Thursday, August 27, 2020

 

 MUSTAHIL ALLAH BISA MENJADI IBLIS

Catatan Kecil Dr.Mura  Pekanbaru Riau.

       Walaupun Allah berkuasa untuk menjadi apa saja, tetapi kemahakekuasaan-Nya membatasi dirinya untuk menjadi ketidakmahakekuasaan. Mustahil Allah menghina dirinya sendiri dengan menjadi Iblis, atau menjadi manusia yang mahalemah. Sifat mustahil Allah adalah semua sifat lemah sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT. Nah untuk lebih jelasnya berikut sifat mustahil Allah.

Kitab Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang datang ke dunia dalam wujud-Nya sebagai manusia. Dia datang melalui proses dilahirkan oleh seorang wanita yang masih perawan bernama Maryam, Mustahil Tuhan dilahirkan.

       Jika hal itu benar, mengapa Isa Al-Masih baru lahir setelah dunia diciptakan? Tidak salah kita bertanya demikian, bila kita belum tahu siapa Isa Al-Masih. Demikian juga anak-anak  yang masih berumur 6 tahun, menanyakan hal yang sama.

Mari kita perhatikan firman Allah berikut ini: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”hanya Allah bukan Nabi Isa (Kitab, Nabi Besar Yesaya 9:5).

       Jelas dalam ayat di atas, Isa Al-Masih dinyatakan sebagai  yang perkasa atas izin Allah, Bapa yang kekal. Artinya utusan Allah yang kekal, Allah  sudah ada sebelum kelahiran-nya. Memang ummat Islam berpikir “Allah Mustahil menjadi manusia”. Tetapi itulah yang dilakukan-Nya. Sesungguhnya bagi Allah tidak ada yang Mustahil!, kecuali sifat-sifat yang bertentangan dengan kemuliaan-Nya.

Al-Quran – Kalimatullah Lahir ke Dunia

       Ketika membaca Al-Quran, kami juga menemukan pernyataan dari Al-Quran, yang menyebutkan Isa Al-Masih adalah Kalimatullah. “ Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45). Nabi Muhammad, tercinta di dunia dan akhirat, Nabi Ibrahim, terdekat dengan Allah di dunia dan akhirat.

Kekekalan : “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).

Jadi, sebelum datang ke dunia melalui proses kelahiran, Isa Al-Masih adalah berdasarkan perintah Allah atau Kalimatullah atau Firman Allah.

Kalimat Allah, Isa Al-Masih Sungguh ciptaan Allah dan sama dengan Manusia Dam, asalnya dari tanah.

Bukankah Isa Al-Masih adalah manusia? Benar! Dia adalah manusia karena Dia dilahirkan (Qs 19:19). Dia juga mempunyai sifat-sifat yang umumnya dimiliki oleh manusia. Dia lapar setelah berpuasa empat puluh hari empat puluh mala (Injil, Rasul Besar Matius 4:2). Dia juga merasa lelah lalu tidur di perahu (Injil, Rasul Besar Matius 8:24) dan masih banyak lagi.

 

Apakah Isa Al-Masih juga Tuhan seperti yang dipercaya orang Kristen selama ini? Iya, hal itu benar! Dia mempunyai kuasa yang hanya dipinjamkan Allah. Dia dapat memberi jaminan keselamatan di akherat atas izin Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 17:2), Dia disebut sebagai Pencipta alam semesta (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:3), Dia juga dapat menghidupkan orang yang sudah mati, hanya karena izin Allah. (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:43).

       Ketika di dunia, Ia menyatakan kemuliaan Allah pada beberapa kesempatan. Walaupun atas kehendak-Nya sendiri memilih untuk membatasi diri dari kegiatan-Nya dalam lingkungan manusia, namun tidak kehilangan sifat-sifat keilahian-Nya. Ia masih tetap Allah sepenuhnya, bahkan  Ia tidak akan pernah merendahkan diri-Nya, sifat-sifat lemah manusiawi dan menodai Ilahi-Nya. Mustahil Allah mengurangi kemuliaa-Nya sedikitpun.

“Yang walaupun dalam rupa yang dipilih oleh Allah, tidak ada yang bisa menganggap punya kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mustahil Allh mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mustahil mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. WALAM YAKUN LAHU KUFFUWAN AHAD. Dan MUSTAHIL Allah SWT, dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” itu adalah penghinaan total bagi diri-Nya.(Injil, Surat Filipi 2:6-8).

Sang Juruselamat hanya Allah, dan para rasul dirinkan-Nya, Sudah Datang ke Dunia

“Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku” kata Nabi Isa atas perintah Allah , sebagaimana Nabi Muhammad SAW, mengatakan “Sesungguhnya aku adalah Allah tidak ada Tuhan lain, selain aku. Maksudnya Nabi Muhammad bercerita tentang Allah atas perintah Allah SWT, (Kitab Nabi Besar Yesaya 43:11). Allah tidak pernah membiarkan dunia berada dalam kegelapan. Walaupun saat ini manusia ada di tengah kegelapan dosa dan kegagalannya, namun Allah telah memberi satu jalan keselamatan, dalam Pribadi  Nabi Muhammad SAW, Isa Al-Masih, Adam AS, dsb.

        Melalui pengorbanan- kayu salib, darah itu ajaran pagan perhatuan Yunani Romai, tumabl darah.  Tertumpah. Hal itu tidak diperlukan oleh Allah. Maka yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan hidup yang kekal di akherat. “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam ajaran Islam  yang dibawa Isa al-Masih. ” (Injil, Surat Roma 8:1).

        Tuhan tidak bisa berbuat agar dirinya tidak ada (ädam), Tuhan tidak bisa membuat dirinya baru tercipta. Bukan tidak mampu, tapi bertentangan dengan sifat kesempurnaan-Nya. Kalau ada Tuhan yang membuat diri-Nya tidak berdaya, maka Dia bukan Tuhan, tapi hantu. Sifat Salbiyah atau sifat mustahil bagi Allah adalah:

1.       ‘Adam  = Tiada (bisa mati)

2.       Huduth  = Baharu (bisa di perbaharui)

3.       Fana’ = Binasa (tidak kekal/mati)

4.       Mumatsalatu lil hawaditsi = Menyerupai makhluknya

5.       Qiyamuhu Bighayrihi = Berdiri dengan yang lain

6.       Ta’addud = Berbilang – bilang (lebih dari satu)

7.       Ajzun = Lemah

8.       Karahah = Terpaksa

9.       Jahlun = Bodoh

10.   Mautun = Mati

11.   Shamamun = Tuli

12.   ‘Umyun = Buta

13.   Bukmun = Bisu

14.   Kaunuhu ‘Ajizan = Zat yang lemah

15.   Kaunuhu Karihan = Zat yang terpaksa

16.   Kaunuhu Jahilan = Zat yang bodoh

17.   Kaunuhu Mayyitan = Zat yang mati

18.   Kaunuhu Asshama = Zat yang tuli

19.   Kaunuhu ‘Ama = Zat yang buta

20.   Kaunuhu Abkama = Zat yang bisu

Demikian, penjelasan mengenai sifat wajib dan mustahil Allah, semoga bisa menambah ilmu ketauhidan dan semakin mengenal tentang sifat wajib dan mustahil Allah. Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook