MUSTAHIL
ALLAH BISA MENJADI IBLIS
Catatan Kecil Dr.Mura Pekanbaru Riau.
Walaupun Allah berkuasa untuk menjadi apa
saja, tetapi kemahakekuasaan-Nya membatasi dirinya untuk menjadi ketidakmahakekuasaan. Mustahil Allah
menghina dirinya sendiri dengan menjadi Iblis, atau menjadi manusia yang
mahalemah. Sifat mustahil Allah adalah semua sifat lemah sifat yang tidak
mungkin dimiliki Allah SWT. Nah untuk lebih jelasnya berikut sifat mustahil
Allah.
Kitab Injil menjelaskan bahwa Isa
Al-Masih adalah Kalimatullah yang datang ke
dunia dalam wujud-Nya sebagai manusia. Dia datang melalui proses dilahirkan
oleh seorang wanita yang masih perawan bernama Maryam, Mustahil Tuhan
dilahirkan.
Jika hal itu benar, mengapa Isa Al-Masih
baru lahir setelah dunia diciptakan? Tidak salah kita bertanya demikian, bila
kita belum tahu siapa Isa Al-Masih. Demikian juga anak-anak yang masih berumur 6 tahun, menanyakan hal
yang sama.
Mari kita perhatikan firman Allah
berikut ini: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya
disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja
Damai”hanya Allah bukan Nabi Isa (Kitab, Nabi Besar Yesaya 9:5).
Jelas dalam ayat di atas, Isa Al-Masih
dinyatakan sebagai yang perkasa atas
izin Allah, Bapa yang kekal. Artinya utusan Allah yang kekal, Allah sudah ada sebelum kelahiran-nya. Memang ummat
Islam berpikir “Allah Mustahil menjadi manusia”. Tetapi itulah yang
dilakukan-Nya. Sesungguhnya bagi Allah tidak ada yang Mustahil!, kecuali
sifat-sifat yang bertentangan dengan kemuliaan-Nya.
Al-Quran – Kalimatullah Lahir ke
Dunia
Ketika membaca Al-Quran, kami juga menemukan
pernyataan dari Al-Quran, yang menyebutkan Isa Al-Masih adalah Kalimatullah. “
Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih
Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk
orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45). Nabi Muhammad, tercinta
di dunia dan akhirat, Nabi Ibrahim, terdekat dengan Allah di dunia dan akhirat.
Kekekalan : “Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah dari Allah.
Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Jadi, sebelum datang ke dunia
melalui proses kelahiran, Isa Al-Masih adalah berdasarkan perintah Allah atau Kalimatullah
atau Firman Allah.
Kalimat Allah, Isa Al-Masih
Sungguh ciptaan Allah dan sama dengan Manusia Dam, asalnya dari tanah.
Bukankah Isa Al-Masih adalah
manusia? Benar! Dia adalah manusia karena Dia dilahirkan (Qs 19:19). Dia juga
mempunyai sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh manusia. Dia lapar setelah
berpuasa empat puluh hari empat puluh mala (Injil, Rasul Besar Matius 4:2). Dia
juga merasa lelah lalu tidur di perahu (Injil, Rasul Besar Matius 8:24) dan
masih banyak lagi.
Apakah Isa Al-Masih juga Tuhan
seperti yang dipercaya orang Kristen selama ini? Iya, hal itu benar! Dia
mempunyai kuasa yang hanya dipinjamkan Allah. Dia dapat memberi jaminan
keselamatan di akherat atas izin Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:2), Dia
disebut sebagai Pencipta alam semesta (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3), Dia
juga dapat menghidupkan orang yang sudah mati, hanya karena izin Allah. (Injil,
Rasul Besar Yohanes 11:43).
Ketika di dunia, Ia menyatakan kemuliaan
Allah pada beberapa kesempatan. Walaupun atas kehendak-Nya sendiri memilih
untuk membatasi diri dari kegiatan-Nya dalam lingkungan manusia, namun tidak
kehilangan sifat-sifat keilahian-Nya. Ia masih tetap Allah sepenuhnya, bahkan Ia tidak akan pernah merendahkan diri-Nya,
sifat-sifat lemah manusiawi dan menodai Ilahi-Nya. Mustahil Allah mengurangi
kemuliaa-Nya sedikitpun.
“Yang walaupun dalam rupa yang
dipilih oleh Allah, tidak ada yang bisa menganggap punya kesetaraan dengan
Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mustahil Allh
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mustahil mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia. WALAM YAKUN LAHU
KUFFUWAN AHAD. Dan MUSTAHIL Allah SWT, dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati
di kayu salib” itu adalah penghinaan total bagi diri-Nya.(Injil, Surat Filipi
2:6-8).
Sang Juruselamat hanya Allah, dan
para rasul dirinkan-Nya, Sudah Datang ke Dunia
“Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada
juruselamat selain dari pada-Ku” kata Nabi Isa atas perintah Allah ,
sebagaimana Nabi Muhammad SAW, mengatakan “Sesungguhnya aku adalah Allah tidak
ada Tuhan lain, selain aku. Maksudnya Nabi Muhammad bercerita tentang Allah
atas perintah Allah SWT, (Kitab Nabi Besar Yesaya 43:11). Allah tidak pernah
membiarkan dunia berada dalam kegelapan. Walaupun saat ini manusia ada di
tengah kegelapan dosa dan kegagalannya, namun Allah telah memberi satu jalan
keselamatan, dalam Pribadi Nabi Muhammad
SAW, Isa Al-Masih, Adam AS, dsb.
Melalui pengorbanan- kayu salib, darah
itu ajaran pagan perhatuan Yunani Romai, tumabl darah. Tertumpah. Hal itu tidak diperlukan oleh
Allah. Maka yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan hidup yang
kekal di akherat. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang
ada di dalam ajaran Islam yang dibawa
Isa al-Masih. ” (Injil, Surat Roma 8:1).
Tuhan tidak bisa berbuat agar dirinya
tidak ada (ädam), Tuhan tidak bisa membuat dirinya baru tercipta. Bukan tidak
mampu, tapi bertentangan dengan sifat kesempurnaan-Nya. Kalau ada Tuhan yang
membuat diri-Nya tidak berdaya, maka Dia bukan Tuhan, tapi hantu. Sifat Salbiyah atau sifat mustahil bagi Allah
adalah:
1. ‘Adam = Tiada (bisa mati)
2. Huduth = Baharu (bisa di perbaharui)
3. Fana’
= Binasa (tidak kekal/mati)
4. Mumatsalatu
lil hawaditsi = Menyerupai makhluknya
5. Qiyamuhu
Bighayrihi = Berdiri dengan yang lain
6. Ta’addud
= Berbilang – bilang (lebih dari satu)
7. Ajzun
= Lemah
8. Karahah
= Terpaksa
9. Jahlun
= Bodoh
10. Mautun
= Mati
11. Shamamun
= Tuli
12. ‘Umyun
= Buta
13. Bukmun
= Bisu
14. Kaunuhu
‘Ajizan = Zat yang lemah
15. Kaunuhu
Karihan = Zat yang terpaksa
16. Kaunuhu
Jahilan = Zat yang bodoh
17. Kaunuhu
Mayyitan = Zat yang mati
18. Kaunuhu
Asshama = Zat yang tuli
19. Kaunuhu
‘Ama = Zat yang buta
20. Kaunuhu
Abkama = Zat yang bisu
Demikian, penjelasan mengenai
sifat wajib dan mustahil Allah, semoga bisa menambah ilmu ketauhidan dan
semakin mengenal tentang sifat wajib dan mustahil Allah. Semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment