INDAHNYA BEDA PENDAPAT YANG SEJUK
Dikutip dari seorang pembaca yang berkomentar No name
Alangkah sejuknya beda pendapat yang tipis:
1. Bagaimana syaikh Shaleh al-Fauzan yang di awal buku
pertamanya, mengakui ISTAWA dengan makna JALASA (DUDUK), tapi di kitabnya yang
lain justru dia mengatakan memaknai
ISTIWA dengan JULUS (DUDUK) adalah BATHIL. Subhanallah, bagaimana bisa saja,satu
aliran pemahaman saling kontradiksi dari satu orang saja, beda buku ? apakah
syaikh ibn Fauzan ini ketika berfatwa atau berpendapat tidak berpikir secara
jernih? Lain lagi para pengikut syaikh Shaleh al-Fauzan ini dibuat susah
memahami akidahnya.
2. Di sisi lain, ada ulama yang juga menyatakn
bahwa hadits yang menunjukkan Allah JALASA / DUDUK di Arsy adalah maudhu' /
palsu dan kedsutaan atas nama Nabi Saw. Yaitu syaik Albani seorang syaikh yang
diklaim ahli hadits zaman skrg (padahal setelah diteliti banyak sekali mufradat /
kosakata yang diartikan salah oleh Albani dalam bebrapa kitabnya ketika
mengartikan sebuah isim yang gharib, suatu saat perlu tuntas membahasnya). Perhatikan
pendapat Albani berikut :
" Yang jelas, dalam matannya dari kemungkaran yang ada, yaitu
menisbatkan JULUS / DUDUK kepada Allah....Matan hadits itu mengandung KEPALSUAN
". (Maushu'ah al-Allamah al-Imam Mujaddid al-Ashr: Albani : 343).
Perhatikan dan
lihat ulama saling bertolak belakang yang ringan dan tipis, dalam masalah
akidah yang merupakan pondasi Islam dan amal ! Apakah AKIDAH ISLAM itu
kontradiksi yang ringan dan tipis saja, pemabacalah yang harus bijak, bergurulah kepada banyak ulama. Mana yang benar, kenapa terjadi sedikit variasi kontradiksi ringan di kalangan
ulama dalam masalah akidah ?
No comments:
Post a Comment