Saturday, May 16, 2020

WAJAH ALLAH artinya KEMULIAAN ZAT ALLAH

SEMUANYA BINASA KECUALI 
WAJAH ALLAH


Catatan Kecil Dr.Drs.H.M.Rakib Jamari.,S.H.,M.Ag. Muballig IKMI Pekanbaru Riau.


Tulisan ini dibuat untuk menjelaskan makna ayat “majazi“yang sering disalahpahami oleh orang-orang yang menolak dan yang menerima sifat Allah yang secara majazi memiliki wajah. Ayat yang dimaksud berbunyi :

كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ

Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali wajah Allah. (QS. Al-Qashash : 88)

Orang-orang yang menolak sifat wajah bagi Allah mengatakan bahwa tidak mungkin hanya wajah Allah saja yang tidak binasa, sedangkan dzat-Nya yang lain binasa.
Majazi dan qiyasi harus dipahami, ditambah lagi dengan ilmu sastra Arab yang disebut “Ilmu Balaghoh”Dilihat dari kekuatan illat yang terdapat pada furu’ dibandingkan dengan yang terdapat pada ashl, terdiri atas:
1) Qiyas Aula, yaitu qiyas yang hukumnya pada furu’ lebih kuat daripada hukum ashl, karena illat yang terdapat pada furu’ lebih kuat dari yang ada pada ashl. Seperti meng-qiyaskan perbuatan memukul, kepada kata-kata yang kurang mengenakkan terhadap Ibu-Bapak karena illatnya menyakiti. Keharaman memukul orang tua lebih kuat daripada sekedar mengatakan kata-kata yang kurang mengenakan, seperti kata ah.
2) Qiyas Musaway, yaitu illat yang terdapat pada yang diqiyaskan (furu’) sama dengan illat yang ada pada tempat mengqiyaskan (asal), karena itu hukum keduanya sama.
Seperti mengqiyaskan membakar harta anak yatim dengan memakannya, karena illatnya sama-sama menghabiskan.
3) Qiyas al-Adna, yaitu illat yang ada pada furu’ lebih lemah dibandingkan dengan illat’ yang ada pada ashl. Misalnya mengqiyaskan apel pada gandum dalam hal berlakunya riba fadhl, karena keduanya mengandung illat yang sama, yaitu sama-sama jenis makanan.
Read more https://www.tongkronganislami.net/contoh-qiyas-sebagai-sumb….
Makna ayat
Padahal maksud ayat ini adalah segala yang ada di atas bumi ini akan hancur pada hari kiamat disebabkan berhadapan dengan wajah Allah, sedangkan wajah Allah tetaplah kekal. Sebagaimana diperjelas pada firman Allah :
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar-Rahman : 26-27)
Sebab segala yang di bumi ini akan hancur bila berhadapan dengan wajah Allah(Zat Allah). Bukan hanya bumi yang hancur, matahari juga hancur, Bintang-bintang berjatuhan. Sebagaimana Nabi menjelaskan dalam sabdanya :
حِجَابُهُ النُّورُ لَوْ كَشَفَهُ لَأَحْرَقَتْ سُبُحَاتُ وَجْهِهِ مَا انْتَهَى إِلَيْهِ بَصَرُهُ مِنْ خَلْقِهِ
Hijab-Nya adalah cahaya, jika hijab itu dibuka niscaya terbakarlah di antara makhluk-Nya oleh cahaya wajah-Nya sejauh pandangan. (HR Muslim dari Abu Musa)
Inilah yang pernah terjadi ketika nabi Musa meminta agar Allah menampakkan dirinya. Allah berfirman :
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman”. (QS. Al-A’raf : 143)

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook