MENGAPA AKU NAIK TAKSI
KARENA DI ANGKOT, BANYAK YANG NAKAL
BAGAIMANA AKU, TIDAK KORUPSI
JUMLAH GAJIKU, TIDAK MASUK AKAL
MENGAPA AKU DUDUK DI KURSI
TERLALU LAMA, DUDUK DI BANGKU
BAGAIMANA AKU, TIDAK KORUPSI
GAJI SEBULAN HABIS SEMINGGU
ANALISIS
GURINDAM 15
M.RAKIB INSTRUKTUR GURU LPMP RIAU INDONESIA
ANTISIPASI PELIT DAN LICIK
Gurindam 15 ini, tentunya
terinspirasi juga oleh gurindam 12 yang sejak lama sudah hadir dan
melegenda di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) . Penulis ingin mengembangkan
sastra, puisi bentuk gurindam yang hampir mati ini , untuk dihidupkan kembali.
Inilah gurindam tentang si Penipu
dan si Pelit :
1. Jika bertemu,
orang yang berbicara manis tapi rumit,
Dalam kehidupanya, pastilah pelit..
2. Jika telunjuk. Terlalu lurus,
Itulah taktik,si akal bulus.
3. Tantangan pendidikan di masa datang,
Banyaknya penipuan, terang benderang.
4. Apabila terhimpit, hendak di atas,,
Batang lehernya ,harus diebas..
5. Ka lau terkurung, hendak di luar,
Siramkan minyak,segera dibakar..
6. Jika pepat di luar,runcing di
dalam,
Itulah tanda,penghuni,neraka jahamnam..
7. Kelingking berkait, menambang
emas,
Putra daerah, dibuat lemas.
8. Barangsiapa menggunting, dalam
lipatan,
Dibenci teman, dikutuk Tuhan..
9. Jika memilki sifat, cerdik dan
licik.
Menyebar bahaya,menuai konflik..
1O.
Barangsiapa, ingin mengenal Yahudi,
Kelingking
berkait,menjadi sifat pribadi..
11. Barangsiapa memakai,sifat benalu,
Hilang iman, terkikislah malu.
12. Benalu itu awalnya menumpang,
Terakhir inangya , akan ditendang.
13. Barangsiapa selalu , menyerempet ,
Akhirnya akan, jadi pencopet.
14. Kelingking berkait, licin, seperti belut,
Kata-katanya hanya, manis di mulut.
15.Telunjuk pura-pura lurus,
Itulah lambang orang yang rakus.
Pasal 1
1. Jikap punya kelingking, sudah berkait,
Dalam kehidupanya,pastilah pelit..
2. Cara menghadapi kelingking berkait, ada empat,
siapa mengamalkan, akan mendapat.
siapa mengamalkan, akan mendapat.
Pertama, jangan didengarkan,
ucapannya,
Supaya tidak terpancing untuk
bertanya..
Kedua, jangan menaruh, rasa hormat,
Lancarkan kritik, sampai kiamat.
Ketiga, kritik harus , setajam
jarum,
stereotip, semua maklum
Keempat, menghadapi penipu, harus
berani,
Karena maksiat, harus dibasmi.
Pasal 2
1. Jika telunjuk. Terlalu lurus,
Itulah taktik,si akal bulus.
1. Barangsiapa , memperhatikan telunjuk lurus,
Akan menemukan , orang yang pura-pura tulus.
2. Siapa berlebihan, bersenda gurau,
Hilang wibawa, hatipun risau..
3. Telunjuk lurus, pandai memberi nasehat,
Tetapi hatinya, sangatlah jahat.
4. Siapa berteman , dengan telunjuk lurus,
badan yang gemuk, menjadi kurus.
badan yang gemuk, menjadi kurus.
5. Si telunjuk lurus, pura-pura bersih,,
ibadahnya hanya, mendapat letih.
ibadahnya hanya, mendapat letih.
Pasal 3
Tantangan pendidikan di masa datang,
Banyaknya penipuan, terang benderang.
1. Antisipasi penipuan, tidak diperkenalkan,
banyak problema, jadi persoalan.
2. Apabila berbagai penipuan, tidak diperkenalkan di
sekolah,
para murid akan, serba salah.
para murid akan, serba salah.
3. Apabila penipuan kecil,dibiarkan.
akan menyebar, tak terkendalikan.
akan menyebar, tak terkendalikan.
4. Bersungguh-sungguh engkau , menyingkirkan penipuan,
baik berat ,maupun ringan.
baik berat ,maupun ringan.
5. Apabila penipuan, terlalu semberono,
muncullah perbuatan yang tiada senonoh.
muncullah perbuatan yang tiada senonoh.
6. Berbagai penipuan, hendaklah diingat,
di situlah awal , berbagai laknat.
di situlah awal , berbagai laknat.
7. Hendaklah peliharakan kejujuran bersama,
dari pada kelak, dapat bencana.
dari pada kelak, dapat bencana.
8. Jangan sembarangan, memilih teman,
Banyak sarjana, berjiwa pereman.
Pasal 4
Apabila terhimpit, hendak di atas,,
Batang lehernya ,harus diebas..
1. Terhimpit hendak di atas ,berjiwa penjajah,
Penyakit Yahudi, membawa fitnah..
2. Terhimpit di atas, lambang, orang dengki,
menebar kebusukan, tiada henti.
menebar kebusukan, tiada henti.
3. Seharusnya terimpit, biarlah di bawah,
berani berkorban, demi iman dan takwa..
berani berkorban, demi iman dan takwa..
4. Terimpit di bawah, tidak selamanya,
roda berputar, menurut takdirnya..
roda berputar, menurut takdirnya..
Pasal 5
Ka lau terkurung, hendak di luar,
Siramkan minyak,segera dibakar..
1. Terkurung di luar, ada gunanya,
ketika berdiplomasi, dengan penjajah.
ketika berdiplomasi, dengan penjajah.
2. Ketika dihadapkan kepada, bangsa sendiri,
Ibarat jalan yang sempit, ditaburi duri.
3. Jika kejujuran, sudah tercemar,
pencopet menyebar, dengan topeng bertukar-tukar.
pencopet menyebar, dengan topeng bertukar-tukar.
4. Jika hendak membuang penipu ke laut,
membongkar kelicikan, janganlah takut.
membongkar kelicikan, janganlah takut.
5. Makhluk yang terkurung di luar, membawa racun,
jadi persoalan, tanpa ampun
jadi persoalan, tanpa ampun
6. Untuk mengenal orang , buruk perangai,
menonjolkan diri, di tengah ramai.
menonjolkan diri, di tengah ramai.
Pasal 6
Jika pepat
di luar,runcing di dalam,
Itulah
tanda,penghuni,neraka jahannam..
1. Runcing di dalam ada gunanya,
menghadapi penjajah, yang aniaya..
menghadapi penjajah, yang aniaya..
2. Pepat di luar, adalah topeng,
teman begitu, jangan diganding.
teman begitu, jangan diganding.
3. Cari olehmu akan isteri yang bersih,
rajin dan jujur, tidak berdalih.
rajin dan jujur, tidak berdalih.
4. Cari olehmu kawan yang tidak , berolok-olok,
agar niat yang baik, tidak terkelok..
agar niat yang baik, tidak terkelok..
5. Cari olehmu , pasangan yang jujur,
terhindar dari, azab kubur.
terhindar dari, azab kubur.
Pasal 7
Kelingking
berkait, menambang emas,
Putra
daerah, dibuat lemas.
1. Kelingking berkait, pengusaha asing,
di situlah dusta, membuat pusing.
di situlah dusta, membuat pusing.
2. Apabila kepada asing, terlalu percaya,
akhirnya negara, mendapat bahaya..
akhirnya negara, mendapat bahaya..
3. Kepada asing, kurang siasat,
negara terjual , rakyat melarat.
negara terjual , rakyat melarat.
4. Kurikulum harus bermuatan, kerja keras,
agar orang asing, tidak memeras.
agar orang asing, tidak memeras.
5. Jangan mengharapkan, orang seberang,
cukupkan diri, apa yang kurang.
cukupkan diri, apa yang kurang.
6. Apabila generasi muda, banyak tidur,
dijajah kerugian, sepanjang umur.
dijajah kerugian, sepanjang umur.
7. Apabila tidak ingin, nusantara dikuras,
Pemimpin harus, bekerja keras.
8. Investor asing,suka menipu,
pandai menyogok, pandai merayu..
pandai menyogok, pandai merayu..
9. Apabila perkataan orang asing , lemah lembut,
janganlah cepat, menjadi larut.
janganlah cepat, menjadi larut.
10. Apabila mendengar, perkataan kasar,
jangan cepat, merasa gusar.
jangan cepat, merasa gusar.
11. Orang asing , ada yang baik,
asalkan cerdas, pandai melirik..
asalkan cerdas, pandai melirik..
Pasal 8
Barangsiapa
menggunting, dalam lipatan,
Dibenci
teman, dikutuk Tuhan..
1. Membiarkan pelanggaran, demi sahabat,
berarti , berbuat khianat yang sangat berat..
2. Menggunting dalam lipatan, tipuan halus,
akibat dari, licik dan rakus..
akibat dari, licik dan rakus..
3. Orang yang rakus, suka berdebat,
banyak kebenaran, menjadi terhambat.
banyak kebenaran, menjadi terhambat.
4. Segala tipuan,harus singkirkan,
baik yang besar, maupun keci-kecilan..
baik yang besar, maupun keci-kecilan..
5. Orang yang berjasa,kepada linkungan,
akan diberi kelebihan, oleh Tuhan.
akan diberi kelebihan, oleh Tuhan.
6. Guntingan dalam lipatan, selalu disembunyikan,
rakyat jelata, menjadi korban.
rakyat jelata, menjadi korban.
7. Obat dari,licik dan rakus,
didikan keras, yang bersifat religius.
didikan keras, yang bersifat religius.
Pasal 9
Jika
selalut, cerdik dan licik.
Menyebar
bahaya,menuai konflik..
1. Malas dan lalai, cerdik dan licik,
pekerjaan manusia,yang paling munafik..
pekerjaan manusia,yang paling munafik..
2. Jangan malas,memerangi kemunafikan.,
musuh masyarakat, sepanjang zaman.
musuh masyarakat, sepanjang zaman.
3. Anak-anak yang selalu diajar licik,,
Kelak orang tuanya, akan dicekik...
4. Cerdik dan licik, ada gunanya,
ketika dikepung, perampok durjana..
ketika dikepung, perampok durjana..
5. Jauhi kelicikan, model Yahudi,,
di bidang apaun, menjadi duri.
di bidang apaun, menjadi duri.
6. Dosa orang tua, yang paling besar,
tahu anaknya mencopet, tetap saja bersabar..
tahu anaknya mencopet, tetap saja bersabar..
7. Jika orang tua, hidup beriman,
Anaknya yang licik,diberi pelajaran.
8. Jika kuitansi, dibuat bohong-bohongan,
Korupsi berganda, tak terhentikan.
Pasal 10
Barangsiapa,
ingin mengenal Yahudi,
Kelingking
berkait,menjadi sifat pribadi..
1. Yahudi itu, manusia yang sangat kapitalis,
Kekayaan bangsa lain akan, dilibas habis.
2. Yahudi bangsa, paling cerdas,
Mengeruk kekayaan, sangatlah ganas..
3. Di Indonesia, tidak ada Yahudi,
Tapi pengikut ajarannya, makin menjadi-jadi...
4. Yahdi Indonesia, kelompok liberal,
Otaknya dengki, hatinya bebal..
Pasal 11
Barangsiapa memakai,sifat benalu,
Hilang iman, terkikislah malu.
1. Benalu aalnya, menumpang hidup,
tapi akhirnya, menjadi penakluk...
tapi akhirnya, menjadi penakluk...
2. Benalu itu , adalah parasit,
perbuatan nya zalim, memjadi penyakit..
perbuatan nya zalim, memjadi penyakit..
3. Benalu itu hanyalah pendatang,
sudahlah menumpang, berani menantang..
sudahlah menumpang, berani menantang..
4. Benalu awalnya, berdaun sehelai,
lama-lama, tidak terlerai..
lama-lama, tidak terlerai..
5. Benalu tidak pandai, berterima kasih,
induk semangnya, dibuat tersisih..
induk semangnya, dibuat tersisih..
6. Benalu seperti, cacing pita.,
7. inangnya dibuat menderita.
8. Pemilik parasit, menuai derita,
Parasitnya sendiri, berpesta pora..
Pasal 12
Benalu itu
awalnya menumpang,
Terakhir
inangya , akan ditendang.
1. Anak dagang, sebagai pendatang,
Haruslah bijak, saling menenggang..
Haruslah bijak, saling menenggang..
2. Betulkan hati kepada kepada makhluk bumi,
di rantauan damai, usaha diberkati.
di rantauan damai, usaha diberkati.
3. Kepada orang uan,bersikap pelit,
akan ditimpa , berbagai penyakit.
akan ditimpa , berbagai penyakit.
4. Penduduk tempatan, yang meranggas,
harus dibantu, dengan ikhlas..
harus dibantu, dengan ikhlas..
5. Mampu bersaing,, orang yang hebat,
semuanya diukur, dengan tepat.
semuanya diukur, dengan tepat.
6. Penyakit benalu, ada obatnya,
asalkan rajin, bertanya-tanya.
asalkan rajin, bertanya-tanya.
7. Benalu yang baik, menjadi hiasan,
diletakkan orang, di tengah taman.
diletakkan orang, di tengah taman.
Pasal 13
.
Barangsiapa selalu , menyerempet ,
Akhirnya
akan, jadi pencopet.
1. Lingkungan
wisata, beraroma copet,
Orang berimanpun, bisa terpeleset..
2. Suasana copet, bisa karauke dan panti pijat,
Menghasilkan uang, dalam waktu singkat..
3. Banyak peraturan , anti pencopet,
Banyak pula taktiknya, jarang meleset.
4. Siapa yang memelihara, pencopet berdasi,
Berarti menjerat , leher sendiri..
5. Barangsiapa , selalu meminta sumbangan,
Ujung-ujungnya, melakukan pencurian..
6. Barangsiapa , tidak memberantas pencopetan,
Mengundang datangnya, perampokan..
Pasal 14
Kelingking berkait, licin, seperti belut,
Kata-katanya hanya, manis di mulut.
1. Yahudi itu, kelingking berkait,
nomor satu,
Tingkat licinnya, paling jitu.
2. Bangsa ini, harus belajar kepada
belut,
Menghadapi ancaman, berbagai kemelut.
3. Kelicikan itu bisa, berarti baik.
Menghadapi penipuan yang sangat pelik.
4. Barangsiapa mengenal, tanda-tanda
pengkhianat,
Tentulah dirinya, akan selamat.
Pasal 15.
Telunjuk pura-pura lurus
Itulah lambang orang yang rakus
1. Jika hidup selalu, berpura-pura,
Mendapatkan kutukan, tiada tara.
2. Berpura-pura itu,bisa menjadi
baik,
Apabila menghadapi, orang munafik.
3. Berpura-pura alim, sikap
orientalis,
Ingin menjajah, secara sitematis.
4. Jika orientalis, befikir ilmiah,
Tujuannya untuk, mennnyudutkan
agama.
Muhammad Rakib , nama diberi,
Lahirlah aku, seorang diri,
Disangka kembar, dalam prediksi,
Ayah dan ibu, merasa ngeri.
No comments:
Post a Comment