KAGAGALAN ITU BAGUS SEKALI
Asalkan anda mau belajar dari kegagalan itu
Para penemu dalam bidang teknologi, biasanya berkali-kali
pernah gagal
Kegagalan
adalah takdir Tuhan
Walau
jatuh, bangkitlah perlahan-lahan
Tingkatkan,
kerja keras dan kesabaran
Allah
akan, memberikan bimbingan.
Pemerhati:
Mr.Rakib Ciptakarya Pekanbaru Riau Indonesia.2014
Tahukah anda bagaimana kegagalan di masa
lalu Thomas Elpa Edisson?
Apakah ia anak yang yang menonjol di kelas?
Di sekolah ia tidak dikenal sebagai anak jenius, ia bahkan menjadi langganan ranking terendah.
Kepala Sekolah menyebutnya otak udang dan tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.
Pendidikan formalpun hanya bertahan 3 bulan dan dia keluar. Tapi akhirnya Thomas Alfa Edisson, memiliki 1093 karya besar dan merupakan orang yang mempunyai paten penemuan terbanyak di dunia. Setidaknya ada 1300 penemuan atas nama dirinya.
Sebagaimana Einstein, Thomas Alfa Edisson adalah penemu terbesar di dunia yang mempunyai latar akademis yang buruk.
Akan tetapi ia bisa menghasilkan karya penemuan yang nilainya jauh diatas para sarjana dan profesor manapun di dunia. Karena itu jangan jadikan alasan akademis menjadi hambatan Anda untuk meraih sukses.
Di dalam dunia bisnis, banyak sekali orang seperti Einstein atau Edisson, orang yang terlihat tidak berbakat di bisnis, akan tetapi setelah menemukan celahnya menjadi pebisnis yang sangat berhasil.
Apakah ia anak yang yang menonjol di kelas?
Di sekolah ia tidak dikenal sebagai anak jenius, ia bahkan menjadi langganan ranking terendah.
Kepala Sekolah menyebutnya otak udang dan tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.
Pendidikan formalpun hanya bertahan 3 bulan dan dia keluar. Tapi akhirnya Thomas Alfa Edisson, memiliki 1093 karya besar dan merupakan orang yang mempunyai paten penemuan terbanyak di dunia. Setidaknya ada 1300 penemuan atas nama dirinya.
Sebagaimana Einstein, Thomas Alfa Edisson adalah penemu terbesar di dunia yang mempunyai latar akademis yang buruk.
Akan tetapi ia bisa menghasilkan karya penemuan yang nilainya jauh diatas para sarjana dan profesor manapun di dunia. Karena itu jangan jadikan alasan akademis menjadi hambatan Anda untuk meraih sukses.
Di dalam dunia bisnis, banyak sekali orang seperti Einstein atau Edisson, orang yang terlihat tidak berbakat di bisnis, akan tetapi setelah menemukan celahnya menjadi pebisnis yang sangat berhasil.
Sedangkan di dunia muslim, ada nama Penemu Dan Ilmuwan Islam Yang bangkit dari kegagalan.
Ilmuwan dan Penemu lebih identik
dengan dunia BARAT, sebut saja
beberapa tokoh dan penemu terkenal seperti Einstein, Isaac Newton dan Thomas
Alfa Edison, padahal di dunia Islam pun banyak melahirkan para Ilmuwan dan
Penemu yang sangat terkenal, bahkan tak jarang dijadikan inspirasi oleh para
Ilmuwan Barat.
Berikut ini daftar beberapa Ilmuwan
Islam yang karya-karyanya sangat fenomenal pada masanya :
1. Al Zahrawi (930 – 1013 M)
Penggagas ilmu bedah &
operasi gigi serta penemu
kosmetika
operasi gigi serta penemu
kosmetika
2. Al Kindi
Psikolog pertama yang
menerapkan terapi musik
menerapkan terapi musik
3. Ibnu Sina (980 – 1037)
Pakar kedokteran yang
menjelaskan 700 cara
pembuatan obat
menjelaskan 700 cara
pembuatan obat
4. Al Jahiz (781-869 M)
Ahli Biologi pertama yang
mengembangkan teori evolusi
mengembangkan teori evolusi
5. Ibnu Al Baitar (abad 13 M)
Ahli farmakologi Penggagas obat yang
berasal dari tumbuhan
Edison diceritakan menjadi pencjaja koran di jalur ulang alik kereta api yang menghubungkan dua tempat di danau Erie. Ia bersobat dengan kondektur dan masinis kereta api yang memandangnya sudah melembaga menjadi bagian dan jalur ulang-alik itu. Oleh karena itu ia diberi tempat berkantor di ‘kabus’, yaitu gerbong terakhir yang bermenara pengawas. di kantornya ia menyimpan harta bendanya berupa buku-buku bekas yang dibelinya dari keuntungannya menjual koran atau yang ditemukannya di keranjang sampah.
Dari keranjang sampah ia juga mengumpulkan berbagai peralatan bekas yang ditemukannya terbuang di keranjang sampah, Untuk kita ketahui bersama, sudah menjadi kebiasaaan ibu rumah-tangga di Amerika serikat menaruh semua perlatan rumah-tangganya yang rusak di dekat tempat sampah, Benda2 itu akan dibuang ke tempat penumpukan sampah kecuali kalau ada yang mengambilnya lebih dahulu.
Thomas hanya menjajakan korannya ketika kereta berhenti di stasiun-stasiun di antara kedua ujung jalur ulang-alik. Sewaktu kereta berjalan ia ada di dalam kabus dan tidak menjajakan korannya karena ia tidak mau mengganggu hak penumpang untuk beristirahat, Dalam waktu-waktu senggangnya yang terputus-putus itulah ia membaca semua buku bekas yang ditemukannya dan kemudian memilah mana yang perlu disimpan dan mana yang lebih baik dibuang untuk mengehemat ruang penyimpanan, di samping itu ia juga mengotak-atik dan membongkar semua peralatan bekas yang ditemukannya di keranjang sampah.
Ada perkakas yang dapat diperbaikinya, ada pula yang sudah terlalu rusak untuk diperbaiki. Suku cadang yang menurut perkiraannya masih dapat berguna, disimpannya dan selebihnya dibuangnya untuk mengehmat penggunaan tempat penyimpanan di kabusnya. Dan pengalamannya membongkar-pasang peralatan rusak itu serta dengan membandingkannya dengan berbagai buku yang telah dibacanya akhirnya ia mencoba-coba membuat perlatan baru yang belum pernah ditemukan orang sebelumnya.
Pada suatu ketika ia mendapatkan seperangkat alat-cetak di tempat pembuangan sampah, Mesin cetak itu diperbaikinya sehingga dapat dipakai lagi mencetak. Timbul idenya membuat koran sendiri yang sekarang mungkin dapat dinamakan tabloid. Koran itu terbit secara berkala pada hari tertentu dan memuat berita lokal yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari di kereta api ulang-alik. Tentu saja berita seperti itu luput dari perhatian koran biasa, sehingga banyak yang tertarik membeli tabliodnya itu.
Dan hasil penjualan korannya itu ia membeli alat2 laboratotorium dan pereaksi kimia. Maka kabusnya diam2 berubah menjadi laboratorium dan pereaksi kimia tempatnya mengulangi kembali berbagai percobaan yang tercantum dalam buku pelajaran kimia. Itulah awal tamatnya riwayat kabus yang digunakknnya ssebagai laboratorium. Suatu percobaan kimia yang dikerjakannya meledak dan kabusnya terbakar, Ia pun akhinya dilarang berkantor di gerbong kereta api.
Apa yang dapat kita ambil hikmahnya dan Thomas Alva Edison? ia tidak mampu bersekolah tinggi2 . Sejak kecil ia harus bekerja untuk mencari makan, Tetapi ia mambu membagi waktu, kapan menjajakan koran, kapan membaca buku dan mengotak-atik berbagia barang bekas. Dari mengotak-atik itu dan kehausannya membaca untuk mendapatkan pengetahuan baru, pikirannya berkembang dan ia akhiranya dijuluki sebagai satu dari sedikiti sekali penemu terbesar sampai masa kini.
Ia mencatatkan lebih dari 1000 paten terhadap hasil penemuannya. Hasil temuannya yang pertama adalah suatu perbaikan terhadap alat ketuk sinyal telegraf pada tahun 1869 pada usia 22 thn. Dari hasil paten itu ia mendapatkan modal untuk mendirikan pabrik alat2 telegrafi, dengan teknik telegrafi baru yang dinamakan metode dupleks. dengan cara itu satu kawat dapat menghantarkan sekaligus empat berita.
Pada tahun 1876 ia memindahkan pabriknya ke Menlo Park dan mengubah pabrik produksi itu menjadi laboratorium penemuan industri. Di tempat itu ia menghasilkan pemancar karbon dan suatu pesawat penerima baru. Inovasi itu membuat penemuan Alexander Graham Bell tentang telephon menjadi menguntungkan untuk dipasarkan. Setelah itu pada tahun 1877 ia menemukan gramofon yang menggunakan kertass timah-putih.
Pada tahun 1879 ia menemukan lampu pijar benang karbon yang adalah titik awal penerangan menggunakan lampu listrik.
Terlalu banyak penemuan-penemuannya yang lain yang juga berguna bagi masyarakat karena kemampuannya membaca cara menyelesaikan masalah dan mengotak-atik. Namun yang pasti dapat dikatakan ialah bahwa keberhasilannya bukan terutama karena kepandaiannya, melainkan karena ketekunannya bekerja. Hal itu tersirat dalam ungkapannya yang “Genius is one percent insipiration and ninety-nine percent transpiration” atau kejeniusan itu adalah satu persen ilham dan sembilan puluh sembilan persen kucuran keringat.
No comments:
Post a Comment