ASRAR
AL-AHKAM (RAHASIA-RAHASIA HUKUM ISLAM)
SEMUA PERINTAH ALLAH PASTI ADA
HIKMAH DI BELAKANGNYA
LPMP,NS plus Kasek TPK,WI plus IN
LPMP TPK SMPN 1 kab.kampar...
LikeLikeShare
SEMUA
SYARI’AT ATAU PERINTAH ALLAH PASTI ADA HIKMAH DI BELAKANGNYA, BAIK ITU
BERBENTUK SURUHAN ATAUPUN LARANGAN. BEGITU JUGA HALNYA DENGAN PUASA RAMADHAN
YANG SEDANG KITA LAKSANAKAN SEKARANG INI, YANG BERDASARKAN FIRMAN ALLAH SWT DAN
HADIS NABI SAW MENGANDUNG BANYAK SEKALI HIKMAHNYA, DI ANTARANYA:
Pertama, Mensucikan jiwa dengan menaati perintah Allah
dan meninggalkan laranganNya, serta melatih jiwa untuk kesempurnaan dengan
mengendalikan diri dari kejahatan dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak terpuji semata-mata
karena mengharapkan keridhaan Allah Swt.
Rasulullah saw bersabda: “Demi jiwaku yang berada
dalam genggamanNya sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi disisi
Allah daripada wanginya misk (kasturi), ia meninggalkan makan, minum dan nafsu
hanya karena Aku, Setiap amalan anak cucu Adam
adalah untuknya sendiri, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah untukKu dan Aku
akan memberikan ganjaran (pahala)nya.” (HSR. Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah)
Kedua, memperoleh kebahagian berganda sesuai sabda
Nabi saw: “Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan yang menyenangkan,
yaitu ketika berbuka puasa, ia bahagia dengan buka puasanya, dan ketika
berjumpa dengan Tuhan, ia bahagia karena (pahala) puasanya.” (HSR. Bukahri dan
Muslim dari Abu Hurairah)
Hikmah dalam bahasa Arab berarti besi
kekang, yaitu besi pengendali binatang. Kata hikmah dalam pengertian kendali
ini pun dapat juga diartikan sebagai kendali dan pengekang manusia yang
memilikinya untuk tidak berkehendak, berbuat dan berbudi pekerti yang rendah
dan tercela, melainkan mengendalikannya untuk berbuat dan bertindak serta
berprilaku yang benar dan terpuji.
Mustafa
Abd al-Raziq,
hikmah seperti yang disebut dalam al-Qur’an menjadikan orang yang memiliki
hikmah sebagai orang yang mulia dan berwibawa.
Hikmah
difahami pula sebagai paham yang mendalam tentang agama. Hikmah dalam berdakwah
sebagaimana yang dikehendaki Allah dalam Surat an-Nahl: 125 berarti keterangan
(burhan) yang kuat yang dapat menimbulkan keyakinan.
Muhammad
Rasyid Ridla:
Hikmah adalah pengetahuan tentang hakikat sesuatu dan mengenal hakikat apa yang
terdapat dalam sesuatu tersebut, mengenai faidah dan manfaatnya. Pengetahuan
tentang hakikat tersebut menjadi pendorong atau motive untuk melakukan
perbuatan yang baik dan benar.
Fuad
Ahwani dan Mustafa Abdul Raziq : Filosof muslim menggunakan kata
Hikmah sama dengan kata filsafat, dan kata hakim sama dengan kata filosof.
Fuqoha
menggunakan kata hikmah untuk makna asrar al-ahkam (rahasia-rahasia hukum)
Al-Raghib berkata: إصابة
الØÙ‚
بالعلم
والعقل
Hasbi
sh-Shiddiqie
: Koleksi daya upaya fuqaha dalam menerapkan syari’at Islam sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. (fikih)
Amir
Syarifuddin:
Seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah
laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat untuk semua
umat yang beragama Islam” (syari’ah dan fikih)
HikmahFilsafat Islam
Menurut
Azhar Basyir, hikmah atau filsafat Islam adalah pemikiran secara ilmiah,
sistematis, dapat dipertanggung jawabkan dan radikal tentang hukum Islam.
Obyek
Teoritis (falsah al-tasyri’).
·
Adanya Hukum Islam.
·
Prinsip-prinsip Hukukm Islam.Sumber hukum IslamTujuan hukum Islam.
·
Asas-asas hukum Islam .
·
Kaidah-kaidah hukum Islam.
·
Metode Penetapan Hukum Islam. Obyek filsafat hukum Islam teoritis ini
seringkali disebut obyek
Obyek
praktis ( falsah al-syari’ah atau asrar al-syari’ah)
·
Mengapa manusia melakukan mu’amalah? dan mengapa manusia harus diatur oleh
hukum Islam?
·
Mengapa manusia harus melakukan ibadah seperti sholat dan puasa?
· Apa
rahasia atau hikmah yang terkandung dalam pelaksanaan puasa, haji dan ibadah
yang lainnya? dan seterusnya.
Prof.
Hasbi Ash-Shiddiqie
mengatakn bahwa falsafat syari’ah itu meliputi: (1) Asrar al-ahkam
(rahasia-rahasia hukum Islam), (2) Khasa’is al-ahkam (ciri-ciri khas hukum
Islam), (3) Mahasin al-ahkam atau Mazaya al-ahkam (keutamaan-keutamaan hukum
Islam, (4) Thawabi’ al-ahkam (karakteristik hukum Islam).
Banyak
pakar yang kemudian berpendapat bahwa Filsafat Islam secara teoritis tidaklah
berbeda dengan filsafat. Namun memiliki perbedaan dari aspek ontologis dan
sumber hukum. Hal inilah yang menjadi polemik dalam banyak kalangan.
Dalam
bukunya “Tahafut al Falasifah”, Al Ghazali mengatakan bahwa para filusuf
telah banyak mengungkapkan argumentasi yang bertentangan dengan Al Qur’an
sehingga dia menganggap para filusuf telah mgningkari Al Qur’an dan ia
mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang kafir.
Adapun
hal-hal yang dilanggar oleh para filusuf menurut Al Ghazali ada 20 persoalan
yaitu 16 dalam bidang metafisika dan 4 dibidang fisika namun dari 20 hal itu 17
hal digolongkan dalam Ahl al Bida’dan berkenaan dengan 3 hal lainnya para
filusuf dikatakan sebagaii orang kafir.
Perincian
20 persoalan diatas adalah sebagai berikut :
1. Alam qadim (tidal bermula)(Azali)
2. Keabadian (abadiah) alam, masa dan
gerak(kekal)
3. Konsep Tuhan sebagai pencipta alam
dan bahwa alam adalah produk ciptaan-Nya; uangkapan ini bersifat
metaforis(tuhan sebagai pencipta bukan penggerak)
4. Demonnstrasi/ pembuktian eksistensi
Penciptaan alam(pembuktian tentang penciptaan alam)
5. Argumen rasional bahwa Tuhan itu
satu dan tidak mungkin pengandaian dua wajib al wujud (mereka melakukan
pengandaian dalam memberikan argomentasi)
6. Penolakan akan sifat-sifat Tuhan.
7. Kemustahilan konsep genus (jins)
kepada Tuhan.(allah terbagi kedalam al-jin)
8. Wujud Tuhan adalah wujud yang
sederhana, wujud murni, tanpa kuiditas atau esensi.
9. Argumen rasional bahwa Tuhan bukan
tubuh (jism )(kelemahan berargomentasi)
10. Argumen rasional tentang sebab dan
Pencipta alam (hukum alam tak dapat berubah)(alam tetaplah baru, dan di
ciptakan. Tidak ada perubahan yang ada hanyalah penciptaan)
11. Pengetahuan Tuhan tentang selain
diri-Nya dan Tuhan mengetahui species dan secara universal.
12. Pembuktian bahwa Tuhan mengetahui
diri-Nya sendiri
13. Tuhan tidak mengetahui perincian
segala sesuatu (juziyyat) melainkan secara umum.
14. Langit adalah mahluk hidup dan
mematuhi Tuhan dengan gerak putarnya.(bergerak dengan kemauanya)
15. Tujuan yang menggerakkan.?
16. Jiwa-jiwa langit mengetahui
partikular-partikular yang bermula.?
17. Kemustahilan perpisahan dari sebab
alami peristiwa-peristiwa.(mustahil terdapat hukum alam.)
18. Jiwa manusia adalah substansi
spiritual yang ada dengan sendirinya, tidak menempati ruang, tidak ter pateri
pada tubuh dan bukan tubuh.(jauhar, )
19. Jiwa manusia setelah terwujud tidak
dapat hancur, dan watak keabadiannya membuatnya mustahil bagi kita membayangkan
kehancurannya.(tidak mungkin hancur)
20. Pemolakan terhadap
kebangkitan Jasmani.
Ketiga, menguatkan kesabaran. Puasa adalah satu cara yang
paling efektif untuk itu, sehingga Rasulullah saw sendiri menamakan bulan
Ramadhan dengan bulan kesabaran seperti terukir dalam sabdanya: “Berpuasa pada
bulan kesabaran dan tiga hari dari setiap bulan menghilangkan kegundahan di
dalam dada.” (HR. Al Bazzar dari Ali dan Ibnu Abbas)
Keempat, menjadi perisai dari api
neraka, sesuai sabda Rasulullah: Puasa adalah perisai dari api
neraka seperti perisai dalam peperangan”(HR. Ahmad dll dari Usman bin Abul’Ash);
Kelima, cara terbaik untuk mengendalikan gejolak hawa nafsu seksualitas, sesuai
sabda Rasulullah: “Wahai para pemuda, siapa di antara kamu yang telah memiliki
ba’ah (nafkah nikah) maka hendaklah segera menikah, karena nikah dapat menjaga
mata dan memelihara nama baik. Dan siapa-siapa yang belum mampu maka hendaklah
ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu adalah perisai baginya.” (HR.
Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)
Keenam, untuk mendapat keampunan dosa, sabda Nabi:
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan maka
akan diampunkan dosa-dosanya yang terdahulu... dan barang siapa yang menegakkan
Ramadhan dengan penuh keimanan dan perhitungan maka akan diampunkan
dosa-dosanya yang telah lalu.” (HSR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Ketujuh, menumbuhkan rasa cinta
sesama dan sosial yang tinggi, sehingga Nabi menyebutnya sebagai
bulan tolong menolong, seperti dalam riwayat Ibnu Khuzaimah: Nabi menyebutkan
bulan Ramadhan sebagai bulan tolong menolong (HS dari Salman Alfarisi). Dalam
hadis lain Nabi bersabda: “Siapa-siapa yang memberikan makanan untuk berbuka
kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti pahala orang yang
berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.”
(HR. Ahmad, Turmizi dll)
Kedelapan, puasa Ramadhan sarana untuk menyiapkan manusia
menjadi orang yang bertakwa dalam arti yang sesungguhnya,
sebagaimana dimaksudkan dalam Surah Al-Baqarah: 183 tersebut di atas.
Para pembaca yang mulia, dengan mengetahui
sebagian amat kecil dari hikmah puasa Ramadhan ini, hendaknya kita akan lebih
khusyuk dan tawadhu’ dalam melaksanakan ibadah ini, karena seandainya tidak
diwajibkan, kita pun akan mengajukan permohonan doa agar Allah Swt mewajibkannya ke atas kita.
No comments:
Post a Comment