SUMBER
KEMISKINAN ITU
ADALAH ORANG KAYA
Catatan
Kecil Dr.HM.Rakib Jamari Riau.
Sumber kemiskinan itu,
orang kaya,
Begitulah tuduhan, Marx
dahulunya.
Dia membenci seluruh agama,
Karena dianggap, membela si
kaya.
Islam menyuruh, umatnya
kaya,
Asalkan zakatnya, tidak
lupa.
Infaq dan sedekah, tiada
kan terlena,
Bisa haji, bisa umroh,
Dia benci agama, didasarkan
pada kritik Marx terhadap agama yakni 'agama adalah candu bagi masyarakat.'Kritikan itu dikeluarkan
Marx terhadap agama Kristen dan Yahudi Eropa, yang saat itu mendoktrin umatnya pada etika
ketertundukan semata. Sangat dikealkan, Marx tidak kenal dengan Islam, sehingga
salah pengertian, apa itu arti tunduk dan pasrah. Tuduhan mereka yang paling
pedas ialah semua agama sudah
dimanfaatkan oleh kelompok kapitalis untuk membela kehadiran mereka.
Padahal, kata Marx sikap
tunduk pasrah tersebut sangat menguntungkan kaum kapitalis,yang menguasai
sendi-sendi perekonomian kala itu. Karena itu, Marx menilai agama digunakan
oleh kelas kapitalis untuk kepentingan mereka.
Menurut Guru Besar FISIP
Universitas Negeri Solo, Totok Sarsito, rentannya paham komunisme di Indonesia
memang dilandasi oleh kepentingan agama. Terlebih, hal ini sulit dipahami bagi
kaum yang religius.
"Dalam pemikiran
komunisme ada nilai yang pertentangan dengan masyarakat pada umumnya. Karena
komunisme mengatakan bahwa agama adalah racun. Itu yang menjadi penyebab itu
(komunis) sensitif. Juga tidak dipercaya kaum religius," kata Totok kepada
merdeka.com, Jumat (21/2). Dikutip dari Merdeka.Com, bahwa Totok menambahkan, walaupun
selalu disebut negatif, nyatanya paham ini mempunyai nilai positif.
Komunisme disebutnya mampu sebagai alat perjuangan.
Komunisme disebutnya mampu sebagai alat perjuangan.
"Sebagai ideologi
perjuangan cukup ampuh, karena ada perlawanan pertentangan kelas. Tetapi buat
(diterapkan) kehidupan agak sulit," terangnya.
Sebagai seorang pengajar,
dirinya pun sering berdiskusi di kelas tentang paham komunisme ini kepada para
mahasiswanya. Sebab, hal ini dinilainya sebagai salah satu cara menganalisis
kehidupan manusia.
Diakuinya, saat ini di
Indonesia penganut paham komunisme memang tidak begitu kelihatan. Mereka hanya
muncul bila terdapat hal yang berbau kekirian. Terutama mereka yang benci dengan
kapitalisme dan liberalisme.
"Kalau secara nyata
memang tidak kelihatan, kalau ada pemilihan-pemilihan berbau kiri itu ada. Anti
kapitalisme, anti liberalisme ini juga sedikit dari ajaran Marx,"
pungkasnya. [ian]
No comments:
Post a Comment