MENGADU DOMBA
ANTAR TEMAN DI TEMPAT KERJA
Mr.Rakib
Ciptakarya Pekanbaru Riau..2014
|
CIRI-CIRI, TEMAN
YANG SUKA MENGADU DOMBA.
GIGINYA JARANG, PANDAI BICARA
KALAU
MEMUJI, DI LUAR YANG SEMESTINYA
HOBINYA MERAYU
DAN BERCANDA.
SOAL BELANJA, AGAK PEMURAH.
Herannya orang
seperti ini malah seringkali mendapat posisi,
Dialah Yang strategis di perusahaan atau pegawai negeri.
karena selain
pandai mengadu domba, tiap hari,
Dia sekaligus bisa
menjilat karena kata katanya memikat hati.
Seringkali
menyenangkan atasan, dengan pura-pura baik hati.
Di
tempat kerja pasti kita menemukan berbagai perangai baik yang positif
maupun yang negatif. Salah satu sikap yang paling tidak disukai tentunya
mereka yang suka mengadu domba antara karyawan satu dengan lainnya, atau
antara bawahan dengan atasan. Pokoknya kehadiran orang ini selalu
membawa keresahan dan ketidaknyamanan karena satu sama lain jadi saling
curiga….
Walaupun tidak kita sukai tetapi disadari atau tidak hampir selalu ada
orang seperti ini di sebuah kelompok baik di kantor ataupun di kelompok
sosial biasa. Orang ini sesungguhnya tidak selalu bermaksud jelek, dia
cuma ingin jadi orang penting yang bisa menyampaikan informasi yang
menurut dia penting diketahui oleh seseorang dan tanpa sadar dia ikut
terlibat dalam konflik personal antara orang tsb. dengan orang lain.
Tanpa sadar dia malah mengompori atau menyetujui pendapat orang tsb.
bukannya mencoba melerai atau menyadarkan betapa pentingnya kebersamaan.
Herannya orang seperti ini malah seringkali mendapat posisi yang
strategis di perusahaan karena selain pandai mengadu domba dia sekaligus
bisa menjilat karena kata katanya seringkali menyenangkan atasan karena
pujian pada diri mereka sekaligus menjatuhkan kompetitor bossnya tsb.
maupun yang negatif. Salah satu sikap yang paling tidak disukai tentunya
mereka yang suka mengadu domba antara karyawan satu dengan lainnya, atau
antara bawahan dengan atasan. Pokoknya kehadiran orang ini selalu
membawa keresahan dan ketidaknyamanan karena satu sama lain jadi saling
curiga….
Walaupun tidak kita sukai tetapi disadari atau tidak hampir selalu ada
orang seperti ini di sebuah kelompok baik di kantor ataupun di kelompok
sosial biasa. Orang ini sesungguhnya tidak selalu bermaksud jelek, dia
cuma ingin jadi orang penting yang bisa menyampaikan informasi yang
menurut dia penting diketahui oleh seseorang dan tanpa sadar dia ikut
terlibat dalam konflik personal antara orang tsb. dengan orang lain.
Tanpa sadar dia malah mengompori atau menyetujui pendapat orang tsb.
bukannya mencoba melerai atau menyadarkan betapa pentingnya kebersamaan.
Herannya orang seperti ini malah seringkali mendapat posisi yang
strategis di perusahaan karena selain pandai mengadu domba dia sekaligus
bisa menjilat karena kata katanya seringkali menyenangkan atasan karena
pujian pada diri mereka sekaligus menjatuhkan kompetitor bossnya tsb.
Hindari bergosip dengan siapapun, apalagi ngomongin kejelekan atau
kekurangan org lain.
Bicarakan hanya kebaikan2 orang lain, sehingga orang itu tidak memperoleh peluru untuk dimuntahkan....
Kalau adu domba itu menyangkut diri kita, buat klarifikasi langsung dengan orang terkait. Bisa bisa akan menjadi senjata makan tuan buat dipengadu domba. Ini termasuk kalau dia mengadu ke boss.
Hindari emosi karena tingkah lakunya, tapi tetap memakai rasio kita, supaya kita tidak mudah terpancing untuk masuk lebih dalam.
Hadapi dengan jiwa besar dan maafkanlah dia...(buat sebagian orang ini berat 'kali ya...?). Untuk memberikan pelajaran, ceritakan kebaikan2 dia, sesuai dengan fakta yang ada, lupakan komentar dia yang mengadu domba. Orang akan bisa menilai, mana yang emas, mana yang racun......
Kalau bisa sih, hindari menghukum dia karena sudah ada Yang Maha Adil yakni Tuhan yang menentukan salah benarnya seseorang. Jadi, kita tidak berhak mencampuri urusan Tuhan…
Bicarakan hanya kebaikan2 orang lain, sehingga orang itu tidak memperoleh peluru untuk dimuntahkan....
Kalau adu domba itu menyangkut diri kita, buat klarifikasi langsung dengan orang terkait. Bisa bisa akan menjadi senjata makan tuan buat dipengadu domba. Ini termasuk kalau dia mengadu ke boss.
Hindari emosi karena tingkah lakunya, tapi tetap memakai rasio kita, supaya kita tidak mudah terpancing untuk masuk lebih dalam.
Hadapi dengan jiwa besar dan maafkanlah dia...(buat sebagian orang ini berat 'kali ya...?). Untuk memberikan pelajaran, ceritakan kebaikan2 dia, sesuai dengan fakta yang ada, lupakan komentar dia yang mengadu domba. Orang akan bisa menilai, mana yang emas, mana yang racun......
Kalau bisa sih, hindari menghukum dia karena sudah ada Yang Maha Adil yakni Tuhan yang menentukan salah benarnya seseorang. Jadi, kita tidak berhak mencampuri urusan Tuhan…
Berbicara mengenai bahaya lisan
diantaranya adalah namimah. Namimah adalah mengadukan ucapan seseorang kepada
orang lain dengan tujuan merusak salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya
ikatan, serta yang menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama manusia
sering kita menyebutnya adu domba.
Allah Subhanahu wata'ala mencela
pelaku perbuatan tersebut dalam firmanNya :
“Dan janganlah kamu ikuti setiap
orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari
menghambar fitnah: (Al Qalam : 10-11).
Dalam sebuah hadits marfu’ yang
diriwayatkan Hudzaifah Radhiallahu’anhu disebutkan :
“Tidak akan masuk surga bagi Al
Qattat (tukang adu domba] [HR Al Bukhari, lihat Fathul Bari :10/472].
Dalam An Nihayah karya Ibnu Katsir
4/11 disebutkan : “ Al qattat adalah orang yang menguping (mencuri dengar
pembicaraan) tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut
kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba”.
Ibnu Abbas meriwayatkan :
“(suatu hari) Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam melewati sebuah kebun di antara kebun-kebun
Madinah, tiba-tiba beliau mendengar dua orang yang disiksa dalam kuburnya, lalu
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : ”Keduanya disiksa, padahal tidak
karena masalah yang besar (dalam anggapan keduanya) –lalu bersabda– benar
(dalam sebuah riwayat disebutkan: padahal sesungguhnya ia adalah persoalan
besar) seorang diantaranya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari
percikan kencingnya dan seorang lagi (karena) suka mengadu domba” (HR Al
Bukhari, Fathul Bari :1/317).
Di antara bentuk Namimah yang paling
buruk adalah hasutan yang dilakukan terhadap seorang lelaki tentang istrinya
atau sebaliknya, dengan maksud untuk merusak hubungan suami istri tersebut.
Demikian juga adu domba yang dilakukan sebagian karyawan kepada teman karyawannya
yang lain. Misalnya dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada
direktur atau atasan dengan maksud untuk menfitnah dan merugikan karyawan
tersebut.
Wallhu'alam.
(Sumber :
http://saga-islamicnet.blogspot.com/)
No comments:
Post a Comment