Friday, January 17, 2014

HUMANISME PEMBINATANGAN MANUSIA



HUMANISME BARAT MEMBINATANGKAN MANUSIA
Oleh  Drs.H.M.Rakib.,S.H.,M.Ag
Pekanbaru Riau.2014

MENCARI BENALU KE SIALANG
TEMPAT ORANG,  MENCARI  ROTAN
HUMANISME BARAT, MALUNYA HILANG
PERSIS SEPERTI, BABI  HUTAN

SEKULER ITU, KEBEBASAN BINATANG
KHAMAR DAN ZINA, TIDAK DILARANG
HOBINYA DI PANTAI,  BERTELANJANG
MAFIA NARKOBA, DIBIARKAN BERKEMBANG


        Kini ada wacana pembinatangan manusia melalui  teori humanisme sekular Barat. Ada yang menggunakan manipulasi  ayat Al-Quran pula..Apakah humanisme itu ? Humanisme menurut kamus filsafat  adalah sebuah filsafat yang (a) memandang individu rasional sebagai mahluk tertinggi (b) memandang individu sebagai nilai tertinggi dan (c) ditujukan untuk membina perkembangan  kreatif dan moral individu dengan cara bermakna dan rasional tanpa merujuk pada konsep-konsep adi kodrati .(Rosda;140; 1995). Zainal Abidin dalam bukunya Filsafat manusia  mengatakan bahwa Humanisme berasal dari kata latin “humanitas” (pendidikan manusia) dan dalam bahasa Yunani disebut paidei;  pendidikan yang didukung oleh manusia –manusia yang hendak menempatkan seni liberal dijadikan sebagi sarana terpenting dalam pendidikan waktu itu.

         Humanisme adalah suatu gerakaan intelektual dan kesusteraan yang lahir pada prinsipnya aspek dasar dari gerakan Renaissance abad 14-16 Masehi,  merupakan salah satu faham filsafat yang hendak mendudukan manusia yang hendak menjunjung tinggi nilai dan martabat manusiadari ukuran segala penilaian, kejadian dan gejala diatas muka bumi  ini (Abidin; 26-27; 2000).

      Sedangkan menurut Ali Syariati humanisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan pokok yang dimilikinya adalah untuk keselamatan dan kesempurnaan. Ia memandang manusia sebagi mahluk mulia dan prinsip yang disarankannya didasarkan atas pemenuhan kebutuhan pokok yang bisa membentuk species manusia (Ali syariati;39;1992), Jadi jelaslah bahwasanya humanisme adalah aliran filasafat yang berusaha mendudukkan manusia sebagai pusat perhatian dari segala studi dan bertujuan untuk mengangkat kemulian dan harkat manusia
B. Sejarah Humanisme
            Arti Istilah humanisme akan lebih mudah dipahami kalau kita meninjaunya dari dua sisi; sisi histories dan sisi aliran-aliran dalam filsafat. Dari sisi yang pertama, humanisme merupakan gerakan intelektual dan kesusteraan yang pertama kali muncul di Italia pada paruh abad ke-14 Masehi. Gerakan ini boleh dikatakan sebagi motor penggerak kebudayaan modern, khususnya kebudayaan Eropa, berapa tokoh yang sering disebut sebagi pelopor gerakan ini misalnya Dante, Petrarca, Boccaceu dan Michael Angelo. Dari sisi yang kedua humanisme sering diartikan- sebagimana telah disebutkan diatas- sebagai faham dalam filsafat yang menjunjung tinggi nilai dan martabat manusia sehingga manusia menempati posisi yang sangat penting dan sentral, baik dalam perenungan fisafati maupun praktisi dalam kehidupan sehari-hari, salah satu asumsi yang melandasi pandangan filsafat ini adalah manusia pada prinsipnya meupakan pusat dari realitas, berbeda dengan filsuf abad pertengahan, para filsuf humanisme berpegang teguh bahwa manusia pada hakikatnya adalah bukan  Viator Mundi.(peziarah dimuka bumi) melainkan Vaber Mundi (pekerja atau mencipta dunianya) (Abidin; 26; 2000).
        Gerakan yang berawal dari Italia dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa, dimaksudkan untuk manusia dari tidur panjang abad pertengahan, yang dikuasai dogma-dogma agamis. Abad pertengahan adalah abad dimana otonomi, kreatifitas dan kemerdekaan berfikir manusia dikungkung oleh kekuasan agama yg mayoritas di eropa pada saat itu. Abad ini ini sering disebut “Abad Kegelapan” karena cahaya akal budi manusia  tertutup kabut dogma-dogma agama di sana. Kuasa manusia dipatahkan oleh pandangan agama yang menyatakan bahwa hidup manusia telah digariskan oleh kekuatan Illahi dan akal budi manusia tidak akan pernah tidak akan pernah sampai pada misteri dari  kekuatan-kekuatan itu. Pikiran –pikiran manusia yang menyimpang dari dogma-dogma kaum spiritual di eropa tersebut adalah pikiran-pikiran sesat dan karenanya harus dicegah dan dikendalikan.  Dalam zaman itulah gerakan humanisme muncul dan gerakan kaum humanis bertujuan untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasan lembaga keagamaan dan membebaskan kungkungan agama yang mengikat. Kaum humanis menggunakan seni liberal sebagai materi dan sarana utamanya. Alasan utama dijadikan sarana  terpenting pada waktu itu (disamping retorika, sejarah, etika dan politik) adalah kenyataan bahwa hanya dengan seni liberal manusia akan tergugah untuk menjadi manusia, menjadi mahluk bebas yang tidak terkungkung kekuatan diluar dirinya .
        Mereka percaya bahwa hanya dengan seni liberal, maka manusia akan dapat dibangunkan dari tidurnya yang sangat panjang pada abad pertengahan itu. Model pendidikan itu adalah model pendidikan yang didorong oleh semangat zaman antik (Yunani kuno), yang ditandai  oleh adanya kehidupan demokratis, pada zaman antik  klaim atas otonomi manusia dijunjung tingggidan dalam batas-batas tertentu manusia mempunyai kewenangan sendiri dalam keterkibatanya dengan alam dan dalam penentuan arah sejarah manusia. (Abidin; 27;2000)
      Hal senada juga dikatakan oleh Ali syariati bahwasanya teori humanisme barat dibangun atas  asas yang dibangun mitologi yunani kuno yang memandang bahwa antara langit dan bumi, alam dewa-dewa dan alam manusia, terdapat pertentangan dan pertarungan, sampai-sampai muncul kebencian dan kedengkian antara keduanya . Para dewa adalah kekuatan yang memusuhi manusia. seluruh perbuatan dan kesadarnnya kekuasaannya yang zalim terhadap manusia yang dibelenggu kelemahan dan kebodohannya. Hal itu dilakukan karena dewa-dewa  takut menghadapi ancaman kesadaran, kebebasan, kemerdekan dan kepemimpinan manusia atas alam. Setiap manusia yang menempuh jalan ini dipandang telah melakukan dosa besar dan memberontak kepada dewa-dewa. Dewa-dewa dalam mitologi yunani adalah penguasa segala sesuatu dan manifestasi dari kekuatan fisik yang terdapat dialam semesta; laut, sungai bumi hujan, ekonomi, penyakit dan kematian (Syariati; 40; 1992). Itu sebabnya, maka menjadi wajar dan logislah bila dalam pandangan yunani kuno yang memitoskan alam tersebut, humanisme mengambil bentuk sebagi penentang kekuasaan para dewa, yakni tuhan-tuhan dan sesembahan mereka.
         Dari sini terbentuklah pertarungan antara Humanisme dan Theisme. Berdasar itu maka humanisme yunani berusaha untuk mencapai jati diri manusia dengan seluruh dengan seluruh kebenciannya kepda Tuhan dan dan pengingangkarannya  atas kekuasanNya.  Serta memutuskan tali penghambat manusia dengan langit, ketika ia menjadikan manusia sebagai penentu benar atau tidaknya sesutu perbuatan dan menentukan segala potensi keindahan terletak pada tubuh Manusia (Syariati;40; 1992) . Kalau kita bisa mengatakan humanisme pasca Renaissance di Eropa modern merupakan kelanjutan dari humanisme Yunani Kuno, karena kungkungan dogma agama mayoritas di eropa yang demikian kuatnya terhadap nilai kemanusiaan, maka humanisme Eropa modern  mengambil bentuk yang sama terhadap humanisme yunani kuno yaitu melakukan pengagungan kembali terhadap harkat dan martabat pada nilai kemanusiaan.

 
PEMBAHASAN HUMANISME
A.                Aliran-Aliran Humanisme
 
Dewasa ini terdapat empat aliran  Humanisme  menurut Syariati(1993) , kendatipun memiliki perbedaan–perbedaan pokok dan pertentangan-pertentangan satu sama lain, keempat-empatnya mengklaim diri sebagai pemilik aliran humanisme, yaitu; 1. Liberalisme Barat, 2. Marxime, 3. Eksistensialime. 4. Agama. Adapun karena luasnya topik cakupan pembahasan maka penulis membatasi penulisan hanya pada pembahasan mengenai konsep humanisme yang ada pada Eksistensialisme dan Islam.
B. Humanisme Dalam Eksistensialisme

Eksistensialisme “memproklamasikan gerakannya” (core) langsung pada kaitan mengenai humanisme, sebagaimana yang dikatakan Sartre salah seorang tokoh Eksistensialis pada tahun 1945 bahwa “Eksistensialisme adalah suatu humanisme itu” (Roger Scruton; 321, 1986). Hal ini berarti aras kerja Eksistensialisme memang terutama pada pemuliaan nilai kemanusiaan, eksistensialisme  mencoba melakukan “oposisi intelegensia” terhadap  dekadensi nilai-nilai kemanusiaan  yang terjadi di Eropa saat itu karena kungkungan gereja pada saat itu.. 
Memang agak susah mendifinisikan Eksistensialisme, sebagaimana dikatakan oleh Fuad Hasan (7;2000) Orang mengalami kesukaran untuk mendefinisikan eksistensialisme  dengan satu perumusan sebab filsuf yang digolongkan kepadanya atau yang menyebut dirinya sebagai eksisensialis, menunjukan perbedaan-perbedaan anggapan mengenai eksistensialisme  itu sendiri.
Tokoh-Tokoh Eksistensialisme

Para penulis buku mengenai eksistensialisme mepunyai penggolongan sendiri terhdap siapa yang dapat dianggap tokoh Eksistensialiame itu sendiri; Seperti Blackham (1978) memasukan tokoh seperti , Kierkegaard, Nietszhe, Karl Jaspers, Marcel, Martin Heidegger  dan Sartre. Sedangkan Fuad  Hasan (2000) memasukan tokoh seperti Kierkegad, Nietzsche, Berdyaev, Jaspers, Heidegger (walaupun dia tidak dibahas secara khusus dalam bukunya) dan Sartre. Sedangkan Roger Scrutton dalam bukunya Sejarah Singkat Filsafat Modern (1986)  hampir menyamakan tokoh Fenomenologi dengan tokoh Eksistensialisme tokoh-tokoh itu adalah;  Husserl, Martin  Heidegger dan  Sartre.
Titik Tolak dan Kesamaan Pandangan Para Tokoh Humanisme
Satu-satunya hal yang sama diantara mereka ialah bahwa kesemuanya berpendapat  bahwa filsafat harus betitik tolak pada manusia yang konkret, yaitu manusia sebagai eksistensi  dan sehubungan dengan titik tolak ini mereka berpendapat bahwa manusia  bagi manusia eksistensi itu mendahului esensi (Hasan; 7; 2000)
H. J. Blackham   dalam bukunya  Six Existentialist Thinkers (151 ;1978) 
            The peculliarity of existentialism, then, is that it deals with  the separation of man from him self and from the world, which raises the question of philosophy, not by attempting to establish  some universal from justification which will enable  man  to readjust himseflf  but by  permanently  enlarging and  lining the separation itsef as primordial and constitutive  for personal existence, The main busines of this philosophy  therefore is not to answer  the Questions which are raised but to drive home the questions themselves  until they engage the whole man  and are made  personal , urgent  and anguished.
Artinya…. Saya terjemahkan…
         ….Hal yang lain dari existensialime adalah bahwa  mereka  melakukan pemisahan manusia  dari dirinya dengan dunia, yang menimbulkan pertanyanan-pertanyaan  filsafat,  tidak dengan melarikan diri dari membangun bentuk universal yang akan membuat manusia dapat menyesuaikan dirinya ladi,  tapi dengan pemanen memperbesar dan menggariskan pemisahan dirinya dari pandangan primordial dan mendasar dari keberadaan  manusia.

Existensialisme  dalam gerakannya mengangkat nilai kemanusiaan yaitu dalam hal ini humanisme adalah dengan melakukan pemisahan manusia dari  dirinya dengan dunia agar dapat membebaskan diri dari padangan primordial yang mengungkungi manusia selama ini.


Pendidikan merupakan proses pemanusiaan kembali manusia (humanisasi),yang  berorientasi padaterbentuknya individu yang mampu memahami realitas dirinya dan masyarakat sekitarnya
Serta bertujuan untuk  menciptakan perubahan sosial secara signifikan dalam kehidupan umat
manusia. Senada dengan tujuan pendidikan nasional, yakni;bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
1
Adalah suatu tujuan yang menghargai realitas kemanusiaan dan  berbagai  potensi
yang dimiliki  peserta didik.  Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan perlu dikelola secara
humanis  bukan dikelola dengan  sistem yang bernuansa otoritarianisme. Sebab sistem tersebut
kurang menghargai nilai nilai demokrasi, keadilan, kemanusiaan (humanisasi), dan potensi
potensi yang dimiliki peserta didik.
.
Mengingat pendidikan merupakan investasi jangka panjang
(longterm investasion) yang mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas untuk menghadapi tantangan masa depan. Tentunya, untuk Pemerintah RI,
Undang Undang No: 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional(Bandung : Citra Unbara, 2003), hal. 7.
© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakartamencetak SDM yang berkualitas tersebut membutuhkan sebuah sistem. Pendidikan yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan, demi terciptanya  kondisi lingkungan pendidikan yang kondusif  untuk yang mendukung
perkembangan potensi peserta didik.
AKU TERBAKAR EMOSI
Aku terbakar, karena ada ucapan yang mendesak
Ada sepatah kata bergerak ke sana ke mari jauh dalam diriku;
biarkan saja, ia tak punya bahasa.”
Tapi ia suka membangunkanku.
“Biarkan saja. Ia toh akhirnya akan menyadari bahwa bukan
yang kaucari, dan akan mengembara lagi jauh dalam
dirimu jika kau terjaga dan tenang kembali.”
Tapi aku tak bisa lagi terjaga.
Istri Dibawa Kabur, Pria Ini Bunuh Tetangganya
Ilustrasi (Okezone) LAMPUNG - Terbakar emosi lantaran istri dibawa kabur orang lain ke Lampung, Saleh (51) membunuh tetangganya sendiri, Kuryono (27).

Kuryono tewas dengan menderita sebanyak 18 luka tikam di sekujur tubuhnya. Sedangkan Saleh langsung diringkus oleh warga setempat setelah kejadian tersebut.

"Keduanya warga Muara Dua, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan," kata Kapolsek Natar, Kompol Hermansyah Gumay, Senin (30/12/2013).

Hermansyah mengatakan, peristiwa yang terjadi di rumah kontrakan korban di Dusun Srimulyo, Desa Pemanggilan, Natar, Lampung Selatan sekira pukul 11.00 Wib itu berawal dari kedatangan Saleh ke kontrakan korban dengan maksud ingin membawa istrinya pulang ke Muara Dua.

"Dari pengakuan tersangka, ia sudah menyimpan dendam kepada korban karena istrinya dibawa kabur ke Lampung. Jadi awalnya karena urusan rumah tangga," katanya.

Lantaran emosi itulah, tambah Hermansyah, begitu sampai di kontrakan korban, tersangka langsung memukuli dan menusuk korban dengan senjata tajam berkali-kali.

Korban yang terkena 18 tusukan itu meninggal dunia dan kini masih disemayamkan di Rumah Sakit Abdoel Moeloek (RSAM) Bandarlampung. Sedangkan tersangka ditahan di Mapolsek Natar untuk menjalani proses lebih lanjut. (put)

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook