Sajak
M.Rakib Ciptakarya
BUNUH DIRI ITU MELAWAN TUHAN
Walaupun dikejar-kejar hutang tiap
hari, jangan lakukan bunuh diri
Diteror, diintimidasi, jangan
lakukan bunuh diri
Sekeluarga ketakutan tiada tara ,
jangan bunuh diri
Hijrahlah ke pinggir hutan atau ke
sebalik gunung
Di mana orang tidak mengenalmu.
Hijrahlah, ke tepi gua, hidup
bersama nelayan atau petani
Cukup sepuluh tahun, atau jangan
kembali lagi.
Di sana ada kehidupan baru yang
tiada terkira
Hijrahlah seperti Muhammad
dizalimi orang jahiliyah.
Engkau
harus mengatakan pada dirimu sendiri, bahwa hitam malam tidak akan menutup
langit bathinku
Air mata tak kan kering, hanya sedikit tumpah darah di jiwaku
Malam ini,
Tubuh busuk ini bukanlah tak berarti lagi
Hingga sendiri kutanggung di pengasingan yang indah ini
Anak dan isteriku sudah lama pergi, berangkatlah
Keluarga, orang tua, sudah lama membuangku, tapi Allah tetap setia
Bos di kantor i sudah memecatku, Tuhan tahu itu
Dan para ulama, sudah lama mengkafirkan orang putus asa
Hingga malam ini, malam yang aku harus pergi.
Jasad busuk ini tak berarti lagi, tapi ada iman di hati
Biarlah kau berlari ke ujung dunia
Tak akan kurobek dada ini
Baju ini
Biar malu yang kutanggungkan, telanjang ku diujung bumi
Aku tak ingin bunuh diri
"Tunggu. Janganlah Engkau berputuskan dari rahmatKu"
"Putus asa? Apa maksudMu?"
"Ku yakin akan menang di akhir masa"
Air mata tak kan kering, hanya sedikit tumpah darah di jiwaku
Malam ini,
Tubuh busuk ini bukanlah tak berarti lagi
Hingga sendiri kutanggung di pengasingan yang indah ini
Anak dan isteriku sudah lama pergi, berangkatlah
Keluarga, orang tua, sudah lama membuangku, tapi Allah tetap setia
Bos di kantor i sudah memecatku, Tuhan tahu itu
Dan para ulama, sudah lama mengkafirkan orang putus asa
Hingga malam ini, malam yang aku harus pergi.
Jasad busuk ini tak berarti lagi, tapi ada iman di hati
Biarlah kau berlari ke ujung dunia
Tak akan kurobek dada ini
Baju ini
Biar malu yang kutanggungkan, telanjang ku diujung bumi
Aku tak ingin bunuh diri
"Tunggu. Janganlah Engkau berputuskan dari rahmatKu"
"Putus asa? Apa maksudMu?"
"Ku yakin akan menang di akhir masa"
Read more: http://kanjengpanseria.blogspot.com/2011/03/kenapa-aku-bunuh-diri-melawan-tuhan.html#ixzz2uwpov3Zs
Laporan
Wartawan Tribun Jateng Hermawan Endra Wijonarko
TRIBUNNEWS.COM,
PEKALONGAN - Pengakuan mengejutkan dari
Tomi (39), putra pertama dari Anita Erfanti (58), terkait anggota
keluarganya yang bunuh diri secara massal dengan cara menenggak racun serangga.
Tomi
mengakui, sedikit tahu kondisi keluarga besar Anita yang tak lain adalah
ibunya, terkait bisnis dua toko besi dan bangunan di Pekalongan.
Ia
menuturkan, usaha keluarganya tersebut ambruk lantaran memiliki hutang hingga
Rp 700 jutaan.
Permasalahan
utama, buka pada nominal utang tersebut, melainkan dari pihak pemberi utang.
Menurut
pengakuan Tomi, pemberi utang atau penyuplai material semen, hampir tiap hari
menagih utang dagangan tersebut.
Akibat
ditagih dan dikejar-kejar agar segera membayar utang dari distributor semen
tersebut, maka Anita beserta keluarganya tertekan.
"Bukan
terlilit hutang, tapi lebih disebabkan karena ketakutan dapat tekanan dari salah
satu distributor semen," kata Tomi kepada Tribun Jateng, Senin
(3/3/2014).
Tekanan
itu, dipandang oleh keluarga Anita (ibunda Lina) sebagai teror yang menakutkan.
"Jadi
biar berita ini tidak simpang siur, ada yang bilang karena terlilit hutang,
pertengkaran rumah tangga, kan kasihan yang tidak bersalah," katanya.
Teror
berlangsung terus menerus sejak 5-7 hari sebelum Anita (58) memutuskan untuk
mengakhiri hidupnya. Teror itu dilakukan dalam intensitas cepat yakni tiap
hari.
Namun
demikian, Polres Pekalongan yang melakukan penyelidikan intensif
atas tragedi dugaan bunuh diri sekeluarga (Anita, Linawati, Rudito, Danny) itu
justru membantahnya.
Kasatreskim
Pekalongan
Kota Ajun Komisaris Bambang Purnomo mengatakan, pengakuan Tomi itu belum
bisa dibuktikan.
Karena
hingga kekinian, polisi belum menemukan bukti yang mengarah ke sana.
"Kita masih mencari bukti itu, yang dari Polres Cirebon, HP Anita
juga disita tapi belum mengarah ke sana," ujar Kasatreskrim.
Sebelumnya
diberitakan, Lina (41) dan Dani (11), ibu dan anak, tewas menenggak racun
serangga di Pekalongan.
Sedangkan
Anita (58) ibuda Lina, dan Rudito (39) adik Lina tewas di Cirebon, diduga juga
tengga racun serangga.
Berita Terkait: Sekeluarga Tewas Bunuh Diri
Editor: Reza Gunadha
No comments:
Post a Comment