkatkan risiko
mengalami serangan stroke. Berdasarkan penelitian ini, orang yang memiliki jeda
paling lama antara makan dan tidur memiliki risiko paling rendah mengalami stroke.
Mulai dari sekarang,
hindari tidur setelah makan sahur. Aturlah waktu Anda untuk istirahat agar
ketika bangun sahur tidak terlalu ngantuk. Daripada Anda tidur, lebih baik
lakukan ibadan dan olahraga kecil setelahnya. Olahraga saat puasa juga penting
untuk dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh.
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar
kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan
endothelium. Jantung terletak di dalam rongga dada, dan di balik tulang
dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh
selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan
pertama menempel sangat erat pada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih
longgar dan berair, hal ini untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh
yang terjadi karena gerakan memompa secara konstan oleh jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah
lapisan otot menjadi empat ruang yaitu Ventrikel (bilik kanan dan kiri) dan
Atrium (Serambi kanan dan kiri). Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan
dinding bilik. Selanjutnya bilik kiri dan pembuluh darah besar atau aorta,
untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan,
dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Berbagai jenis penyakit jantung dan pembuluh
darah yang telah menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Beberapa jenis
penyakit tersebut, seperti; penyakit jantung koroner, penyakit tekanan darah
tinggi (Hipertensi), Hipertensi Jantung (Hipertention Heart Disease), Ventrikel
fibrillation, Stroke, dan banyak lagi jenis penyakit degeneratif jantung
lainnya.
Umumnya penyakit-penyakit tersebut, disebabkan
karena hiperlipidemia (kelebihan lemak darah), hiperkolesterolemia (Kelebihan
kolesterol darah) yang bersifat kronis, serta lama-kelamaan akan membentuk deposit
didalam dinding pembuluh darah, dan akhirnya menyebabkan kekakuan pembuluh
darah tersebut, bahkan dapat terjadi penymbatan pembuluh darah, sehingga
berakibat tekanan pada pembuluh darah meninggi yang disebut hipertensi.
Manfaat Berpuasa Bagi Kesehatan Jantung
Bagi penyakit kardivaskuler, tidak ada
penanggulangan yang lebih baik selain mencegahnya. Hal ini dapat dilakukan
dengan memperbaiki gaya hidup sehat, melaksanakan pola makanan yang sehat
(memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak makan berlebihan
makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi), serta dilanjutkan dengan
olah raga atau aktivitas yang teratur.
Berpuasa akan melatih seseorang, untuk hidup
teratur, serta mencegah kelebihan makan. Menurut penelitian, puasa dapat
menyehatkan tubuh, sebab makanan berkaitan erat dengan proses metabolisme
tubuh. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL and apoprotein alfa1, dan
penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh
darah. Beberapa penelitian menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh terhadap
ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol,
melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut
tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia.
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak
dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah
terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan
memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer,
meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah rterial dan
menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga
menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai
hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah,
jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Puasa bisa menurunkan kadar gula darah,
kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat
dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol
tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien
bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang
sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang
penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam
penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang
diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya.
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat
efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan
osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam
keadaan tertentu hal ini akan member perlindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah.
Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah
dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah
merah.
Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan
limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak
berubah ternyata sel T mengalani kenaikkan pesat. Perubahan aksidental
lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL
merupakan model lipoprotein yang meberika pengaruh stumulatif bagi respon
imunitas tubuh.
Pada pelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi
penurunan kadar apobetta, menaikkan kadar apoalfa1 dibandingkan sebelum puasa.
Kondisi tersebut dapat menjauhkan seragan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola
makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di
dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan
insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah
satu rahasia hidup jangka panjang.
Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey,
seorang psikiaters dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan
asupan kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian
terhadap mereka yang berpuasa dan memantau otak mereka dengan alat yang disebut
“functional Magnetic Resonance Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan itu
menyimpulkan bahwa setiap individu obyek menunjukkan aktivitas “motor cortex”
yang meningkat secara konsisten dan signifikan.
Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark
Mattson, Ph.D., seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National
Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang tepat
seperti berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit
de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil penelitiannya menunjukkan,
bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50% dari tingkat normal,
berdampak pada menurunnya denyut jantung dan tekanan darah, dan sekaligus
peremajaan sel-sel otak.[]
Sumber
: Taruna Ikrar, MD., PhD
Specialist and Scieintist
University of California, School of
Medicine, Irvine, USA
No comments:
Post a Comment