PANTUN SUPER MOTIVASI
PANTANG MUNDUR
Resep Perjuangan
Dr.Drs.H.M.Rakib, S.H.,M.Ag
Pantun Serba-serbi.
Hari
minggu, pergi ke desa,
Hajat ke sana, memancing keli.
Jangan lekas, berputus asa,
Gagal sekali, coba kembali.
Hajat ke sana, memancing keli.
Jangan lekas, berputus asa,
Gagal sekali, coba kembali.
Bukan kereta, mudah kandas,
Tapi talas, terlalu tinggi,
bukan kita, kurang cerdas.
Tapi malas , mencoba lagi.
Eloknya labu, di atas papan.
Jenisnya banyak, di Danau Toba
Tak elok Melayu, putus harapan,
Alangkah bijak , terus mencoba.
Kalau tuan ,menangkap kancil.,
Tunggu saya, di tanjung ara.
Terus mencoba , sampai berhasil,
Maju terus, semangat membara.
Senang hati , pergi ke Paris,
Membawa garam, ke dalam taksi.
Langkah berderap, waktu berbaris,
pakaian seragam, anti korupsi.
Hati-hati, kalau mengerat,
Memegang pisau , terketar-ketar
Senjata di tangan, dipegang erat
Menghadapi koruptor, tak akan gentar
Jalan jalan , ke pulau pandan.
Asyik melihat, bunga melati.
selamat menyambut, hari kemerdekaan.
Koruptor harus, dihukum mati..
Kalau tuan , menanam peria
Jangan lupa , pakai hiburan.
Hari kemerdekaan, disambut ria
Tidak ada pengemis ,di pinggir jalan.
Tidak kami , hendak durian,
Kalau nampak , hantu pocong
Ada apa , di hari kemerdekaan,
Rakyat miskin , perut keroncong
Jangan lupa ke Taluk Kuantan.
Beli sedikit, si minyak wangi
jangan terlambat, waktu makan.
Banyak penyakit, sedang menanti.
Ke kedai nasi , jatuh
terkapar,
Kayu lapuk, dibuat titi.
perut berbunyi, tandanya lapar
Sebelum kenyang, harus berhenti.
Kayu lapuk, dibuat titi.
perut berbunyi, tandanya lapar
Sebelum kenyang, harus berhenti.
Kuat
sekali, mercun berbunyi,
sampai terkejut, di waktu senja.
Ketika bersandar , sambil menyanyi
Orang pemalas, bermimpi saja.
sampai terkejut, di waktu senja.
Ketika bersandar , sambil menyanyi
Orang pemalas, bermimpi saja.
Padi
ditampi, suaranya indah.
Dekat dengan, pohon rambutan.
Dibuai mimpi , mimpi yang indah
Harus diwujudkan, jadi kenyataan.
Dekat dengan, pohon rambutan.
Dibuai mimpi , mimpi yang indah
Harus diwujudkan, jadi kenyataan.
Anak raja , baru dibedah,
Dikejar gajah , dim hari pagi.
Boleh saja, bermimpi indah'
Asalkan etos kerja, semakin tinggi.
Dikejar gajah , dim hari pagi.
Boleh saja, bermimpi indah'
Asalkan etos kerja, semakin tinggi.
Pucuk
paku, di
dalam parit,
Dimakan anak, kura-kura.
Telunjuk lurus, kelingking berkait,
Sifat rakus, tiada tara.
Dimakan anak, kura-kura.
Telunjuk lurus, kelingking berkait,
Sifat rakus, tiada tara.
Penyair kecil, dapat
teguran,
Nenek sihir , juga menghina.
Pornografi , jadi hiburan
Dapat mengundang , berbagai bencana.
Nenek sihir , juga menghina.
Pornografi , jadi hiburan
Dapat mengundang , berbagai bencana.
Pasang lilin , berbagai sisi.
Listrik mati, di malam pekat..
Jika pemimpin, sudah korupsi,
Rakyat jelata, makin melarat.
Listrik mati, di malam pekat..
Jika pemimpin, sudah korupsi,
Rakyat jelata, makin melarat.
Mengapa
aku, naik taksi,
Karna di oplet, banyak yang nakal,
Bagaimna aku, tidak korupsi,
Jumlah gajiku, tak masuk akal..
Karna di oplet, banyak yang nakal,
Bagaimna aku, tidak korupsi,
Jumlah gajiku, tak masuk akal..
Luasnya lahan,
seribu parit.
Tempat menanam, timun dan tomat.
Sampaikan yang benar, walaupun pahit,
Itulah pesan Nabi Muhammad.
Tempat menanam, timun dan tomat.
Sampaikan yang benar, walaupun pahit,
Itulah pesan Nabi Muhammad.
Sang penyair, menangkap ikan,
Diiringi oleh, kupu-kupu.
Pelajaran baru, dunia pendidikan,
Strategi menghadapi, para penipu.
Dayang-dayang, mandi di perigi
airnya sejuk, berbagai warna
yang pergi , biarkan pergi
kita juga, akan ke sana
Dalam
timba , ada berlian
timba dibalut , dengan dasi,
Salam hamba, untuk kalian.
Mari kita, mencegah korupsi.
timba dibalut , dengan dasi,
Salam hamba, untuk kalian.
Mari kita, mencegah korupsi.
Pagi-pagi , pergi mandi.
Airnya sejuk, tampak ber warna
Orang yang mati, biarkan pergi
Kita juga , akan ke sana.
Basahan mandi, dibawa mandi,
Sesudah mandi, dibawa pulang.
Amal ibadah, dibawa mati,
Istri yang tinggal, dikawini orang.
Anak cina, mengisap dadah..
Tak puas mengisap, lalu ditelan...
Bukan pandai, bersilat lidah,...
Betapa sulitnya, mencari makan...
Tak puas mengisap, lalu ditelan...
Bukan pandai, bersilat lidah,...
Betapa sulitnya, mencari makan...
Biarlah
beruk, tinggal di pohon,
Selepas minum, makan ketupat.
Selepas minum, makan ketupat.
Biarpun
sibuk , sekalipun,
sebuah pantun, dapat dibuat.
sebuah pantun, dapat dibuat.
Puas
berayun, di atas kelapa,
Turun ke tanah, yang berpetak.
Sebuah pantun, tidak mengapa,
Suara hati, sedang berdetak.
Turun ke tanah, yang berpetak.
Sebuah pantun, tidak mengapa,
Suara hati, sedang berdetak.
Daun ini, dibuat ketupat.
Dipelihara , di dalam raga.
Pantun ini, berisi filsafat.
Bak mutiara, paling berharga.
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda
ReplyDelete