Monday, August 24, 2020

 

 IMANUHUM

 FI AMPELOVIHIM

Imannya di dalam ampelov 

sogok


Skedar catatan kecil Dr.Mura 

Muballig Pekanbaru

      Pimpinan ormas Islam atau pimpinan Partai, kalau menerima ampelove tebal, berbeda dengan dengan muballigh kecil di kampung-kampung yang juga diberi ampelove. Nah kadang-kadang ada juga Wartawan Amplop Ibnu Maksum-Opini Oleh: Arief Kusuma Fadholy Wartawan & Pendidik Tinggal di Yogyakarta.

    Bagi kalangan media dan wartawan di Indonesia, kata beliau tidak asing dengan istilah amplop. Amplop merupakan istilah umum dari uang yang diberikan oleh pihak nara sumber atau instansi terkait kepada wartawan atau reporter berkaitan dengan apa yang telah diliput dan akan dijadikan berita. Amplop tersebut bisa mempengaruhi isi berita ataupun juga tidak mempengaruhi.

       Dikutip dari bertaSUARA NASIONAL”, dalam KBBI wartawan amplop artinya wartawan yang suka menerima uang atas berita yang dimuatnya. Kenapa digunakan kata amplop? Karena biasanya sejumlah uang tersebut dimasukkan ke dalam amplop. Dalam kehidupan sehari-hari, amplop sendiri selain berposisi kertas surat juga tidak dilepaskan dari uang, terutama saat hari raya. 

Kalau dalam etnis Tionghoa biasa menyebutnya angpao, dan amplop berisi juga biasanya diberikan saat seseorang menyumbang orang lain ketika ada momen-momen tertentu seperti melahirkan, kematian, sunatan, orang sakit, dan sebagainya.

       Kata berita SUARA NASIONAL juga, setiap daerah tidak sama dalam memberikan istilah dari amplop. Misalnya wartawan di DKI Jakarta, biasa menyebutnya jale, huruf e dibaca sama dengan huruf e di kata enak. Banyak wartawan Jakarta menerangkan, kata jale berasal dari kata jelas. 

   Entah kenapa jelas berubah menjadi jale, mungkin agar maknanya tersamarkan kali ya. Kata jelas sendiri, mungkin juga dipakai karena jelas mendapatkan uang. Perbuatannya biasa disebut ngejale. Terkait besaran isi amplopnya tergantung orang, organisasi, atau instansi yang memberikannya. Mulai dari di bawah seratus ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

   Kalau di Jakarta, ada nama khusus untuk sebutan besaran isi amplop tersebut. Kalau angka ratusan ribu rupiah dinamakan liter, sedangkan di angka jutaan disebut galon. Misalnya RP 300 ribu, dinamakan 3 liter, sedangkan Rp 1 juta dinamai 1 galon. Begitulah cerita di dunia wartawan. Kemudian di dunia keagamaan, khususnya muballigh, penceramah, amplelovnya, tergantung jamaah saja, dan tidak mempengaruhi isi ceramah, khususnya saya dan teman-teman di Pekanbaru Riau Indonesia. (Dr.Mura  Mubaliig Pekanbaru Riau Indonesia.).

 

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook