SYAIR PENGERTIAN TEORI DAN KONSEP
M.RAKIB PEKANBARU RIAU INDONESIA 2015
TEORI
ITU, SUATU PERNYATAAN
SEBAB
AKIBAT, SALING BERHUBUNGAN
SUATU
GEJALA, DAPAT DIJELASKAN
DIPEROLEH
DARI, SUATU PENGALAMAN
KONSEP
ITU ADALAH SUATU KESIMPULAN
DARI
MASALAH YANG CIRINYA BERSAMAAN
KONSTRUKSI
LOGIS, TERBENTUK DARI KESAN
BERSIFAT
KOMLEKS DARI, PENGALAMAN
Konsep
adalah suatu pengertian yang disimpulkan dari sekumpulan data yang memiliki
ciri-ciri yang sama. Schwab (1969: 12-14) menyatakan bahwa konsep
merupakan abstraksi, yaitu suatu konstruksi logis yang terbentuk dari kesan,
tanggapan, dan pengalaman-pengalaman kompleks. Hal ini sejalan dengan
pendapat Banks (1977:85) bahwa “a concept is an abstract word or phrase that
is useful for classifying or categorizing a group of things, ideas, or events”,
yang berarti bahwa konsep itu merupakan suatu kata atau frase abstrak yang
bermanfaat untuk mengklasifikasikan atau menggolongkan sejumlah hal, gagasan,
atau peristiwa. Dengan demikian, pengertian konsep menunjuk pada suatu
abstraksi, penggambaran dari sesuatu yang konkret maupun abstrak (tampak maupun
tidak tampak) dapat berbentuk pengertian atau definisi ataupun gambaran mental,
atribut esensial dari suatu kategori yang memiliki ciri-ciri esensial relatif
sama.
Bruner
(1966) menyatakan setiap konsep memiliki tiga unsur yaitu: (1) examples,
(2) attributes dan (3) attributes value. Adapun Joyce dan
Weil (2000: 125) menyatakan bahwa setiap konsep memiliki 6 aspek, yang
meliputi:
- Nama yaitu istilah atau etiket yang diberikan kepada satu kategori fakta yang mempunyai ciri-ciri yang sama.
- Essential attributes atau criteria attributes, yaitu ciri-ciri yang menempatkan contoh-contoh konsep yang berlainan dalam kategori yang sama.
- Non essential attributes, adalah ciri-ciri yang tidak ikut menentukan apakah contoh termasuk ke dalam suatu kategori.
- Positive examples
- Negative attributes, ini tidak mewakili konsep
- Rule, adalah pernyataan yang mencakup semua criteria attributes.
Kesalahan konsep bisa terjadi manakala adanya penghilangan atau penambahan dari hal-hal yang esensial, sehingga terjadi kekeliruan. Dengan demikian dalam pembelajaran jenis konsep dikembangkan oleh pengetahuan yang berhubungan dengan fakta mencakup semua data khususnya yang terdiri dari kejadian, objek, orang atau gejala yang dapat dirasakan. Fakta adalah tingkat yang paling rendah dari suatu abstraksi, suatu fakta merupakan keadaan faktual dan dapat diterima sebagaimana adanya. Konsep merupakan suatu pernyataan atau frase yang berguna dalam mengklasifikasikan fakta, kejadian, atau ide berdasarkan karakteristik yang umum.
Dengan
demikian, konsep adalah suatu pengertian yang disimpulkan dari sekumpulan data
yang memiliki ciri-ciri yang sama. Dapat dikatakan konsep merupakan abstrak
dari suatu kejadian atau hal-hal yang memiliki ciri-ciri yang sama atau ide
tentang sesuatu di dalam pikiran. Makin abstrak suatu konsep, makin besar
kemampuan mengumpulkan fakta yang lebih spesifik, dan makin tidak abstrak
yang berada di bawahnya. Bentuk geografi adalah merupakan konsep, yang berada
di bawahnya antara lain: sungai, danau, pegunungan, tebing, lautan dan lain
sebagainya. Ilmu Pengetahuan Sosial kaya akan konsep-konsep IPS, dalam memahami
konsep IPS tentu mengetahui terlebih dahulu konsep IPS itu sendiri . Menurut
Kamus Bahasa Indonesia kata “paham” mengandung makna pengertian;
pengetahuan banyak, sedangkan “pemahaman” adalah proses, perbuatan, cara
memahami atau memahamkan.
Fakta
yang ada di dalam masyarakat dan lingkungannya. Fakta-faktanya di lingkungan
masyarakat, salah satu contohnya konsep ilmu-ilmu sosial sebagai berikut: Ilmu
Ekonomi; kelangkaan sumber-sumber kebutuhan hidup, Politik; kekuasaan dan
kekuatan, Ekologi; interaksi kehidupan dan lingkungan, Sosiologi; masyarakat,
Antropologi; kebudayaan, Psikologi; kejiwaan, Sejarah; waktu dan Geografi;
ruang. Setiap cabang ilmu sosial mengembangkan konsep dasar serta
generalisasi masing-masing yang sesuai. Mempelajari konsep merupakan hal yang
sangat penting, akan memudahkan memahami proses terjadinya, karena diperoleh
melalui pemahaman yaitu mengerti lebih banyak pengetahuan, sehingga membuat
suatu peristiwa menjadi lebih jelas kaitannya antara satu sama lain.
Dari
uraian di atas, proses pembentukan konsep dan generalisasi berjalan secara induktif
melalui penyajian fakta menjadi konsep dan dari konsep menjadi generalisasi.
Kegagalan dalam memahami konsep akan mengakibatkan kesalahan dalam membentuk
generalisasi (Alma dan Harlasgunawan, 2003:155). Dengan demikian dalam memilih
konsep yang hendak diajarkan kepada mahasiswa memperhatikan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut: ketepatan, kegunaan, kekayaan pengalamannya,
kekayaan konsep yang telah dipahami, lingkungan hidup peserta didik dan tingkat
kematangan peserta didik.
No comments:
Post a Comment