PENDERITAAN, PENYIKSAAN, KEHINAAN-KEHINAAN DAN KELAPARAN YANG
SANGAT BERAT
(Mr.M.Rakib,S.H.,M.Ag Ciptakarya Pekaanbaru Riau Indonesia.2014
Asal mulanya suka sembarang menulis.
Semenjak
tinggal, di Airtiris
Perut
lapar, selalu menangis
Waktu
itu, ada yang bengis.
Orang-orang Miskin
Orang-orang miskin di jalan,yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya. (WS Renra)
P
enulis tertarik dengan Pidato Prof. Dr. H Saidi Syekh Khadirun Yahya
Ma, M.Sc
Menganalisa sebab-sebab kekalahan –
kekalahan hebat yang dialami Ummat Islam dewasa ini di Timur Tengah serta
mengupayakan secara ilmiah – Agamis (METAFISIKA TASAUF ISLAM) mencari
Penangkalnya agar tidak terulang kembali kekalahan serupa atas diri kaum
muslimin di dunia, khususnya di Indonesia
Bapak-bapak dan ibu-ibu yang kami
muliakan, seluruh hadirin dan hadirat yang kami hormati sekalian.
Assalamu ‘alaikum WR.WB.
Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian,
kita mengadakan disini sebuah sarasehan mengenai, sebuah judul yang maha
penting dewasa ini, yaitu : menyelidiki, menganalisa dan menguraikan akan
kesalahan-kesalahan pokok dan fundamentil, apa sebabnya Kaum Muslimin di Timur
Tengah, khususnya di Teluk Parsi, begitu hebat mengalami penderitaan,
penyiksaan, kehinaan-kehinaan dan kelaparan yang sangat berat, sedangkan mereka
adalah orang-orang yang beragama Islam, agan yang di akui Allah, satu-satunya
agama yang sangat ilmiah dan amaliah, sangat tinggi, agung dan mulia.!
Kita melihat bahwa dalam kejadian –
kejadian dahsyat itu, seolah – olah tidak berlaku lagi ayat-ayat Tuhan atau
Hadits-hadits Rasulullah SAW bagi kaum muslimin di Teluk Parsi, apalagi jika
diingat, bahwa kaum muslimin adalah kaum yang di istimewakan Allah SWT,
dimuliakan Allah, selalu dimenangkan Allah dalam segala macam perjuangannya,
karena agama islam yang dianut kaum muslimin adalah agama yang terpilih, agama
yang tak ada kamus kalahnya ( Al – Mujadilah, ayat 21) tak ada tolok
bandingannya.
Al-Mujadilah, Ayat 21:
“Kataballahu la – aghliban – na anaa
wa rusulii, in – nallaaha qawiyyun ‘azziz”
Artinya : “Tidak ada kamus
kalah bagiKU (dan bagi Kalimah – KU) dan Rasul-KU ( si pembawa-Nya)”
Bahwa satu-satunya agama di akhir
zaman yang “Innaddiina indallaahil Islam” Bahwa agama yang diakui Allah adalah
Al-Islam, Namun kita melihat penganut-penganutnya di Teluk Parsi, babak belur,
porak poranda, menderita, dicoba, disiksa, menderita kelaparan, diburu kesana
kemari, seperti hewan berkaki empat saja, nyawanya seolah – olah tidak ada
harganya, dahsyat – dahsyat, sekali lagi dahsyat yang diderita kaum muslimin di
Timur Tengah itu, inilah yang harus kita pelajari, yang kita harus selidiki,
dimana kesalahan pokoknya yang terbesar, agar supaya nantinya segala macam
bencara huru-hara bala siksa, semuanya segala cobaan dahsyat itu dan
sebagainya, jangan sampai menimpa kaum muslimin ditempat yang lain di dunia
ini, khususnya di negara tercinta Indonesia ini.
Sudah jelas Al – Qur’an dan Al –
Hadits tidak mungkin berdusta, sudah jelas Tuhan bukan sia-sia dan main-main
mengeluarkan “NASKAHNYA” yang maha dahsyat, yang disampaikan oleh
Junjungan Kita Rasulullah SAW, nabi paling utama, nabi paling pilihan, penghulu
daripada sekalian anbiyaa Allah, sudah jelas segala kesalahan harus ditimpakan
kepada Ummatnya, yang mestinya sudah jauh menyimpang dari ajaran-ajaran hakiki
Allah SWT.
Dalam pengajaran-pengajaran dalam
Al-Islam yang disampaikan oleh Allah dan Rasulullah SAW bahwa hanya kaum Islam
yang benar-benar taqwa, hanya kaum muslimin yang benar-benar taqwa saja, kaum
itulah yang dipelihara Allah SWT.
Salah satu kesalahan pokok ialah :
biasanya kaum muslimin dewasa ini di Dunia selalu saja menganggap dirinya telah
memenuhi syarat taqwa dalam beragama, tanpa dicarinya cara untuk menguji coba
akan ketaqwaannya itu, ia selalu saja lekas puas diri, Lihat kaum muslimin di
Timur Tengah itu! Bukan mereka tidak shalat, bukan tidak puasa, bukan tidak
mengeluarkan zakat, bukan tidak naik haji, bukan tidak menyebut dua kalimah
syahadat, sebagai pokok utama dari pada Al – Islam, mereka bukan tidak beriman,
bukan tidak islam, namun mereka sebenarnya tetap saja belum taqwa, walaupun
mereka mengaku bahwa mereka itu benar-benar telah taqwa, karena telah
melaksanakan segala suruh dan telah menghentikan segala cegah, tetapi mereka
melupakan salah satu syarat pokok yang maha penting dari semua ibadath, dari
semua rukun islam, dari semua rukun iman, semua ibadath harus dilaksanakan atas
dasar hati yang benar-benar suci, khalis mukhlisin, dan ini hanya dapat
terwujud, kalau seluruh unsur-unsur fatal dari seluruh pengaruh angkara murka,
hawa napsu, dunia, syaitan, telah hilang lenyap sama sekali dari hati sanubari
mereka, Bagaimana mungkin mereka itu melaksanakan hal ini, sedangkan Dunia
Islam tidak pernah menseminarkan, kami ulangi seluruh dunia Islam tidak pernah
menseminarkan bagaimana caranya pelaksanaan teknis supaya sholat itu berdiri
khusuk.
Dunia Islam selama ini hanya
menseminarkan syariat islam, kebudayaan, sejarahnya, tarikh – tarikhnya, kemuliaan-kemuliaannya,
dan lain-lainnya, tetapi tidak pernah melaksanakan suatu seminar, suatu diskusi
mendalam bagaimana cara pelaksaan teknis, supaya shalat itu benar-benar khusuk.
“Hanya orang yang shalatnya khusuk,
hanya inilah yang mampu mendapat kemenangan” , mereka yang mampu menegakkan
shalat khusuk dalam shalatnya, inilah dia yang akan mendapat kemenangan, sesuai
dengan surat Al-Mu’minuun ; ayat 1 dan 2 :
“Qad aflahal mukminuuna alladziina
hum fii-shalatihim khyaasyi’uun”
Artinya : “Sesungguhnya mendapat
kemenanganlah orang-orang mukmin yang berhati khusuk dalam shalatnya”.
Kita benar-benar harus kuasai, harus
ketahui benar-benar akan rahasia cara ilmu pelaksanaan teknisnya, bagaimana
cara mendirikan shalat khusuk! Kalau shalat khusuk telah dapat dilaksanakan,
ini berarti bahwa semua unsur-unsur, semua gelombang-gelombang, semua getaran –
getaran dari angkara murka, hawa napsu, dunia syaitan, telah habis dan hilang
sama sekali, karena cara pelaksanaan teknisnya agar supaya shalat itu khusuk,
disinilah letak kesalahan yang paling besar, paling pokok dari semua itu,
karena tetap saja merajalela, selalu saja dan senantiasa dalam keadaan yang
sehalus-halusnya, As-Syaitan dengan selicik-liciknya mendekam dalam hati
sanubari kita, Bagaimana mungkin tiap ibadath kita akan dapat khusuk, dan suci
murni, dan jelas tidak akan sampai kepada Allah, karena selalu dikotori oleh
pengaruh-pengaruh, gelombang – gelombang angkara murka, hawa nafsu, dunia
syaitan. Berarti semua ibadath kita akan tertolak, tidak akan sampai pada Allah
SWT! “Fawailul lil mushalliin alladziina hum anshalatihim saahuun”
Neraka wail, celaka, bagi orang yang
shalat(dan seluruh ibadathnya) karena hatinya lalai daripada mengingat Allah
ini buka tafsir mengada – ngada, ini tafsir ilmiah “Al Islaamu ilmiyyun
wa’amaliyyun” dan “Al Islaamu ya’luu walaa yu’laa ‘alaihi” Islam itu adalah
ilmiah dan amaliah dan islam itu sangat tinggi ilmiahnya, Sebaliknya, kalau
Kalimah Allah telah tetap duduk dalam hati sebagai “Penjaga Gawang” yang maha
Akbar, yaitu nama Allah yang ditanamkan Allah sendiri, yang dipatrikan Allah,
akan nama Allah sendiri, melalui saluran-Nya, maka pastilah akan
berangsur-angsurlah angkara murka, hawa nafsu, dunia syaitan akan hilang, maka
akan suci murnilah hati sanubari itu, Hati sanubari adalah sebagai pokok
pangkal dan tumpuan dari segala ibadath kita ; bukankah Rasul bersabda :
“Didalam Bani Adam itu ada segumpal darah, kalau ini suci, sucilah semua
amalannya, kalau ini kotor, maka kotorlah semua amalannya” Jadi ini harus
disucikan lebih dahulu, agar As-Syaitan hilang dengan segala pengaruhnya,
syaitan harus keluar dari hati sanubari kita; bagaimana mungkin dia akan mampu
dikeluarkan ! As – Syaitan itu sangat dahsyat, sangat tinggi dimensinya, sangat
halus, umurnya telah berabad-abad lamanya, ilmunya tinggi sekali, itulah yang
selalu mencengkeram dalam hati sanubari kita; mau diusir dengan “A’udzubillaahi
minasy syaithaanir rajiim”, “Produksi” kita sendiri, oleh kita yang masih
bergelimang dosa, oleh kita yang serba berkekurangan, sedangkan Kalimah Allah
yang kita ucapkanpun belum mampu mencapai pada sisi Allah, karena gelombangnya
tidak mencapai gelombang pada sisi Allah SWT!.
Sedangkan Iblis itu bukan main tinggi akan dimensi ilmiahnya! Adam dan Hawa bukan ditipu dipasar malam, tetapi di surga! Lawan yang mampu naik kesurga untuk menipu, begitulah dahsyatnya lawan kita itu sangat hebat, sangat halus, yang umurnya telah berjuta-juta tahun, mana mungkin akan mampu kita mengusirnya dengan “A’udzubillaahi minasy syaithaanir rajiim”,”produksi” kita sendiri, akan larikah dia? Akan hancurkah dia dengan ucapan kata yang secara biasa-biasa saja itu? Jauh Panggang dari Api!!!.
Sedangkan Iblis itu bukan main tinggi akan dimensi ilmiahnya! Adam dan Hawa bukan ditipu dipasar malam, tetapi di surga! Lawan yang mampu naik kesurga untuk menipu, begitulah dahsyatnya lawan kita itu sangat hebat, sangat halus, yang umurnya telah berjuta-juta tahun, mana mungkin akan mampu kita mengusirnya dengan “A’udzubillaahi minasy syaithaanir rajiim”,”produksi” kita sendiri, akan larikah dia? Akan hancurkah dia dengan ucapan kata yang secara biasa-biasa saja itu? Jauh Panggang dari Api!!!.
Kalau ia masih bercokol saja didalam
hati, ia yang sangat tinggi dimensinya itu dengan kelicikan dan kehalusannya
dan tipu dayanya, maka segala ibadath kita akan tertolak, Segala apa sajapun
yang kita amalkan tidak akan sampai kepada Allah, dan kalau tidak sampai tentu
saja tidak pula akan terbalas, umpamanya saja : Surat yang dikirim tidak sampai
kealamatnya, jelas tidak akan berbalas, seperti kacang yang ditanamkan, tidak
menyentuh bumi, tetapi hanya sampai pada lapisan pasir saja, dia tidak akan
tumbuh, apalagi lapisan pasirnya tebal, lapisan sampai semeter sebagai
isolasinya, tak mungkin sampai kepada bumi yang subur, atau seperti batu-batuan
tebal sebagai isolasinya, walaupun ditaburi 101 biji tiap hari tidak akan
sampai menyentuh bumi yang subur, Dia akan hilang lenyap, tidak sampai pada
tujuannya, dia tidak akan membuahkan pekerjaannya, tidak akan berpahala sama
sekali.
Disinilah kira-kira letaknya semua
kesalahan itu, pokok dari semua bencana dalam hidup kita di Akhirat! Sehingga
insan itu tidak mempunyai kekuatan, ia tidak mampu dalam ibadathnya menjuluk
turun akan rahmat Allah, sehingga benteng dari Tuhan, Kalimah Allah murni dari
Allah sendiri tidak akan berhasil diraihnya, Ibadathnya tidak berhasil, karena
tidak memakai cara metodologi bagaimana ia lebih dahulu harus memusnahkan sang
iblis dari hati sanubarinya.
Kalau lapisan daripada bumi ini
dipertebal lagi dengan batu-batuan, jelas pasir dan batu – batuan itu tidak
bisa ditepiskan begitu saja, tidak bisa dicangkul begitu saja, kita harus
memakai alat-alat berat, umpamanya ; dengan traktor, dengan metodologi
teknologi! Begitu juga untuk membasmi Al-Iblis, As-Syaitan, angkara murka,
harus menggunakan teknologi dari Al – Qur’an itu sendiri, Setiap teknologi
menghendaki suatu metodologi, ini wajib; tidak ada suatu prosede dalam ilmu
teknologi tanpa metodologi! Metodologi dalam Al-Qur’an namanya : Thariqat;
begitu tinggi kedudukan Thariqatullah dalam Al-Qur’an yang selama ini selalu
diabaikan, di khilafiakan, bahkan disyirikan oleh sebagian Kaum Muslimin karena
dipengaruhi, diperdaya oleh kaum Orientalis, musuh berbuyutan daripada kaum
muslimin yang mengissukan akan thariqat palsu, “Al Islaamu Ilmiyyun “
Thariqatullah adalah sangat tinggi ilmiahnya, thariqatullah yang sangat tinggi ilmiahnya itu adalah termasuk dalam teknologi Al – Qur’an yang amat akbar.
Thariqatullah adalah sangat tinggi ilmiahnya, thariqatullah yang sangat tinggi ilmiahnya itu adalah termasuk dalam teknologi Al – Qur’an yang amat akbar.
Teknologi alam semestapun sangat
tinggi ilmiahnya, sebagai contoh : air akan yang selama dunia berkembang akan
tetap air, Namun begitu di olah dengan teknologi, dengan metodologi elektrolisa
atas dasar teori ion Prof. Archenius, air akan menghasilkan atom hidrogen dan
atom oksigen, yang jika digabung kembali, dan disulut akan meledak dengan
hebatnya, Air yang jinak tadinya dan dingin, dan mampu mematikan api, akan
menyemburkan api yang hebat, yang panasnya sangat tinggi, sehingga mampu
melebur besi sekalipun.
Ayat Al-Qur’anul Karim yang kita
lagukan dengan lagu-lagu yang indah dan merdu dan seronok, ia tetap merupakan
lagu selama dunia terkembang, namun begitu diolah dengan metodologinya, dengan
teknologi Al-Qur’an, dia akan menjelma sebagai senjata yang maha dahsyat,
gunung berapi akan bisa ditundukkan-nya, bumi bisa dibelah-belahnya,
gunung-gunung dapat dipindahkan-nya, orang mati dapat dihidupkan-nya, segala
bencana akan dileburnya, ditolaknya, dikikisnya habis menjadi Nol (0), kiamat
dunia dapat dihalanginya, “Laa taquumus saa’atu hattaa laa yabqaa ‘alaa wajhil
ardhi mayyaquluu :Allah, Allah”.
“Tidak akan datang kiamat dunia
kalau masih ada orang yang betul-betul beramal dzikrullah dengan metodologi –
nya sampai kehadirat Allah SWT”.
Allah akan menurunkan benteng yang
maha hebat, kiamat akan terhindar, dan tertunda, walaupun Allah telah
menetapkan pada hari ini, jam ini, detik ini, akan kiamat dunia, namun jika
dilihat oleh malaikat dan dilapor oleh malaikat kepada Allah, masih ada orang
yang berdzikir Allah , Allah, yang gemerlapan, Tuhan akan menunda kiamat itu
sampai 40 tahun lagi.
Bukan dzikir yang bergelimang dengan
pengaruh iblis, yang tidak sampai pada Allah, tetapi dzikir yang timbul dari
hati sanubari yang murni, dimana terpancang Kalimah Allah yang gemerlapan,
bersih dari segala angkara murka, dari semua pengaruh gelombang daripada
syaitan hingga sampai ke hadirat Allah, Dzikir yang beginlah yang dibalas Tuhan
dengan benteng kalimah Allah sendiri, dengan nama Allah sendiri, “Dzikir akan
DAKU, Aku akan berikan namaKU kepadamu “ (Al-Baqarah 152).
“Fadzkuruuni adzkurkum wasykuruulii
walla tafuruuni”
Artinya : “Dzikirlah Kamu kepada KU,
niscaya Aku dzikir kepadamu dan syukurlah kamu kepada –KU dan janganlah kamu
mengingkari nikmat-nikmat KU dan ucapan Rasul yang diriwayatkan Abu Daud dan
Tirmidzi :
“Bismillaahil ladzi laa yadhurru ma
‘asmihi syai’un fil ardhi wa laa fissama’i wahuwassami’ul aliim”.
Artinya : “Tidak memberi mudharat
antara bumi dengan langit bagi orang yang berserta dengan nama Allah”
Wahai kaum muslimin diseluruh dunia,
cukuplah rasanya pelajaran bagi kita, bagi kaum muslimin di dunia, tentang
apa-apa yang terjadi di Timur Tengah; kita lihat pula disana, bahwa kesatuan
dan persatuan sama sekali tidak terwujud lagi, karena digoda oleh syaitan juga,
Ukhuwah Islamiyah sama sekali lenyap di Timur Tengah, lihat saja mereka saling
bunuh membunuh, khianat mengkhianati, rampok merampok, dan lain-lain; kata Nabi
: “Jika ada dua orang mukmin berkelahi, maka nerakalah tempat bagi keduanya”.
Ktia tidak memperpanjang kalam, kita
tidak mencari hal-hal yang lain – lain lagi, apa sebab masyarakat di teluk
parsi kalah dan menderita, karena kunci deritanya letaknya di hati sanubari
orang islam itu juga, Dudukkanlah Kalimah Allah, dengan memakai metodologinya,
yaitu metode Thariqatullah dalam hati sanubari kita yang disalurkan dari pada
sisi Allah SWT melalui saluran haq-Nya, yaitu via Arwahul Muqaddasah Rasulullah
SAW, Dimana telah terpancang Nuurun ‘Alaa Nuurin, yahdillahu linuurihii
mayyaasyaa’u, sebagai channel dan frekwensi yang hebat, yang diberikan Allah
kepada Rasulullah SAW, yang diteruskan pula oleh para Ulama yang mewarisinya,
sambung menyambung antara arwah dengan arwah, dan akhirnya tersambung pula pada
arwah kita, Al Ulama’u warasatul anbiya; inilah yang pertama kali seharusnya yang
mesti diwarisi, agar kontak dengan Allah, dalam ibadath kepada Allah, dalam
berdzikir kepada Allah sampai pada Allah, maka terlaksana pulalah janji Tuhan,
yaitu dibalas-Nya, disambut-Nya, maka barulah mengalir kurnia-Nya dengan
melalui channel dan frekwensinya, semurni-murninya mengalir kedalam hati
sanubari kita, yang pasti mampu menghancurkan segala macam pengaruh angkara
murka, hawa nafsu dunia, syaitan, maka barulah mampu berdiri shalatul
khasyi’in, yang membawa kita kepada kemenangan hakiki dari Dunia samapi
Akhirat.
Uraian ini termasuk kedalam ilmu Eksakta; maka marilah kita renungkan, kita diskusikan dalam waktu yang terluang, kemudian kita bertekad pula mengamalkannya, karena hal ini adalah maha penting dalam ibadath kita, dalam hubungan langsung kita dengan Allah SWT.
Uraian ini termasuk kedalam ilmu Eksakta; maka marilah kita renungkan, kita diskusikan dalam waktu yang terluang, kemudian kita bertekad pula mengamalkannya, karena hal ini adalah maha penting dalam ibadath kita, dalam hubungan langsung kita dengan Allah SWT.
Hanya dengan latihan yang
sungguh-sungguh kita akan menjadi sarjana daripada suatu cabang ilmu
pengetahuan “Wajaahidu Fi Sabilihii”
Sungguh-sungguhlah diatas jalan
Allah, kita akan menang Absolut.
“Yaa aayyuhal ladziina aamnuut taqullaaha
wabtaqhuu ilaihil wasiilata wajaahiduu fi sabiilihii la ‘allakum tuflihuun”
Perlu sekali channel dan
frekwensinya, perlu sekali akan metodologi, barulah terwujud kenyataan akan
sesuatu hasil dalam Teknologi Al-Qur’an! Semoga dengan pengertian ini kita
laksanakan amaliah kita “Al Islaamu Ilmiyyun wa’amaliyyun”, “Al Islaamu ya’luu
walaa yu’laa ‘aalaihi”
Dimensi Kalimah Allah asli dan
murni, yang tersalur daripada sisi Allah dalam dimensi yang maha tinggi dengan
getaran yang maha ultra sonoor inilah yang akan membentengi kita dari segala
macam bencana alam mana saja pun dan neraka sekalipun akan terhindar dari kita;
dan Kalimah Allah murni seperti di ataslah, yang mampu untuk menghancurkan
segalan lawan kita yang menghadang jalan kita menuju kemenangan hakiki dunia
akhirat.
Akan terwujudlah “Bismillaahil ladzi
laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wal laa fis sama-i wahuwas sami’ul
‘aliim” dalam kenyataan hidup kita didunia akhirat.
Akan terwujud pula lagi : “Laa
taquumus saa’atu hatta laa yabqaa ‘alaawajhil ardhi mayyaquulu : Allah, Allah .
“ Kiamat dunia di tunda Tuhan, karena dzikrullah seorang mukmin yang Perkasa!.
Dan akan terwujud pulalah ayat-ayat
Al – Qur’anul karim, bukan hanya “Terujud” seperti selama ini dalam karya
kata-kata dan cerita, tetapi benar-benar terujud dalam Alam Nyata dan Realita!
Semua Firman Allah akan menjadi
kenyataan Akbar, termasuk ayat terdahsyat AR-RA’AD ayat 31:
“Wa lau an-na qur-aanan syu-yirat
bihil jibaalu au quthi’at bihil ardhu au kullima bihil mautaa”
Artinya
: “Dan sesungguhnya andaikata ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dapat
membuat gunung-gunung berjalan/berguncang dahsyat atau bumi dipotong-potong/
dibelah-belah atau orang-orang mati diajak bicara / dapat bicara (hidup
kembali) niscaya Kitab Suci itu ialah Al-Qur’an. Dan merekapun tidak juga
beriman (dan juga masih tidak terpikir juga untuk merisetnya, walaupun Tuhan
mengatakan KEDAHSYATAN AL-QUR’AN itu bertubi-tubi)”
Bahwa Al-Qur’an Majid dapat membelah
– belah bumi memindah-mindahkan bukit dan menghidupkan orang mati, dan
membenteng kita, dari segala macam bencana dunia akhirat! Allahu Akbar !
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Walillahil hamd.
Kami tidak memperpanjang kalam, yang
kami uraikan ini adalah termasuk dalam teknologi Al-Qur’an.
Sekian Bapak-bapak dan ibu-ibu
sekalian, lebih kurang kami mohon maaf.
Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Prof Dr. H. Saidi Syekh Kadirun
Yahya MA, M.Sc (20 Juni 1917-9 Mei 2001)
adalah seorang tokoh sufi Ahli Silsilah
Thareqat Naqsyabandiah Al-Khalidiah yang ke 35, kalau Imam Al Ghazali
orang yang berjasa mempertemukan syariat dengan ilmu tasauf maka Prof. Dr.
Saidi Syekh Kadirun Yahya MA. M.Sc merupakan pelopor Teknologi Al Qur’an yang
menjelaskan Tasawuf dari segi ilmu Eksakta sehingga tidak
bisa dibantah dan diperdebatkan.
METAPHYSIKA EXAKTA YANG SEDANG KUCARI
(Drs.H.M.Rakib,S.H.,M.Ag Cipatakarya Pekanbaru Riau
Indonesia)
·
·
Tiga puluh tahun yang lalu, penulis mendengar nama Baha’uddin Mudhary
dan Prof.DR.Kadirun Yahya. Keduanya ahli metafisika. Tapi sayang sekali penulis
belum sempat menjadi murid beliau, karena keduanya sudah wafat. Walaupun
demikian penulis mencoba menjadi murid dari tulisan beliau yang tertinggal di
pustaka tua. Mungkin juga di internet. Yang baru terlacak hanya hal ini: Metafisika Exacta.
METAPHYSIKA EXAKTA
Adalah
llmu yang ;
1.
Membuktikan, bahwa AGAMA adalah Wet-Wet rieel/Hukum-hukum yang sempurna, yang
nyata menyelamatkan Hidup dan Kehidupan INSAN Dunia dan Akhirat, dan yang mampu
membentuk INSAN-INSAN KAMIL.
2.
Tidak mengganggu gugat satu zarah pun soal-soal IBADAH, bahkan memperkokoh
IBADAH dan AMALAN-AMALAN yang nawafil.
3.
Merupakan Scientifical Explanation dari AYAT-AYAT SUCI AL QUR`AN & AL
HADIST atas dasar ilmu Exakta.
4.
Meng-ungkapkan (me-ontdekken), bahwa I Believe in God is no longer more a
Believe but it has become to be a science; Religion is science of the highest
dimension Chemistry, which was also Considered to be "Misterious"
before, has proved to be a great blessing for mankind and humanity in this
life".Religion, Believe in God has proved to be the greatest blessing ever
existed for mankind and humanity in this life and in the hereafter.
5.
Ternyata adalah sebagai/dapat disebut" PAHLAWAN AGAMA" BHAYANGKARA
AGAMA", yang mempertahankan dan mempertebal IMAN dan TAUHID kepada ALLAH
SWT, dan berdiri
kokoh sebagai batu karang atas dasar Exakta menghadapi lawan (ATHEISME,
Kafirisme, Syirik-isme dan lain-lain).
6.
Menerangkan Phenomena—Phenomena dalam Agama dan Mu'jizat para Rasul diterangkan
dengan llmu Exakta yang dalam dalam.
7.
Jelas menunjukkan mana yang mu'jizat para Nabi, mana yang berupa Keramat para
Solihin dan Siddiqin dan mana pula yang berupa istidraj dari Sihir, Jin, Syetan
ala Fir’aun, Bal’an bin Bal’un, Basisa dan lain-lain.
8.
Menunjukkan mana yang Tasauf Islam sejati, mana pula Aliran Kepercayaan
Kebathinan yang bathil, walaupun sama-sama memakai Ayat-ayat Al-Quran (perbandingan saja mana
Manusia yang asal Nikah, mana pula Manusia yang asal Zina, sedangkan semua
proses physis dan Manusia-physisnya pada zahirnya sama saja kelihatannya).
9.
Menerangkan masalah yang paling sulit tetapi paling pokok dan paling bernilai,
yaitu ; bagaimana methode/pelaksanaan technis/menegakkan Shalatul Khaasyin,
atas dasar Al Qur’an dan Hadist & Ilmu Exakta (jangan lupa ilmu Exakta
membuat semua masalah menjadi Objektif, tidak Subjektif).
10.
dan lain-lain dan lain-lain.
K
o m e n t a r II
METAPHYSIKA
EXAKTA
Adalah
llmu yang :
Mengungkapkan,
men-Discover,me-ontdekken ,bahwa kalaulah Sarjana Sarjana llmu Physika menemukan
tenaga-tenaga dahsyat dari elemen-elemen Alam (naturelementer), umpamanya Air
Danau yang hening bening sunyi senyap yang dipakai sehari-hari oleh orang-orang
kampung hanya untuk mandi, mencuci
dan lain-lain, dengan Methodik yaitu dibuat waterfall yang mengeluarkan Tenaga Raksasa berpuluh-puluh juta kilowatt
atau tekanan-tekanan yang beratus-ratus Atmosfir, hanya dengan Methodik
pemampatannya saja yang pada gilirannya dapat pula menerbitkan tenaga tenaga
Atom, Nuclear, Hydrogen, Sinar Lasser yang dahsyat-dahsyat dan lain-lain, maka
paralel dengan itu, ilmu
Methaphysika Exakta mengungkapkan men-discover, meontdekken pula tenaga-tenaga
yang lebih dahsyat, lebih halus dan lebih hebat lagi yang keluar dari Ayat-Ayat
Suci Al Qur’an, yang sahari-hari hanya dilagu-lagukan dalam Musabaqah dangan
lagu-lagu yang merdu oleh para Qori dan Qori’ah, yang akan mengeluarkan dengan
Methodik yang jitu tenaga-tenaga yang "Unlimited" dahsyatnya dari getaran getaran
"Maha Ultra-sonoor" dari "Goddelljka isotopen yang Absolut"
yang akan sanggup menghadapi tenaga-tanaga fisik dari Atom dan Nuclear dari
Negara-Negara Super-power mana sajapun, walaupun dari "Manusia" Mars
sekalipun, Semua itu tergantung kepada Methodik pelaksanaan teknisnya, sehingga
mencapai getaran-getaran yang sebenarnya.
Coba
kita dengarkan Ayat Al Quran yang berbunyi :
Wa
allawistaqaamu ‘alat thariiqati Iaasqainahum maa-an ghadaqaa. (Surat Jin ayat 16),
Artinya
: "Dan bahwasanya jika mereka tetap berdiri di atas methodik yang benar
niscaya akan Kami turunkan hujan (rahmat) yang lebat (nikmat yang
banyak)".
Tenaga-tenaga
Metaphysika Al Quran ada tegas disebut-sebut Tuhan dalam Al Quran (antara lain,
Surat AI Hasyr : 21 ) yang kita sitir pada
pidato di atas dan telah dipertontonkan keunggulannya oleh para Rasul dalam
menghadapi lawan-lawan Agama yang tangguh-tangguh yang bersenjatakan senjata
yang hebat-hebat dan berlasykar yang besar-besar serta memiliki pula tanaga
tenaga Metaphysika yang sakti-sakti (Fir`aun sampai sekarang sebagai mummi
dikabarkan masih sakti) namun semua itu hancur dihantam kekuatan Al Quran.
Tenaga
-tenaga fisika yang bagi kita, “Mortal beings”, sudah begitu hebat, tak
disebut-sebut Tuhan dalam Al Qur‘an Tuhan hanya menyebut-nyebut tenaga Al-Quran, itu tandanya bahwa tenaga Al
Quran adalah Absolut sedangkan tenaga alam Fisika adalah relatif sesuai dengan
apa yang disebut Prof.Dr. Alberlt Einstein dalam relativiteits theorinya.
Allah
SWT yang maha Absolut itu tidak menganggap penting membicarakan yang
relatif-relatif, karena semua itu “kecil bagi-Nya”, Tenaga Metaphysika banyak
sekali diperlihatkan Tuhan dalam Kitab Kitab Suci (ingat saja kiamat Dunia pada
zaman Nabi Nuh, kiamat pada zaman Nabi Luth mu’jizat-mu’jizat Nabi Sulaiman,
Nabi Daud melawan Goliath, Nabi Isa menghidupkan orang mati. Kerikil-kerikil
atau buah sijjil yang memusnahkan tentara Abrahah yang menyerang Ka’bah di
tahun Gajah, Nabi Ibrahim melawan Namrud, Nabi Musa melawan Fir’aun,
mu’jizat-mu’jizat Muhammad semasa hidupnya dan lain-lain).
Sedangkan
tenaga alam fisik yang relatif itu, hanya disebut-sebut dan dipertontonkan para
professor professor, para teknisi pada umat manusia itu pun sudah hebat sekali
kelihatannya.
Undang
-undang alam fisik sejak Dunia berkembang sudah ada, dan akan tetap ada dan
tidak habis-habisnya selama Dunia ini ada, tetapi baru dalam abad-abad mutakhir ini dijuluk dan dikeluarkan oleh para sarjana
di Negara Negara Super Power untuk dimanfaatkan umat manusia.
Undang-undang
alam metaphysika sudah ada sebelum Dunia ada, dan di dunia ini ia tetap ada
terus, tetapi tersembunyi dan di alam akhir ia masih tetap ada terus, karena ia
adalah Absolut Namun pada zaman Awal. Zaman purbakala dahulu ia sudah dikeluarkan
/ dijuluk dan dipertontonkan kehebatannya oleh para Nabi, diteruskan oleh para
pewaris para solihin dan shidiqin oleh para Wali Songo sebagal Ahli-ahli
“professi” metaphysika di zaman Purba, sedangkan di zaman modern sekarang ia seolah-olah sudah
hilang bukan karena ia tidak ada lagi, tetapi karena tak ada lagi orangnya yang
mengetahui rahasianya bagaimana methoda pelaksanaan teknis cara menjuluknya,
supaya ia dapat terbit kembali dari alam tersembunyinya dengan dahsyatnya, yang
akan sanggup menghadapi senjata apa sajapun dari lawan, walaupun sakti physis, atau sakti
methaphysis sekalipun.
Sebenarnya
tenaga metaphysika secara tradisionil di Indonesia sudah seringkali dipakai
olah para Kiyai-Kiyai, Mbah-Mbah atau Tuan Syekh - Tuan Syekh kita yang sudah
banyak kembali kepangkuan Allah SWT. Umpamanya di zaman Jepang dan di zaman
Revolusi Fisik, dimana kami sendiri mempersaksikannya selaku pucuk pimpinan di
Sumatera dan salah satu lasykar Islam, dimana berhari-hari bermalam-malam
beliau-beliau itu beramal beramai-ramai dangan para jemaahnya, berwirid. dengan
khusyuk 10-40 hari agar lndonesia jaya dalam perang kemerdekaannya.
Dan
Beliau-Beliau itu berhasil succes dengan gemilang bersama-sama lasykar- lasykar
pemuda kita walaupun mereka tak tahu teori ilmiah metaphysiknya.
Rasulullah
SAW pernah bersabda bahwa perang Saidina Ali r.a (perang dengan Kekuatan fisik)
adalah perang betina dan perang saidina Abu Bakar adalah perang jantan (perang
dangan kekuatan kebatinan).
Betapa
hebatnya dan dahsyatnya kekuatan metaphysika itu sehingga tenaga metaphysika
dapat mempertahankan dan menjamin keamanan Dunia dan keutuhan jagat Raya, dapat
kita dengar dari sabda Rasulullah:
لاَتَقُوْمُ
السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يَبْقىٰ عَلَى وَجْهِ الاَرْضِ مَنْ يَقُوُلُ اللهُ اللهُ
“Laa
taquumus saa’atu hattaa laa yabqa ‘alaa wajhil ardhi mayyaquulu Allah Allah”
Artinya
: “Tiada akan datang kiamat, kecuali kalau tidak ada lagi orang yang membaca
Allah, Allah. (Hadist riwayat Imam Muslim).
(Tentu
saja dengan methodik yang tepat, kalau tak memenuhi syarat segala sesuatu tentu
tak laku, umpama : Kalimah Allah yang "sembrono" diucapkan asal saja,
mana laku).
Jadi
pada hakikatnya bukan karena Negarawan-Negarawan yang hebat-hebat, atau
senjata-senjata yang mutakhir atau angkatan perang yang dasyat atau politik
yang melangit tingginya, yang dapat menjamin keamanan dan keutuhan jagad ini,
tetapi tenaga metaphysik yang terbit dari kalimah Allah yang Maha Agung. Disini
kelihatan, bahwa kekuatan potensi kalimah Allah adalah Maha dahsyat sehingga
mampu mempertahankan existensi Dunia dari kehancuran total oleh tenaga apa saja
apapun. Ilmu yang begini dahsyat sudah barang tentu perlu sekali kita riset
dimana letak ilmiahnya, dimana letaknya Clewnya, The How to do-nya, dari amalan-amalan
yang kelihatannya “mubazir”, atau seolah-olah hanya untuk membuang-buang waktu
saja, seperti yang dianggap kaum muda zaman sekarang, seolah-olah
menghabis-habiskan waktu dengan percuma, karena tak ada kelihatan hasilnya, sebenarnya karena dilaksanakan
tanpa methodiek yang tepat atau tanpa methodik sama sekali tetapi jika
dilaksanakan dengan methodiek yang tepat, baru kelihatan segala kebenaran dari
segala ucapan Rasul dan Allah dalam Al Qur'an; Al Qur’an dan Al Hadis bukan
untuk orang tolol untuk menafsirkannya dan mengamalkannya, tetapi untuk orang
yang benar-benar Ber-akal dan ber-ilmu tinggi dan dalam.
AL
ISLAM adalah AGAMA yang sangat AGUNG dan sangat dalam “INNADDIINA INDALLAHIL
ISLAM".
Inilah
salah satu contoh problema berat yang menjadi tugas utama dari FAKULTAS
METAPHYSIKA UNPAB untuk memecahkannya, yang satu-satunya ada di dunia.
Satu..lagi
ucapan Rasul :
بِسْمِ
اللهِ الذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْئٌُ مَا فِى الاَرْضِ وَلاَ فِى
السَّماءِ
“Bismillaahil
ladzi laa yadhurru ma’as mihi syai un maa fil ardhi wa laa fis samaa’i”
Artinya
: “Atas nama Allah, yang tidak memberi mudharat apa-apa yang di langit dan di
bumi ialah orang-orang yang beserta dengan nama—Nya”.
Ternyata
Kalimah Allah itu benteng yang Maha hebat pula rupanya yang tak dapat ditembus
oleh apa sajapun.
Kami
yakin atas dasar kedua Sabda Rasul di atas bahwa nanti dihari-hari terakhir itu
“Insinyur” Allah SWT yang hebat yang bernama Isa AI Masih akan turun ke Dunia
dan dengan seorang diri saja mampu menghancurkan segala musuh agama, Dajjal dan Yajud Ma’jud dengan
senjata Metaphysika yang tak ada taranya itu.
Sedangkan
Archimedes saja di zaman dahulu sudah mampu dengan seorang diri saja
memusnahkan habis sebuah Armada besar Xerxes, Raja Diraja Parsi, hanya dengan
berdiri di atas Bukit Syracuse meng-covergeer sinar-sinar Matahari dengan
cermin besar berbentuk setengah bola, yang ditujukan sebagai kaca api terhadap
layar-layar Armada Xerxes.
Hasilnya
mengagumkan, seluruh Angkatan perang Xerxes musnah terbakar. Begitu pulalah secara analog,
insinyur Allah Ta‘ala yang bernama Isa anak Maryam itu akan mengconcentreer
energie cahaya dari Nur Ilahi yang tak terhingga besarnya, melalui suatu
apparatus metaphysis terhadap Dajjal dan Ya‘jud Ma’jud, cahaya dahsyat halus yang bergerak tidak
melalui wereld ether sebagai Media, tetapi melalui media yang lebih halus lagi,
yang tak dapat ditangkap oleh radar media yang disebut dalam Ilmu Tasauf, Latifaturrabbaniah.And that Will blaze everthing and every enemy into Atomic
pieces which will dissappearas as dust before the wind.
Dalam
satu perkataan :vernietigd tot oeratomen door fanomenaie Goddelijke Isotopen
(Musnah habis manjadi oeratom oleh Isotop-Isotop dahsyat tenaga Ketuhanan).
The Hands of God, kata orang Awam.
Lihat
Rumus Mathematikanya :
Musuh
Dajjal, Ya’jud ma’jud + hantu + lawan apa saja lagi : ∞ = 0
∞
= Goddalijke
Isotopen (isotop-isotop Ketuhanan), tenaga Unlimited yang Absolut yang kekal
dan Abadi, yang ada di Dunia dan di Akhirat = senjata Allah = Kalimah Allah,
istilah pewayangan = Senjata Cakra dari Wisnu di tangan Ramawijaya yang mampu
memapas habis jagad ini jika perlu.
Coba
pula kita lihat Ayat ;
اَعُوْذُ
بِاِ اللهِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ
“A'uu
dzu billaahi minas syaithaanir rajiim”.
Artinya
: “Aku berlindung dengan Allah dari pada Syetan yang kena rajam.”
Syetan
Hantu, Jin + Gandarwo + Syetan Alas mana saja : ∞ = 0
∞
= Kalimah Allah.
Tetapi
kalau ∞ bukan asli, tetapi palsu karena tanpa Methodiek atau salah Methodiek
(jadi batal = tak jadi), maka semua lawan yang diatas tak akan lari, bukan Jin
dan lain-lain yang lari, tetapi akhirnya kita sendiri yang terpaksa
terbirit-birit, lintang pukang atau tunggang langgang atau Kita ditangkapnya
dan habis dimakannya atau dicekiknya dan dibunuhnya.
Apakah
ini tidak serieus namanya ? Lampu merah, atau barangkali sudah S.O.S bagi
kita?, jika pada sakratul maut nanti ternyata Kalimah Allah kita lumpuh, tak berdaya, tak mampu/palsu,
menghadapi dan menghantam segala macam godaan yang menyesatkan dari Syetan angkara
murka dan iblis la‘natulIah yang sangat sakti, di saat-saat terakhir kita '?
Fisakratil
maut hanya datang 1 kali dalam hidup dan kehidupan kita, ini berarti: HARUS
LULUS Ujian terakhir : To be or not to be !
Jangan
harap Nabi turun ke kubur. Nabi-nabi semua turun di Dunia, Di Dunia diselesaikan semuanya. Di
Dunia harus semua sudah rampung.
Lebih-lebih
lagi/istimewa lagi tentang menguasai senjata KALIMAH ALLAH YANG MAHA DAHSYAT
dan MAHA SAKTI yang mampu mempertahankan JAGAD ini dari KEHANCURAN !
Berfikir
secara EXAKT ; Bukankah kriteria : mampu mengendalikan / handling KALIMAH
ALLAH, salah satu barometer yang nyata tentang Sempurnanya IMAN seseorang,
karena dalam hidupnya telah mampu memanfaatkan KALIMAH ALLAH YANG MAHA DAHSYAT
dan MAHA SUCI ?
Berfikir
secara EXAKT, jika KALIMAH ALLAH yang MAHA SUCI yang MAHA DAHSYAT itu sudah
jinak di tangannya, bukankah itu suatu pertanda, bahwa ia seorang MUKMIN
SEJATI, karena MEWARISI PUSAKA ALLAH dan RASUL.
Berfikir
secara EXAKT, dan bukankah ia telah menjadi seorang “EXPERT”.
Metaphysika
Ketuhanan, seorang INSAN KAMIL, SEORANG KHALIFAH ALLAH di atas Bumi ? yang
semuanya ini cara mencapainya ada terdapat pada LAPISAN SEBELAH DALAM AL-QUR’AN
?
Inilah
dia orangnya yang termasuk golongan yang mengusai AWALUDDIINI MA’RlFATULLAH dan
AKHIRUDDIINI MA’RlFATULLAH.
Dan
inilah dia orangnya yang Menguasai sepenuh-penuhnya dengan ILMULYAKIN,
AINALYAKIN dan HAKKULYAKIN, RUKUN ISLAM yang MAHA POKOK, yaitu :
Dua
KALIMAH SYAHADAT yang MAHA DAHSYAT, inilah dia MUKMIN SEJATI,
Inilah
manusia, INSAN yang telah dibina oleh AL QUR'AN secara yang sebenar-benarnya,
itulah gunanya AL QUR’AN diturunkan, untuk membentuk MANUSIA-MANUSIA menjadi
INSAN-INSAN KAMIL, KHALIFAH-KHALIFAH ALLAH DI ATAS BUMI, AHLI-AHLI SYORGA di
DUNIA dan di AKHIRAT kelak, karena di tangannya/di dadaNya duduk bersemayam
AKRAB SEKALI/JINAK SEKALI KALIMAH ALLAH YANG MAHA SAKTI yang tidak bercerai
dengan yang PUNYA NAMA yaitu ALLAH SWT YANG MAHA KAMIL SENDIRI.
Hadist
QUDSI :
قال
الله تعالى : لَمْ يَسَعْنِيْ اَرْضِيْ وَلاَ سَماَءيْ وَوَسِعَنِيْ قَلْبُ
عَبْدِيَ الْمُؤْمِنُ الَّيِّنُ الْوَادِعُ
Qaalallahu
ta’aalaa : Lam yasa‘nii ardhii walaa samaaii wa wassianii Qalbu l‘abdiyal
Mukminul layyinul waadi’
Artinya
: “Allah Ta’ala berfirman: Tak dapat memuat Zat Ku, Bumi dan Langit-Ku, yang
dapat memuat Zat-Ku, ialah Hati hamba-Ku yang Mukmin, lunak dan tenang”.(HR.
Ahmad dari Wahab bin Munabbih).
Jadi
bagaimana rahasianya, supaya ia asli ?tidak palsu atau negatif, atau batal atau
tak jadi ?
Secara
sangat sederhana coba lihat : + x - = - (Aljabar)
Hak
x bathil = bathil; Haq gandeng bathil = bathil.
(Kita
lihat pula Laa yamassahu illal mutahharun = Qur’an ini tak dapat disentuh tak
dapat berhasil bagi yang tak disucikan)
Jadi
bagaimana mestinya ? coba kita lihat lagi : + x + = + (Aljabar)
Haq
dibaca diatas yang Haq (suci) - (Jasmani suci dan Rohpun suci) baru ia menjadi
Haq = Asli = Syah = benar tak bathal.
Sebenarnya
yang mengatakan : A’uu dzu billaahi minas syaithaanir rajiim”, siapa? Nabi !
kita yakin/iman pada Beliau, karena Sabda Beliau adalah sama atau dibenarkan
oleh Firman Allah, kenapa pada Beliau berhasil, dan pada kita tidak.
Mau
tak mau kita harus letakkan isi Dada Pribadi Rasul-Rasul itu di bawah teropong
Microscoop Metaphysika kita, karena beliau-beliau itulah yang menguasai
technieknya, dan beliau-beliau itu bagi kita adalah Turutan, Ikutan, Suri
Tauladan, Contoh, bukan saja dalam Peri Akhlak atau ibadat saja, tetapi juga
dalam semua hal-hal, juga dalam hal Ma’rifatullah, kalau tidak mana bisa kita
masuk Surga ?
Untuk
masuk Surga yang sama, kan syaratnya harus sama pula ? Mana pula ada syorga
kelas kambing yang syaratnya lebih murah dan Tuhan tidak mengukur dengan 2
(dua) sukatan, Tuhan itu kan adil ? Surga itu kan Kampung Abadi, Kampung Allah
Ta’ala?, Rumah Allah, istana Allah? yang suci bersih untuk Ahli-Ahlinya yang
dikasihi? Rumah Allah hanya satu, yaitu pada sisi-Nya,
“Yaa
ayyatuhan nafsul muthmainnah irji’ii ilaa rabbiki raadhiyatan mardhiyah
fadkhulii fii ‘ibadii wad khulii jannatii". (Al Fajru ayat 27 - 30)
Artinya
: Hai nafsu (jiwa) yang tenang (suci), Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dangan
(hati) ridha dan diridhai (Tuhan), maka masuklah kamu dalam golongan
hamba-hamba-Ku. Dan masuklah kamu ke dalam Syorga-Ku.
Di
atas telah disebut-sebut bahwa perjuangan Kemerdekaan kita berisi penuh dengan
"The Hands of God", yang dijuluk oleh para Kyai kita; coba renungkan
saja; mana mungkin kita dapat menang perang terhadap Sekutu, yang sudah 2(dua)
kali memenangkan perang dalam Perang Dunia yang besar-besar, sedangkan kita Bangsa yang tak
terlatih dengan sebagian besar hanya bambu runcing pula sebagai senjata ? “The
Hands of God” lagi.
Dalam
Pemberontakan PRRI - PERMESTA yang sangat berbahaya yang hampir memecah belah
Negara Kesatuan Pancasila kita . Tetapi berakhir dengan smooth dan baik-baik
saja, “The Hands of God” lagi.
Begitu
juga perang TRIKORA, DWIKORA, kemana jadinya perginya Karel Doorman, “The Hands
of Gods” lagi, apalagi di saat-saat yang sangat mengerikan lagi, COUP GESTAPU
yang terkutuk yang mernbunuh Putra-putra terbaik Bangsa kita? yang hampir menghapuskan
Negara Pencasila secara Total dari muka bumi?
Coup
Komunis internasional tak pernah gagal dimana-mana di Dunia, kenapa di
Indonesia ia mesti gagal? nyata “The Hands of God” yang dijuluk oleh para Kyai
dan Solihin kita yang sangat berjasa dimasa lalu, sehingga Negara Pancasila
yang sangat kita cintai yang bersila Pertamanya “ Ketuhanan Yang Maha Esa”
terhindar dari bahaya Kiamat dan hapus dari muka bumi persada Indonesia.
لاَتَقُوْمُ
السَّاعَةُ حَتَّى لاَ يَبْقىٰ عَلَى وَجْهِ الاَرْضِ مَنْ يَقُوُلُ اللهُ اللهُ
Laa
taquumus saa’atu hattaa laa yabqa’alaa wajhil ardhi mayyaquulu , Allah Allah.
Artinya
: "Tiada akan datang Kiamat,, kecuali kalau tidak ada lagi orang yang
membaca Allah, Allah (Hadits riwayat Imam Muslim).
(Tentu
saja dengan Methodik yang tepat, kalau tak memenuhi syarat, segala sesuatu
tentu tak laku, umpama Kalimah Allah yang "Sembrono" diucapkan asal
saja, mana laku, Red),
Dan
lain-lain dan lain-lain
Sebagai
Muslim yang bertanggung jawab akan hidupnya, begitu juga sebagai ABRI sebagai
alat pertahanan Bangsa, kita wajib benar-benar menyelidiki sedalam-dalamnya
dimana letak sebenarnya kekuatan Kalimah Allah itu.
Inilah
termasuk dalam lapangan dan tugas dari Fakultas Metaphysika UNPAB.
Kita
mengetahui bahwa ENERGIE dapat ditransformir menjadi tenaga apa saja yang
construktif. Umpamanya Electronika dapat ditransformir jadi cahaya, panas,
tenaga penggerak, suara, jarak dekat, jarak jauh, radio, televisi dan lain-lain
dan lain-lain, tergantung pesawat apa (Media apa) yang dipakainya.
Itu
sebabnya Tuhan dapat mengeluarkan tenaga dahsyat seperti Neraka untuk
memusnahkan segala yang kotor-kotor, dapat dibayangkan betapa HEBAT panasnya
api NERAKA itu digerakkan oleh tanaga inti yang tak terhingga ( ∞ )
besarnya. Dan tenaga itu (∞ ) semuanya diwariskan Allah pada
Pewaris-Pewaris (Para Rasul dan para Solihin dan para Mukmin sejati.
Sehingga
Allah memberi nama julukan pada golongan istimewa itu sebagai “Khalifah Allah”
di atas bumi, karena menguasai tenaga Maha Super power yang dapat dipakai untuk
DAMAI dan untuk PERANG SUCI semata-mata, bukan untuk PERANG EXPANSI / AGRESSIE
atau lain-lainnya, tetapi DEFENSIF AKTIF, kita akan lihat ayat-ayat itu HIDUP
dan DAHSYAT bertenaga sepenuhnya karena telah diisi dengan tenaga inti Kalimah
Allah (∞)
Ia
mampu membabat semua lawan physis atau methaphysis, di lautan, di daratan, di
udara dan di langit sekalipun (manusia angkasa)
Perbandingkan
(sebagai illustrasi) :
1.
Tenaga Singkang dari Silat Tiongkok Kuno yang dapat membuat sabuk sutra yang
lemas menjadi Toya sebagai baja yang keras jika dialiri oleh Singkang tersebut.
2.
Pukulan jarak jauh melalui udara dari tenaga Singkang yang hebat.
3.
Senjata methaphysika Ramawijaya yang bernama Kiyai Dangu, berupa panah hidup
yang mampu menawan Dasa Muka / Rawana yang kesaktiannya tak dapat ditandingi
oleh Dewa manapun dan yang tak dapat mati-matinya sepanjang masa. Kiyai Dangu
hidup bergerak dan terbang sendiri, mengelilingi angkasa sesudah diisi oleh
Ramawijaya dengan digendangi oleh Tabuh Gala galur.
4.
Kawat-kawat elektronika tak ada tenaga sedikit pun sebelum di isi dengan energi
elektronika dari Central. Begitu dibuat Contact, kawat-kawat tersebut adalah
sangat berbahaya, dapat membunuh, membakar, dan lain-lain, tetapi dapat pula
dimanfaatkan guna pembangunan-pembangunan yang positif dan Construktief.
5.
Jangankan Ayat-ayat Al Quran, batu-batu, air dan lain-lain jika diisi dengan
KALIMAH INTI, akan mempunyai daya hancur yang menakjubkan, ingat saja BATU-BATU
SIJJIL yang dijatuhkan burung·burung ABABIL, batu-batu pelontar pemusnah Setan
oleh Nabi Allah Ibrahim pada Jumroh yang tiga di Mina. Air yang di bacakan
FATIHAH oleh RASULULLAH untuk menyembuhkan berbagai-bagai penyakit dan
lain-lain.TONGKAT yang diisi dengan KALIMAH ALLAH oleh MUSA menjadi Naga yang memakan
semua ular-ular Fir’aun dan lain-lain.
6.
KALIMAH INTI yang dipakai oleh Nabi ISA disalurkannya melalui tangannya untuk
mengusir Syetan, Jin, Penyakit, Kematian dan lain-lain dengan :
Rumus
EVERYTHING : ∞ = 0
DESEASE
: ∞ = 0 ; JIN. SYETAN +HANTU : ∞ = O ; DEATH : ∞ = 0
Hadits
:
“Man
kaana akhiru kalaamihi laa ilaaha Illallah, dakhalal jannah”
Artinya
"Tiada mati seseorang yang menyebut pada akhir katanya Laa ilaaha
illallaah, melainkan hidup pada sisi Allah”
(Barang
siapa yang pada akhir katanya Laa ilaaha Illallaah, masuklah ia ke dalam
Syorga).
Para
Pembaca yang budiman,
Maafkan
kami, rasanya kami tidak dapat meneruskan penguraian dari theorie-theorie dari
pelaksanaan technieknya di sini, karena bukan saja rasanya terlalu sacraal,
tetapi juga terlalu sulit, dan akan terlalu panjang dan luas karena harus
banyak sekali memakai hukum-hukum Agama dan hukum-hukum Physika berdampingan,
karena selalu harus berdasarkan 2(dua)dasar pokok (Akal dan AlQuran)serta harus
memakai 2(dua) istilah yang synoniem = sama arti, yaitu istilah dalam AlQuran
& AlHadits dan istilah Academis Exact, yang meyakinkan dengan Wet-Wet pokok
dari ilmu Fisika dan Ilmu AQuran.
Dengan
lain perkataan ; Firman Allah harus disesuaikan selalu/harus Confirm dengan
Sunnatullah Qur‘an (bidang Tasauf) & Akal (Bidang Exakta).
Tetapi
sebagai gantinya di bawah ini kami akan Nukilkan suatu pengalaman kami yang
berkesan, yang dapat berfungsi sebagai illustrasi dari soal-soal di atas,yaitu
dalam pertemuan kami dengan Bung Karno, PBR, (Pemimpin Besar Revolusi) semasa
hayatnya.
Kisahnya
adalah sebagai berikut:
Pada
sekitar bulan Juli 1965 kami sebagai Anggota Dewan Curator seksi ilmiah USU
(tahun 1965 — 1970) diminta oleh Rektor USU, Drg. Nazir, atas nama USU
menghadap Presiden di Jakarta untuk berbagai-bagai urusan.
Selama
ini Anggota-Anggota teras USU belum pernah dan kurang berani menghadap sendiri
pada PBR yang merupakan seorang Tokoh Besar yang paling hebat dan
ditakuti/disegani pada zaman itu, berhubung banyak di antara Pimpinan USU bekas
N.S.T., tetapi sejak Drg. Nazir sebagai Rektor (seorang dari Angkatan 45)
mulailah dirintis hubungan langsung dengan PBR dimana kami (juga dari Angkatan
45) diutus ke Jakarta pada waktu itu (insya ALLAH semua urusan berhasil baik).
Yah, kami merasa tak perlu takut-takut/enggan, karena kami merasa tak pernah
bersalah, walaupun politis maupun sosial, culturil ,criminil atau lain-lain.
Pada
saat itu kami diterima di beranda Istana Merdeka bersama-sama dengan Prof. Ir.
Brojonegoro (alm), Prof. Dr. Syarif Thayib, Bapak Suprayogi, Admiral John Lie., Pak Sucipto
Besar, Kapolri, Duta Besar Belanda, dan lain-lain semua beserta Staf, ada
sekitar 20 orang semua.
Dan
kami beserta rombongan (Drs. Iskandar, sekarang Koordinator Teknis Inspeksi
Pajak Jakarta Pusat dan isterinya yang khabarnya masih keturunan dari Kadilangu
jadi masih ada hubungan dengan Bung Karno, dan Bapak Drs.Yahya Senawat sekarang
Pegawai Tinggi pada Departemen Pertanian R.I.)
Begitu
berkumpul, Bung Karno berucap ; Wah pagi-pagi begini: saya sudah dikepung olah
3 (tiga) Professor-Professor, dan kemudian saya dipersilahkan langsung duduk
dekat Beliau, dan Beliau berucap ; Professor, ik hoorde van jou al sinds 4
jaar, maar nu pas ontmoet ik jou (Saya dengar tentang engkau sudah 4 (ampat)
tahun, tetapi baru sekarang aku ketemu engkau) lk wou je eigenlijk iets vragen
(Sebenarnya ada sesuatu yang akan ku tanyakan padamu) tentang sesuatu hal yang
kira-kira 10 (sepuluh) tahun, saya cari-cari jawabnya, tetapi belum ketemu
jawaban yang memuaskan.
Saya
bertanya-tanya pada semua Ulama-UIama dan para Intelektuil yang saya anggap
tahu, tetapi semua jawaban tidak memuaskan saya, en jij bent U1ama tegelijk
intellectueel van de Exacta en Methaphysica-man.
Kami
menjawab : apakah soalnya itu Bapak Presiden ?
Beliau
menjawab, saya bertanya lebih dahulu tentang yang lain, sebelum saya memajukan
pertanyaan yang sebenarnya.
Manakah
yang lebih tinggi, Presidentschap atau Generaalschap atau Professorschap
dibanding dengan Surga-schap ?
Kami
menjawab; Syorga-schap, Accoord, kata bung Karno. Manakah lebih banyak dan
lebih lama pengorbanannya antara Pangkat-Pangkat Dunia yang tadi, dibanding
dengan Pangkat Surga?
Kami
jawab untuk Presidentschap atau Generalschap atau Professorschap, harus
berpuluh-puluh tahun berkorban dan ber-abdi pada Negara, Nusa dan Bangsa atau
pada ilmu Pengetahuan, sedangkan untuk mendapat Surga harus berkorban untuk
Allah segala-galanya berpuluh-puluh tahun terus menerus bahkan menurut Agama
Hindu atau Budha harus beribu-ribu kali hidup dan berabdi, baru barangkali
dapat masuk Nirwana. Accoord kata Bung Karno.
Nu
heb ik je pakken Professor (Sekarang baru dapat kutangkap engkau,
Professor).Tetapi sebelum saya majukan pertanyaan pokok itu, saya cerita
sedikit:
Saya
telah banyak melihat teman-teman saya meninggal dunia lebih dahulu dari saya
dan hampir semuanya matinya jelek karena banyak dosa rupanya, saya pun banyak
dosa dan saya takut mati jelek. Maka saya selidiki Al Quran dan Hadits
bagaimana caranya supaya dengan mudah hapus dosa saya dan dapat ampunan dan
mati senyum, dan saya ketemu satu Hadits yang bagi saya sangat berharga.
Bunyinya
kira-kira sebagai berikut : Rasulullah kira-kira bersabda , Seorang Wanita
penuh dosa berjalan di Padang Pasir, bertemu dengan seekor anjing yang
kehausan, Wanita tadi mengambil gayung dan air dan memberi Anjing kehausan itu
minum, Rasul lewat dan ia berkata : Hai Para sahabatku, lihatlah, dengan
memberi minum Anjing itu, hapus dosa Wanita itu Dunia dan Akhirat dan ia Ahli
Surga.
Professor,
tadi engkau katakan bahwa untuk mendapat Surga harus berkorban segala-galanya,
berpuluh-puluh tahun untuk Allah baru dapat masuk Syorga, itu pun barangkali.
Sekarang
seorang Wanita yang berdosa dengan sedikit saja jasa, itu pun pada seekor
Anjing pula, dihapuskan Tuhan dosanya dan ia Ahli Surga.
How
do you explain it Professor '? Waar zit’t Geheim (Mana rahasianya itu?).
Saya
hening sejenak lalu berdiri meminta kertas, sambil berkata :
Presiden,
U zeit, dat U in 10 jaren‘t antwoord niet hebt kunnen vinden, laten we zien
(Presiden, tadi Bapak katakan dalam 10 tahun tak ketemu jawabnya, coba kita
lihat), mudah-mudahan dengan bantuan Allah dalam 2 (dua) menit saja saya coba
memberikan jawaban yang memuaskan.
Bung
Karno adalah seorang insinyur dan saya adalah Ahli Kimia/Physika, jadi Bahasa
kami sama , yaitu Exakta.
Saya
tulis di atas kertas
10
: 10 = 1 ya kata Beliau.
10
: 100 = 0.1 ya kata Beliau.
10
: 10000 = 0.001 ya kata Beliau.
10
: ∞ = 0 ya kata Beliau.
1.000.000
: ∞ = 0 ya kata Beliau. ∞= (tak terhingga)
Berapa
saja + Apa saja : ∞ = 0 ya kata Beliau
Dosa
: ∞ = 0 ; ya kata Beliau.
Nah,
1
x ∞ = ∞ ya kata Beliau.
0.5
x ∞ = ∞ ya kata Beliau.
1
zarah x ∞ = ∞ ya kata Beliau.
Nah,
sang Wanita walaupun hanya sezarah jasanya, bahkan terhadap seekor Anjing
sekalipun, mengkaitkan, menggandengkan gerakannya dengan Yang Maha Akbar,
mengikut sertakan Yang Maha Besar dalam gerakan-gerakannya, maka hasil dari
gerakannya itu menghasilkan IBADAT yang begitu besar, yang langsung dihadapkan
pada dosa-dosanya, yang pada saat itu juga hancur barkeping-keping, ditorpedo
oleh PAHALA yang MAHA BESAR itu :
1
zarah x ∞ = ∞
Dosa
: ∞ = 0
Ziedaar
het Antwoord, Presiden ( Itulah dia jawabnya Presiden) Bung Karno diam sejenak
dan kemudian berucap : Geweldig (Hebat).
Belum
habis 2 (dua) menit jawabannya sudah dapat, didukung pula oleh ilmu
Mathematika.
Ia
diam sejenak, kemudian dengan tajam ia bertanya lagi.Bagaimana ia dapat
hubungan dengan Sang Tuhan '?
Jawab
: Dengan mendapatkan frequantie-Nya. Tanpa mendapatkan frequentie-Nya tak
mungkin ada contact dengan Tuhan.
Lihat
saja, walaupun 1 mm jaraknya dari sebuah Zender radio, kita letakkan radio kita
dengan frequentie yang tidak sama, radio kita itu tidak akan mengeluarkan suara
dari Zender tersebut. Begitu juga, walupun Tuhan itu dikhabarkan berada lebih
hampir dari kedua urat leher kita tak mungkin ada contact jika frequentie-Nya
tak kita dapati.
Tanya
:Bagaimana mungkin kita dapat fraquentie dari Yang Maha Akbar sedang kita manusia
kecil, sibaharu yang sedang berkekurangan ?
Jawab
; Melalui isi Dada Rasulullah ,Haditsh Qudsi berbunyi:
“Inna
hadzal qur aana tharafuhu biyadillah wa tharafuhu bi aydiikum, fatamassakuu
Bihi”. (Abi Syuraihil Khuza’ayya ra).
Artinya
: “Bahwasanya Al Qur`an ini satu ujungnya di tangan Allah dan satu lagi di
tangan kamu, maka peganglah kuat-kuat akan dia.
Quran
adalah salah satu tali hubungan antara RASUL dengan ALLAH dan Firman Allah
No comments:
Post a Comment