BETAPA BANYAKNYA HAL YANG SANGAT DIPELUKAN DALAM KEHIDUPAN TAPI
TIDAK DIPELAJARI DALAM DUNIA
PENDIDIKAN FORMAL.
(Drs. M.Rakib
Ciptakarya Pekanbaru Riau)
Menangkap
ikan, dini hari,
Lain umpan, di lain pekan
Tantangan pendidikan di
hari ini,
Lain diperlukan, lain didapatkan.
1.Dalam
kehidupan nyata siswa akan mengalami tabrakan kendaraan atau temannya yang
sedang mengalami bencana
2.Dalam kehidupan nyata siswa sering menghadapi kekerasan di dalam
kendaraan dan di masyarakat. Bagaimana mengatasinya.
3.Siswa
punya minat dan bakat yang lain, tapi yang ditemukan dan didapatkan berlainan
dengan keininginannya, bagaimana mereka harus bertindaka?
Apakah tiga hal di atas, sudah
diberikan oleh BK? Profesi
Bimbingan dan Konseling (2013)
telah merumuskan hakikat peminatan dalam implementasi Kurikulum 2013 bahwa
peminatan dapat difahami sebagai upaya advokasi dan fasilitasi perkembangan
peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga
mencapai perkembangan optimum. Peminatan pada dasarnya adalah proses yang
berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik mencapai Tujuan Utuh Pendidikan
Nasional.
Disebutkan pula, bahwa peminatan adalah sebuah proses yang didalamnya
melibatkan serangkaian pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik
yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada di
lingkungannyaDilihat dari konteks ini maka bimbingan dan konseling sebagai
salah satu wilayah layanan pendidikan di sekolah memiliki peran strategis untuk
membantu siswa agar dapat menavigasi perjalanan hidupnya melalui pengambilan
keputusan dalam rangka memilih, meraih dan mempertahankan kariernya
guna mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera, serta untuk
menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum.
Secara operasional, kegiatan peminatan siswa ini tampaknya akan lebih
dekat dengan komponen program Layanan Perencanaan Individual, khususnya
berkaitan dengan bidang bimbingan karier. Dalam hal ini, tentu saja
kegiatan asesmen menjadi hal yang esensial untuk mengidentifikasi bakat,
kemampuan, minat, dan karakteristik siswa lainnya, sehingga pada gilirannya
siswa dapat mengambil keputusan dan menentukan pilihannya secara tepat,
disesuaikan dengan kondisi nyata yang dimilikinya dan berbagai peluang yang
tersedia untuk kepentingan masa depannya.
Selanjutnya, berkaitan dengan isu
Peminatan Siswa dalam perspektif kebijakan, berikut ini disajikan cuplikan
berita yang dipublikasikan di Kompas.com
- Guru BK Punya Tanggung Jawab Besar
Rumusan hasil uji publik yang telah
dirampungkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beberapa
waktu lalu menyepakati bahwa penjurusan pada tingkat Sekolah Menengah Atas
(SMA) akan diubah menjadi kelompok peminatan mulai dari kelas X. Untuk itu,
persiapan harus dimulai sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama
(SMP)
- Guru BK Dilatih Agar Siswa Tak Salah Pilih Peminatan
Untuk mempersiapkan metode peminatan
yang dilaksanakan pada kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengagendakan pelatihan guru Bimbingan Konseling (BK) yang ada di tiap Sekolah
Menengah Atas (SMA)..…
- Peminatan di Kelas X, Guru Bisa Sertifikasi Ulang
Perubahan kurikulum pada tingkat
pendidikan menengah yang menyepakati metode kelompok peminatan daripada
penjurusan memiliki risiko terhadap guru. Untuk itu, ada kemungkinan guru
melakukan sertifikasi ulang pada bidang ajar lain jika memang dibutuhkan.…
- Cara Sekolah Bantu Siswa Menentukan Peminatan
Sistem peminatan telah menjadi
pilihan untuk siswa pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam kurikulum
baru. Sistem peminatan yang mulai dilakukan pada kelas X ini tentu membutuhkan
peran dari guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mengarahkan anak ke minatnya.…
==============
Bagaimana kepastian dan detail
teknis tentang peminatan siswa ini? Mari kita tunggu saja pedoman atau panduan
resminya dari pihak yang berwenang. Jika Anda ingin melengkapi dan
mengelaborasi lebih lanjut tulisan di atas? Silahkan sampaikan dalam
forum komentar yang disediakan!
No comments:
Post a Comment