Tertangkap Basah Mandi Di Sungai
Tertangkap basah (inflegranti
delicto, Latin) adalah terpergok basah, ketahuan seketika, tertangkap basah
terjadi apabila kejahatan atau pelanggaran diketahui pada atau segera setelah
dilakukannya kejahatan atau pelanggaran tersebut (Pasal 57 HIR)
|
|
» di beberapa browser handphone, mungkin tidak mendukung table. akibatnya table bisa blank. Alternatif pengguna HP mid-low untuk arti tertangkap basah
Pencarian Lain
alternatif pencarian lain yang dapat anda gunakan untuk mencari pengertian tertangkap basah adalah yang lebih baik dan lengkap bisa anda cari di wikipedia dan mencari di mesin pencari lainnya. (maaf jika gambar ilustrasi belum ada, jadi cari saja dulu sendiri. hehe)
Wikipedia Indonesia :
Anda pun juga dapat mencarinya
melalui pencarian blog semisal seperti blog builder yang sudah terkenal
berikut:
tertangkap basah : blogger
tertangkap basah : wordpress
tertangkap basah : blogger
tertangkap basah : wordpress
Cerita ABG nakal memang sudah sering kita dengar. Ada cerita yang
berupa berita yang tersebar dari mulut ke mulut, ada pula cerita yang kita
dapat dari berbagai media. Bahkan mungkin terjadi pada tetangga atau dalam
keluarga kita sendiri. ABG adalah kependekan dari Anak Baru Gede, yang mana
istilah ini mewakili usia remaja yang masih segar, namun pengaruh teman sangat
besar. Pamor orangtua kalah oleh teman-teman si ABG. Tak pelak lagi, hal ini
kerap berujung pada kenakalan.
Reaksi
orang tua terhadap kenakalan anaknya sangat beragam. Ada yang sedih, marah atau
berbesar hati menerima, untuk kemudian berusaha memperbaiki sikap anaknya.
Seperti cerita Si Momon (sungguh, ini nama rekaan belaka), anak dari Pak Dullah
(ini juga 100% rekaan).
Si
Momon berusia 12 tahun. Ia sekolah di sebuah SMP negeri di kampungnya. Selama
sekolah di SMP, pergaulan Momon semakin luas. Setiap hari, sepulang sekolah ada
saja kawannya yang datang ke rumah untuk mengajak jalan atau bermain. Emaknya
sebenarnya cemas karena Momon sibuk dengan kawannya. Namun saat emaknya mencoba
menegur Momon, ia langsung menjawab dengan ketus.
Suatu
hari keadaan sungai di kampung Momon sedang pasang. Biasanya emak melarang
Momon untuk bermain-main di sungai karena arusnya cukup deras. Tapi kali itu ia
melupakan pesan emaknya. Momon yang baru pulang sekolah tertarik mengikuti
ajakan kawan-kawannya untuk berenang di sungai.
“Tidak
usah lama ya, nanti ibuku tahu kalau aku main di sungai. Bisa-bisa beliau
marah,” ucap Momon.
“Oke!”
sahut kawan-kawannya sambil melepas pakaian mereka dan berloncatan ke sungai.
Jelang
sore Momon tiba di rumah. Sebelum masuk, ia berkaca di jendela depan dan
meyakinkan diri bahwa rambutnya kering dan pakaiannya rapi. Emak takkan tahu
bahwa tadi ia bermain di sungai. Momon lalu masuk ke dalam rumah tanpa salam
dan melempar tas sekolahnya sembarangan.
“Dari
mana saja, Mon?!” tanya emak dengan tegas.
“Dari
rumah Vino, Mak. Tadi ngerjain PR matematika,” jawab Momon sekenanya.
“Ngerjain
PR, atau main di sungai?” selidik emak.
“Ngerjain
PR, Mak ….”
“Jangan
bohong sama emak, Mon.”
Emak
Momon lalu mendorong tubuh anaknya ke depan cermin.
“Lihat,
rambutmu ….”
“Rambut
Momon kering, kok ….” suara Momon terhenti saat emaknya mengambil sejumput air
di ekor rambut Momon dan mengoleskannya di pipinya. Momon merasakan pipinya
basah.
“Lihat
juga matamu. Merah tuh.”
Momon
tertunduk, tak berkutik. Ia sudah tertangkap basah oleh emaknya.
Emak
Momon menghela napas melihat kelakuan anaknya yang beranjak baru beranjak gede.
Sebenarnya ia tak mau cerita ABG nakal terjadi di rumahnya, namun ia
masih butuh belajar lebih banyak lagi dalam mendidik anaknya. Lagipula, meski
Momon melanggar larangannya dan tertangkap basah telah berdusta, ia tidak ingin
menyebut Momon sebagai anak yang nakal. Ia percaya bahwa ucapan ibu adalah do’a
bagi anak-anaknya, karena itu ia tak mau mendo’akan yang tidak baik untuk
anaknya.
Itulah
tadi cerita tentang Momon dan emaknya. Gambaran ini bisa terjadi di mana saja,
di kota maupun di desa. Anak yang mulai meninggalkan masa kanak-kanaknya, dan
baru beranjak gede, harus menjadi perhatian oleh orangtuanya. Tentu orangtua
tak mau anaknya mendapatkan predikat nakal. Orangtua bisa menciptakan
komunikasi yang lebih terbuka antar anggota keluarga, untuk menghindari
kenakalan anak, seperti kebiasaan berbohong. Dengan demikian, orangtua takkan
lagi kalah pamor dibanding teman-teman anaknya.
Cerita
ABG nakal bukanlah cerita yang indah
untuk dibagi. Namun aku berharap ada hikmah di balik kejadian-kejadian yang
dialami oleh orang lain, untuk kemudian kita petik sebagai pelajaran.
No comments:
Post a Comment