2.ABSTRAK TERJEMAHAN.ARABIYAH
Haji
Muhammad Rakib.Jurusan Hukum Keluarga. UIN SUSKA Pekanbaru Riau Indonesia. 2015
Mhd.Rakib. NIM 30891100007. UIN SUSKA di Pekanbaru Riau Indonesia. 2015
Kebiasaan
memberi hukuman fisik walaupun ringan, tetap saja
dikaetgorikan sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Karena itu, disertasi ini mengungkapkan permasalahan yang ditimbulkannya,
serta sebab-sebab masih bertahannya berbagai model hukuman inipadapendidikan formal. Penelitianini sifatnya mendesak untuk dilakukan, karena korbannya
terus berjatuhan.Masalah pokoknya adalah bagaimana konsep hukuman fisik yang
dilarang oleh undang-undang, walaupun sebelumnya sudah ada tuntunannya yang
lengkapdi dalam Hukum Islam.
Penelitian ini merupakan doctrinal research dengan menggunakan metode analisis konsep dan falsafah hukumnya yang merupakan pengembangan dari metode deskriptif. Fokus kajiannya mendeskripsikan, membahas, mengkritisi
dari sisi formal dan material terhadap Hukum Perlindungan Anak Republik
Indonesia yang dibandingkan dengan Hukum Islam, sehingga
mendapatkan temuan baru berupa
hukuman fisik yang tidak dikategorikan kekerasan. Kemudian dianalisis pula
dengan kaedah fiqhiyah, dan teori yang relevan. Kontribusi
penelitan ini ialah ditemukannya beberapa teori yang membolehanak diberi sanksi pukulan ringan yang sejalan dengan semangat anti kekerasan dalam Hukum Islam, karena terkait dengan teori maslahah mursalah, dan teori Al-siyasah al-Syar’iyah.
Penelitan
ini bermanfaat bagi guru-guru di Indonesia yang gelisah, selama ini, tidak
dapat menghukum muridnya
yang nakal dengan sanksi hukuman fisik. Pelakunya tidak
akan mendapatkan pelindungan hukum. Anak-anak cenderung menjadi nakal, karena itu Hukum
Islam, membolehkan sanksi fisik ringan, jika anak melanggar disiplin, dengan
batasan yang jelas, sehingga semangat anti kekerasan di dalamnya tidak
bertentangan dengan Hukum Perlidungan Anak Republik Indonesia.
Kata kunci: Hukuman fisik dan Hukum Islam
ABSTRACT
The habit of physical punishment although light, still categorized as a
violation of the principle of human rights. Therefore, this dissertation
reveals the problems which is caused, and the causes are still survival of the
various models of this punishment in formal education. This research are urgent
to be done, because the victims continue to fall. The central issue is how the
concept of corporal punishment is prohibited by law, although there had
previously been a complete guidance in Islamic law.
This
study is a doctrinal research using the method of analysis of the concept and
philosophy of law which is the development of descriptive methods. The focus of
studies describe, discuss, criticize the formal and material terms of the Child
Protection Law of the Republic of Indonesia as compared to Islamic law, so
getting the new findings in the form of corporal punishment is not considered
violent. Then analyzed also the principle fiqhiyah, and relevant theory. The
contribution of this research is the discovery of several theories that allow
children were given mild blow of sanctions that are in line with the spirit of
non-violence in Islamic law, because it is associated with maslahahmursalahtheory,
and the theory ofAl-siyasah al-Syar'iyah.
Research
is useful for teachers who anxious, so far, that can not punish a naughty pupil
with sanctions corporal punishment. Perpetrators will not get legal protection.
Children tend to be naughty, because the Islamic law, allows mild physical
sanction, if a child violating discipline, with clear boundaries, so that the
spirit of non-violence in it does not conflict with the Child Protection Law of
the Republic of Indonesia.
Kata kunci: Hukuman fisik dan Hukum Islam
ملخص
هذه العادة من العقاب
البدني على الرغم من البرد،
لا تزال مصنفة باعتبارها انتهاكا لحقوق
البشرية.
لذلك، هذا أطروحة يكشف عن المشاكل التي تسبب، وأسبابها
لا تزال بقاء مختلف
نماذج هذه العقوبة في التعليم
الرسمي. هذا البحث ملحة ينبغي القيام به، لأن الضحايا لا تزال تنمو. المسألة الرئيسية هي
كيف يمكن لمفهوم محظور العقاب البدني بموجب القانون، على الرغم من أن هناك كان قد سبق هدى
كامل على الشريعة الإسلامية.
هذا البحث هو البحث
الفقهي باستخدام أسلوب تحليل مفهوم وفلسفة القانون التي هو تطوير المنهج
الوصفي. تركيز من الدراسات تصف ومناقشة وانتقاد من شكلية وجوهرية في قانون حماية الطفل في جمهورية إندونيسيا بالمقارنة مع الشريعة
الإسلامية، وبالتالي الحصول على نتائج
جديدة في شكل من أشكال العقاب البدني لا يعتبر عنفا. ثم تحليلها أيضا مع القواعد فقهية، والنظريات ذات
الصلة. مساهمة من هذا البحث هو اكتشاف العديد من النظريات التي تسمح الطفل الضرب
معتدل مقرة بما
يتماشى مع روح اللاعنف في الشريعة الإسلامية، من حيث صلته النظرية مسألة مرسالة ، ونظرية السياسة الشريعة.
هذا البحث مفيدا
للمعلمين في اندونيسيا
هم لا يهدأ، حتى
الآن، يمكن معاقبة
تلميذ شقي مع
فرض عقوبات على العقاب البدني. لا
سوف الحصول على الحماية القانونية.
يميل الأطفال
ليكون مؤذ، وذلك لأن الشريعة الإسلامية، ويسمح عقوبة بدنية معتدل، إذا كان
الطفل تنتهك الانضباط، مع حدود واضحة، لذلك أن
روح اللاعنف في أنها لا تتعارض مع قانون حماية
الطفل في جمهورية إندونيسيا.
الكلمات الرئيسية : العقاب البدني والقانون الإسلامي
No comments:
Post a Comment