MENGAPA AKU
SUKA BENAR NAIK TAKSI
KARENA DULUNYA, TIDAK ADA YANG NAKAL
MENGAPA ORANG TERDORONG KORUPSI
JUMLAH GAJIKU, TAK MASUK AKAL
"Kalau ragu, jangan naik," tambah Sutarman memberikan imbauan untuk masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih tumpangan taksi.
Tentunya, Kapolri menegaskan bahwa pihaknya akan tetap siaga di lapangan untuk mencegah terjadinya aksi perampokan penumpang di taksi.
Salah satu contohnya, tegas Sutarman, melalui pelaksanaan operasi zebra yang tengah dilakukan aparat kepolisian.
"Tentu polri melakukan upaya penegakan hukum terhadap taksi gelap," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam waktu 4 hari terakhir terjadi 2 perampokan dengan modus yang sama. Saat penumpang menaiki taksi dan duduk di kursi belakang, tiba-tiba sandaran kursi menekuk dan muncul seseorang dari arah bagasi.
RW yang dirampok pada Jumat (28/11) sekitar pukul 23.00 WIB kehilangan uang dan 2 HP, yaitu BB dan iPhone. Wanita yang bekerja di kawasan Mega Kuningan itu mengaku trauma karena pelaku sempat mengancam akan memperkosanya.
Sementara itu korban kedua, karyawati berinisial RP (30) mengalami perampokan di kawasan SCBD, Jaksel, sekitar pukul 19.30 WIB pada Senin (1/12) kemarin. Komplotan pelaku menguras harta benda warga Tanah Abang, Jakpus ini. Mereka mengambil iPhone 5S, laptop, ATM BCA, dan kalung emas dari tas korban. Pelaku yang sempat mencekik korban memaksanya memberikan pin ATM dan menguras isi ATM korban di sebuah minimarket di Jl Ciniru, Jaksel.
Korban
Perampokan: Saya Pastikan Itu Taksi Express
Ilustrasi taksi. (sumber: ist)
Jakarta - Korban perampokan dalam taksi, RP (30), karyawati salah
satu perusahaan di Jakarta menyebutkan bahwa pelaku perampokan menggunakan Taksi
Express dengan nomor pintu DP-8012.
"Saya pastikan itu (taksi)
Express karena ada LED (lampu) merah di depan dashboard dan terdapat
logo 'Express' pada jok belakang," kata RP di Jakarta, Rabu (3/12).
Dia mengaku terbiasa menggunakan
jasa dua operator taksi, yakni Bluebird atau Express saat pulang kerja di
kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.
Sesaat setelah kejadian, RP juga
sempat menghubungi pusat penerangan taksi Express yang membenarkan nomor pintu
DP-8012 merupakan armada taksi tersebut.
Petugas itu pun membenarkan armada
nomor pintu DP-8012 mengangkut penumpang di sekitar pusat perkantoran korban.
RP menceritakan perampokan terjadi
saat taksi melintasi terowongan SCBD. Dari arah jok belakang, mendadak muncul
seorang pria yang langsung mencekik lehernya.
Kemudian, pelaku mengancam agar ia
tidak berteriak dan mengeluarkan barang berharga di dalam tas, serta memaksa
menyebutkan PIN ATM untuk mengambil uang.
Usai beraksi, pelaku sempat membawa
korban ke arah Kebayoran Lama, kemudian RP diturunkan di sekitar Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan.
Pelaku memberikan uang Rp 150.000
untuk ongkos pulang usai beraksi menguras barang berharga miliknya.
Akibat perampokan itu, korban
kehilangan komputer jinjing (laptop), iPhone 5S, perhiasan ,dan kartu Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) BCA. Penulis: /FIRSumber:Antara
No comments:
Post a Comment