Sunday, March 20, 2016

AGAMA RACUN PANTUN DAN SYAIR Dr.Drs.Haji M.Rakib, S.H.,M.Ag 1.Bantahan untuk atheis dan JIL


AGAMA RACUN
PANTUN DAN SYAIR
Dr.Drs.Haji M.Rakib, S.H.,M.Ag

1.       Bantahan untuk atheis dan JIL
Batu angkasa, kelihatan terjun,
Udara dibelah, kecepatannya.
Agama bisa, dirasakan racun,
Bagi yang salah, mengamalkannya.

Kelu lidah, kena pesona,
Berkorban lebih, karena sayang.
Terlalu percaya, kepada indera,
Tertipu oleh, bayang-bayang.

1.       Mengapa manusia bisa tertipu, lalu menjadi seorang yang berpandangan atheistik (?) karena pada dasarnya ia beranggapan bahwa ‘yang nyata’ atau realitas adalah segala-galanya, dan segala  suatu yang bisa ditangkap oleh dunia pengalaman indera, itulah kebenaran sejati.  Nah prinsip  yang salah ini, ini tidak berubah walau ia(Karel Marx) telah menjadi filosof atau saintis. Ketika   Marx  menjadi seorang filosof maka jalan pemikirannya menjadi terbatas sebatas prinsip cara pandangnya terhadap realitas  yang relatif dan semu itu, sehingga sejauh manapun ia berfikir ia tidak bisa menemukan Tuhan.

2.      Tanpa iman, filosuf tidak bisa  menemukan kebenaran agama. Begitu pula ketika ia menjadi saintis maka sebagaimana kita ketahui ia mendeskripsikan konsep ‘saintisme’ yang bersandar pada prinsip bahwa ‘ilmu’ adalah segala suatu sebatas pengalaman dunia indera atau segala suatu yang bisa dibuktikan oleh dunia pengalaman indera atau segala suatu yang bisa dibuktikan secara empirik.artinya ia mengunci definisi pengertian ‘ilmu’ di wilayah dunia alam lahiriah-material.

3.      Alam gaib itu pasti ada, tapi abstrak yang dianggap bukan wilayah ilmu atau memisahkan ilmu dari realitas yang bersifat abstrak sehingga ilmu tidak bisa menjelajah dunia abstrak nya alam gaib, dan cara berfikir akal nya pun menjadi terikat kepada dunia panca inderanya.sehingga baginya definisi pengertian ‘rasional’ menjadi tidak bisa jauh dari ‘segala suatu yang dunia indera masih bisa menangkap dan atau memahaminya’. Artinya atheisme secara ilmiah berawal dari cara pandang manusia yang salah terhadap realitas,ia melihat realitas secara sebelah atau hanya sepotong,tidak utuh dan menyeluruh,hanya sisi atau dimensi realitas yang tertangkap oleh dunia inderawi.

4.      Karel Marx dan ilmuwa lainnya, ‘buta’ terhadap sisi realitas yang lain yaitu yang bersifat abstrak supra natural (bermata satu atau ‘dajjal’ menurut bahasa kitab suci),cara pandang demikian otomatis sulit memahami agama..
Padahal konsep tentang realitas yang sebenarnya (yang utuh dan menyeluruh) adalah : ‘sesuatu yang memiliki dua dimensi yaitu dimensi yang abstrak dan yang konkrit’, sebagaimana Sebagai contoh : manusia itu terdiri dari jiwa dan raga atau komputer terdiri dari soft ware dan hard ware (seluruh realitas selalu terdiri dari dua dimensi).dan inilah konsep tentang realitas versi agama.

5.      Agama bersifat multi demensi, sehingga manusia dikonsep untuk harus percaya terhadap paling tidak, dua dimensi relitas itu, dan cara berfikirpun harus bersandar kepada pemahaman terhadap realitas yang utuh yang memiliki dua dimensi dunia akhirat itu.

6.      Atheis itu cara pandangnya ‘bermata satu’ maka agama mengajarkan agar manusia ‘bermata dua’ sehingga bisa melihat ke dua arah-ke dua dimensi realitas secara berimbang,(sehingga dua dimensi realitas itu difahami sebagai kesatu paduan sistemik).sehingga dalam agama definisi pengertian ‘ilmu’ bersandar pada realitas yang utuh tersebut sehingga pengertian ‘ilmu’ tidak dibatasi sebatas wilayah pengalaman dunia indera karena dalam pandangan Tuhan ilmu adalah sesuatu yang harus mendeskripsikan keseluruhan realitas sehingga yang abstrak dan yang konkrit bisa difahami sebagai kesatu paduan yang utuh,sistematis.

7.      Definisi ‘rasional’ versi agama adalah ‘yang logika akal fikiran manusia bisa menangkapnya’ atau cara berfikir yang murni sistematis berdasar logika yang tidak bersandar pada tangkapan mata secara langsung. Sebab itu bila ingin meruntuhkan atheisme dari dasar coba runtuhkan dengan konsep tentang realitas yang bersifat menyeluruh tersebut yang argumentasi demikian memang sederhana tapi sangat mendasar (sebelum kita berdebat ke masalah teknis yang rumit dan pelik).

8.     Anda jangan heran atau gentar, bila menghadapi atheist yang memandang serta mendeskripsikan agama sebagai ‘irrasional’,’tidak berasas ilmu’,’hanya dogma’karena mereka melihat segala suatu dengan ‘mata satu’.

9.      Cara pandang para atheist terhadap realitas, sangat tidak utuh. Jangan gentar walaupun filsafat – sains lebih banyak didominasi oleh orang orang bersudut pandang materialistis (cara pandang ‘bermata satu’) sebab kebenaran sejati memang mahal dan seringkali hanya diketahui dan difahami oleh sedikit orang.yang mesti diwaspadai adalah kini saintis atheistik itu selalu menafsirkan berbagai temuan ilmiah ke arah (pembenaran’) ideologinya dan selalu ingin melanggengkan teori ilmiah yang bersesuaian dengan ideologinya tsb.

10.  Teori ilmiah baanyak yang tidak rasional, tapi walau teori itu irrasional dan ber asas kepada fakta yang ditafsirkan (bukan fakta langsung) semacam teori Darwin, mereka tetap saja mengagungkan kebenaran rasional yang relatif.
Padahal dalam konsep Tuhan ‘ilmu’ itu memiliki dua kaki dan dua mata,yang satu berpijak di dunia aqidah yang abstrak yang satu berpijak pada dunia konkrit, yang satu melihat ke dunia abstrak dan yang satu melihat ke dunia konkrit.sehingga apapun temuan ilmiah yang tertangkap mata secara langsung ia senantiasa berkaitan dengan realitas abstrak atau dengan tafsir yang bersifat abstrak.

11.   Ilmu tanpa iman, adalah buta.(Science wich out religion is blind). Jangan dipisahkan sains dan iman. Dalam agama ada ilmu (termasuk di dalamnya ‘sains’/ilmu dunia material)tak bisa mengarah atau diarahkan ke kacamata pandang ‘materialisme ilmiah’ yang kini gencar di promosikan oleh orang bersudut pandang materialistik.


2.      

1 comment:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda

    ReplyDelete

Komentar Facebook