Monday, August 31, 2020

  Pemilihan kata dalam ceramah

Oleh DR.Mura Muballigh IKMI Riau.

 

Penceramah seharusnya pandai memilih kata utuk ceramah, baik pemilihan kata daalam bahasa Indonesia, bahasa kampung, atau bahsa daerah, lebih-lebih lagi bahasa Arab, gunakanlah sedikit ilmu sastra Arab yang sejak lama disebut orang Ilmu balaghoh, yaitu ilmu yang mempelajari tentang:

a.bagaimana mengolah kata atau susunan kalimat bahasa arab yang indah

b.memiliki arti yang jelas

c.gaya bahasa yang harus digunakan juga harus sesuai dengan situasi dan kondisi.

 

       Para ahli sastra Arab sepakat membagi ruang lingkup pembahasan ilmu balaghoh menjadi tiga ilmu yang masing-masing berdiri sendiri dengan pembahasannya, yaitu:

a.    . ilmu ma’ani,

b.    . ilmu bayan

c.    . ilmu badi’. Setelah kajian Ilmu balaghah yang mencakup bagian-bagian dari Ilmu Ma’ani, meliputi: pengertian Ilmu ma’ani, objek kajian dan manfaatnya, musnad dan musnad ilaih, kalam khabar, kalam insya, fashl, washl, qashr, ijaz, ithnab dan musawah.


Ilmu Bayan. Ilmu bayan adalah kaidah-kaidah untuk mengetahui cara penceramah atau penulis menyampaikan suatu pesan dengan berbagai macam cara yang sebagiannya berbeda dengan sebagian yang lain, dalam menjelaskan segi penunjukan terhadap keadaan makna tersebut. Ilmu Balaghah secara bertahap mengajarkan kita bagaimana mengungkapkan ide secara teratur dan efektif. Setelah memahami Ilmu Ma’ani, ilmu Bayan mengajarkan kita bagaimana cara menyusun redaksi yang tepat dengan berbagai opsi penyusunan yang memungkinkan. Meskipun ide kita hanya satu, namun kita dapat mengutarakannya melalui beberapa konsep yanng diajarkan pada Ilmu Bayan.

         Selain memperhatikan aspek ide yang diatur sedemikian rupa 

agar dapat diterima oleh pendengar ceramah  atau Mukhattab 

dengan baik, Ilmu Balaghah juga mencakup ilmu keindahannya yang 

disebut  Ilmu Badi’. Objek kajian dalam ilmu Badi’ yaitu upaya 

untuk memperindah bahasa, baik pada lafadz maupun makna. Adapun Ruang lingkup dalam pembahasan ilmu Badi’ yaitu Muhassinat Lafdziyyah (keindahan-keindahan lafadz) dan Muhassinat Ma’nawiyyah (keindahan-keindahan makna).

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook