GURINDAM ENAM BELAS
TENTANG
KECERDASAN TANGGAP DARURAT
(Emergency IntelligenceQuotient)
Karya
Dr.Drs.Muhammad Rakib, S.H.,M.Ag. LPMP.Riau Indonesia.Diperbaharui 2014
Biasanya
yang dikenal masyarakat hanyalah Gurindam 12, karena terdiri dari 12 pasal, dan
ditulis oleh orang bangsawan dan pahlawan. Tapi berikut ini adalah Gurindam 16,
memang terdiri dari 16 pasal, tapi ditulis oleh orang kecil, biasa-biasa saja,
yang pekerjaannya sehari-hari menemani guru-guru Riau, membuat RPP, membahas
kurikulum dan silabus SD, dan penulis
hanyalah muballigh kecil yang sama sekali tidak dikenal orang, numpang ceramah
di IKMI Riau di Pekanbaru. Antara sesama muballigh di lingkungan kecil saja,
penulis tidak dikenal orang. Maka gurindam ini penulis buat, agar sedikit ada
yang mengenal. Nah gurindam ini asli, tidak menjiplak sedikitpun, tapi terus
terang saja, memang ter inspirasi oleh Raja Ali Haji melalui gurindam 12-nya.
Kami sama-sama lahir di Riau. Aku di Riau daratan (Kampar dan Pelalawan) Raaja
Ali Haji di Tgn Uban Kepri. Memang selisih umur kira-kira 200 tahun, dan kami
sama-sama hobi sasrta, berupa pantun dan gurindam. Masya Allah…
PASAL 1
a. Kuasai olehmu tehnik melompat,
menghadapi, keadaan darurat.
b. cari olehmu , guru bermutu
mampu memberi, kunci ilmu
c. cari olehmu akan keterampilan,
untuk menghapi, masa depan.
d. Sungguh pentingnya, kecerdasan mendadak,
petaka datang, tidak mungkin ditebak.
PASAL 2
a. sebelum melompat, pikir dahulu
keadaan darurat, akan berlalu
b. kalau melompat terburu-buru
sampai di tempat yang keliru
c.
kalau melompat, kurang cepat,
tidak
dapat, tempat yang tepat.
PASAL 3
a.
Melompat diingat, berani tidak,
Alamat badan, akan rusak,
Alamat badan, akan rusak,
b.
Melompat kalau, kurang siasat
Jadi santapan, orang khianat.
Jadi santapan, orang khianat.
c.
Cara melompat, kaku dan kasar,
dapat ditimpa, bahaya besar.
dapat ditimpa, bahaya besar.
d.
Melakukan lompatan, dsebut
hijrah,
Berani luka, siap berdarah.
PASAL 4
PENYESALAN ITU
DARI SETAN
a. Salah
melompat, jangan sesalkan,
Peneyesalan itu, dari setan.
b. Penyesalan
yang terlalu dipikir,
Merusak iman, kepada takdir.
c. Barangsiapa,
berani melompat,
Tuhan berikan, tempat yang tepat.
d. Untuk
menghilangkian rasa menyesal,
Kuatkan logika, gunakan akal.
e. Berguna
juga, lompat-lompat katak,
Pada keadaan darurat, yang
mendadak.
PASAL 5
Kecerdasan tanggap darurat,menghilangkan rasa takut,
karena keberanian, dapat dijemput.
a. Hilangkanlah rasa takut,
melawannya, berturut-turut.
b. Banyak penakut,jadi berani,
karena mengetahui, potensi diri..
c. Jika rasa takut, terus dilawan,
menjelma menjadi, keberanian.
d. Jika orang penakut,pandai memaksa,
suatu saat, jadi perkasa.
e. Orang tua yang membiarkan anaknya penakut,
sengsaralah anaknya, disiksa kemelut.
f. Jika hendak mengenal, orang yang penakut,
lihatlah orang yang lembut dan penurut.
Kecerdasan tanggap darurat,menghilangkan rasa takut,
karena keberanian, dapat dijemput.
a. Hilangkanlah rasa takut,
melawannya, berturut-turut.
b. Banyak penakut,jadi berani,
karena mengetahui, potensi diri..
c. Jika rasa takut, terus dilawan,
menjelma menjadi, keberanian.
d. Jika orang penakut,pandai memaksa,
suatu saat, jadi perkasa.
e. Orang tua yang membiarkan anaknya penakut,
sengsaralah anaknya, disiksa kemelut.
f. Jika hendak mengenal, orang yang penakut,
lihatlah orang yang lembut dan penurut.
PASAL 6
Jika tidak memaksa, orang peragu,
meyiksanya sampai, ke anak cucu.
a. Bantulah olehmu ,orang peragu,
agar percaya diri, setiap waktu..
b. Cari olehmu, obat anti ragu,
agar mendapatkan, hidup bermutu.
c. Cari olehmu akan isteri yang berani,
menjadi pembersih rumah tangga, setiap hari.
d. Cari olehmu akan kawan, yang tidak penakut,
dapat menyelesaikan, masalah yang kusut.
e.Penakut itu, ada juga baiknya,
berhati-hati, menghadapi bahaya.
PASAL 7
Cepat bergerak,terhadap asing,
pemimpin bangsa,mereka pancing.
a. Cerdaslah menyikapi, paksaan asing,
hutang negara, di sekeliling. .
b. Kepada asing, berlebih-lebihan suka,
negara ini, terpaksa berduka.
c. Kepada orang asing, kurang siasat,
itulah tanda ,pemimpin sesat.
d. Apabila anak, tidak dipaksa, bekerja keras,
datanglah orang asing, untuk memeras.
e. Jangan banyak mengharapkan orang,
paksalah diri, mencukupkan , mana yang kurang.
f. Apabila orang , terlalu banyak tidur,
ekonomi dan kesehatannya pastilah mundur..
g. Apabila tidak ingin, nusantara dikuras,
paksalah rakyat , menjadi pengawas.
h. Apabila orang asing,, suka menipu,
ilmu tentang kelicikan, harus diburu.
i. Kata-kata memaksa, bisa saja lemah lembut,
janganlah anda cepat, mengikut.
j. Apabila mendengar perkataan yang kasar,
jangan cepat cemas, merasa gusar.
k. Apabila paksaan orang asing , tidak dapat dihindar,
sengsaralah rakyat, negara tercemar..
PASAL 8
Kecerdasan muncul, akaibat kekerpaksaan,
karunia besar, dari Tuhan.
a. Siapa yang tidak memaksa, anaknya agar shalat,
berarti telah, berbuat khianat.
b. Kepada dirinya sendiri, berbuat aniaya,
orang itu jangan engkau percaya.
c. Paksalah diri, tinggalkan maksiat,
jasmani rohani, menjadi sehat.
d. Paksaan yang buruk, bisikan Setan,
demi mengejar, berbagai kemewahan.
e. Orang tua memaksa,belajar agama,
anaknya akan,bersihkan sukma.
f. Paksaan yang buruk, terjadi di luar negeri,
TKW, mencoba bunuh diri..
g. Banyaknya jalan, berlobang lobang,
tandanya, pemimpin berbuat sumbang.
PASAL 9
Jika bersiap, mengadapi darurat,
punya ramalan, sejak berangkat.
a. Persiapkan diri, dengan berbagai uji coba,
bencanaakan datang, dengan tiba-tiba.
b. Kalau dipaksa, mengadakan percobaan,
akhirnya tentu, melahirkan penemuan..
Kecerdasan muncul, akaibat kekerpaksaan,
karunia besar, dari Tuhan.
a. Siapa yang tidak memaksa, anaknya agar shalat,
berarti telah, berbuat khianat.
b. Kepada dirinya sendiri, berbuat aniaya,
orang itu jangan engkau percaya.
c. Paksalah diri, tinggalkan maksiat,
jasmani rohani, menjadi sehat.
d. Paksaan yang buruk, bisikan Setan,
demi mengejar, berbagai kemewahan.
e. Orang tua memaksa,belajar agama,
anaknya akan,bersihkan sukma.
f. Paksaan yang buruk, terjadi di luar negeri,
TKW, mencoba bunuh diri..
g. Banyaknya jalan, berlobang lobang,
tandanya, pemimpin berbuat sumbang.
PASAL 9
Jika bersiap, mengadapi darurat,
punya ramalan, sejak berangkat.
a. Persiapkan diri, dengan berbagai uji coba,
bencanaakan datang, dengan tiba-tiba.
b. Kalau dipaksa, mengadakan percobaan,
akhirnya tentu, melahirkan penemuan..
c. Jangan malas,kerja berpeluh,
hidup ini nikmat, dengan bekerja sungguh.
d. Penemuan baru, seakan-akan penyimpangan,
karena itu, banyak tantangan.
hidup ini nikmat, dengan bekerja sungguh.
d. Penemuan baru, seakan-akan penyimpangan,
karena itu, banyak tantangan.
e. Kebebasan bagi orang yang muda,
untuk berkereasi,
akan melahirkan, berbagai inivasi.
f. Pendidikan bangsa Indonesia yang benar-benar asli,
di bidang pertanian dan kelautan, mengabdikan diri.
g. Dosa pendidikan, yang paling besar,
banyaknya penemuan, dibiarkan terlantar.
h. Pentingnya berbagai penemuan,
untuk menghadapi, masa depan,
i. Di bidang pertanahan, paksakanlah berbagai penemuan ,
untuk mengatasi, kekurangan lahan.
PASAL 10
Siap siaga, sangat hati-hati,
pesankan kepada, anak dan istri.
a. Anak-anak yang tidak pernah dipaksa,
setelah dewasa, cenderung menyiksa.
b. Paksaan yang ,bersipat membina,
walaupun memaksa, tapi tidak menghina.
c. Memaksa diri, membaca yang hebat.
menanambah ilmu, meningkatkan martabat.
d. Barangsiapa memaksa anak, menjauhi pencuri,
menanamkan tanggung jawab,pengendalian diri.
PASAL 11
akan melahirkan, berbagai inivasi.
f. Pendidikan bangsa Indonesia yang benar-benar asli,
di bidang pertanian dan kelautan, mengabdikan diri.
g. Dosa pendidikan, yang paling besar,
banyaknya penemuan, dibiarkan terlantar.
h. Pentingnya berbagai penemuan,
untuk menghadapi, masa depan,
i. Di bidang pertanahan, paksakanlah berbagai penemuan ,
untuk mengatasi, kekurangan lahan.
PASAL 10
Siap siaga, sangat hati-hati,
pesankan kepada, anak dan istri.
a. Anak-anak yang tidak pernah dipaksa,
setelah dewasa, cenderung menyiksa.
b. Paksaan yang ,bersipat membina,
walaupun memaksa, tapi tidak menghina.
c. Memaksa diri, membaca yang hebat.
menanambah ilmu, meningkatkan martabat.
d. Barangsiapa memaksa anak, menjauhi pencuri,
menanamkan tanggung jawab,pengendalian diri.
PASAL 11
Tanpa siap siaga, berarti zalim,
azabnya berupa, neraka jahim.
a. Paksakan diri, melindungi hewan,
sayangi binatang, makhluk Tuhan.
b. Barangsiapa memaksa burung, dikurung sangkar,
itulah perbuatan zalim, berdosa besar.
c. Janganlah memaksa hewan , bekerja berat,
supaya Tuhn, mendatangkan rahmat.
d. Hewan peliharaan mati, tak diberi makan,
suatu kezaliman, akan mendapat balasan.
e. Jika memaksa pegawai, di luar kemampuannya,
itulah kezaliman, yang tiada tara.
f. Siapa sakit, tapi memakan pantanngannya,
itulahkebodohan , membwa sengsara.
PASAL12
PASAL12
Kecerdasan dalam, berbuat maksiat,
Kalaupun untung, tidak kan berkat.
a. Pornografi itu, alat maksiat,,
siapa melihat, mendapat laknat.
b. Maksiat itu, melanggar aturan Tuhan,
pengendalian nafsu, harus dipaksakan.
c. Korupsi itu, maksiat besar,
menjadi penyakit, cepat menular.
d. Maksiat itu, melnyiksa ayah dan ibu,
karena buruknya, tingkah laku.
e. Obat dari, penyakit maksiat,
paksakan diri, beribadat, dengan tepat.
menjadi penyakit, cepat menular.
d. Maksiat itu, melnyiksa ayah dan ibu,
karena buruknya, tingkah laku.
e. Obat dari, penyakit maksiat,
paksakan diri, beribadat, dengan tepat.
f. lngatkan ,semua penyakit, ada
obatnya,
asalkan rajin, bertanya-tanya.
g. Yang tidak ada obatnya, hanya maut,
ketika Izrail, datang menjemput.
h. Siapa memaksa, membuka aurat.
Kehormatannya rusak, dirinya terlaknat.
PASAL 13
asalkan rajin, bertanya-tanya.
g. Yang tidak ada obatnya, hanya maut,
ketika Izrail, datang menjemput.
h. Siapa memaksa, membuka aurat.
Kehormatannya rusak, dirinya terlaknat.
PASAL 13
Kecerdasan orang pemalu,
diterpa musibah, tidak terlalu.
a. Malu hanya, menjadi penghambat,
bagi orang,kurang berbakat.
b. Malulah anda, ke panti pijat,
menyebar AIDS, mendekap maksiat.
c. Banyak peraturan daerah, anti pelacuran,
karena penyakit AIDS , sangat memalukan.
d. Barangsiapa memelihara, hutan lindung,
Sama dengan memelihara, ibu kandung.
e. Siapa saja, merusak hutan lindung,
berarti membuat penderitaan, tanpa ujung.
f. Siapa saja yang malu,bergaul bebas,
tubuhnya selamat, hatinya puas.
g. Paksaan positif, untuk pemalu,
Kadang-kadang, sangatlah perlu.
PASAL 14.
Suami, disebut dayus.
Istri selingkuh, hatinya tulus.
a. Paksaan itu penting, bagi siistri,
keinginannya harus, dibatasi.
Kadang-kadang, sangatlah perlu.
PASAL 14.
Suami, disebut dayus.
Istri selingkuh, hatinya tulus.
a. Paksaan itu penting, bagi siistri,
keinginannya harus, dibatasi.
b. Paksaan itu penting bagi anak,
hidup , lebih banyak pahit,dari yang enak.
c. Istri memaksa suami, menjadi koruptor,
karena jiwanya, rakus dan kotor.
d. Laki-laki yang tidak punya, kekutan memaksa,
tubuhnya sakit, batinya tersiksa.
e. Barangsiapa yang berselingkuh,
Itulah tanda,imannya runtuh.
f. Tanda-tanda suami, yang penyayang,
tingkah negatif istrinya, mampu dilarang.
g. Laki-laki, yang berjiwa dayus,
Rasa cemasnya, tidak pernah putus.
hidup , lebih banyak pahit,dari yang enak.
c. Istri memaksa suami, menjadi koruptor,
karena jiwanya, rakus dan kotor.
d. Laki-laki yang tidak punya, kekutan memaksa,
tubuhnya sakit, batinya tersiksa.
e. Barangsiapa yang berselingkuh,
Itulah tanda,imannya runtuh.
f. Tanda-tanda suami, yang penyayang,
tingkah negatif istrinya, mampu dilarang.
g. Laki-laki, yang berjiwa dayus,
Rasa cemasnya, tidak pernah putus.
PASAL 15
Kalau terkurung,
hendak di luar,
Gunakan
minyak, akan dibakar ..
a. Terkurung di luar, ada gunanya,
ketika berdiplomasi, dengan penjajah.
ketika berdiplomasi, dengan penjajah.
b. Ketika dihadapkan kepada,
bangsa sendiri,
Ibarat
jalan yang sempit, ditaburi duri.
c. Jika kejujuran, sudah
tercemar, pencopet tersebar,
dengan topeng bertukar-tukar.
d. Jika hendak membuang penipu ke laut,
membongkar kelicikan, janganlah takut.
membongkar kelicikan, janganlah takut.
e. Makhluk yang terkurung
di luar, membawa racun,
jadi persoalan, tanpa ampun
jadi persoalan, tanpa ampun
f. Untuk mengenal orang,
buruk perangai,
bergaullah, di tengah ramai.
PASAL 16
Kecerdasan keadaan, mendesak,
Cepat berfikir, segera bertindak.
a. Runcing di dalam,tidaklah lazim,
untuk menghadapi penjajah, yang zalim ..
untuk menghadapi penjajah, yang zalim ..
b. Pepat di luar, sifat
yang licik,
teman begitu, jangan dilirik.
c. Cari olehmu isteri yang bersih,
rajin dan jujur, tidak berdalih.
d. Cari olehmu kawan yang tidak, berolok-olok,
agar niat baik, tidak terkelok ..
agar niat baik, tidak terkelok ..
e. Cari olehmu, pasangan yang jujur,
terhindar dari, azab kubur.
Empat
Tewas dan 12 HilangKapal Cepat “Tuakal” Dihantam Badai
Senin, 14 Maret 2005 | 20:56 WIB
TEMPO Interaktif, PEKANBARU:Sebuah kapal cepat (speedboat) “Tuakal” yang berpenumpang 60 orang, Minggu (13/3) siang dihantam gelombang besar di kawasan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau – 70 kilometer dari Pekanbaru. Empat penumpangnya tewas dan 12 orang lainnya dinyatakan hilang dalam perjalanan dari Kuala Kampar ke Pangkalan Kerinci.
“Speedboat itu kandas di pasir,” ujar Kapolres Pelalawan AKB Slamet Soeroso di Pakanbaru kepada Tempo melalui lewat telepon selularnya. Kandasnya kapal itu, kata Slamet, diduga karena pengemudi speedboat salah perhitungan memilih alur yang dangkal. Padahal, alur dangkal di perairan itu selalu berpindah-pindah karena faktor alam.
Tiga penumpang yang tewas ditemukan tidak beberapa lama kejadian. Satu penumpang tewas lainnya baru ditemukan Senin (14/3) saat Tim SAR melakukan upaya pencarian atas 13 orang penumpang yang sebelumnya dinyatakan hilang terseret gelombang besar.
"Sebanyak 44 penumpang dinyatakan selamat,” kata Slamet. Hingga kemarin, Tim SAR masih melanjutkan pencarian atas penumpang yang hilang.
Slamet mengaku belum bisa merinci nama-nama penumpang yang tewas, hilang dan selamat itu. "Saya sedang di lapangan. Nama-nama korban akan diberitahu kemudian,” kata Kapolres. Korban tewas telah dievakuasi di Rumah Sakit Umum Pelalawan.
Perairan Meranti dikenal sebagai pusat pertemuan arus sungai Sungai Kampar dan arus Selat Malaka sehingga arus airnya cukup deras. Sedangkan gelombang pasang – yang disebut “Bono” oleh warga di kawasan itu – merupakan badai yang lazim terjadi di dua sungai Riau, yakni di Sungai Kampar dan Sungai Rokan.
Menurut Fakhrunas Jaabar, warga Pelalawan, puluhan tahun lalu musim gelombang pasang biasanya terjadi dua kali sebulan yakni awal bulan dan pertengahan bulan. Dulu, kata Fakhrunas, warga biasa memanfaatkan Bono sebagai sarana mengadu keberanian dan ketangguhan berselancar.
Namun entah karena mungkin dinilai makin membahayakan kegiatan adu keberanian itu kini nyaris tidak pernah dilakukan lagi. Bono, kata Fakhrunas yang bekerja sebagai tenaga humas di sebuah perusahaan terkemuka di Pelalawan itu mengatakan, Bono bisa menyebabkan arus air mencapai ketinggian 15 meter-20 meter.
"Saat kapal kandas itulah mungkin tiba-tiba muncul Bono--gelombang pasang besar yang ditakuti di perairan Riau-- yang langsung menggulung kapal itu tanpa bisa diantisipasi pengemudi, awak maupun penumpang speedboat," kata Kapolres Pelalawan. Kapal yang dihantam Bono itu langsung terbalik dan terseret ke tengah perairan dibawa arus gelombang pasang besar itu. Sehingga, kata Kapolres, speedboat tak mungkin menghindar dari Bono yang datang tiba-tiba.
Sekitar tahun 1990-an, sebuah kapal di perairan yang sama juga pernah dihantam Bono. Pada kejadian itu seluruh penumpang dan awak kapal tidak ada yang selamat. l evalisa siregar
No comments:
Post a Comment