SEMUA
KEBENARAN ITU ADA TINGKATANNYA
Analisis dangkal saja dari M.Rakib Jamari,S.H.
1.
Tingkat
berfikir Salafi Wahabi, berkesimpulan “Allah itu di langit”
2.
Tingkat
befikir Asy
Ary, sebuatn di langit,
hanya simbol ketinggian dan keagungan-Nya. Dia tidak terarahkan, tidak termaknakan
oleh tempat
3.
Tingkat
befikir Al-Hallaj, Dia mempunyai zat mahaberada, di
manapun penjuru yang disebut dan
penjuru yang tak mampu diucapakan,
rahamatnya ada di sana.
KESIMPULAN M.Rakib Jamari, Salafi, Asy Ary
dan Al-Halaj, semuanya benar, tidak ada yang bertentangan, hanya Stratanya saja
berbeda. Misalnya tingkat berfikir S1 S2
Dan S3, anehnya, btingkatan ini boleh dibolak balik, namun itngkatan Asy Ary
tetap di tengah.. Kebenaran sangat dipengaruhi oleh dari sisi mana anda memandang.Sisi
1,2 atau 3 yang penting jangan saling mengkafirkan, saling membid’ahkan.
Selain daripada tingkatan berfikir di
atas tentang theologi, ada lagi tentang kehidupan, maksudnyan kehidupan
manusia. Dikutip dari Masithah Mahsa, bahwa kebenaran adalah fungsi rohaniah. Manusia di
dalam kepribadian dan kesadarannya tak mungkin tanpa kebenaran. Berdasarkan
potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi:
1.Tingkatan
kebenaran indera adalah tingkatan yang paling sederhana dan pertama yang
dialami manusia
2.Tingkatan ilmiah,
pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indera, diolah pula
dengan rasio
3.Tingkat
filosofis, rasio dan pikiran murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran
itu semakin tinggi nilainya
4.Tingkatan
religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa dan dihayati
oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan.
Keempat tingkat
kebenaran ini berbeda-beda wujud, sifat dan kualitasnya bahkan juga proses dan
cara terjadinya, disamping potensi subyek yang menyadarinya. Potensi subyek
yang dimaksud disini ialah aspek kepribadian yang menangkap kebenaran itu.
Misalnya pada tingkat kebenaran indera, potensi subyek yang menangkapnya ialah
panca indra. Kebenaran itu ialah fungsi kejiwaan, fungsi rohaniah. Manusia selalu
mencari kebenaran itu, membina dan menyempurnakannya sejalan dengan kematangan
kepribadiannya.
•Ukuran
Kebenarannya :
– Berfikir
merupakan suatu aktifitas manusia untuk menemukan kebenaran
– Apa yang
disebut benar oleh seseorang belum tentu benar bagi orang lain
– Oleh karena
itu diperlukan suatu ukuran atau kriteria kebenaran
•Jenis-jenis
Kebenaran :
– Kebenaran
Epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)
– Kebenaran
Ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/diadakan)
– Kebenaran
Semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)
Teori-Teori
Kebenaran Menurut Filsafat
1.Teori
Corespondence
Masalah
kebenaran menurut teori ini hanyalah perbandingan antara realita obyek
(informasi, fakta, peristiwa, pendapat) dengan apa yang ditangkap oleh subjek
(ide, kesan). Jika ide atau kesan yang dihayati subjek (pribadi) sesuai dengan
kenyataan, realita, objek, maka sesuatu itu benar.
Teori
korespondensi (corespondence theory of truth) menerangkan bahwa kebenaran atau
sesuatu keadaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang
dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/dimaksud oleh
pernyataan atau pendapat tersebut. Kebenaran adalah kesesuaian pernyataan
dengan fakta, yang selaras dengan realitas yang serasi dengan situasi aktual.
Dengan demikian ada lima unsur yang diperlukan yaitu :
1. Pernyataan
(statement)
2. Persesuaian
(agreemant)
3. Situasi
(situation)
4. Kenyataan
(realitas)
5. Putusan
(judgements)
Kebenaran adalah
fidelity to objektive reality (kesesuaian pikiran dengan kenyataan). Teori ini
dianut oleh aliran realis. Pelopornya Plato, Aristoteles dan Moore dikembangkan
lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolatik, serta oleh
Berrand Russel pada abad modren.
Cara berfikir
ilmiah yaitu logika induktif menggunakan teori korespodensi ini. Teori
kebenaran meniru korespondensi ini sudah ada di dalam masyarakat sehingga
pendidikan moral bagi anak-anak ialah pemahaman atas pengertian-pengertian
moral yang telah merupakan kebenaran itu. Apa yang diajarkan oleh nilai-nilai
moral ini harus diartikan sebagai dasar bagi tindakan-tindakan anak di dalam
tingkah lakunya.
Artinya anak
harus mewujudkan di dalam kenyataan hidup, sesuai dengan nilai-nilai moral itu.
Bahkan anak harus mampu mengerti hubungan antara peristiwa-peristiwa di dalam
kenyataan dengan nilai-nilai moral itu dan menilai adakah kesesuaian atau tidak
sehingga kebenaran berwujud sebagai nilai standard atau asas normatif bagi
tingkah laku. Apa yang ada di dalam subyek (ide, kesan) termasuk tingkah laku
harus dicocokkan dengan apa yang ada di luar subyek (realita, obyek,
nilai-nilai) bila sesuai maka itu benar.
2.Teori
Consistency
Teori ini
merupakan suatu usaha pengujian (test) atas arti kebenaran. Hasil test dan
eksperimen dianggap reliable jika kesan-kesan yang berturut-turut dari satu
penyelidik bersifat konsisten dengan hasil test eksperimen yang dilakukan
penyelidik lain dalam waktu dan tempat yang lain. Menurut teori consistency
untuk menetapkan suatu kebenaran bukanlah didasarkan atas hubungan subyek
dengan realitas obyek. Apabila didasarkan atas hubungan subyek (ide, kesannya
dan comprehensionnya) dengan obyek, pastilah ada subyektivitasnya. Oleh karena
itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu realitas akan mungkin sekali
berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman subyek lain. Teori ini dipandang
sebagai teori ilmiah yaitu sebagai usaha yang sering dilakukan di dalam
penelitian pendidikan khususnya di dalam bidang pengukuran pendidikan.
Teori konsisten
ini tidaklah bertentangan dengan teori korespondensi. Kedua teori ini lebih
bersifat melengkapi. Teori konsistensi adalah pendalaman dan kelanjutan yang
teliti dari teori korespondensi. Teori korespondensi merupakan pernyataan dari
arti kebenaran. Sedangkan teori konsistensi merupakan usaha pengujian (test)
atas arti kebenaran.
3.Teori
Koherensi (the coherence theory of truth)
Teori koherensi
menganggap suatu pernyataan benar bila di dalamnya tidak ada pertentangan,
bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang telah dianggap
benar. Dengan demikian suatu pernyataan dianggap benar, jika pernyataan itu
dilaksanakan atas pertimbangan yang konsisten dan pertimbangan lain yang telah
diterima kebenarannya. Rumusan kebenaran adalah truth is a sistematis coherence
dan truth is consistency. Jika A = B dan B = C maka A = C.
Logika matematik
yang deduktif memakai teori kebenaran koherensi ini. Logika ini menjelaskan
bahwa kesimpulan akan benar, jika premis-premis yang digunakan juga benar.
Teori ini digunakan oleh aliran metafisikus rasional dan idealis. Teori ini
sudah ada sejak Pra Socrates, kemudian dikembangan oleh Benedictus Spinoza dan
George Hegel. Suatu teori dianggap benar apabila telah dibuktikan (klasifikasi)
benar dan tahan uji. Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yang
benar atau dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal
dengan sendirinya..
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda
ReplyDelete