HUKUM
SOSIAL .pro  kontra    solusi
        Ibnu  Khaldun  dan  seorang ahli sosiologi Rusia yang pindah ke Amerika
Serikat. Ia merupakan penganut Teori Siklus. Ia berpandangan bahwa semua
peradaban besar di dunia berada dalam siklus 3 sistem kebudayaan yang berputar
tanpa akhir, yaitu:Kebudayaan ideasional. Didasari oleh nilai dan kepercayaan
terhadap unsur adikodrati (supranatural).Kebudayaan idealistis. Perpaduan
antara unsur kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasar
fakta dalam membentuk masyarakat ideal.
Kebudayaan
sensasi. Sensasi menjadi tolak ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.
Dalam
“Social and Cultural Dynamics”, Sorokin menilai peradaban modern adalah
peradaban yang rapuh dan tidak lama lagi akan runtuh dan selanjutnya berubah
menjadi kebudayaan ideasional yang baru. Dalam suatu perubahan yang terpenting
adalah tentang proses sosial yang saling berkaitan. Sorokin juga memberikan
pengertian tentang proses sosial yaitu sebuah perubahan subyek tertentu dalam
perjalanan waktu, entah itu perubahan tempatnya dalam ruang atau modifikasi
aspek kuantitatif atau kualitatifnya.
Dialektika
Hegel yang berisi Thesis , Antithesis dan Sintesa , disebut juga dengan istilah
HUKUM SOSIAL ( Dialektika Sosial ) , sehingga dalam proses kehidupan di
masyarakat , akan berlaku Thesis , Antithesis dan Sintesa , dan lebih
kongkritnya bahwa dalam  kehidupan masyarakat akan muncul PRO  (
Thesis ) , KONTRA  ( Antithesis ) dan SOLUSI / PEMECAHAN ( Sintesa ) .Oleh
sebab itu Dialektika Hegel / Dialektika Sosial tersebut sangat berperan dalam
pemahaman ilmu – ilmu social , seperti IPS dan dapat pula diterapkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara  , sehingga akan menjadi warga negara
yang baik , warga negara yang bertangung jawab . 
                    Teori
Hegel yang disebut dengan istilah Teori Dialektika / Hukum Sosial , yang melipti
Thesis , Antithesis dan Sintesa , dapat dan ada relevansinya dalam
pendidikan di Indonesia , karena  :
                                  Teori Hegel (
Dialektika Hegel ) dapat diterapkan dalam pengembangan dan pemajuan
pendidikan
di Indonesia
, dan hal ini sudah diterapkan  oleh Perguruan Taman Siswa  , 
         
yang dipelopori oleh Ki Hajar Dewantoro .
Sehingga
dengan hal tersebut , ternyata Teori Hegel ( Dialektika Hegel )_ memiliki
relevansi bagi dunia pendidikan di Indonesia .
Relevansi
teori hegel tersebut nampak pada asas – asas Perguruan Taman Siswa , yang dalam
salah satu asas Taman Siswa sesuai dengan prinsip essensialisme hegel dan
prinsip Roh Mutlak  .
Adapun
asas – asas Perguruan Taman Siswa , antara lain  :
1.   
Bahwa setiap orang mempunyai hak
mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya persatuan dalam perikehidupan umum
.  ( Prinsip Roh Mutlak )
2.   
Bahwa pengajaran harus member
pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupan lahir dan batin , sehingga dapat
memerdekan diri . ( Prinsip Roh Mutlak ).
3.   
Bahwa pengajaran harus berdasarkan
pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri . ( Prinsip Essensualisme ) .
4.   
Asas  Kemerdekaan  (
Prinsip Roh Mutlak ).
5.   
Asas  Kebudayaan ( Prinsip
Essensialisme ) 
6.   
Asas Kodrat alam 
7.   
Dan lain – lain .
Berdasarkan
asas Perguruan Taman Siswa (  terutama asas Kebudayaan , asas Kemerdekaan
, asas bahwa pengajaran harus berdasarkan pada kebudayaan dan kebangsaan
sendiri ) , maka lahirlah Sistem Among sebagai Metode  pendidikan .
Adapun
System Among tersebut adalah :
1.   
Ing Ngarso Sung Tuladha ..
Artinya  
     :    Ketika kita ada di depan ( jadi
pemimpin / tokoh ) , kita harus dapat 
memberi
contoh yang baik ( teladan yang baik ) yang mengandung pendidikan  kepada
anak didik kita / masyarakat sekitar kita .
2.   
Ing Madya  Mangun Karsa .
Artinya    :    Ketika kita berada
di tengah – tengah masyarakat / anak didik  , kita harus 
kita harus 
dapat
membangkitkan masyarakat / anak didik kita  untuk selalu terus maju /
berkarya / belajar .
3.   
Tut Wuri Handayani .
                      
Artinya    :   Ketika kita di belakang  , kita
harus dapat mendorong dan member motivasi masyarakat / anak didik kita untuk
selalu berusaha / berkarya     dan selalu belajar .
===   Teori Dialektika Hegel ( Thesis , Antithesis
dan Sintesa ) dapat diterapkan dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan di
Indonesia .
         
Penerapan tersebut , dapat dilakukan dalam hal  :
1.   
 Proses Belajar .
    
 Dasar pelaksanaan  Prinsip Idealisme .
               
Proses belajar sesuatu diawali dari hal – hal yang kecil dan dekat dengan diri
kita 
 
              sendiri  dan semakin lama
semakin luas dan mendalam , hal ini seperti prinsip belajar 
               
spiral ,  dari  mikrokosmos ke makrokosmos .
2.   
 Pengembangan kurikulum .
Untuk
mengembangkan kurikulum , maka kurikulum itu harus berpangkal / berpedoman pada
landasan idiil  dan organisasi yang kuat .
Sehingga
dalam pengembangan kurikulum harus didasarkan pada idealisme dan roh mutlak
serta Essensialisme .
3.   
 Pembelajaran Sejarah .
Teori
Dialektika Hegel dapat digunakan dalam proses pembelajaran Sejarah ( IPS
Sejarah ) , karena dalam dialektika hegel dikembangkan metode sejarah .
Metode
Sejarah yang dikembangkan Hegel , meliputi  :
a.      
Sejarah Asli 
 Dalam
metode ini yang dipelajasi berupa perbuatan , peristiwa dan keadaan  
 sejarah.
b.     
Sejarah Reflektif .
 Pembelajsaran
sejarah dilakukan dengan cara bahwa penyajian sejarah tidak  
 mengenal
batas waktu , sehingga dapat melampaui batas waktu .
c.      
Sejarah Filsafati .
 Dalam
metoe ini , sejarah diajarkan sebagai konsepsi sederhana tentang RASIO , 
 sehingga
kita dapat mengenal sejarah dunia .
 Berdasarkan
metode sejarah filsafati , kita dapat membuka cakrawala intelektual 
 kita
  secara luas , sehingga kita dapat mensikapi sejarah itu sebagai
perwujudan / 
 perubahan
kondisi masyarakat ke depan , hal ini karena filsafati sejarah itu 
 didasarkan
pada Roh Mutlak ( Roh dunia , rasio manusia dan kebebasan 
 memperoleh
makna dan posisi yang nyaman dalam konteks sejarah ) .
4.   
 Pelajaran Bahasa .
Dialektika
Hegel dapat pula diterapkan dalam pembelajaran Bahasa ( Bahasa Inggris , Bahasa
Indonesia , Bahasa Daerah ) , terutama dalam materi menulis ( cara menulis ) ,
dengan tipe – tipe yang berbeda sesuai jenisnya .
Dalam
menulis sesuatu  ( teks , artikel , kajian , report dan lain – lain )
selalu ada thesis , antithesis dan sintesa . 
         
5.   Bimbingan  Konseling
Teori Hegel dapat pula dipergunakan dalam Porses Bimbingan Konseling bagi seorang siswa .
Pelaksanaan teorinya diawali dengan thesis yang berupa keadaan seorang anak yang mengalami
masalah , dilanjutkan dengan antiesa yang berupa petunjuk / bimbingan guru untuk mengubah pribadi dan prilaku anak , sehiungga muncul sintesa baru yaitu perubahan sikap dan prilaku anak
dan seterusnya ......
Teori Hegel dapat pula dipergunakan dalam Porses Bimbingan Konseling bagi seorang siswa .
Pelaksanaan teorinya diawali dengan thesis yang berupa keadaan seorang anak yang mengalami
masalah , dilanjutkan dengan antiesa yang berupa petunjuk / bimbingan guru untuk mengubah pribadi dan prilaku anak , sehiungga muncul sintesa baru yaitu perubahan sikap dan prilaku anak
dan seterusnya ......
Ibnu Khaldun mencetus
pemikiran baru apabila menyatakan sistem sosial manusia berubah mengikut
kemampuannya berfikir, keadaan muka bumi persekitaran mereka, pengaruh iklim,
makanan, emosi serta jiwa manusia itu sendiri. Beliau juga berpendapat
institusi masyarakat berkembang mengikuti tahapnya dengan tertib bermula dengan
tahap primitif, pemilikan, diikuti tahap peradaban dan kemakmuran sebelum tahap
kemunduran. Pandangan Ibnu Khaldun dikagumi tokoh sejarah berketurunan Yahudi,
yaitu Prof. Emeritus, Dr. Bernerd Lewis yang menyifatkan tokoh ilmuwan itu
sebagai ahli sejarah Arab yang hebat pada zaman pertengahan. Demikian, Ibnu
Khaldun tampil sendiri sebagai genius sejarah terbesar dari Islam yang pertama
melahirkan suatu konsepsi filosofis dan sosiologis tentang sejarah. Jika dalam
buku “Ideas and
History”, Cromwell
disebut sebagai “Pembuat Sejarah” tetapi tak pernah menulis sejarah, maka Ibnu
Khaldun adalah pembuat sejarah dan sekaligus penulis sejarah…
No comments:
Post a Comment