Saturday, March 26, 2016

ILMU PERBANDINGAN AGAMA ADALAH SUNNAH NABI

Kisah dari Tafsir Ibnu Katsir, tafsir Ali Imran ayat 59-62, juga dapat dibaca dalam buku Munawar Chalil, Tarikh Peri Kehidupan Rasulullah)
  Dicatat ulang oleh 
Dr.Haji M.Rakib,S.H.,M.Ag.
 Pekanbaru Riau Indonesia.
 2016
        Ada  rombongan yang ahli debat menemui Rasulullah SAW, dan masuk ke masjid ketika beliau sedang shalat Ashar. Mereka memakai pakaian jubah pendeta dan mantel yang indah, sehingga para sahabat Nabi yang melihat terkagum-kagum dan berkata, “Kami belum pernah melihat ada utusan seperti mereka.”
Waktu shalat mereka telah tiba, kemudian mereka pun shalat di masjid Rasulullah Saw. Rasulullah membiarkan mereka. Mereka shalat menghadap arah terbitnya matahari. Selesai shalat, maka As-Sayyid dan Al-’Aqib berbicara kepada Rasulullah SAW, maka Rasulullah berkata kepada keduanya, “Masuklah kalian berdua ke dalam agama Islam.”
Keduanya berkata, “Kami telah masuk Islam sebelum kamu.”
“Kalian berdua bohong, kalian menyatakan bahwa Allah mempunyai anak. Sembahan kalian salib dan makanan kalian babi. Semua itu telah mencegah keislaman kalian,” jawab Rasulullah SAW.
Keduanya berkata, “Jika Isa bukan anak Allah, lalu siapakah ayahnya?” Selanjutnya, mereka semua mendebat Rasulullah dalam masalah Nabi Isa.
Nabi SAW berkata, “Bukankah kalian sudah tahu bahwa seorang anak tidak akan ada kecuali dia menyerupai ayahnya?”
Mereka berkata, “Benar.”
Nabi Saw, “Bukankah kalian sudah tahu bahwa Tuhan kita Maha Hidup dan tidak mati, sedangkan Isa bersifat fana/rusak?”
“Benar,” jawab mereka.
Nabi Saw, “Bukanlah kalian sudah tahu bahwa Tuhan kita adalah Dzat yang berdiri sendiri/tidak membutuhkan orang lain, menjaga segala sesuatu dan memberikan rezeki?”
“Benar,” jawab mereka lagi.
“Apakah Isa memiliki salah satu dari hal itu?” tanya Nabi Saw.
Mereka menjawab, “Tidak.”
Kemudian Nabi SAW berkata, “Sesungguhnya Tuhan kita membentuk Isa di dalam rahim sesuka-Nya, dan Tuhan kita tidaklah makan, tidak minum dan tidak membuang kotoran.”
Mereka berkata, “Benar.”
Nabi SAW, “Bukankah kalian sudah tahu bahwa Isa digendong oleh ibunya sebagaimana perempuan yang menggendong, kemudian meletakkannya sebagaimana seorang perempuan meletakkan anaknya. Kemudian diberi makan sebagaimana bayi yang di suapi, kemudian makan, minum dan buang kotoran?”
Mereka semua membenarkan perkataan Nabi SAW.
“Jika semua itu benar, lalu mengapa Isa menjadi anak Allah sebagaimana yang kalian sangkakan?” tanya Nabi kepada rombongan Nasrani itu.
Para pendeta dan rombongan Nasrani itu, semuanya bungkam, tak bisa berkata apa-apa lagi.
Wallahu’alam bish shawab… []


1 comment:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda

    ReplyDelete

Komentar Facebook