Friday, May 29, 2020

Bapa gereja Santo Agustinus:menyatakan


BELAJAR BAHASA INGGERIS 
DARI INJIL BARAT

NOT INDEED IN THESE WORDS BUT MUCH THE SAME THOUGHT (Walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama)

Dijelaskan oleh bapa gereja Santo Agustinus:

“...Book of the Platonis that had been translated out of Greek into Latin. In then I read, not indeed in these words but much the same thought, enforced by many varied arguments that: In the beginning was the word, and the word was with God and the word was God. All things were made by him, and without him nothing was made.”

(... Buku filsafat Platonis yang telah diterjemahkan dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. walaupun tidak sama persis tetapi jalan pikirannya sama, didukung dengan berbagai argumen bahwa: Pada mulanya adalah firman, dan firman itu bersama Tuhan, dan firman itu adalah (dari) dari Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh dia (firman) dan tanpa dia (firman) tidak ada yang dijadikan).

Informasi dari Garrick Wirawan

Dicatat Ulang Kembali oleh Dr.H.M.Rakib Jamari, S.H.,M.Ag.

Awal kitab Yohanes sebagai pendahuluan, bahwa terdapat kalimat trinitas dalam alkitab. Entah kapan mereka memasukkannya,  entah tidak tahu kalau ayat-ayat tersebut sebenarnya menyusup saat penyusunan penyalinannya.

Mari kita Membaca ALKITAB, berikut ini penjelasannya: :

“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yohanes 1:1)

 Ayat ini berasal dari Hymne Platonis yang diperkenalkan oleh cendekiawan Yahudi bernama Philo kepada bangsanya, yang bunyi kalimatnya: “Pada mulanya adalah Logos (Firman). Logos (Firman) itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu berasal dari Allah.” Penyalin Kitab Yohanes kemudian mengadopsi hymne ini dan menempatkannya sebagai pembukaan Injil Yohanes, lalu merubah kalimat: “Logos itu berasal dari Tuhan” menjadi “Firman itu adalah Tuhan.”

Catatan kaki Alkitab The New Testament of the New American Bible, menyatakan bahwa Yohanes 1:1-18 bukanlah bagian Injil Yohanes, melainkan karya lepas yang kemudian dimasukkan menjadi pembuka kitab Yohanes tersebut:

“John 1:1-18; “The prologue is a hymn, formally poetic in style - perhap originally an independent composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the Gospel.”

(Yohanes 1:1-18; pembukaan ini merupakan hymne berbentuk syair - mungkin berasal dari karya bebas, yang kemudian baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai pembuka Injil).

Jadi seharusnya, injil yohanes 1 berawal dari ayat 19.

Demikianlah isi alkitab yang merupakan kitab suci umat kristiani, selalu penuh tambal sulam hanya untuk menuruti kemauan pendiri agama kristen yang berpaham polytheisme. dibuatlah ayat-ayat sisipan agar ajaran pagan yang bertuhan banyak masuk ke dalam kitab, lalu dikatakan bahwa ini kitab suci yang berisi firman Tuhan. akibatnya, terjadilah penyimpangan dari ajaran yesus yang bertuhan Esa menjadi bertuhan 3 alias trinitas.
                                                                                            
apakah mereka tidak membaca alkitab ?

Wahyu 22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.

Sumber
Labels:Informasi.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook