DI MASA
DEPAN AKAN JADI PENGUASANYA BUDAK
1.
Membiarkan para budak
dan pembantunya mempermainkan orang alim.
Ketika ulama dipermainkan penguasa,
Tandanya negeri, akan binasa
Pewaris nabi-nabi, dibiarkan tersiksa
Dianggap cuma, orang biasa
Orang alim, tak akan mengemis
Minta diikutkan, dalam mejelis,
Kemegahan duniawi, nilainya tipis,
Ulama diuji oleh, Setan dan Iblis.
Tak satupun peristiwa
di masa depan yang dikabarkan oleh Rasulullah SAW.melainkan pasti terjadi. Ada
yang terjadinya tak lama setelah Rasulullah wafat, ada pula yang baru terjadi
setelah beberapa abad.
Itulah nubuwat. Sebuah
prediksi tentang masa depan yang ditunjukkan Allah kepada NabiNya. Karena dari
Allah, pastilah benar adanya. Sebab Allah Maha Mengetahui segala hal yang akan
terjadi.
Lalu Rasulullah
mensabdakan peristiwa demi peristiwa masa depan itu kepada para sahabat, yang
kini bisa kita simak melalui hadits-hadits beliau. Tak jarang, melalui nubuwat
tersebut Rasulullah bukan hanya mengabarkan apa yang akan terjadi, namun juga
disertai nasehat; baik yang berupa anjuran maupun yang berupa larangan.
Tentang kepemimpinan,
misalnya. Rasulullah mengabarkan bahwa suatu saat, akan muncul penguasa-penguasa
yang bodoh. Penguasa itu berkata
tanpa ilmu, bertindak juga tanpa ilmu. Bicara tanpa ilmu, berbuat juga tanpa
ilmu. Membuat pernyataan tanpa ilmu, membuat kebijakan juga tanpa ilmu.
Jika
telah hadir penguasa yang demikian, Rasulullah memberikan nasehat kepada
umatnya.
يليكم عمال من بعدهم ؛
يقولون ما لا يعلمون ويعملون ما لا يعرفون فمن ناصحهم ووازرهم وشد على أعضادهم ؛
فاولئك قد
“Setelah itu kalian
akan dipimpin oleh para penguasa yang berkata bukan berdasarkan ilmu dan
bertindak bukan berdasarkan ilmu. Barangsiapa menjadi penasehat mereka,
pembantu mereka dan pendukung mereka, berarti mereka telah binasa” (HR. Thabrani dan Baihaqi; shahih)
Demikian bebalnya tipe
penguasa itu hingga Rasulullah melarang umatnya menjadi penasehat, pembantu dan
pendukung mereka. Siapa yang menjadi penasehat, pembantu dan pendukungnya,
mereka membawa diri kepada kebinasaan.
Mengapa menjadi
penasehat penguasa di saat itu juga dilarang? Jika pembantu dan pendukung
mungkin jelas karena mereka melanggengkan kekuasaan yang menzalimi umat karena
tanpa ilmu. Namun menjadi penasehat?
Maksudnya adalah
penasehat yang tidak bisa mengubah kebijakan penguasa dan tidak bisa
meminimalisir kemudharatan yang ditimbulkan oleh penguasa tersebut. Sebabnya
bisa jadi penguasa tersebut sudah tidak bisa dinasehati atau penasehatnya yang
tak lagi punya peran menasehati kepada kebaikan dan mencegahnya dari
kemungkaran.
Semoga kita tidak
menemui masa tersebut. Dan jikapun menemuinya, kita diselamatkan Allah dari
fitnah-fitnah tersebut.
\
No comments:
Post a Comment