Istri
yang terlalu cinta uang,
Suaminya
dibuat tunggang langgang.
Mengejar
jabatan, malam dan siang,
Kadang-kadang,
terjerat hutang.
AKAR
SEGALA KEJAHATAN IALAH TERLALU CINTA KEPADA UANG
Mr.Rakib
Jamari.LPMP Riau Di Pekanbaru. 2014.
Untuk Aswir sahabatku..
SUAMI JANGAN JADI HAMBA UANG
anak dan ISTERI YANG
DURHAKA
Korupsi, bisa
saja karena tututan istri.
Atau sanak, kaum family.
Hidup mewah,
kebanggaan diri.
Sudah di penjara,
baru mengerti.
Awal tulisan ini, ketika penulis
diminta orang memberikan nasehat perkawinan. Tentulah sebaiknya dikonsep
dahulu, supaya terarah dan dan terdokumentasi.
Penulis selalu menceritakan tentang seorang istri menunggu suaminya
pulang kerja. Membantu sang buah hati mengerjakan PR. Terdengar suara motor.
Pertanda suaminya telah pulang. Disambut dengan penuh suka cita. Berebut
menyambut kedatangannya. Wajahnya terlihat letih dan lelah. Sepanjang hari
pekerjaan menumpuk. bukan senyuman yang didapat. Suami itu membentak istrinya.
Istrinya membalas dengan senyuman. mencium tangan Sang Suami tercinta.
‘Ayah, sudah saya siapkan air hangat
untukmu,’ kata Sang Istri.
Suaminya bergegas mengambil handuk.
Suaminya terheran. Bentakannya dibalas dengan senyuman. Setelah usai mandi dan
sholat. Letih dan penat telah hilang. Suami menghampiri istrinya. Ditelinga
membisikkan kata, ‘Mah, maafin ayah ya..’ Suami istri itu saling berpandangan.
Anaknya memeluk ibundanya dari belakang. Terdengar suara tertawa riuh. Air mata
itu mengalir. Terasa damai dihati.
Ketika kita melakukan perbuatan baik
tetapi dibalas dengan cacian, berarti kita telah memasuki gerbang maaf, ikhlas,
cinta dan kasih sayang. Maka tersenyumlah sebab itu adalah anugerah yang
terindah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena Allah menempatkan diri kita pada
derajat sebagai kekasihNya yang mampu mengolah kebencian menjadi kesejukan
hati, mengolah cacian menjadi senyuman. Maka hidup ini terasa indah.
Tersenyumlah!
Qs Al- Muthoffifin : 1-5. Celakalah orang yang
menipu..
Merenungkan
ayat-ayat Al-Qur’an yang banyak menyebutkan tentang kehinaan dan kerendahan
dunia serta kenikmatannya yang menipu (manusia). Dunia hanyalah tipu daya,
permainaan dan kesia-siaan belaka. Allah mencela orang-orang yang mengutamakan
kehidupan dunia yang fana ini daripada kehidupan akhirat, sebagaimana dalam
firman-Nya,
“Adapun orang yang melampaui
batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah
tempat tinggal(nya).” (QS.
An-Naaziat: 37-39)Dalam ayat yang lainnya Allah berfirman,
“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’laa: 16-17)
Semua dalil-dalil, baik dari Al-Qur’an maupun
as-Sunnah, mendorong seorang yang beriman untuk tidak terlalu bergantung kepada
dunia dan lebih mengharapkan akhirat yang lebih baik dan lebih kekal.
Cinta akan uang, itu masalah yang serius.
Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya
mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat
warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang
keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu,
batil, dan sekadar permainan. Yang dimaksud sekadar permainan adalah sesuatu
yang tiada bermanfaat dan melalaikan. Ayat ini juga menunjukkan bahwa dunia
adalah perhiasan, dan orang-orang yang terfitnah dengan dunia menjadikannya
sebagai perhiasannya dan tempat untuk saling bermegah-megahan dengan kenikmatan
yang ada padanya berupa anak-anak, harta-benda, kedudukan dan yang lainnya
sehingga lalai dan tidak beramal untuk akhiratnya.
AKAR SEGALA KEJAHATAN IALAH TERLALU CINTA KEPADA UANG
Allah menyerupakan kehancuran dunia dan kefanaannya yang begitu cepat dengan hujan yang turun ke permukaan bumi. Ia menumbuhkan tanaman yang menghijau lalu kemudian berubah menjadi layu, kering dan pada akhirnya mati. Demikianlah kenikmatan dunia, yang pasti pada saatnya akan punah dan binasa. Maka barangsiapa mengambil pelajaran dari permisalan yang disebutkan di atas, akan mengetahui bahwa dunia ibarat es yang semakin lama semakin mencair dan pada akhirnya akan hilang dan sirna. Sedangkan segala apa yang ada di sisi Allah adalah lebih kekal, dan akhirat itu lebih baik dan utama sebagaimana lebih indah dan kekalnya permata dibandingkan dengan es. Apabila seseorang mengetahui dengan yakin akan perbedaan antara dunia dan akhirat dan dapat membandingkan keduanya, maka akan timbul tekad yang kuat untuk menggapai kebahagian dunia akhirat.
Kalo ketika kalian
baca ayat-ayat di atas, Roh Kudus menyadarkan kalian, cepat-cepat bertobat
guys!! Pegang janji Tuhan di Ibrani 6:13.
“Karena Allah telah
berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan aku sekali-kali
tidak akan meninggalkan engkau.’”
“Karena
akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai
duka.” (1 Timotius 6:10)
Alkisah
ada seorang eksekutif muda yang berasal dari keluarga yang sangat berada. Harta
keluarganya tak terhitung jumlahnya. Dan sebagai seorang eksekutif muda, dia
juga mendapatkan gaji bulanan yang tidak sedikit. Akan tetapi pemuda ini masih
merasa tidak puas akan seluruh kekayaan yang dia miliki sehingga dia melakukan
korupsi di perusahaan yang dia pimpin.
Mengapa
hal ini terjadi? Sang pemuda jelas tidak hidup berkekurangan, bahkan dia hidup
dalam kelimpahan. Jumlah uang yang dia korupsi pun jauh lebih kecil daripada
jumlah yang tertera di depositonya. Tanpa korupsi, dia dapat memenuhi
keinginannya, entah itu membeli mobil atau gadget keluaran
terbaru maupun pergi berlibur ke tempat-tempat eksotis di dunia. Lalu apa yang
membuat pemuda tersebut nekat melakukan korupsi?
Firman
Tuhan di atas mengatakan bahwa akar dari segala kejahatan adalah cinta uang.
Mencintai uang dapat mendorong kita untuk melakukan berbagai kejahatan yang
tidak masuk akal sekalipun. Tuhan Yesus bersabda, “tak seorangpun dapat
mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang
dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada
Mamon” (Matius 6:24). Dari Firman di atas, jelas bahwa kita tidak
dapat mengasihi Tuhan dan mencintai uang pada saat yang bersamaan. Ketika kita
mencintai uang, kita menyembah mamon dan menjadi hamba uang. Hati kita pun
dipenuhi oleh kerakusan dan ketamakan sehingga kita tidak akan pernah puas
dengan apa yang telah kita miliki. Seperti eksekutif muda dalam kisah di atas, mata
hatinya sudah dibutakan oleh kecintaannya akan uang sehingga dia berani
menghalalkan korupsi demi memenuhi ambisi pribadinya, yaitu menimbun kekayaan
bagi dirinya sendiri.
Apakah
yang Alkitab katakan mengenai orang seperti ini? Dalam perumpamaan tentang
orang kaya yang bodoh, di Lukas 12:13-21 Yesus mengatakan
bahwa orang kaya yang menimbun harta di dunia bagi dirinya sendiri adalah orang
yang bodoh karena suatu saat nyawanya akan diambil dan dia tidak akan dapat
menikmati kekayaan tersebut karena dia tidak dapat membawa apapun bersamanya.
Oleh karena itu Tuhan Yesus memperingati kita, "berjaga-jagalah
dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang
berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya
itu"(Lukas 12:15). Tuhan Yesus mengajak
kita untuk menimbun kekayaan kita di Surga dengan berbuat baik pada sesama
dan melaksanakan kehendak Bapa.
Generasi
muda, emas dan perak adalah kepunyaan Tuhan. Dan Tuhan sedang mencari
orang-orang yang dapat Dia percayai untuk Dia berkati secara berlimpah-limpah. Tuhan
rindu untuk memberkati kita agar kita dapat memberkati orang lain, terutama
mereka yang miskin dan membutuhkan. Apakah saudara mau berkata "ya
Allah Bapa, berkatilah aku untuk menjadi saluran berkat-Mu bagi orang yang
membutuhkan"? Biarlah kata-kata itu bukan hanya manis di mulut
kita saja tapi kiranya kata-kata itu benar-benar keluar dari kerinduan hati
kita untuk memberkati banyak orang demi kemuliaan nama Tuhan. Tuhan
melihat hati kita, oleh karena itu “carilah dahulu kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33).
Healing
Quotes:
“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5)
“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5)
TeamPortal
(BY)
No comments:
Post a Comment