Sunday, March 2, 2014

CIRI-CIRI, TEMAN YANG SUKA MENGADU DOMBA. GIGINYA JARANG, PANDAI BICARA



MENGADU DOMBA
ANTAR TEMAN DI TEMPAT KERJA
Mr.Rakib Ciptakarya Pekanbaru Riau..2014


                            CIRI-CIRI, TEMAN YANG SUKA MENGADU DOMBA.
GIGINYA JARANG, PANDAI BICARA
                   KALAU MEMUJI, DI LUAR YANG SEMESTINYA
    HOBINYA MERAYU DAN BERCANDA.
                                      SOAL BELANJA, AGAK PEMURAH.

 Herannya orang seperti ini malah seringkali mendapat posisi,
 Dialah Yang  strategis di perusahaan  atau pegawai negeri.
 karena selain pandai mengadu domba, tiap hari,
 Dia sekaligus bisa menjilat karena kata katanya memikat hati.
 Seringkali menyenangkan atasan, dengan pura-pura baik hati.

           Di tempat kerja pasti kita menemukan berbagai perangai baik yang positif
maupun yang negatif. Salah satu sikap yang paling tidak disukai tentunya
mereka yang suka mengadu domba antara karyawan satu dengan lainnya, atau
antara bawahan dengan atasan. Pokoknya kehadiran orang ini selalu
membawa keresahan dan ketidaknyamanan karena satu sama lain jadi saling
curiga….

          Walaupun tidak kita sukai tetapi disadari atau tidak hampir selalu ada
orang seperti ini di sebuah kelompok baik di kantor ataupun di kelompok
sosial biasa. Orang ini sesungguhnya tidak selalu bermaksud jelek, dia
cuma ingin jadi orang penting yang bisa menyampaikan informasi yang
menurut dia penting diketahui oleh seseorang dan tanpa sadar dia ikut
terlibat dalam konflik personal antara orang tsb. dengan orang lain.
Tanpa sadar dia malah mengompori atau menyetujui pendapat orang tsb.
bukannya mencoba melerai atau menyadarkan betapa pentingnya kebersamaan.

          Herannya orang seperti ini malah seringkali mendapat posisi yang
strategis di perusahaan karena selain pandai mengadu domba dia sekaligus
bisa menjilat karena kata katanya seringkali menyenangkan atasan karena
pujian pada diri mereka sekaligus menjatuhkan kompetitor bossnya tsb.

Hindari bergosip dengan siapapun, apalagi ngomongin kejelekan atau kekurangan org lain.
Bicarakan hanya kebaikan2 orang lain, sehingga orang itu tidak memperoleh peluru untuk dimuntahkan....
Kalau adu domba itu menyangkut diri kita, buat klarifikasi langsung dengan orang terkait. Bisa bisa akan menjadi senjata makan tuan buat dipengadu domba. Ini termasuk kalau dia mengadu ke boss.
Hindari emosi karena tingkah lakunya, tapi tetap memakai rasio kita, supaya kita tidak mudah terpancing untuk masuk lebih dalam.
Hadapi dengan jiwa besar dan maafkanlah dia...(buat sebagian orang ini berat 'kali ya...?). Untuk memberikan pelajaran, ceritakan kebaikan2 dia, sesuai dengan fakta yang ada, lupakan komentar dia yang mengadu domba. Orang akan bisa menilai, mana yang emas, mana yang racun......

Kalau bisa sih, hindari menghukum dia karena sudah ada Yang Maha Adil yakni Tuhan yang menentukan salah benarnya seseorang. Jadi, kita tidak berhak mencampuri urusan Tuhan…

Berbicara mengenai bahaya lisan diantaranya adalah namimah. Namimah adalah mengadukan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak salah satu faktor yang menyebabkan terputusnya ikatan, serta yang menyulut api kebencian dan permusuhan antar sesama manusia sering kita menyebutnya adu domba.

Allah Subhanahu wata'ala mencela pelaku perbuatan tersebut dalam firmanNya :

“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambar fitnah: (Al Qalam : 10-11).

Dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan Hudzaifah Radhiallahu’anhu disebutkan :

“Tidak akan masuk surga bagi Al Qattat (tukang adu domba] [HR Al Bukhari, lihat Fathul Bari :10/472].

Dalam An Nihayah karya Ibnu Katsir 4/11 disebutkan : “ Al qattat adalah orang yang menguping (mencuri dengar pembicaraan) tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba”.

Ibnu Abbas meriwayatkan :

“(suatu hari) Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melewati sebuah kebun di antara kebun-kebun Madinah, tiba-tiba beliau mendengar dua orang yang disiksa dalam kuburnya, lalu Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : ”Keduanya disiksa, padahal tidak karena masalah yang besar (dalam anggapan keduanya) –lalu bersabda– benar (dalam sebuah riwayat disebutkan: padahal sesungguhnya ia adalah persoalan besar) seorang diantaranya tidak meletakkan sesuatu untuk melindungi diri dari percikan kencingnya dan seorang lagi (karena) suka mengadu domba” (HR Al Bukhari, Fathul Bari :1/317).

Di antara bentuk Namimah yang paling buruk adalah hasutan yang dilakukan terhadap seorang lelaki tentang istrinya atau sebaliknya, dengan maksud untuk merusak hubungan suami istri tersebut. Demikian juga adu domba yang dilakukan sebagian karyawan kepada teman karyawannya yang lain. Misalnya dengan mengadukan ucapan-ucapan kawan tersebut kepada direktur atau atasan dengan maksud untuk menfitnah dan merugikan karyawan tersebut.

Wallhu'alam.


(Sumber :  http://saga-islamicnet.blogspot.com/)



No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook