IDUIK BARAKA MATI BAIMAN GAYA SUN ZHU
ANALISIS ULANG OLEH Dr.M.Rakib LPMP Riau
Iduik baraka itu, sebetulnya
bagus-bagus saja, tapi jangan salah pakai. Itulah misteri pemikiran Sun Tzu yang misterius sebagai maha guru seni
berperang. Sun Tzu diketahui lahir pada 535 SM di Kota Tung-an di Semenanjung
Shantung.
"Seorang
jenderal yang memproteksi para prajuritnya seperti bayi, akan membimbing mereka
ke jurang terdalam. Seorang jenderal yang memperlakukan para prajurit seperti
putra kandung tercinta, akan membuat mereka bersedia mati untuknya," kata
ahli strategi perang China yang hidup pada musim semi dan gugur (770 SM-470 SM)"Pagi hari, semangat prajurit menyala-nyala. Sore hari
semangat memudar. Malam hari, prajurit hanya memikirkan kembali ke rumah."
Pada penghujung karir militernya yang cemerlang, Sun Tzu menuangkan semua ilmu tentang berperang yang diperolehnya dalam Pin Fa atau Seni Berperang.
Sun Tzu mengajarkan agar ‘tampak lemah justru pada saat kuat’.
Karena sesuai yang dikatakan Sun Tzu, perang tidak selalu berkaitan dengan perkelahian. Perang lebih tentang menetapkan cara efisien meraih kemenangan dengan sedikit mungkin terlibat konflik dan mengakibatkan timbulnya jatuh korban.
Pada penghujung karir militernya yang cemerlang, Sun Tzu menuangkan semua ilmu tentang berperang yang diperolehnya dalam Pin Fa atau Seni Berperang.
Sun Tzu mengajarkan agar ‘tampak lemah justru pada saat kuat’.
Karena sesuai yang dikatakan Sun Tzu, perang tidak selalu berkaitan dengan perkelahian. Perang lebih tentang menetapkan cara efisien meraih kemenangan dengan sedikit mungkin terlibat konflik dan mengakibatkan timbulnya jatuh korban.
Merdeka Com. Nah konflik di Indonesia
berubah, bukan ditunggangi negara asing tapi justru kepentingan perusahaan
asing?
Iya lah. Dengan perusahaan melakukan kepentingan kelompok di luar itu tadi. Kan ada politik juga kan. Untuk masalah dalam negeri. Kadang-kadang juga untuk kepentingan pemberitaan, misalnya soal HAM. Suatu saat di bawah tahun 2010, tiba-tiba menjelang 17 Agustus ada pos TNI di perbatasan Papua diserang. Diserang dengan senjata panah kan mati, ya kan? Hanya didorong supaya diprovokasi, kelompok OPM katakan lah, bersenjata itu menyerang pos TNI. Hanya supaya ada berita. Pegiat HAM di sana dapat dana. Kuitansinya saya ada, siapa yang mesan saya tahu.
Kalau melihat pola seperti itu bukan kah ingin memecah belah Indonesia?
Ya otomatis terganggu lah. Intinya kita (Indonesia) enggak boleh cepat kaya, cepat hebat, gitu aja lah. Kalau mau memecah belah negeri ini, ada 250 juta penduduknya, bukan main-main. Dulu kan rumornya menjelang reformasi Indonesia akan dipecah menjadi 12 kan, tapi mana, enggak ada. Indonesia enggak bisa dipecah. Wong kita kesadaran sebagai bangsa ada sebelum Indonesia merdeka.
Iya lah. Dengan perusahaan melakukan kepentingan kelompok di luar itu tadi. Kan ada politik juga kan. Untuk masalah dalam negeri. Kadang-kadang juga untuk kepentingan pemberitaan, misalnya soal HAM. Suatu saat di bawah tahun 2010, tiba-tiba menjelang 17 Agustus ada pos TNI di perbatasan Papua diserang. Diserang dengan senjata panah kan mati, ya kan? Hanya didorong supaya diprovokasi, kelompok OPM katakan lah, bersenjata itu menyerang pos TNI. Hanya supaya ada berita. Pegiat HAM di sana dapat dana. Kuitansinya saya ada, siapa yang mesan saya tahu.
Kalau melihat pola seperti itu bukan kah ingin memecah belah Indonesia?
Ya otomatis terganggu lah. Intinya kita (Indonesia) enggak boleh cepat kaya, cepat hebat, gitu aja lah. Kalau mau memecah belah negeri ini, ada 250 juta penduduknya, bukan main-main. Dulu kan rumornya menjelang reformasi Indonesia akan dipecah menjadi 12 kan, tapi mana, enggak ada. Indonesia enggak bisa dipecah. Wong kita kesadaran sebagai bangsa ada sebelum Indonesia merdeka.
Dari konsep politiknya saja baru lahir menjelang
kemerdekaan. Kesadaran sebagai bangsa sudah ada. Karena apa? Waktu zaman
portugis dulu, itu dari Makassar, Aceh membantu ikut menyerang, walaupun tidak
satu kerajaan. Jadi kesadaran sebagai bangsa sudah ada dari dulu. Tapi konsep
politiknya lahir setelah gerakan kebangsaan.
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda
ReplyDelete