UNTUK MODAL KAWIN
CUKUP
SEMBELIH, LIMA EKOR AYAM
UNTUK PESTA, YANG TIDAK HARAM
PESTA ADAT BISA, MEMBUAT PITAM
PERBUATAN MUBAZIR, EKONOMI KARAM
HARI MINGGU, BANYAK JALAN DITUTUP
ORANG INGIN LEWAT, JADI MENGUTUK
JALAN UMUM, MENJADI TIDAK CUKUP
DEMI PESTA YANG, TIDAK MAKRUF
PESTA PERKAWINAN
ITU MUBAZIR
KEPENTINGAN UMUM, JADI TERSINGKIR
FAKIR MISKIN, MALAH TIDAK HADIR
YANG KAYA-KAYA, YANG SELALU MAMPIR
Analisis M.Rakib Ciptakarya.Pekanbaru Riau Indonesia.
Pesta perkawinan yang dilaksanakan di gedung di
Indonesia apa lagi …..sangat ruarr biasa, antara unjuk rasa, pamer, bangga dan
mubazier campur aduk orra karuan kayaknya?. Barang kali saya salah,
karena saya sendiri belum pernah menyelenggarakan perkawinan, siapa tahu suatu
saat nanti saya juga akan seperti itu, jika tidak mau menahan rasa, tidak mau
ribut dengan keluarga antara yang mau unjuk rasa dan yang tidak mau unjuk rasa,
bisa jadi. Mososk pesta perkawinan sepert itu, mossok di gedung kok seperti
ini, mungkin saja akan berdebat ber- hari hari karena banyak selisih
pendapat bisa jadi. Nanti tunggu saja masanya.
Jika sudah begitu seperti ada rasa was was juga,
anak tiga, perempuan barep dan dua lelaki. Apa lagi adat orang Sumatera enggak
pandang bulu, mau anak perempuan-kah atau anak lelaki-kah, sama. Pesta
kawin anak perempuan orang sumatera ( umumnya ), karena akan
dilepas dari tanggung jawab orang tuanya terutama warisan maka kemungkinan akan
lebih besar biaya dikeluarkan daripada pesta perkawinan anak lelaki. Di
Sumatera malah anak lelaki yang benar benar menjadi tanggung jawab orang tuanya
untuk dipestakan ketimbang anak perempuan.
Selama empat tahun di Malaysia yang saya ketahui,
jika pesta perkawinan di laksanakan di rumah, bukan digedung maka tampak
seperti pesta di Indonesia, ramai tetamu berseliweran silih berganti dan
waktunya cukup panjang, bisanya tengah hari sampai larut malam bisa jadi.
Sandi, pria asal Kampung Cibitung, Jalan Sayang,
Kecamatan Cikacung, Cicalengka, Kabupaten Bandung, itu mencuri motor karena kebelet
kawin. Salah seorang saksi yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan,
Sandi tertangkap basah saat mencongkel kunci motor. Ketika itu, sekitar pukul
02.00 WIB, istri saksi yang baru saja melakukan ibadah shalat Tahajud melihat
ada orang tak dikenal duduk di atas motor sedang mencongkel kunci kontak motor
yang terparkir di samping rumahnya.
"Saya curiga, ini pasti mau maling. Saya langsung keluar, tiba-tiba dia
lari, kabur. Saya beri tahu warga, kami langsung kejar," kata saksi
tersebut kepada Kompas.com di pos keamanan kawasan Cibunut.Beberapa saat dikejar, warga sempat kehilangan jejak arah larinya maling. Namun, warga yang semakin bertambah banyak mencurigai pelaku menyembunyikan diri di bantaran kali. "Kita langsung kepung, kita tangkap ramai-ramai," katanya.
Setelah ditangkap, Sandi dipukuli warga. Tak lama, petugas keamanan datang dan membawanya ke pos keamanan Cibunut. Namun, sepanjang jalan, tubuh Sandi dihujani pukulan warga. Sesampainya di pos, Sandi masih diinterogasi dan sesekali dipukul hingga wajahnya babak belur berlumuran darah.
Sandi mengaku baru keluar dari sel tahanan Polres Bandung beberapa minggu lalu dengan kasus yang sama, yakni pencurian motor. Sandi mengaku menjalankan aksi ini sejak tahun 2009. "Saya pernah dipenjara tiga tahun karena maling motor. Sekarang ini saya baru keluar dari penjara," aku Sandi.
Seusai bebas dari penjara, pria asal Cicalengka ini sempat mencuri dua buah motor di kawasan Kiara Condong, jenis Yamaha Mio dan Jupiter MK. Sandi tidak mau menyebutkan motornya dijual ke mana dan dengan siapa ia menjalankan aksinya.
Sandi mengaku mencuri motor untuk modal kawin. "Saya mencuri motor untuk melamar pacar saya, juga modal untuk biaya kawin," aku Sandi.
Tak lama, polisi datang menjemput dan langsung mengamankan Sandi. Polisi meminta warga agar berhenti memukuli Sandi. "Sudah ya, stop, jangan dipukuli lagi, biar kami proses," ujar petugas. Saat ini, Sandi dibawa ke Polsek Sumur Bandung untuk menjalani proses penyidikan.
No comments:
Post a Comment