Thursday, August 27, 2020

 

INDAHNYA BEDA PENDAPAT YANG SEJUK

Dikutip dari seorang pembaca yang berkomentar No name

Alangkah sejuknya beda pendapat yang tipis:

1. Bagaimana syaikh Shaleh al-Fauzan yang di awal buku pertamanya, mengakui ISTAWA dengan makna JALASA (DUDUK), tapi di kitabnya yang lain  justru dia mengatakan memaknai ISTIWA dengan JULUS (DUDUK) adalah BATHIL. Subhanallah, bagaimana bisa saja,satu aliran pemahaman saling kontradiksi dari satu orang saja, beda buku ? apakah syaikh ibn Fauzan ini ketika berfatwa atau berpendapat tidak berpikir secara jernih? Lain lagi para pengikut syaikh Shaleh al-Fauzan ini dibuat susah memahami akidahnya.

 

2. Di sisi lain, ada ulama yang juga menyatakn bahwa hadits yang menunjukkan Allah JALASA / DUDUK di Arsy adalah maudhu' / palsu dan kedsutaan atas nama Nabi Saw. Yaitu syaik Albani seorang syaikh yang diklaim ahli hadits zaman skrg (padahal setelah diteliti banyak sekali mufradat / kosakata yang diartikan salah oleh Albani dalam bebrapa kitabnya ketika mengartikan sebuah isim yang gharib, suatu saat perlu tuntas membahasnya). Perhatikan pendapat Albani berikut :

 

" Yang jelas, dalam matannya dari kemungkaran yang ada, yaitu menisbatkan JULUS / DUDUK kepada Allah....Matan hadits itu mengandung KEPALSUAN ". (Maushu'ah al-Allamah al-Imam Mujaddid al-Ashr: Albani : 343).

 

        Perhatikan dan lihat ulama saling bertolak belakang yang ringan dan tipis, dalam masalah akidah yang merupakan pondasi Islam dan amal ! Apakah AKIDAH ISLAM itu kontradiksi yang ringan dan tipis saja, pemabacalah yang harus bijak, bergurulah kepada banyak ulama. Mana yang benar, kenapa terjadi  sedikit variasi kontradiksi ringan di kalangan ulama dalam masalah akidah ?

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook