TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH
M.Rakib Ciptakarya Pekanbaru Riau Indonesia
Bukan hanya bangsa Yahudi yang
mendapatkan mukjizat, bahkan orang kampung-kampung di Indonesia, Malaysia atau
Afrika, banyak yang mendapatkan mukjizat luar biasa, tapi tidak diangkat ke
permukaan, tidak ditonjol-tonjolkan..Selain dari banngsa Yahudi banyak yang
cerdas, pintar tapi tidak dipublikasikan..
Berdoalah
kepada Allah agar muncul rasa percaya diri…Pengertian Kepercayaan Diri. Dalam
bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang sebenarnya
punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah
kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya.
Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak
berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang
merasa belum pede/percaya diri dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa
yang ditekuninya.
Ada
juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi
situasi atau keadaan tertentu. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa mengatakan
bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami oleh semua manusia.
Apakah yang sedang Anda alami
hari-hari terakhir ini tampaknya mustahil untuk mendapat jalan keluar? Saat
kita dihadapkan pada segala macam persoalan yang terasa begitu berat dan
menekan, kita (Anda dan saya) sering jatuh pada keputusasaan. Kita merasa
persoalan ini terasa mustahil untuk dipecahkan karena berbagai macam hal sudah
kita pikirkan, kita susun, kita rencanakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Walaupun begitu, ternyata hasilnya nihil, NOL besar!
Sungguh hal itu membuat hati terasa berat. Ya, itu bukan hal
yang mudah untuk diatasi. Terlebih bila segala hal sudah kita upayakan, namun
tetap kita berada pada jalan buntu. Saya yakin hal ini pernah kita alami,
bahkan mungkin ada di antara Anda yang sedang mengalami hal itu saat ini.
Macam-Macam Percaya Diri
Kalau
melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan
persoalan pede/percaya diri
yaitu ada empat macam, yaitu :
- Self-concept : bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
- Self-esteem : sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
- Self efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
- Self-confidence: sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)
5.
Akibat
Kurang Percaya Diri
6.
Ketika ini dikaitkan dengan praktek
hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan diri rendah atau telah kehilangan
kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
7.
a. Tidak memiliki sesuatu
(keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa)
b. Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
c. Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
e. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
f. Canggung dalam menghadapi orang
g. Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan
h. Sering memiliki harapan yang tidak realistis
i. Terlalu perfeksionis
j. Terlalu sensitif (perasa)
Saya akan mengangkat suatu kisah
terkenal yang ada di dalam Al-Quran,
tapi ada dalam Alkitab yang penulis
rasakan manfaatnya ketika dahulu belajar
ilmu perbandingan agama, dan ilmu
perbandingan antara kitab suci..saya yakin semua orang telah pernah
mendengar atau membacanya. Kisah tentang Abraham atau Nabi Ibrahim alaissalam.
Hal ini bisa dibaca dalam Kejadian 12 - 25. Suatu kisah yang sangat panjang.
Suatu kisah bisa dicatat dalam Alkitab apalagi dalam sejumlah besar pasal
menunjukkan hal tersebut adalah hal yang penting.
Kisah Abraham dimulai saat Tuhan memintanya untuk pergi dari
negerinya. Saat Tuhan meminta Abraham
pergi, saat itu Abraham berumur 75 tahun. Tuhan menjanjikan pada Abraham untuk
menjadikannya sebagai bangsa yang besar, memberkatinya, dan membuat Abraham
menjadi berkat (Kejadian 12:2).
Ketika waktu pun berlalu dan Sara, istri Abraham belum juga
mengandung dan Abraham mulai putus asa, Tuhan memberikan konfirmasi lagi kepada
Abraham, yaitu bahwa Abraham akan memiliki keturunan dalam jumlah yang besar,
yaitu sebanyak bintang di langit.
Waktu berlalu dan 24 tahun telah lewat sejak Tuhan pertama
kali memerintahkan Abraham pergi dari negerinya. Abraham berusia 99 tahun
sekarang. Tuhan menekankan kembali perkataan-Nya 24 tahun yang lalu dalam
bentuk suatu janji formal.
Sebelumnya Tuhan berfirman namun tidak dituliskan dalam kata
"janji". Hal ini menunjukkan keseriusan arti kata "janji". Tanpa kata
"janji" sekalipun, Allah adalah Allah yang setia yang tidak pernah
ingkar. Dengan adanya kata "janji", Tuhan ingin menekankan kembali
pentingnya kata-kata yang pernah Ia ucapkan 24 tahun yang lalu kepada Abraham.
Kemudian waktu berlalu dan Sara masih belum mengandung juga.
Tetapi kembali Tuhan memberikan konfirmasi: Sara akan mengandung dan melahirkan
seorang anak laki-laki bagi Abraham tahun depan.
Hal yang menarik adalah reaksi
Sara. Sara tertawa dalam hati. Tertawa sebagai bentuk ketidakpercayaan. Mengapa
Sara tertawa? Karena Sara berpikir dalam pikiran manusia yang terbatas. Sara
telah menopause dan Abraham telah tua. Akan tetapi hal yang secara biologis
merupakan kasus mustahil, sama sekali tidak mustahil bagi Tuhan. Hal yang
merupakan kemustahilan bagi manusia, sama sekali tidak ada artinya bagi Tuhan.
Tuhan menjanjikan pada tahun depan (saat Abraham berumur 100 tahun), Sara akan
melahirkan anak laki-laki baginya.
Sungguh merupakan hal yang sangat luar biasa karya Tuhan.
Hal yang mustahil berdasarkan medis, berdasarkan ilmu modern sekalipun,
ternyata sangat mungkin bagi Tuhan. Puji Tuhan!
Namun cerita Abraham tidak cukup berhenti hanya di situ.
Setelah Sara melahirkan Ishak, ternyata Tuhan malah meminta Abraham untuk
mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran bagi Tuhan!
Hal yang sangat tidak manusiawi sekali bukan? Seseorang
telah menjanjikan sesuatu kepada Anda, lalu memberikannya. Setelah memberikan,
memintanya kembali. Kalau Anda menjadi orang yang dijanjikan sesuatu tersebut,
apakah reaksi Anda? Marah? Kesal? Merasa dipermainkan?
Saya pikir Abraham pun secara manusiawi pasti ada pergumulan
semacam itu, namun ia tetap taat. Secara manusiawi bila ia taat dan mempersembahkan
Ishak sebagai korban bakaran, berarti Ishak akan mati. Bila Ishak mati,
bagaimana Abraham bisa menjadi bapa bangsa yang besar? Suatu kemustahilan
bukan?
Hal yang menarik ternyata Abraham memilih untuk taat dengan
harga apapun, termasuk untuk memberikan kembali anaknya kepada Tuhan. Ya,
anaknya yang baru saja dimilikinya. Seharusnya Abraham bisa protes, namun
Abraham tidak protes dan tetap taat. Luar biasa!
Hasil akhirnya adalah Tuhan menggenapi setiap hal yang Tuhan
janjikan kepada Abraham. Tidak cukup hanya itu, sampai hari ini nama Abraham
tercatat dalam Alkitab dan menjadi teladan besar bagi kita semua.
Saat kita berpikir dengan cara pandang manusia yang
terbatas, segala hal tampak mustahil, segala hal tampak sulit, segala hal
tampak tak mungkin. Namun marilah kita meneladani Abraham yang walaupun
menunggu waktu yang begitu lama, walaupun di tengah fakta yang bahkan secara
biologis sangatlah tidak mungkin untuk terjadi dan dalam ilmu statistik
kemungkinan Abraham untuk memiliki anak dari Sara adalah NOL! Ya, walaupun
begitu Abraham tetap percaya.
Lihatlah hasil kepercayaan Abraham pada Tuhan: di tengah
kemustahilan, Tuhan sanggup mengadakan perkara yang luar biasa. Percaya, iman,
itu adalah sesuatu yang luar biasa. Dalam Alkitab terdapat begitu banyak janji
yang tersedia bagi kita, jika kita mau percaya, mau mengimaninya.
Apa persoalan Anda hari ini? Apakah hal itu hal yang
mustahil? Ingatlah ayat berikut ini: Lukas 1:37, Sebab bagi Allah tidak ada
yang mustahil. Mari kita berjalan terus bersama Tuhan dan lihat mukjizat dan
keajaiban telah menunggu kita di muka.
Di tahun baru ini, percayalah janji Allah tetap tersedia
bagi Anda. Jangan pernah menyerah, jangan kehilangan janji-janji Allah hanya
karena ketidakpercayaan Anda terhadap kebesaran Allah. Amin.
No comments:
Post a Comment