VO NGUYEN GIAP
ANTI BARAT
M.RAKIB LPMP RIAU
INDONESIA.2014
SIAPA
BERANI, MENANTANG BARAT
MEREKA
PASTI, AKAN DISIKAT
SENJATA
PERANGNYA, SANGAT HEBAT
NEGARA
TIMUR, AKAN SEKARAT
Raffles
menyerahkan kekuasaannya kepada John Fendall. Setelah itu, Raffles segera
menuju Singapura dan membangun kota Singapura (1819).
Singapura
dijadikan pusat pertahanan Inggris sampai Perang Dunia II. Sementara itu, bekas
wilayah kekuasaan Raffles diserahkan oleh John Fendall kepada Komisaris
Jenderal pada tanggal 19 Agustus 1816. Dengan demikian, Indonesia sepenuhnya
menjadi daerah kekuasaan Belanda dan diberi nama Nederlands Indie (Hindia
Belanda).
Kehadiran
Belanda kembali ke Indonesia banyak ditentang oleh rakyat dan raja-raja daerah
sebab pada masa lalu kekuasaan raja banyak dikurangi. Belanda juga pernah
melaksanakan monopoli dagang yang merugikan rakyat sehingga menimbulkan rasa
antipati rakyat terhadap Belanda. Kebencian ini lalu menimbulkan gerakan anti
penjajahan Belanda seperti perlawanan Thomas Matulessi, Perang Diponegoro,
Perang Padri dan lainnya.
a. Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)
Pada
tahun 1830, pemerintah Belanda mengangkat gubernur jenderal yang baru untuk Indonesia,
yaitu Van den Bosch, yang diserahi tugas untuk meningkatkan produksi tanaman
ekspor, seperti tebu, teh, tembakau, merica, kopi, kapas, dan kayu manis. Dalam
hal ini, Van den Bosch mengusulkan adanya sistem tanam paksa.
Adapun
hal-hal yang mendorong Van den Bosch melaksanakan tanam paksa, antara lain,
Belanda membutuhkan banyak dana untuk membiayai peperangan, baik di negeri
Belanda sendiri maupun di Indonesia. Akibatnya, kas negara Belanda kosong.
Sementara itu, di Eropa terjadi perang Belanda melawan Belgia (1830-1839) yang
juga menelan banyak biaya.
Tujuan
diadakannya tanam paksa adalah untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya, guna menutupi kekosongan kas negara dan untuk membayar
utangutangnegara. Adapun pokok-pokok aturan tanam paksa sebagai berikut.
1)
Seperlima tanah penduduk wajib ditanami tanaman yang laku dalam perdagangan
internasional/Eropa.
2)
Tanah yang ditanami bebas pajak.
3)
Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman perdagangan tidak boleh
melebihi pekerjaan untuk menanam padi.
4)
Hasil tanaman perdagangan diserahkan kepada pemerintah dan jika harga yang
ditaksir melebihi pajak, kelebihan itu milik rakyat dan diberikan cultuur
procenten (hadiah karena menyerahkan lebih). Akibatnya, rakyat saling berlomba
untuk mendapatkannya.
5)
Kegagalan tanaman/panen menjadi tanggung jawab pemerintah.
Pelaksanaan
tanam paksa diselewengkan oleh Belanda dan para petugasnya yang berakibat
membawa kesengsaraan rakyat. Bentuk penyelewengan tersebut, misalnya, kerja
tanpa dibayar untuk kepentingan Belanda (kerja rodi), kekejaman para mandor
terhadap para penduduk, dan eksploitasi kekayaan Indonesia yang dilakukan
Belanda.
Setelah memudarnya Khalifah
Ustmaniah, hampir semua belahan dunia ini di dominasi oleh bangsa Barat,
seperti Inggris, Belanda, Perncis, Spanyol, Amerika dan lain lainnya. Terutama
di Asia, Perancis, Inggris, Belanda dan Spanyol mengangkangi kawasan ini selama
ratusan tahun. Mereka dengan pongahnya menumpas setiap pergerakan anak bangsa
yang ingin bangkit dari penindasan. Namun setelah perang dunia ke-2 Vietnam
berhasil mematahkan mitos barat tidak terkalahkan itu dalam suatu pertempuran
di Dien Bie Phu Vietnam.
Dalam pertempuran yang sengit
ituPrancis berusaha menciptakan sebuah basis pemasokan lewat udara di Dien Bien
Phu, jauh di daerah perbukitan Vietnam. Tujuannya adalah untuk memotong jalur
pasokan Viet Minh ke Laos. Sebaliknya, Viet Minh di bawah Jenderal Vo Nguyen
Giap, sanggup mengitari dan mengepung Prancis. Pecahlah pertarungan sengit di
darat. Viet Minh menduduki daerah perbukitan di sekitar Dien Bien Phu, dan
mampu menembak ke bawah secara akurat ke posisi-posisi Prancis. Pasukan Prancis
berulang-ulang membalas serangan-serangan Viet Min di posisi-posisi mereka,
dengan sesekali menerjunkan pasukan-pasukan tambahan. Namun pada akhirnya Viet
Minh berhasil merebut basis pertahanan Prancis dan memaksa Prancis menyerah
dengan kehilangan yang sangat besar mencapai 75.000 personil
Pertempuran Dien Bien Phu (Chiến
dịch Điện Biên Phủ) adalah yang terakhir dalam Perang Indochina Pertama antara
Prancis dan Viet Minh. Pertempuran ini terjadi antara Maret dan Mei 1954, dan
berakhir dengan kekalahan Prancis secara besar-besaran yang akhirnya menyudahi
peperangan itu.
Arsitek kemenangan Vietnam terhadap
Perancis itu adalah Jenderal Vo Nguyen Giap. Giap memimpin tentara gerilya yang
memakai sandal jepit dari ban bekas, menyeret artileri di wilayah pegunungan,
mengepung dan menghancurkan pasukan Prancis di Dien Bien Phu pada 1954.
Kemenangan itu tak hanya membuat Vietnam merdeka, tapi juga menghapus
kolonialisme di seluruh Indochina.
Jenderal yang dijuluki Napeleon
Merah itu lahir tanggal 25 Agustus 1911. Awalnya ia tidak berminat pada militer
dia mempelajari hukum di Hanoi. Tamat kuliah Ia memilih profesi sebagai seorang
guru dan jurnalis. Ia meluncurkan beberapa jurnal dan surat kabar sewaktu masih
berusia 20-an. Secara pribadi ia menjadi seorang penyair yang berbakat. Ia
bercita-cita menjadi seorang ahli sejarah, tetapi sejarah itu sendiri yang
menghalanginya - malahan ia menghabiskan waktu 40 tahun untuk membuat sejarah.
Pada usia 20-an itu juga ia adalah
seorang sosialis muda yang berjuang untuk mengakhiri kolonialisme dan meraih
kemerdekaan bangsanya. Ia menjadi seorang revolusioner dan bergabung dalam
Partai Komunis Vietnam tahun 1931. Pada awalnya, ia mengagumi Amerika Serikat.
Ia memandang Perang Kemerdekaan Amerika sebagai suatu inspirasi bagi perjuangan
Vietnam untuk merebut kemerdekaan dan martabat dari kolonial Perancis.
Tetapi tanggapan Perancis terhadap
pergerakan kemerdekaan ini sangat kejam. Bahkan sebelum Perang Dunia II, pihak
berwenang kolonial Perancis yang berkedudukan di Hanoi, menangkap ayahnya, adik
perempuan serta adik ipar Vo Nguyen Giap. Merekadisiksa dan dibunuh. Kolonial
ini pun melakukan hal yang sama terhadap istrinya, Nguyễn Thị Quang Thái, ibu
dari putrinya Hong Anh. Sedangkan Giap sendiri berhasil menyelamatkan diri ke
China
Pertama kali Giap menunjukkan
keunggulannya sebagai pemimpin pasukan adalah sewaktu tahun terakhir Perang
Dunia II, ketika ia sangat berperan dalam mengatur perlawanan terhadap pasukan
pendudukan Jepang.
Setelah Perancis berhasil diusir
dari Vietnam, Amerika yang dalam rangka untuk menangkal perkembangan
komunis bercokol di Vietnam selatan. Ho Chi Min sebagai kepala pemerintahan di
Vietnam memerintah kan Jenderal Vo nguyen Giap untuk memimpin perang mengusir
bangsa asing itu. Maka terjadilah pertempuran panjang satu dekade yang menelan
korban 58 ribu tentara Amerika Serikat dan sekitar 3 juta penduduk sipil
dan militer Vietnam. Hasil dari peperangan ini sekali lagi menunjukkan
ketabahan dan keuletan rakyat Vietnam. Hanya di Vietnam lah Amerika sebagai
negara super power pernah kalah dengan telak dan lari kocar kacir meninggalkan
medan perang.
Jasa Vo nguyen Giap lain yang akan
dikenang dunia adalah keberhasilannya menduduki Kamboja untuk menghentikan
pembantaian masal yang dilakukan Khemer merah di bawah kepemimpinan Pol Pot
yang telah mengeksekusi 3 juta dari penduduk kamboja yang wakktu itu berjumlah
7 juta jiwa.
Vo Nguyen Giap termasuk pemimpin
revollusi yang beruntung. Ia berumur panjang dan bisa menikmati hasil
perjuangannya dengan menyaksikan Vietnam beberbenah diri setelah perang
kemudian menjadi negara yang makmur. Suatu kebahagian yang tidak dimiliki
oleh revolusioner lain di negara tetangganya seperti China dan Uni soviet yang
rata-rata setelah perang pembebasan berakhir para revolusioner itu
disingkirkan; disiksa atau di hukum mati oleh pemerintah yang mereka dukung dengan
taruhan nyawa.
Giap meninggal dengan tenang di
Hanoi tanggal 4 Oktober 2013 dalam usia 102 tahun.
No comments:
Post a Comment