Saturday, June 6, 2015

ABSRAK DISERTASI M.RAKIB DI PROGRAM S 3 UIN SUSKA RIAU







ABSTRAK

Kebiasaan memberi hukuman fisik walaupun ringan, tetap saja dikaetgorikan sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Karena itu, disertasi ini  mengungkapkan permasalahan yang ditimbulkannya, serta sebab-sebab masih bertahannya berbagai model  hukuman inipadapendidikan formal. Penelitianini sifatnya mendesak untuk dilakukan, karena korbannya terus berjatuhan.Masalah pokoknya adalah bagaimana konsep hukuman fisik yang dilarang oleh undang-undang, walaupun sebelumnya sudah ada tuntunannya yang lengkapdi dalam Hukum Islam.
Penelitian ini merupakan doctrinal research dengan menggunakan metode analisis konsep dan falsafah hukumnya  yang merupakan pengembangan  dari metode deskriptif. Fokus kajiannya mendeskripsikan, membahas, mengkritisi dari sisi formal dan material terhadap Hukum Perlindungan Anak Republik Indonesia yang dibandingkan dengan Hukum Islam, sehingga mendapatkan temuan baru berupa hukuman fisik yang tidak dikategorikan kekerasan. Kemudian dianalisis pula dengan kaedah fiqhiyah, dan teori yang relevan.Kontribusipenelitaniniialah diemukannyabeberapa teori yang  membolehanak diberi sanksi pukulan ringan yang sejalan dengan semangatanti kekerasandalam Hukum Islam, karenaterkait dengan teori maslahah mursalah, dan teori Al-siyasah al-Syar’iyah.
Penelitaninibermanfaatbagi guru-guru di Indonesia yang gelisah,selamaini, tidak dapat menghukum muridnyayang nakaldengan sanksi hukuman fisik.Pelakunya tidak akan mendapatkanpelindunganhukum. Anak-anak  cenderungmenjadinakal, karena itu Hukum Islam, membolehkan sanksi fisik ringan, jikaanak melanggardisiplin, dengan batasan yang jelas, sehingga semangat anti kekerasan di dalamnya tidak bertentangan dengan Hukum Perlidungan Anak Republik Indonesia.

Kata kunci: Hukuman fisik dan Hukum Islam
 






ABSTRACT

The habit of physical punishment although light, still categorized as a violation of the principle of human rights. Therefore, this dissertation reveals the problems which is caused, and the causes are still survival of the various models of this punishment in formal education. This research are urgent to be done, because the victims continue to fall. The central issue is how the concept of corporal punishment is prohibited by law, although there had previously been a complete guidance in Islamic law.

This study is a doctrinal research using the method of analysis of the concept and philosophy of law which is the development of descriptive methods. The focus of studies describe, discuss, criticize the formal and material terms of the Child Protection Law of the Republic of Indonesia as compared to Islamic law, so getting the new findings in the form of corporal punishment is not considered violent. Then analyzed also the principle fiqhiyah, and relevant theory. The contribution of this research is the discovery of several theories that allow children were given mild blow of sanctions that are in line with the spirit of non-violence in Islamic law, because it is associated with maslahahmursalahtheory, and the theory ofAl-siyasah al-Syar'iyah.

Research is useful for teachers who anxious, so far, that can not punish a naughty pupil with sanctions corporal punishment. Perpetrators will not get legal protection. Children tend to be naughty, because the Islamic law, allows mild physical sanction, if a child violating discipline, with clear boundaries, so that the spirit of non-violence in it does not conflict with the Child Protection Law of the Republic of Indonesia.

           
Kata kunci: Hukuman fisik dan Hukum Islam




الملخص

هذه العادة من العقاب البدني على الرغم من ضوء، لا تزال مصنفة باعتبارها انتهاكا لمبدأ حقوق الإنسان. لذلك، هذا أطروحة تكشف المشاكل التي تسببها، والأسباب لا تزال بقاء نماذج مختلفة من هذه العقوبة في التعليم الرسمي. هذا البحث ملحة ينبغي القيام به، لأن الضحايا لا تزال في الانخفاض. القضية المركزية هي كيف يحظر مفهوم العقاب البدني بموجب القانون، رغم أنه كان في السابق التوجيه الكامل في الشريعة الإسلامية.

هذه الدراسة هو البحث الفقهي باستخدام أسلوب تحليل مفهوم وفلسفة القانون الذي هو تطوير المنهج الوصفي. محور الدراسات وصف ومناقشة وانتقاد شروط الشكلية والمادية للقانون حماية الطفل في جمهورية إندونيسيا بالمقارنة مع الشريعة الإسلامية، وبالتالي الحصول على نتائج جديدة في شكل من أشكال العقاب البدني لا يعتبر عنفا. ثم تحليلها أيضا fiqhiyah حيث المبدأ، ونظرية ذات الصلة. مساهمة من هذا البحث هو اكتشاف العديد من النظريات التي تسمح أعطيت الأطفال ضربة خفيفة من العقوبات التي تتماشى مع روح اللاعنف في الشريعة الإسلامية، لأنه يرتبط مع نظرية maslahah mursalah، ونظرية آل siyasah آل ​​Sharr'ah.

بحث مفيد للمعلمين الذين قلقا، حتى الآن، لا يمكن معاقبة تلميذ شقي مع العقوبات العقاب البدني. سوف الجناة لن تحصل على الحماية القانونية. يميل الأطفال إلى أن تكون غير مطيع، وذلك لأن الشريعة الإسلامية، ويسمح العقوبة الجسدية خفيفة، إذا كان الطفل تنتهك الانضباط، مع حدود واضحة، لذلك أن روح اللاعنف في أنها لا تتعارض مع قانون حماية الطفل في جمهورية إندونيسيا.

          
الخشب المفتاح: يعاقب البدني الإسلامية

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook