Tuesday, February 9, 2016

SEKUAT APAPUN SINGA PASTI ADA SISI LEMAHNYA (Catatan Dr. M.Rakib Jamari, Riau Indonesia. WI LPMPr



Umar bin khottob dijuluki singa padang pasir. Kecepatan pedangnya bagaikan kilat yang membelah angkasa, sehingga sangat ditakuti oleh penduduk kota mekah. Rasullulah sampai pernah berdo’a, andaikata Allah berkenan, Umar bin khottob yang diharapkan untuk segera masuk islam diantara orang-orang yang memusuhinya.
            Semasa belum memeluk aga1”ma islam Umar merupakan seorang yang kejam. Banyak darah yang dianggap musuh dihirupkan dan banyak nyawa melayang di ujung pedangnya. Bahkan karena begitu kejamnya anak perempuannya sendiri yang masih kecil dikubur hidup-hidup demi memelihara wibawanya sebagai pemuka suku Quraisy yang terpandang.
            Umar adalah seorang saudagar yang berhasil. Ia putra Nufail dari bani Adi, sebuah suku Arab yang sangat terpandang. Umar dikenal sangat gagah perkasa, garang dan kejam. Dan Ia sangat teguh dengan keyakinan yang dianutnya serta rela berkorban  apa saja , demi menjaga martabatnya selaku orang Quraisy dan sesuai dengan kepercayaan jahiliyah.
            Umat bin khattab masuk Islam pada tahun kelima Bi’tsah atau lima tahun setelah Rasullulah meyerukan dakwahnya, dan Ia memperoleh gelar Al faruq dari Nabi, artinya orang yang mampu memisahkan kebenaran dan kebathilan.
            Peristiwa Umar masuk islam sangat menarik, yang mencerminkan kepribadian Umar yang jujur dan berhati lembut, meskipun Ia memiliki sifat yang kasar dan fisiknya kelihatan keras. Ada yang berpendapat bahwa keislaman Umar karena mukjizat Al-qur’an.
            Kejadian yang mengharukan itu terjadi di mekah Almukaromah . kekejaman Umar bin khottob pada waktu itu berada pada puncaknya . kemana-mana Ia selalu menghunus pedangnya untuk embunuh Rasullulah. Seluruh warga kota sangat ketakutan melihat kebringasan wajah Umar.
            Suatu ketika Umar berjalan ditengah terk matahari yang menyengat. Ia memeroki Lila dan suaminya , Amir bin rabi’ah, yang hendak menaiki untanya untuk pergi kenegri habsyi.
            “Hei hendak kemana kalian?!” teriak Umar.
            “Engkau telah menganiaya kami dan seluruh kawan-kawan yang mengikuti seruan Muhammad dengan kejam. Sekarang kami mau mengungsi ke bumi Allah, ke tempat dimana kami dapat beribadah dengan tenang tanpa terganggu lagi.” Jawab Laila dengan pasrah.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook