Sunday, March 2, 2014

KELAPARAN YANG SANGAT BERAT



PENDERITAAN, PENYIKSAAN, KEHINAAN-KEHINAAN DAN KELAPARAN YANG SANGAT BERAT
(Mr.M.Rakib,S.H.,M.Ag Ciptakarya Pekaanbaru Riau Indonesia.2014
 
Rakib JamariWawan Budi's photo. 

 Asal mulanya suka sembarang menulis.
Semenjak tinggal,  di Airtiris
Perut lapar, selalu menangis
Waktu itu, ada yang bengis.

Orang-orang Miskin

Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.

Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.

Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.

Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.

Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya. (WS Renra)


PBottom of Form
Menganalisa sebab-sebab kekalahan – kekalahan hebat yang dialami Ummat Islam dewasa ini di Timur Tengah serta mengupayakan secara ilmiah – Agamis (METAFISIKA TASAUF ISLAM) mencari Penangkalnya agar tidak terulang kembali kekalahan serupa atas diri kaum muslimin di dunia, khususnya di Indonesia
Bapak-bapak dan ibu-ibu yang kami muliakan, seluruh hadirin dan hadirat yang kami hormati sekalian.
Assalamu ‘alaikum WR.WB.
Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, kita mengadakan disini sebuah sarasehan mengenai, sebuah judul yang maha penting dewasa ini, yaitu : menyelidiki, menganalisa dan menguraikan akan kesalahan-kesalahan pokok dan fundamentil, apa sebabnya Kaum Muslimin di Timur Tengah, khususnya di Teluk Parsi, begitu hebat mengalami penderitaan, penyiksaan, kehinaan-kehinaan dan kelaparan yang sangat berat, sedangkan mereka adalah orang-orang yang beragama Islam, agan yang di akui Allah, satu-satunya agama yang sangat ilmiah dan amaliah, sangat tinggi, agung dan mulia.!
Kita melihat bahwa dalam kejadian – kejadian dahsyat itu, seolah – olah tidak berlaku lagi ayat-ayat Tuhan atau Hadits-hadits Rasulullah SAW bagi kaum muslimin di Teluk Parsi, apalagi jika diingat, bahwa kaum muslimin adalah kaum yang di istimewakan Allah SWT, dimuliakan Allah, selalu dimenangkan Allah dalam segala macam perjuangannya, karena agama islam yang dianut kaum muslimin adalah agama yang terpilih, agama yang tak ada kamus kalahnya ( Al – Mujadilah, ayat 21) tak ada tolok bandingannya.
Al-Mujadilah, Ayat 21:
“Kataballahu la – aghliban – na anaa wa rusulii, in – nallaaha qawiyyun ‘azziz”
Artinya :  “Tidak ada kamus kalah bagiKU (dan bagi Kalimah – KU) dan Rasul-KU ( si pembawa-Nya)”
Bahwa satu-satunya agama di akhir zaman yang “Innaddiina indallaahil Islam” Bahwa agama yang diakui Allah adalah Al-Islam, Namun kita melihat penganut-penganutnya di Teluk Parsi, babak belur, porak poranda, menderita, dicoba, disiksa, menderita kelaparan, diburu kesana kemari, seperti hewan berkaki empat saja, nyawanya seolah – olah tidak ada harganya, dahsyat – dahsyat, sekali lagi dahsyat yang diderita kaum muslimin di Timur Tengah itu, inilah yang harus kita pelajari, yang kita harus selidiki, dimana kesalahan pokoknya yang terbesar, agar supaya nantinya segala macam bencara huru-hara bala siksa, semuanya segala cobaan dahsyat itu dan sebagainya, jangan sampai menimpa kaum muslimin ditempat yang lain di dunia ini, khususnya di negara tercinta Indonesia ini.
Sudah jelas Al – Qur’an dan Al – Hadits tidak mungkin berdusta, sudah jelas Tuhan bukan sia-sia dan main-main mengeluarkan “NASKAHNYA” yang  maha dahsyat, yang disampaikan oleh Junjungan Kita Rasulullah SAW, nabi paling utama, nabi paling pilihan, penghulu daripada sekalian anbiyaa Allah, sudah jelas segala kesalahan harus ditimpakan kepada Ummatnya, yang mestinya sudah jauh menyimpang dari ajaran-ajaran hakiki Allah SWT.
Dalam pengajaran-pengajaran dalam Al-Islam yang disampaikan oleh Allah dan Rasulullah SAW bahwa hanya kaum Islam yang benar-benar taqwa, hanya kaum muslimin yang benar-benar taqwa saja, kaum itulah yang dipelihara Allah SWT.
Salah satu kesalahan pokok ialah : biasanya kaum muslimin dewasa ini di Dunia selalu saja menganggap dirinya telah memenuhi syarat taqwa dalam beragama, tanpa dicarinya cara untuk menguji coba akan ketaqwaannya itu, ia selalu saja lekas puas diri, Lihat kaum muslimin di Timur Tengah itu! Bukan mereka tidak shalat, bukan tidak puasa, bukan tidak mengeluarkan zakat, bukan tidak naik haji, bukan tidak menyebut dua kalimah syahadat, sebagai pokok utama dari pada Al – Islam, mereka bukan tidak beriman, bukan tidak islam, namun mereka sebenarnya tetap saja belum taqwa, walaupun mereka mengaku bahwa mereka itu benar-benar telah taqwa, karena telah melaksanakan segala suruh dan telah menghentikan segala cegah, tetapi mereka melupakan salah satu syarat pokok yang maha penting dari semua ibadath, dari semua rukun islam, dari semua rukun iman, semua ibadath harus dilaksanakan atas dasar hati yang benar-benar suci, khalis mukhlisin, dan ini hanya dapat terwujud, kalau seluruh unsur-unsur fatal dari seluruh pengaruh angkara murka, hawa napsu, dunia, syaitan, telah hilang lenyap sama sekali dari hati sanubari mereka, Bagaimana mungkin mereka itu melaksanakan hal ini, sedangkan Dunia Islam tidak pernah menseminarkan, kami ulangi seluruh dunia Islam tidak pernah menseminarkan bagaimana caranya pelaksanaan teknis supaya sholat itu berdiri khusuk.
Dunia Islam selama ini hanya menseminarkan syariat islam, kebudayaan, sejarahnya, tarikh – tarikhnya, kemuliaan-kemuliaannya, dan lain-lainnya, tetapi tidak pernah melaksanakan suatu seminar, suatu diskusi mendalam bagaimana cara pelaksaan teknis, supaya shalat itu benar-benar khusuk.
“Hanya orang yang shalatnya khusuk, hanya inilah yang mampu mendapat kemenangan” , mereka yang mampu menegakkan shalat khusuk dalam shalatnya, inilah dia yang akan mendapat kemenangan, sesuai dengan surat Al-Mu’minuun ; ayat 1 dan 2 :
“Qad aflahal mukminuuna alladziina hum fii-shalatihim khyaasyi’uun”
Artinya : “Sesungguhnya mendapat kemenanganlah orang-orang mukmin yang berhati khusuk dalam shalatnya”.
Kita benar-benar harus kuasai, harus ketahui benar-benar akan rahasia cara ilmu pelaksanaan teknisnya, bagaimana cara mendirikan shalat khusuk! Kalau shalat khusuk telah dapat dilaksanakan, ini berarti bahwa semua unsur-unsur, semua gelombang-gelombang, semua getaran – getaran dari angkara murka, hawa napsu, dunia syaitan, telah habis dan hilang sama sekali, karena cara pelaksanaan teknisnya agar supaya shalat itu khusuk, disinilah letak kesalahan yang paling besar, paling pokok dari semua itu, karena tetap saja merajalela, selalu saja dan senantiasa dalam keadaan yang sehalus-halusnya, As-Syaitan dengan selicik-liciknya mendekam dalam hati sanubari kita, Bagaimana mungkin tiap ibadath kita akan dapat khusuk, dan suci murni, dan jelas tidak akan sampai kepada Allah, karena selalu dikotori oleh pengaruh-pengaruh, gelombang – gelombang angkara murka, hawa nafsu, dunia syaitan. Berarti semua ibadath kita akan tertolak, tidak akan sampai pada Allah SWT! “Fawailul lil mushalliin alladziina hum anshalatihim saahuun”
Neraka wail, celaka, bagi orang yang shalat(dan seluruh ibadathnya) karena hatinya lalai daripada mengingat Allah ini buka tafsir mengada – ngada, ini tafsir ilmiah “Al Islaamu ilmiyyun wa’amaliyyun” dan “Al Islaamu ya’luu walaa yu’laa ‘alaihi” Islam itu adalah ilmiah dan amaliah dan islam itu sangat tinggi ilmiahnya, Sebaliknya, kalau Kalimah Allah telah tetap duduk dalam hati sebagai “Penjaga Gawang” yang maha Akbar, yaitu nama Allah yang ditanamkan Allah sendiri, yang dipatrikan Allah, akan nama Allah sendiri, melalui saluran-Nya, maka pastilah akan berangsur-angsurlah angkara murka, hawa nafsu, dunia syaitan akan hilang, maka akan suci murnilah hati sanubari itu, Hati sanubari adalah sebagai pokok pangkal dan tumpuan dari segala ibadath kita ; bukankah Rasul bersabda : “Didalam Bani Adam itu ada segumpal darah, kalau ini suci, sucilah semua amalannya, kalau ini kotor, maka kotorlah semua amalannya” Jadi ini harus disucikan lebih dahulu, agar As-Syaitan hilang dengan segala pengaruhnya, syaitan harus keluar dari hati sanubari kita; bagaimana mungkin dia akan mampu dikeluarkan ! As – Syaitan itu sangat dahsyat, sangat tinggi dimensinya, sangat halus, umurnya telah berabad-abad lamanya, ilmunya tinggi sekali, itulah yang selalu mencengkeram dalam hati sanubari kita; mau diusir dengan “A’udzubillaahi minasy syaithaanir rajiim”, “Produksi” kita sendiri, oleh kita yang masih bergelimang dosa, oleh kita yang serba berkekurangan, sedangkan Kalimah Allah yang kita ucapkanpun belum mampu mencapai pada sisi Allah, karena gelombangnya tidak mencapai gelombang pada sisi Allah SWT!.
Sedangkan Iblis itu bukan main tinggi akan dimensi ilmiahnya! Adam dan Hawa bukan ditipu dipasar malam, tetapi di surga! Lawan yang mampu naik kesurga untuk menipu, begitulah dahsyatnya lawan kita itu sangat hebat, sangat halus, yang umurnya telah berjuta-juta tahun, mana mungkin akan mampu kita mengusirnya dengan “A’udzubillaahi minasy syaithaanir rajiim”,”produksi” kita sendiri, akan larikah dia? Akan hancurkah dia dengan ucapan kata yang secara biasa-biasa saja itu? Jauh Panggang dari Api!!!.
Kalau ia masih bercokol saja didalam hati, ia yang sangat tinggi dimensinya itu dengan kelicikan dan kehalusannya dan tipu dayanya, maka segala ibadath kita akan tertolak, Segala apa sajapun yang kita amalkan tidak akan sampai kepada Allah, dan kalau tidak sampai tentu saja tidak pula akan terbalas, umpamanya saja : Surat yang dikirim tidak sampai kealamatnya, jelas tidak akan berbalas, seperti kacang yang ditanamkan, tidak menyentuh bumi, tetapi hanya sampai pada lapisan pasir saja, dia tidak akan tumbuh, apalagi lapisan pasirnya tebal, lapisan sampai semeter sebagai isolasinya, tak mungkin sampai kepada bumi yang subur, atau seperti batu-batuan tebal sebagai isolasinya, walaupun ditaburi 101 biji tiap hari tidak akan sampai menyentuh bumi yang subur, Dia akan hilang lenyap, tidak sampai pada tujuannya, dia tidak akan membuahkan pekerjaannya, tidak akan berpahala sama sekali.
Disinilah kira-kira letaknya semua kesalahan itu, pokok dari semua bencana dalam hidup kita di Akhirat! Sehingga insan itu tidak mempunyai kekuatan, ia tidak mampu dalam ibadathnya menjuluk turun akan rahmat Allah, sehingga benteng dari Tuhan, Kalimah Allah murni dari Allah sendiri tidak akan berhasil diraihnya, Ibadathnya tidak berhasil, karena tidak memakai cara metodologi bagaimana ia lebih dahulu harus memusnahkan sang iblis dari hati sanubarinya.
Kalau lapisan daripada bumi ini dipertebal lagi dengan batu-batuan, jelas pasir dan batu – batuan itu tidak bisa ditepiskan begitu saja, tidak bisa dicangkul begitu saja, kita harus memakai alat-alat berat, umpamanya ; dengan traktor, dengan metodologi teknologi! Begitu juga untuk membasmi Al-Iblis, As-Syaitan, angkara murka, harus menggunakan teknologi dari Al – Qur’an itu sendiri, Setiap teknologi menghendaki suatu metodologi, ini wajib; tidak ada suatu prosede dalam ilmu teknologi tanpa metodologi! Metodologi dalam Al-Qur’an namanya : Thariqat; begitu tinggi kedudukan Thariqatullah dalam Al-Qur’an yang selama ini selalu diabaikan, di khilafiakan, bahkan disyirikan oleh sebagian Kaum Muslimin karena dipengaruhi, diperdaya oleh kaum Orientalis, musuh berbuyutan daripada kaum muslimin yang mengissukan akan thariqat palsu, “Al Islaamu Ilmiyyun “
Thariqatullah adalah sangat tinggi ilmiahnya, thariqatullah yang sangat tinggi ilmiahnya itu adalah termasuk dalam teknologi Al – Qur’an yang amat akbar.
Teknologi alam semestapun sangat tinggi ilmiahnya, sebagai contoh : air akan yang selama dunia berkembang akan tetap air, Namun begitu di olah dengan teknologi, dengan metodologi elektrolisa atas dasar teori ion Prof. Archenius, air akan menghasilkan atom hidrogen dan atom oksigen, yang jika digabung kembali, dan disulut akan meledak dengan hebatnya, Air yang jinak tadinya dan dingin, dan mampu mematikan api, akan menyemburkan api yang hebat, yang panasnya sangat tinggi, sehingga mampu melebur besi sekalipun.
Ayat Al-Qur’anul Karim yang kita lagukan dengan lagu-lagu yang indah dan merdu dan seronok, ia tetap merupakan lagu selama dunia terkembang, namun begitu diolah dengan metodologinya, dengan teknologi Al-Qur’an, dia akan menjelma sebagai senjata yang maha dahsyat, gunung berapi akan bisa ditundukkan-nya, bumi bisa dibelah-belahnya, gunung-gunung dapat dipindahkan-nya, orang mati dapat dihidupkan-nya, segala bencana akan dileburnya, ditolaknya, dikikisnya habis menjadi Nol (0), kiamat dunia dapat dihalanginya, “Laa taquumus saa’atu hattaa laa yabqaa ‘alaa wajhil ardhi mayyaquluu :Allah, Allah”.
“Tidak akan datang kiamat dunia kalau masih ada orang yang betul-betul beramal dzikrullah dengan metodologi – nya sampai kehadirat Allah SWT”.
Allah akan menurunkan benteng yang maha hebat, kiamat akan terhindar, dan tertunda, walaupun Allah telah menetapkan pada hari ini, jam ini, detik ini, akan kiamat dunia, namun jika dilihat oleh malaikat dan dilapor oleh malaikat kepada Allah, masih ada orang yang berdzikir Allah , Allah, yang gemerlapan, Tuhan akan menunda kiamat itu sampai 40 tahun lagi.
Bukan dzikir yang bergelimang dengan pengaruh iblis, yang tidak sampai pada Allah, tetapi dzikir yang timbul dari hati sanubari yang murni, dimana terpancang Kalimah Allah yang gemerlapan, bersih dari segala angkara murka, dari semua pengaruh gelombang daripada syaitan hingga sampai ke hadirat Allah, Dzikir yang beginlah yang dibalas Tuhan dengan benteng kalimah Allah sendiri, dengan nama Allah sendiri, “Dzikir akan DAKU, Aku akan berikan namaKU kepadamu “ (Al-Baqarah 152).
“Fadzkuruuni adzkurkum wasykuruulii walla tafuruuni”
Artinya : “Dzikirlah Kamu kepada KU, niscaya Aku dzikir kepadamu dan syukurlah kamu kepada –KU dan janganlah kamu mengingkari nikmat-nikmat KU dan ucapan Rasul yang diriwayatkan Abu Daud dan Tirmidzi :
“Bismillaahil ladzi laa yadhurru ma ‘asmihi syai’un fil ardhi wa laa fissama’i wahuwassami’ul aliim”.
Artinya : “Tidak memberi mudharat antara bumi dengan langit bagi orang yang berserta dengan nama Allah”
Wahai kaum muslimin diseluruh dunia, cukuplah rasanya pelajaran bagi kita, bagi kaum muslimin di dunia, tentang apa-apa yang terjadi di Timur Tengah; kita lihat pula disana, bahwa kesatuan dan persatuan sama sekali tidak terwujud lagi, karena digoda oleh syaitan juga, Ukhuwah Islamiyah sama sekali lenyap di Timur Tengah, lihat saja mereka saling bunuh membunuh, khianat mengkhianati, rampok merampok, dan lain-lain; kata Nabi : “Jika ada dua orang mukmin berkelahi, maka nerakalah tempat bagi keduanya”.
Ktia tidak memperpanjang kalam, kita tidak mencari hal-hal yang lain – lain lagi, apa sebab masyarakat di teluk parsi kalah dan menderita, karena kunci deritanya letaknya di hati sanubari orang islam itu juga, Dudukkanlah Kalimah Allah, dengan memakai metodologinya, yaitu metode Thariqatullah dalam hati sanubari kita yang disalurkan dari pada sisi Allah SWT melalui saluran haq-Nya, yaitu via Arwahul Muqaddasah Rasulullah SAW, Dimana telah terpancang Nuurun ‘Alaa Nuurin, yahdillahu linuurihii mayyaasyaa’u, sebagai channel dan frekwensi yang hebat, yang diberikan Allah kepada Rasulullah SAW, yang diteruskan pula oleh para Ulama yang mewarisinya, sambung menyambung antara arwah dengan arwah, dan akhirnya tersambung pula pada arwah kita, Al Ulama’u warasatul anbiya; inilah yang pertama kali seharusnya yang mesti diwarisi, agar kontak dengan Allah, dalam ibadath kepada Allah, dalam berdzikir kepada Allah sampai pada Allah, maka terlaksana pulalah janji Tuhan, yaitu dibalas-Nya, disambut-Nya, maka barulah mengalir kurnia-Nya dengan melalui channel dan frekwensinya, semurni-murninya mengalir kedalam hati sanubari kita, yang pasti mampu menghancurkan segala macam pengaruh angkara murka, hawa nafsu dunia, syaitan, maka barulah mampu berdiri shalatul khasyi’in, yang membawa kita kepada kemenangan hakiki dari Dunia samapi Akhirat.
Uraian ini termasuk kedalam ilmu Eksakta; maka marilah kita renungkan, kita diskusikan dalam waktu yang terluang, kemudian kita bertekad pula mengamalkannya, karena hal ini adalah maha penting dalam ibadath kita, dalam hubungan langsung kita dengan Allah SWT.
Hanya dengan latihan yang sungguh-sungguh kita akan menjadi sarjana daripada suatu cabang ilmu pengetahuan “Wajaahidu Fi Sabilihii”
Sungguh-sungguhlah diatas jalan Allah, kita akan menang Absolut.
“Yaa aayyuhal ladziina aamnuut taqullaaha wabtaqhuu ilaihil wasiilata wajaahiduu fi sabiilihii la ‘allakum tuflihuun”
Perlu sekali channel dan frekwensinya, perlu sekali akan metodologi, barulah terwujud kenyataan akan sesuatu hasil dalam Teknologi Al-Qur’an! Semoga dengan pengertian ini kita laksanakan amaliah kita “Al Islaamu Ilmiyyun wa’amaliyyun”, “Al Islaamu ya’luu walaa yu’laa ‘aalaihi”
Dimensi Kalimah Allah asli dan murni, yang tersalur daripada sisi Allah dalam dimensi yang maha tinggi dengan getaran yang maha ultra sonoor inilah yang akan membentengi kita dari segala macam bencana alam mana saja pun dan neraka sekalipun akan terhindar dari kita; dan Kalimah Allah murni seperti di ataslah, yang mampu untuk menghancurkan segalan lawan kita yang menghadang jalan kita menuju kemenangan hakiki dunia akhirat.
Akan terwujudlah “Bismillaahil ladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wal laa fis sama-i wahuwas sami’ul ‘aliim” dalam kenyataan hidup kita didunia akhirat.
Akan terwujud pula lagi : “Laa taquumus saa’atu hatta laa yabqaa ‘alaawajhil ardhi mayyaquulu : Allah, Allah . “ Kiamat dunia di tunda Tuhan, karena dzikrullah seorang mukmin yang Perkasa!.
Dan akan terwujud pulalah ayat-ayat Al – Qur’anul karim, bukan hanya “Terujud” seperti selama ini dalam karya kata-kata dan cerita, tetapi benar-benar terujud dalam Alam Nyata dan Realita!
Semua Firman Allah akan menjadi kenyataan Akbar, termasuk ayat terdahsyat AR-RA’AD ayat 31:
“Wa lau an-na qur-aanan syu-yirat bihil jibaalu au quthi’at bihil ardhu au kullima bihil mautaa”
Artinya : “Dan sesungguhnya andaikata ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dapat membuat gunung-gunung berjalan/berguncang dahsyat atau bumi dipotong-potong/ dibelah-belah atau orang-orang mati diajak bicara / dapat bicara (hidup kembali) niscaya Kitab Suci itu ialah Al-Qur’an. Dan merekapun tidak juga beriman (dan juga masih tidak terpikir juga untuk merisetnya, walaupun Tuhan mengatakan KEDAHSYATAN AL-QUR’AN itu bertubi-tubi)”
Bahwa Al-Qur’an Majid dapat membelah – belah bumi memindah-mindahkan bukit dan menghidupkan orang mati, dan membenteng kita, dari segala macam bencana dunia akhirat! Allahu Akbar ! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walillahil hamd.
Kami tidak memperpanjang kalam, yang kami uraikan ini adalah termasuk dalam teknologi Al-Qur’an.
Sekian Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, lebih kurang kami mohon maaf.
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Prof Dr. H. Saidi Syekh Kadirun Yahya MA, M.Sc (20 Juni 1917-9 Mei 2001)
adalah seorang tokoh sufi Ahli Silsilah Thareqat Naqsyabandiah Al-Khalidiah yang ke 35, kalau Imam Al Ghazali orang yang berjasa mempertemukan syariat dengan ilmu tasauf maka Prof. Dr. Saidi Syekh Kadirun Yahya MA. M.Sc merupakan pelopor Teknologi Al Qur’an yang menjelaskan Tasawuf dari segi ilmu Eksakta sehingga tidak bisa dibantah dan diperdebatkan.



METAPHYSIKA EXAKTA YANG  SEDANG KUCARI
(Drs.H.M.Rakib,S.H.,M.Ag Cipatakarya Pekanbaru Riau Indonesia)
· 
·  Rakib Jamari Wawan Budi's photo.

Tiga puluh tahun yang lalu, penulis mendengar nama Baha’uddin Mudhary dan Prof.DR.Kadirun Yahya. Keduanya ahli metafisika. Tapi sayang sekali penulis belum sempat menjadi murid beliau, karena keduanya sudah wafat. Walaupun demikian penulis mencoba menjadi murid dari tulisan beliau yang tertinggal di pustaka tua. Mungkin juga di internet. Yang baru terlacak hanya hal ini:  Metafisika Exacta.

METAPHYSIKA EXAKTA
Adalah llmu yang ;
1. Membuktikan, bahwa AGAMA adalah Wet-Wet rieel/Hukum-hukum yang sempurna, yang nyata menyelamatkan Hidup dan Kehidupan INSAN Dunia dan Akhirat, dan yang mampu membentuk INSAN-INSAN KAMIL.
2. Tidak mengganggu gugat satu zarah pun soal-soal IBADAH, bahkan memperkokoh IBADAH dan AMALAN-AMALAN yang nawafil.
3. Merupakan Scientifical Explanation dari AYAT-AYAT SUCI AL QUR`AN & AL HADIST atas dasar ilmu Exakta.

4. Meng-ungkapkan (me-ontdekken), bahwa I Believe in God is no longer more a Believe but it has become to be a science; Religion is science of the highest dimension Chemistry, which was also Considered to be "Misterious" before, has proved to be a great blessing for mankind and humanity in this life".Religion, Believe in God has proved to be the greatest blessing ever existed for mankind and humanity in this life and in the hereafter.

5. Ternyata adalah sebagai/dapat disebut" PAHLAWAN AGAMA" BHAYANGKARA AGAMA", yang mempertahankan dan mempertebal IMAN dan TAUHID kepada ALLAH SWT, dan berdiri kokoh sebagai batu karang atas dasar Exakta menghadapi lawan (ATHEISME, Kafirisme, Syirik-isme dan lain-lain).

6. Menerangkan Phenomena—Phenomena dalam Agama dan Mu'jizat para Rasul diterangkan dengan llmu Exakta yang dalam dalam.
7. Jelas menunjukkan mana yang mu'jizat para Nabi, mana yang berupa Keramat para Solihin dan Siddiqin dan mana pula yang berupa istidraj dari Sihir, Jin, Syetan ala Fir’aun, Bal’an bin Bal’un, Basisa dan lain-lain.

8. Menunjukkan mana yang Tasauf Islam sejati, mana pula Aliran Kepercayaan Kebathinan yang bathil, walaupun sama-sama memakai Ayat-ayat Al-Quran (perbandingan saja mana Manusia yang asal Nikah, mana pula Manusia yang asal Zina, sedangkan semua proses physis dan Manusia-physisnya pada zahirnya sama saja kelihatannya).

9. Menerangkan masalah yang paling sulit tetapi paling pokok dan paling bernilai, yaitu ; bagaimana methode/pelaksanaan technis/menegakkan Shalatul Khaasyin, atas dasar Al Qur’an dan Hadist & Ilmu Exakta (jangan lupa ilmu Exakta membuat semua masalah menjadi Objektif, tidak Subjektif).
10. dan lain-lain dan lain-lain.
K o m e n t a r II

METAPHYSIKA EXAKTA
Adalah llmu yang :
Mengungkapkan, men-Discover,me-ontdekken ,bahwa kalaulah Sarjana Sarjana llmu Physika menemukan tenaga-tenaga dahsyat dari elemen-elemen Alam (naturelementer), umpamanya Air Danau yang hening bening sunyi senyap yang dipakai sehari-hari oleh orang-orang kampung hanya untuk mandi, mencuci dan lain-lain, dengan Methodik yaitu dibuat waterfall yang mengeluarkan Tenaga Raksasa berpuluh-puluh juta kilowatt atau tekanan-tekanan yang beratus-ratus Atmosfir, hanya dengan Methodik pemampatannya saja yang pada gilirannya dapat pula menerbitkan tenaga tenaga Atom, Nuclear, Hydrogen, Sinar Lasser yang dahsyat-dahsyat dan lain-lain, maka paralel dengan itu, ilmu Methaphysika Exakta mengungkapkan men-discover, meontdekken pula tenaga-tenaga yang lebih dahsyat, lebih halus dan lebih hebat lagi yang keluar dari Ayat-Ayat Suci Al Qur’an, yang sahari-hari hanya dilagu-lagukan dalam Musabaqah dangan lagu-lagu yang merdu oleh para Qori dan Qori’ah, yang akan mengeluarkan dengan Methodik yang jitu tenaga-tenaga yang "Unlimited" dahsyatnya dari getaran getaran "Maha Ultra-sonoor" dari "Goddelljka isotopen yang Absolut" yang akan sanggup menghadapi tenaga-tanaga fisik dari Atom dan Nuclear dari Negara-Negara Super-power mana sajapun, walaupun dari "Manusia" Mars sekalipun, Semua itu tergantung kepada Methodik pelaksanaan teknisnya, sehingga mencapai getaran-getaran yang sebenarnya.
Coba kita dengarkan Ayat Al Quran yang berbunyi :
a016
Wa allawistaqaamu ‘alat thariiqati Iaasqainahum maa-an ghadaqaa. (Surat Jin ayat 16),
Artinya : "Dan bahwasanya jika mereka tetap berdiri di atas methodik yang benar niscaya akan Kami turunkan hujan (rahmat) yang lebat (nikmat yang banyak)".

Tenaga-tenaga Metaphysika Al Quran ada tegas disebut-sebut Tuhan dalam Al Quran (antara lain, Surat AI Hasyr : 21 ) yang kita sitir pada pidato di atas dan telah dipertontonkan keunggulannya oleh para Rasul dalam menghadapi lawan-lawan Agama yang tangguh-tangguh yang bersenjatakan senjata yang hebat-hebat dan berlasykar yang besar-besar serta memiliki pula tanaga tenaga Metaphysika yang sakti-sakti (Fir`aun sampai sekarang sebagai mummi dikabarkan masih sakti) namun semua itu hancur dihantam kekuatan Al Quran.

Tenaga -tenaga fisika yang bagi kita, “Mortal beings”, sudah begitu hebat, tak disebut-sebut Tuhan dalam Al Qur‘an Tuhan hanya menyebut-nyebut tenaga Al-Quran, itu tandanya bahwa tenaga Al Quran adalah Absolut sedangkan tenaga alam Fisika adalah relatif sesuai dengan apa yang disebut Prof.Dr. Alberlt Einstein dalam relativiteits theorinya.

Allah SWT yang maha Absolut itu tidak menganggap penting membicarakan yang relatif-relatif, karena semua itu “kecil bagi-Nya”, Tenaga Metaphysika banyak sekali diperlihatkan Tuhan dalam Kitab Kitab Suci (ingat saja kiamat Dunia pada zaman Nabi Nuh, kiamat pada zaman Nabi Luth mu’jizat-mu’jizat Nabi Sulaiman, Nabi Daud melawan Goliath, Nabi Isa menghidupkan orang mati. Kerikil-kerikil atau buah sijjil yang memusnahkan tentara Abrahah yang menyerang Ka’bah di tahun Gajah, Nabi Ibrahim melawan Namrud, Nabi Musa melawan Fir’aun, mu’jizat-mu’jizat Muhammad semasa hidupnya dan lain-lain).
Sedangkan tenaga alam fisik yang relatif itu, hanya disebut-sebut dan dipertontonkan para professor professor, para teknisi pada umat manusia itu pun sudah hebat sekali kelihatannya.
Undang -undang alam fisik sejak Dunia berkembang sudah ada, dan akan tetap ada dan tidak habis-habisnya selama Dunia ini ada, tetapi baru dalam abad-abad mutakhir ini dijuluk dan dikeluarkan oleh para sarjana di Negara Negara Super Power untuk dimanfaatkan umat manusia.
Undang-undang alam metaphysika sudah ada sebelum Dunia ada, dan di dunia ini ia tetap ada terus, tetapi tersembunyi dan di alam akhir ia masih tetap ada terus, karena ia adalah Absolut Namun pada zaman Awal. Zaman purbakala dahulu ia sudah dikeluarkan / dijuluk dan dipertontonkan kehebatannya oleh para Nabi, diteruskan oleh para pewaris para solihin dan shidiqin oleh para Wali Songo sebagal Ahli-ahli “professi” metaphysika di zaman Purba, sedangkan di zaman modern sekarang ia seolah-olah sudah hilang bukan karena ia tidak ada lagi, tetapi karena tak ada lagi orangnya yang mengetahui rahasianya bagaimana methoda pelaksanaan teknis cara menjuluknya, supaya ia dapat terbit kembali dari alam tersembunyinya dengan dahsyatnya, yang akan sanggup menghadapi senjata apa sajapun dari lawan, walaupun sakti physis, atau sakti methaphysis sekalipun.

Sebenarnya tenaga metaphysika secara tradisionil di Indonesia sudah seringkali dipakai olah para Kiyai-Kiyai, Mbah-Mbah atau Tuan Syekh - Tuan Syekh kita yang sudah banyak kembali kepangkuan Allah SWT. Umpamanya di zaman Jepang dan di zaman Revolusi Fisik, dimana kami sendiri mempersaksikannya selaku pucuk pimpinan di Sumatera dan salah satu lasykar Islam, dimana berhari-hari bermalam-malam beliau-beliau itu beramal beramai-ramai dangan para jemaahnya, berwirid. dengan khusyuk 10-40 hari agar lndonesia jaya dalam perang kemerdekaannya.

Dan Beliau-Beliau itu berhasil succes dengan gemilang bersama-sama lasykar- lasykar pemuda kita walaupun mereka tak tahu teori ilmiah metaphysiknya.
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa perang Saidina Ali r.a (perang dengan Kekuatan fisik) adalah perang betina dan perang saidina Abu Bakar adalah perang jantan (perang dangan kekuatan kebatinan).
Betapa hebatnya dan dahsyatnya kekuatan metaphysika itu sehingga tenaga metaphysika dapat mempertahankan dan menjamin keamanan Dunia dan keutuhan jagat Raya, dapat kita dengar dari sabda Rasulullah:

لاَتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يَبْقىٰ عَلَى وَجْهِ الاَرْضِ مَنْ يَقُوُلُ اللهُ اللهُ

“Laa taquumus saa’atu hattaa laa yabqa ‘alaa wajhil ardhi mayyaquulu Allah Allah”

Artinya : “Tiada akan datang kiamat, kecuali kalau tidak ada lagi orang yang membaca Allah, Allah. (Hadist riwayat Imam Muslim).
(Tentu saja dengan methodik yang tepat, kalau tak memenuhi syarat segala sesuatu tentu tak laku, umpama : Kalimah Allah yang "sembrono" diucapkan asal saja, mana laku).

Jadi pada hakikatnya bukan karena Negarawan-Negarawan yang hebat-hebat, atau senjata-senjata yang mutakhir atau angkatan perang yang dasyat atau politik yang melangit tingginya, yang dapat menjamin keamanan dan keutuhan jagad ini, tetapi tenaga metaphysik yang terbit dari kalimah Allah yang Maha Agung. Disini kelihatan, bahwa kekuatan potensi kalimah Allah adalah Maha dahsyat sehingga mampu mempertahankan existensi Dunia dari kehancuran total oleh tenaga apa saja apapun. Ilmu yang begini dahsyat sudah barang tentu perlu sekali kita riset dimana letak ilmiahnya, dimana letaknya Clewnya, The How to do-nya, dari amalan-amalan yang kelihatannya “mubazir”, atau seolah-olah hanya untuk membuang-buang waktu saja, seperti yang dianggap kaum muda zaman sekarang, seolah-olah menghabis-habiskan waktu dengan percuma, karena tak ada kelihatan hasilnya, sebenarnya karena dilaksanakan tanpa methodiek yang tepat atau tanpa methodik sama sekali tetapi jika dilaksanakan dengan methodiek yang tepat, baru kelihatan segala kebenaran dari segala ucapan Rasul dan Allah dalam Al Qur'an; Al Qur’an dan Al Hadis bukan untuk orang tolol untuk menafsirkannya dan mengamalkannya, tetapi untuk orang yang benar-benar Ber-akal dan ber-ilmu tinggi dan dalam.

AL ISLAM adalah AGAMA yang sangat AGUNG dan sangat dalam “INNADDIINA INDALLAHIL ISLAM".
Inilah salah satu contoh problema berat yang menjadi tugas utama dari FAKULTAS METAPHYSIKA UNPAB untuk memecahkannya, yang satu-satunya ada di dunia.
Satu..lagi ucapan Rasul :

بِسْمِ اللهِ الذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌُ مَا فِى الاَرْضِ وَلاَ فِى السَّماءِ


“Bismillaahil ladzi laa yadhurru ma’as mihi syai un maa fil ardhi wa laa fis samaa’i”

Artinya : “Atas nama Allah, yang tidak memberi mudharat apa-apa yang di langit dan di bumi ialah orang-orang yang beserta dengan nama—Nya”.
Ternyata Kalimah Allah itu benteng yang Maha hebat pula rupanya yang tak dapat ditembus oleh apa sajapun.
Kami yakin atas dasar kedua Sabda Rasul di atas bahwa nanti dihari-hari terakhir itu “Insinyur” Allah SWT yang hebat yang bernama Isa AI Masih akan turun ke Dunia dan dengan seorang diri saja mampu menghancurkan segala musuh agama, Dajjal dan Yajud Ma’jud dengan senjata Metaphysika yang tak ada taranya itu.
Sedangkan Archimedes saja di zaman dahulu sudah mampu dengan seorang diri saja memusnahkan habis sebuah Armada besar Xerxes, Raja Diraja Parsi, hanya dengan berdiri di atas Bukit Syracuse meng-covergeer sinar-sinar Matahari dengan cermin besar berbentuk setengah bola, yang ditujukan sebagai kaca api terhadap layar-layar Armada Xerxes.


Hasilnya mengagumkan, seluruh Angkatan perang Xerxes musnah terbakar. Begitu pulalah secara analog, insinyur Allah Ta‘ala yang bernama Isa anak Maryam itu akan mengconcentreer energie cahaya dari Nur Ilahi yang tak terhingga besarnya, melalui suatu apparatus metaphysis terhadap Dajjal dan Ya‘jud Ma’jud, cahaya dahsyat halus yang bergerak tidak melalui wereld ether sebagai Media, tetapi melalui media yang lebih halus lagi, yang tak dapat ditangkap oleh radar media yang disebut dalam Ilmu Tasauf, Latifaturrabbaniah.And that Will blaze everthing and every enemy into Atomic pieces which will dissappearas as dust before the wind.
Dalam satu perkataan :vernietigd tot oeratomen door fanomenaie Goddelijke Isotopen (Musnah habis manjadi oeratom oleh Isotop-Isotop dahsyat tenaga Ketuhanan). The Hands of God, kata orang Awam.
Lihat Rumus Mathematikanya :

Musuh Dajjal, Ya’jud ma’jud + hantu + lawan apa saja lagi : = 0

= Goddalijke Isotopen (isotop-isotop Ketuhanan), tenaga Unlimited yang Absolut yang kekal dan Abadi, yang ada di Dunia dan di Akhirat = senjata Allah = Kalimah Allah, istilah pewayangan = Senjata Cakra dari Wisnu di tangan Ramawijaya yang mampu memapas habis jagad ini jika perlu.
Coba pula kita lihat Ayat ;

اَعُوْذُ بِاِ اللهِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ


“A'uu dzu billaahi minas syaithaanir rajiim”.
Artinya : “Aku berlindung dengan Allah dari pada Syetan yang kena rajam.”
Syetan Hantu, Jin + Gandarwo + Syetan Alas mana saja : = 0
∞ = Kalimah Allah.
Tetapi kalau ∞ bukan asli, tetapi palsu karena tanpa Methodiek atau salah Methodiek (jadi batal = tak jadi), maka semua lawan yang diatas tak akan lari, bukan Jin dan lain-lain yang lari, tetapi akhirnya kita sendiri yang terpaksa terbirit-birit, lintang pukang atau tunggang langgang atau Kita ditangkapnya dan habis dimakannya atau dicekiknya dan dibunuhnya.
Apakah ini tidak serieus namanya ? Lampu merah, atau barangkali sudah S.O.S bagi kita?, jika pada sakratul maut nanti ternyata Kalimah Allah kita lumpuh, tak berdaya, tak mampu/palsu, menghadapi dan menghantam segala macam godaan yang menyesatkan dari Syetan angkara murka dan iblis la‘natulIah yang sangat sakti, di saat-saat terakhir kita '?

Fisakratil maut hanya datang 1 kali dalam hidup dan kehidupan kita, ini berarti: HARUS LULUS Ujian terakhir : To be or not to be !
Jangan harap Nabi turun ke kubur. Nabi-nabi semua turun di Dunia, Di Dunia diselesaikan semuanya. Di Dunia harus semua sudah rampung.
Lebih-lebih lagi/istimewa lagi tentang menguasai senjata KALIMAH ALLAH YANG MAHA DAHSYAT dan MAHA SAKTI yang mampu mempertahankan JAGAD ini dari KEHANCURAN !
Berfikir secara EXAKT ; Bukankah kriteria : mampu mengendalikan / handling KALIMAH ALLAH, salah satu barometer yang nyata tentang Sempurnanya IMAN seseorang, karena dalam hidupnya telah mampu memanfaatkan KALIMAH ALLAH YANG MAHA DAHSYAT dan MAHA SUCI ?

Berfikir secara EXAKT, jika KALIMAH ALLAH yang MAHA SUCI yang MAHA DAHSYAT itu sudah jinak di tangannya, bukankah itu suatu pertanda, bahwa ia seorang MUKMIN SEJATI, karena MEWARISI PUSAKA ALLAH dan RASUL.
Berfikir secara EXAKT, dan bukankah ia telah menjadi seorang “EXPERT”.
Metaphysika Ketuhanan, seorang INSAN KAMIL, SEORANG KHALIFAH ALLAH di atas Bumi ? yang semuanya ini cara mencapainya ada terdapat pada LAPISAN SEBELAH DALAM AL-QUR’AN ?
Inilah dia orangnya yang termasuk golongan yang mengusai AWALUDDIINI MA’RlFATULLAH dan AKHIRUDDIINI MA’RlFATULLAH.

Dan inilah dia orangnya yang Menguasai sepenuh-penuhnya dengan ILMULYAKIN, AINALYAKIN dan HAKKULYAKIN, RUKUN ISLAM yang MAHA POKOK, yaitu :
Dua KALIMAH SYAHADAT yang MAHA DAHSYAT, inilah dia MUKMIN SEJATI,
Inilah manusia, INSAN yang telah dibina oleh AL QUR'AN secara yang sebenar-benarnya, itulah gunanya AL QUR’AN diturunkan, untuk membentuk MANUSIA-MANUSIA menjadi INSAN-INSAN KAMIL, KHALIFAH-KHALIFAH ALLAH DI ATAS BUMI, AHLI-AHLI SYORGA di DUNIA dan di AKHIRAT kelak, karena di tangannya/di dadaNya duduk bersemayam AKRAB SEKALI/JINAK SEKALI KALIMAH ALLAH YANG MAHA SAKTI yang tidak bercerai dengan yang PUNYA NAMA yaitu ALLAH SWT YANG MAHA KAMIL SENDIRI.
Hadist QUDSI :
قال الله تعالى : لَمْ يَسَعْنِيْ اَرْضِيْ وَلاَ سَماَءيْ وَوَسِعَنِيْ قَلْبُ عَبْدِيَ الْمُؤْمِنُ الَّيِّنُ الْوَادِعُ
Qaalallahu ta’aalaa : Lam yasa‘nii ardhii walaa samaaii wa wassianii Qalbu l‘abdiyal Mukminul layyinul waadi’
Artinya : “Allah Ta’ala berfirman: Tak dapat memuat Zat Ku, Bumi dan Langit-Ku, yang dapat memuat Zat-Ku, ialah Hati hamba-Ku yang Mukmin, lunak dan tenang”.(HR. Ahmad dari Wahab bin Munabbih).
Jadi bagaimana rahasianya, supaya ia asli ?tidak palsu atau negatif, atau batal atau tak jadi ?
Secara sangat sederhana coba lihat : + x - = - (Aljabar)
Hak x bathil = bathil; Haq gandeng bathil = bathil.
(Kita lihat pula Laa yamassahu illal mutahharun = Qur’an ini tak dapat disentuh tak dapat berhasil bagi yang tak disucikan)
Jadi bagaimana mestinya ? coba kita lihat lagi : + x + = + (Aljabar)
Haq dibaca diatas yang Haq (suci) - (Jasmani suci dan Rohpun suci) baru ia menjadi Haq = Asli = Syah = benar tak bathal.

Sebenarnya yang mengatakan : A’uu dzu billaahi minas syaithaanir rajiim”, siapa? Nabi ! kita yakin/iman pada Beliau, karena Sabda Beliau adalah sama atau dibenarkan oleh Firman Allah, kenapa pada Beliau berhasil, dan pada kita tidak.

Mau tak mau kita harus letakkan isi Dada Pribadi Rasul-Rasul itu di bawah teropong Microscoop Metaphysika kita, karena beliau-beliau itulah yang menguasai technieknya, dan beliau-beliau itu bagi kita adalah Turutan, Ikutan, Suri Tauladan, Contoh, bukan saja dalam Peri Akhlak atau ibadat saja, tetapi juga dalam semua hal-hal, juga dalam hal Ma’rifatullah, kalau tidak mana bisa kita masuk Surga ?
Untuk masuk Surga yang sama, kan syaratnya harus sama pula ? Mana pula ada syorga kelas kambing yang syaratnya lebih murah dan Tuhan tidak mengukur dengan 2 (dua) sukatan, Tuhan itu kan adil ? Surga itu kan Kampung Abadi, Kampung Allah Ta’ala?, Rumah Allah, istana Allah? yang suci bersih untuk Ahli-Ahlinya yang dikasihi? Rumah Allah hanya satu, yaitu pada sisi-Nya,

“Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah irji’ii ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyah fadkhulii fii ‘ibadii wad khulii jannatii". (Al Fajru ayat 27 - 30)
Artinya : Hai nafsu (jiwa) yang tenang (suci), Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dangan (hati) ridha dan diridhai (Tuhan), maka masuklah kamu dalam golongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah kamu ke dalam Syorga-Ku.
Di atas telah disebut-sebut bahwa perjuangan Kemerdekaan kita berisi penuh dengan "The Hands of God", yang dijuluk oleh para Kyai kita; coba renungkan saja; mana mungkin kita dapat menang perang terhadap Sekutu, yang sudah 2(dua) kali memenangkan perang dalam Perang Dunia yang besar-besar, sedangkan kita Bangsa yang tak terlatih dengan sebagian besar hanya bambu runcing pula sebagai senjata ? “The Hands of God” lagi.
Dalam Pemberontakan PRRI - PERMESTA yang sangat berbahaya yang hampir memecah belah Negara Kesatuan Pancasila kita . Tetapi berakhir dengan smooth dan baik-baik saja, “The Hands of God” lagi.
Begitu juga perang TRIKORA, DWIKORA, kemana jadinya perginya Karel Doorman, “The Hands of Gods” lagi, apalagi di saat-saat yang sangat mengerikan lagi, COUP GESTAPU yang terkutuk yang mernbunuh Putra-putra terbaik Bangsa kita? yang hampir menghapuskan Negara Pencasila secara Total dari muka bumi?
Coup Komunis internasional tak pernah gagal dimana-mana di Dunia, kenapa di Indonesia ia mesti gagal? nyata “The Hands of God” yang dijuluk oleh para Kyai dan Solihin kita yang sangat berjasa dimasa lalu, sehingga Negara Pancasila yang sangat kita cintai yang bersila Pertamanya “ Ketuhanan Yang Maha Esa” terhindar dari bahaya Kiamat dan hapus dari muka bumi persada Indonesia.
لاَتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يَبْقىٰ عَلَى وَجْهِ الاَرْضِ مَنْ يَقُوُلُ اللهُ اللهُ
Laa taquumus saa’atu hattaa laa yabqa’alaa wajhil ardhi mayyaquulu , Allah Allah.
Artinya : "Tiada akan datang Kiamat,, kecuali kalau tidak ada lagi orang yang membaca Allah, Allah (Hadits riwayat Imam Muslim).
(Tentu saja dengan Methodik yang tepat, kalau tak memenuhi syarat, segala sesuatu tentu tak laku, umpama Kalimah Allah yang "Sembrono" diucapkan asal saja, mana laku, Red),

Dan lain-lain dan lain-lain
Sebagai Muslim yang bertanggung jawab akan hidupnya, begitu juga sebagai ABRI sebagai alat pertahanan Bangsa, kita wajib benar-benar menyelidiki sedalam-dalamnya dimana letak sebenarnya kekuatan Kalimah Allah itu.
Inilah termasuk dalam lapangan dan tugas dari Fakultas Metaphysika UNPAB.
Kita mengetahui bahwa ENERGIE dapat ditransformir menjadi tenaga apa saja yang construktif. Umpamanya Electronika dapat ditransformir jadi cahaya, panas, tenaga penggerak, suara, jarak dekat, jarak jauh, radio, televisi dan lain-lain dan lain-lain, tergantung pesawat apa (Media apa) yang dipakainya.
Itu sebabnya Tuhan dapat mengeluarkan tenaga dahsyat seperti Neraka untuk memusnahkan segala yang kotor-kotor, dapat dibayangkan betapa HEBAT panasnya api NERAKA itu digerakkan oleh tanaga inti yang tak terhingga ( ) besarnya. Dan tenaga itu () semuanya diwariskan Allah pada Pewaris-Pewaris (Para Rasul dan para Solihin dan para Mukmin sejati.
Sehingga Allah memberi nama julukan pada golongan istimewa itu sebagai “Khalifah Allah” di atas bumi, karena menguasai tenaga Maha Super power yang dapat dipakai untuk DAMAI dan untuk PERANG SUCI semata-mata, bukan untuk PERANG EXPANSI / AGRESSIE atau lain-lainnya, tetapi DEFENSIF AKTIF, kita akan lihat ayat-ayat itu HIDUP dan DAHSYAT bertenaga sepenuhnya karena telah diisi dengan tenaga inti Kalimah Allah ()
Ia mampu membabat semua lawan physis atau methaphysis, di lautan, di daratan, di udara dan di langit sekalipun (manusia angkasa)
Perbandingkan (sebagai illustrasi) :
1. Tenaga Singkang dari Silat Tiongkok Kuno yang dapat membuat sabuk sutra yang lemas menjadi Toya sebagai baja yang keras jika dialiri oleh Singkang tersebut.
2. Pukulan jarak jauh melalui udara dari tenaga Singkang yang hebat.
3. Senjata methaphysika Ramawijaya yang bernama Kiyai Dangu, berupa panah hidup yang mampu menawan Dasa Muka / Rawana yang kesaktiannya tak dapat ditandingi oleh Dewa manapun dan yang tak dapat mati-matinya sepanjang masa. Kiyai Dangu hidup bergerak dan terbang sendiri, mengelilingi angkasa sesudah diisi oleh Ramawijaya dengan digendangi oleh Tabuh Gala galur.
4. Kawat-kawat elektronika tak ada tenaga sedikit pun sebelum di isi dengan energi elektronika dari Central. Begitu dibuat Contact, kawat-kawat tersebut adalah sangat berbahaya, dapat membunuh, membakar, dan lain-lain, tetapi dapat pula dimanfaatkan guna pembangunan-pembangunan yang positif dan Construktief.
5. Jangankan Ayat-ayat Al Quran, batu-batu, air dan lain-lain jika diisi dengan KALIMAH INTI, akan mempunyai daya hancur yang menakjubkan, ingat saja BATU-BATU SIJJIL yang dijatuhkan burung·burung ABABIL, batu-batu pelontar pemusnah Setan oleh Nabi Allah Ibrahim pada Jumroh yang tiga di Mina. Air yang di bacakan FATIHAH oleh RASULULLAH untuk menyembuhkan berbagai-bagai penyakit dan lain-lain.TONGKAT yang diisi dengan KALIMAH ALLAH oleh MUSA menjadi Naga yang memakan semua ular-ular Fir’aun dan lain-lain.
6. KALIMAH INTI yang dipakai oleh Nabi ISA disalurkannya melalui tangannya untuk mengusir Syetan, Jin, Penyakit, Kematian dan lain-lain dengan :
Rumus EVERYTHING : = 0
DESEASE : = 0 ; JIN. SYETAN +HANTU : = O ; DEATH : = 0

Hadits :
 “Man kaana akhiru kalaamihi laa ilaaha Illallah, dakhalal jannah”
Artinya "Tiada mati seseorang yang menyebut pada akhir katanya Laa ilaaha illallaah, melainkan hidup pada sisi Allah”
(Barang siapa yang pada akhir katanya Laa ilaaha Illallaah, masuklah ia ke dalam Syorga).

Para Pembaca yang budiman,
Maafkan kami, rasanya kami tidak dapat meneruskan penguraian dari theorie-theorie dari pelaksanaan technieknya di sini, karena bukan saja rasanya terlalu sacraal, tetapi juga terlalu sulit, dan akan terlalu panjang dan luas karena harus banyak sekali memakai hukum-hukum Agama dan hukum-hukum Physika berdampingan, karena selalu harus berdasarkan 2(dua)dasar pokok (Akal dan AlQuran)serta harus memakai 2(dua) istilah yang synoniem = sama arti, yaitu istilah dalam AlQuran & AlHadits dan istilah Academis Exact, yang meyakinkan dengan Wet-Wet pokok dari ilmu Fisika dan Ilmu AQuran.
Dengan lain perkataan ; Firman Allah harus disesuaikan selalu/harus Confirm dengan Sunnatullah Qur‘an (bidang Tasauf) & Akal (Bidang Exakta).
Tetapi sebagai gantinya di bawah ini kami akan Nukilkan suatu pengalaman kami yang berkesan, yang dapat berfungsi sebagai illustrasi dari soal-soal di atas,yaitu dalam pertemuan kami dengan Bung Karno, PBR, (Pemimpin Besar Revolusi) semasa hayatnya.
Kisahnya adalah sebagai berikut:
Pada sekitar bulan Juli 1965 kami sebagai Anggota Dewan Curator seksi ilmiah USU (tahun 1965 — 1970) diminta oleh Rektor USU, Drg. Nazir, atas nama USU menghadap Presiden di Jakarta untuk berbagai-bagai urusan.
Selama ini Anggota-Anggota teras USU belum pernah dan kurang berani menghadap sendiri pada PBR yang merupakan seorang Tokoh Besar yang paling hebat dan ditakuti/disegani pada zaman itu, berhubung banyak di antara Pimpinan USU bekas N.S.T., tetapi sejak Drg. Nazir sebagai Rektor (seorang dari Angkatan 45) mulailah dirintis hubungan langsung dengan PBR dimana kami (juga dari Angkatan 45) diutus ke Jakarta pada waktu itu (insya ALLAH semua urusan berhasil baik). Yah, kami merasa tak perlu takut-takut/enggan, karena kami merasa tak pernah bersalah, walaupun politis maupun sosial, culturil ,criminil atau lain-lain.
Pada saat itu kami diterima di beranda Istana Merdeka bersama-sama dengan Prof. Ir. Brojonegoro (alm), Prof. Dr. Syarif Thayib, Bapak Suprayogi, Admiral John Lie., Pak Sucipto Besar, Kapolri, Duta Besar Belanda, dan lain-lain semua beserta Staf, ada sekitar 20 orang semua.
Dan kami beserta rombongan (Drs. Iskandar, sekarang Koordinator Teknis Inspeksi Pajak Jakarta Pusat dan isterinya yang khabarnya masih keturunan dari Kadilangu jadi masih ada hubungan dengan Bung Karno, dan Bapak Drs.Yahya Senawat sekarang Pegawai Tinggi pada Departemen Pertanian R.I.)
Begitu berkumpul, Bung Karno berucap ; Wah pagi-pagi begini: saya sudah dikepung olah 3 (tiga) Professor-Professor, dan kemudian saya dipersilahkan langsung duduk dekat Beliau, dan Beliau berucap ; Professor, ik hoorde van jou al sinds 4 jaar, maar nu pas ontmoet ik jou (Saya dengar tentang engkau sudah 4 (ampat) tahun, tetapi baru sekarang aku ketemu engkau) lk wou je eigenlijk iets vragen (Sebenarnya ada sesuatu yang akan ku tanyakan padamu) tentang sesuatu hal yang kira-kira 10 (sepuluh) tahun, saya cari-cari jawabnya, tetapi belum ketemu jawaban yang memuaskan.
Saya bertanya-tanya pada semua Ulama-UIama dan para Intelektuil yang saya anggap tahu, tetapi semua jawaban tidak memuaskan saya, en jij bent U1ama tegelijk intellectueel van de Exacta en Methaphysica-man.
Kami menjawab : apakah soalnya itu Bapak Presiden ?
Beliau menjawab, saya bertanya lebih dahulu tentang yang lain, sebelum saya memajukan pertanyaan yang sebenarnya.
Manakah yang lebih tinggi, Presidentschap atau Generaalschap atau Professorschap dibanding dengan Surga-schap ?
Kami menjawab; Syorga-schap, Accoord, kata bung Karno. Manakah lebih banyak dan lebih lama pengorbanannya antara Pangkat-Pangkat Dunia yang tadi, dibanding dengan Pangkat Surga?
Kami jawab untuk Presidentschap atau Generalschap atau Professorschap, harus berpuluh-puluh tahun berkorban dan ber-abdi pada Negara, Nusa dan Bangsa atau pada ilmu Pengetahuan, sedangkan untuk mendapat Surga harus berkorban untuk Allah segala-galanya berpuluh-puluh tahun terus menerus bahkan menurut Agama Hindu atau Budha harus beribu-ribu kali hidup dan berabdi, baru barangkali dapat masuk Nirwana. Accoord kata Bung Karno.
Nu heb ik je pakken Professor (Sekarang baru dapat kutangkap engkau, Professor).Tetapi sebelum saya majukan pertanyaan pokok itu, saya cerita sedikit:
Saya telah banyak melihat teman-teman saya meninggal dunia lebih dahulu dari saya dan hampir semuanya matinya jelek karena banyak dosa rupanya, saya pun banyak dosa dan saya takut mati jelek. Maka saya selidiki Al Quran dan Hadits bagaimana caranya supaya dengan mudah hapus dosa saya dan dapat ampunan dan mati senyum, dan saya ketemu satu Hadits yang bagi saya sangat berharga.
Bunyinya kira-kira sebagai berikut : Rasulullah kira-kira bersabda , Seorang Wanita penuh dosa berjalan di Padang Pasir, bertemu dengan seekor anjing yang kehausan, Wanita tadi mengambil gayung dan air dan memberi Anjing kehausan itu minum, Rasul lewat dan ia berkata : Hai Para sahabatku, lihatlah, dengan memberi minum Anjing itu, hapus dosa Wanita itu Dunia dan Akhirat dan ia Ahli Surga.
Professor, tadi engkau katakan bahwa untuk mendapat Surga harus berkorban segala-galanya, berpuluh-puluh tahun untuk Allah baru dapat masuk Syorga, itu pun barangkali.
Sekarang seorang Wanita yang berdosa dengan sedikit saja jasa, itu pun pada seekor Anjing pula, dihapuskan Tuhan dosanya dan ia Ahli Surga.
How do you explain it Professor '? Waar zit’t Geheim (Mana rahasianya itu?).
Saya hening sejenak lalu berdiri meminta kertas, sambil berkata :
Presiden, U zeit, dat U in 10 jaren‘t antwoord niet hebt kunnen vinden, laten we zien (Presiden, tadi Bapak katakan dalam 10 tahun tak ketemu jawabnya, coba kita lihat), mudah-mudahan dengan bantuan Allah dalam 2 (dua) menit saja saya coba memberikan jawaban yang memuaskan.
Bung Karno adalah seorang insinyur dan saya adalah Ahli Kimia/Physika, jadi Bahasa kami sama , yaitu Exakta.
Saya tulis di atas kertas
10 : 10 = 1 ya kata Beliau.
10 : 100 = 0.1 ya kata Beliau.
10 : 10000 = 0.001 ya kata Beliau.
10 : ∞ = 0 ya kata Beliau.
1.000.000 : ∞ = 0 ya kata Beliau. ∞= (tak terhingga)
Berapa saja + Apa saja : ∞ = 0 ya kata Beliau
Dosa : ∞ = 0 ; ya kata Beliau.
Nah,
1 x ∞ = ∞ ya kata Beliau.
0.5 x ∞ = ∞ ya kata Beliau.
1 zarah x ∞ = ∞ ya kata Beliau.
Nah, sang Wanita walaupun hanya sezarah jasanya, bahkan terhadap seekor Anjing sekalipun, mengkaitkan, menggandengkan gerakannya dengan Yang Maha Akbar, mengikut sertakan Yang Maha Besar dalam gerakan-gerakannya, maka hasil dari gerakannya itu menghasilkan IBADAT yang begitu besar, yang langsung dihadapkan pada dosa-dosanya, yang pada saat itu juga hancur barkeping-keping, ditorpedo oleh PAHALA yang MAHA BESAR itu :
1 zarah x ∞ = ∞
Dosa : ∞ = 0
Ziedaar het Antwoord, Presiden ( Itulah dia jawabnya Presiden) Bung Karno diam sejenak dan kemudian berucap : Geweldig (Hebat).
Belum habis 2 (dua) menit jawabannya sudah dapat, didukung pula oleh ilmu Mathematika.
Ia diam sejenak, kemudian dengan tajam ia bertanya lagi.Bagaimana ia dapat hubungan dengan Sang Tuhan '?
Jawab : Dengan mendapatkan frequantie-Nya. Tanpa mendapatkan frequentie-Nya tak mungkin ada contact dengan Tuhan.
Lihat saja, walaupun 1 mm jaraknya dari sebuah Zender radio, kita letakkan radio kita dengan frequentie yang tidak sama, radio kita itu tidak akan mengeluarkan suara dari Zender tersebut. Begitu juga, walupun Tuhan itu dikhabarkan berada lebih hampir dari kedua urat leher kita tak mungkin ada contact jika frequentie-Nya tak kita dapati.
Tanya :Bagaimana mungkin kita dapat fraquentie dari Yang Maha Akbar sedang kita manusia kecil, sibaharu yang sedang berkekurangan ?
Jawab ; Melalui isi Dada Rasulullah ,Haditsh Qudsi berbunyi:
 “Inna hadzal qur aana tharafuhu biyadillah wa tharafuhu bi aydiikum, fatamassakuu Bihi”. (Abi Syuraihil Khuza’ayya ra).
Artinya : “Bahwasanya Al Qur`an ini satu ujungnya di tangan Allah dan satu lagi di tangan kamu, maka peganglah kuat-kuat akan dia.


Quran adalah salah satu tali hubungan antara RASUL dengan ALLAH dan Firman Allah

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook