IDAROH DAN IMAROH MASJID
Oleh HM.Rakib Jamary,
S.H.,M.Ag JL.Ciptakrya Panam Muballigh
IKMI
Pekanbaru Riau Indonesia 2015
Assalamu’alaikum WW.
Assalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh Bismillahi
rrahmaanir-rahiim. Alhamdu lillahi rabbil a’lamiin. Washolaatu wasalaamu a’la asrofil
anbiyaa-i wal mursaliin. Muhammadin. Wa ‘ala ash-haabi ajmain.
KALAU
MENARA, SETINGGI BUKIT
INDAH
DIPANDANG, DI SANA SINI.
KALAU
TEMPATNYA, BUKAN MASJID
KEMANALAH
UMMAT, MENYEHATKAN ROHANI
Masjid adalah salah satu bangunan yang merupakan lambang kebanggaaan dan
semangat beragama bagi umat Islam. Setiap muslim bersemangat bila dimintai
bantuan untuk pembangunan tempat ibadah tersebut, motivasinya tidak lain adalah
merupakan shadaqah jariyah, dimana pahalanya tidak akan pernah putus selagi
tempat ibadah tersebut masih digunakan. Namun amat disayangkan bila fungsi
masjid menjadi sempit karena hanya digunakan untuk shalat saja, bila kondisi
ini terus dibiarkan maka tempat ibadah akan semakin dijauhi oleh jama'ahnya.
Karena itu perlunya penataan masjid yang diawali dengan pembentukan takmir
masjid, dimana masing-masing bidang dan seksi agar melaksanakan amanat dengan
landasan ikhlas, semata-mata mengharap ridha Allah SWT.
Assalamu
alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdu lillahi rabbil a’lamiin. Washolaatu wasalaamu a’la asrofil anbiyaa-i wal mursaliin. Sayyidinaa wamaulana Muhammadin. Wa ‘ala ash-haabi ajmain.
Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdu lillahi rabbil a’lamiin. Washolaatu wasalaamu a’la asrofil anbiyaa-i wal mursaliin. Sayyidinaa wamaulana Muhammadin. Wa ‘ala ash-haabi ajmain.
Tiada
yang lebih pantas untuk disampaikan, kecuali rasa syukur kita ke hadirat Allah
SWT atas kemurahan-Nya, hingga saat ini kita semua masih mendapatkan nikmat
iman dan Islam. Semoga kedua nikmat terbesar ini dapat kita raih hingga akhir
hayat kita. Amin, ya robbal alamin.
Shalawat dan salam semoga tetap atas
Rasul Muhammad SAW, manusia tersibuk yang tak pernah meninggalkan kebiasaan shalat
berjamaah di masjid. Teriring doa semoga kita selalu
dapat meneladaninya. Amin.
Hadirin
yang dirahmati Allah Judul ceramah ceramah ini adalah: “
Idaroh dan Imaroh Masjid” yang
intinya ialah bagaimana menjadikan
shalat berjamaah di masjid sebagai kebiasaan keluarga.”
Sangat
ironis memang, apabila ada masjid besar tapi minat jamaahnya kecil. Namun
alhamdulillah, di sini Masjidnya besar, jamaahnya juga besar, sumbangan darmawannya, juga besar , dan terus meningkat. Shalat Subuhnya juga ramai ..alhamdu…….lillah.
Oleh
karena itu, kita semuanya haruslah tidak henti-hentinya menghimbau untuk
sama-sama memakmurkan masjid. Baik himbauan melalui spanduk, bulelin stiker.
Termasuk melalui ceramah ceramah pada kesempatan kali ini. Semuanya berisi
ajakan untuk shalat berjamaah di masjid.
Kita
semua yakin, bahwa keberhasilan pembangunan sebuah masjid itu bukan dinilai
dari megahnya bangunan saja. Tapi dinilai juga dari jumlah shalat jamaahnya.
Bukankah tujuan masjid dibangun adalah untuk shalat berjamaah?
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Ketika kita duduk kita duduk di antara dua sujud, tentulah kita membaaca doa “Warfa’ni”, artinya ya Allah angkatlah derajatku, atau terjdilah hendaknya peningkatan dalam hidupku. Karena itu, marilah bersama-sama kita berupaya meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT. Kita berharap dengan melaksanakan ketaatan tersebut, maka kita akan tergolong sebagai orang yang beruntung dan akan dimuliakan oleh Allah mulai di alam dunia hingga alam akhirat nanti.
Salah satu wujud ketaatan kepada Allah yang merupakan rukun Islam yang kedua adalah menegakkan shalat. Shalat berjamaah yang dilaksanakan baik di masjid, langgar dan musholla. Kita sudah memaklumi dan mengetahui bahwa menegakkan shalat secara berjamaa’ah mempunyai keutamaan dua puluh tujuh derajad dibandingkan shalat secara munfarid. Karena itu keutamaan ini hanya akan diperoleh orang Islam yang bisa melaksanakan perintah Allah melalui Rasulullah Muhammad SAW.
Begitu semangatnya umat Islam mendirikan bangunan untuk menegakkan shalat secara berjamaa’ah, baik itu masjid, langgar atau musholla. Pada masa Rasulullah SAW pembangunan masjid di samping untuk menegakkan shalat, beriktikaf, tempat musyawarah, tempat berkonsultasi, tempat membina keutuhan jama’ah, tempat meningkatkan kecerdasan umat, menyusun siasat perang, tempat menerima tamu dan sebagainya. Fenomena yang berkembang pada saat ini, bahwa pembangunan tempat ibadah setelah selesai ditinggalkan oleh jamaahnya, masjid terkesan ramai hanya pada waktu shalat Jum’at, bulan Ramadhan dan pada pelaksanaan shalat Idul Adha dan Idul Fitri.
Mengingat kondisi ini, setiap muslim diperintahkan untuk memakmurkan masjid, sebagaimana firman Allah:
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Attaubah: 18)
Didalam ayat tersebut Allah SWT mengatakan bahwa untuk mendapat petunjuk Allah SWT adalah memakmurkan masjid dengan mendirikan shalat, menunaikan zakat dan hanya takut kepada Allah SWT. Apalagi dikatakan oleh Rasulullah SAW bahwa setiap langkah perjalanan dari rumah ke masjid maka akan menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukan.
وَعَنْهُ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى
اللهُ
عَلَيْهِ وسَلَّمَ قَالَ
: " مَنْ
تَطَهَّرَ في
بَيْتِهِ ،
ثُمَّ
مَضَى
إِلَى
بَيْتٍ
مِنْ
بُيُوْتِ اللهِ
،
لِيَقْضِيَ فَرِيْضَةً مِنْ
فَرائِضِ اللهِ
كانَتْ
خُطُوَاتُهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيْئَةً ،
وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً " رواه مسلم
.
Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Nabi SAW bersabda: " Barangsiapa yang bersuci di rumahnya kemudian ia pergi ke salah satu dari beberapa rumah Allah, yakni masjid, untuk menegakkan salah satu shalat wajib dari beberapa shalat yang diwajibkan oleh Allah, maka langkah-langkahnya itu yang selangkah dapat menghapuskan satu kesalahan sedang langkah yang lainnya dapat menaikkan satu derajat." (HR. Muslim)
Kaum Muslimin yang saya cintai
Untuk memberdayakan masjid meliputi bidang idaroh, imaroh dan ri’ayah.
Pertama bidang idaroh tugasnya ialah bagaimanakah masjid yang telah dibangun
dengan megah dapat dikelola secara jam’iyah atau secara kolektif, karena fungsi
masjid yang demikian luasnya, tidak mungkin dikelola oleh satu atau dua orang
saja. Karena bila pengelolaan yang bergantung pada satu atau dua orang saja
maka fungsi masjid akan menjadi sempit. Karena itu masjid hanya digunakan untuk
shalat saja, setelah pelaksanan shalat selesai masjid dikunci khawatir masjid
akan menjadi kotor dan untuk bermain-main anak-anak kecil.
Agar pengelolaan masjid dapat berjalan dengan baik maka dibentuklah takmir masjid. Dimulai dari ketua hingga seksi-seksi hendaknya dapat menjalankan amanat sesuai dengan bidangnya masing-masing. Setiap pengurus hendaknya saling berlomba dalam melaksanakan kebaikan dengan semangat perjuangan yang ikhlas, segala amal ibadahnya semata-mata untuk meraih ridha Allah SWT.
Agar pengelolaan masjid dapat berjalan dengan baik maka dibentuklah takmir masjid. Dimulai dari ketua hingga seksi-seksi hendaknya dapat menjalankan amanat sesuai dengan bidangnya masing-masing. Setiap pengurus hendaknya saling berlomba dalam melaksanakan kebaikan dengan semangat perjuangan yang ikhlas, segala amal ibadahnya semata-mata untuk meraih ridha Allah SWT.
Banyak terjadi bahwa setiap orang yang dengan ikhlas dan semangat untuk memakmurkan masjid, mereka itu akan diberikan kemuliaan oleh Allah, dimudahkan segala urusannya, bahkan Allah akan mencurahkan rahmat-Nya berupa rizki yang tidak pernah disangka-sangka kedatangannya. Keluarganya menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, dan didalam kehidupan masyarakatpun akan terjamin sikap saling menghormati, bertolong menolong dalam kebaikan dan juga saling berwasiat untuk menjalankan kebajikan.
Kedua bidang imaroh yang betugas memberdayakan masjid dengan berbagai macam kegiatan, yang meliputi gerakan shalat lima waktu dengan berjamaah dan shalat sunnah lainnya, kegiatan majlis taklim, madrasah diniyah, MDA, Peringatan Hari Besar Islam, Koprasi, Balai Pengobatan, Pemberdayaan Lembaga Amil Zakat dan lainnya. Kegiatan-kegiatan ini didalam ketakmiran di bagi rata berdasakkan ketua bidang dan seksi-seksi yang telah dibentuknya.
Ketiga bidang ria’yah, yang bertugas meliputi pembangunan masjid, rehab dan pemeliharaan masjid. Dengan demikian masjid yang telah dibangun dapat dijaga kemegahan, keindahan, kesucian, kebersihannya. Sehingga setiap orang akan merasa aman, nyaman damai ketika berada di masjid. Demikian pula lingkungan disekitar masjid nampak hijau dan sejuk karena dipenuhi dengan beaneka macam tanaman, baik berupa pohon atau tanaman produktif.
Jadilah pribadi yang mencintai masjid yaitu dengan melakukan kegiatan apapun sesuai dengan kemampuannya untuk kepentingan masjid. Bisa dengan pikirannya, tenaganya, hartanya. Insya-Allah amal ini akan menjadi saksi kelak di hari qiyamat, dimana pada hari yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan Allah SWT. Dan salah seoarang yang akan mendapat perlindungan adalah yaitu orang yang hatinya selalu bersandar pada masjid. Semoga Allah senantiasa meridhai kita sekalian, amin.
Assalamu’alaikum WW
No comments:
Post a Comment