UPAH MARAH-MARAHMU
Catatan M.Rakib Muballigh IKMI Pekanbaru Riau Indonesia.2015
1. UPAH CACI MAKI DAN MARAH-RAHMU
Pada suatu hari, Nabi
Muhammad lupa membayar pinjaman gandumnya yang sudah lewat waktu. Datanglah
pedagang Yahudi menaci maki Muhammad, mssa’ seorang nabi dan rasul bersikap
munafik, janjinya dusta. Umar bin Khattab mencabut pedangnya, ingin membunuh
Pedagang Yahudi itu, tapi tangannya dipegang oleh Rasulullah SAW, kemudian
cepat mengambil tiga karung gandum, padahal hutang beliau hanya 1 karung saja:
PEDAGANG YAHUDI : Mengapa
engkau membayar 3 karung?
MUHAMMAD SAW
: 1 karung membayar hutangku, satu lagi, sebagai
permohonan maafku, karena aku terlupa,
satu karung lagi sebagai upah marah-marahmu, sebagai nasehat bagku.
PEDANGANG YAHUDI :
Seriuskah engkau 3 karung gandung ini, semuanya untukku?
MUHAMMAD SAW :
Demi Allah, aku serius dan ikhlas, memang semuanya untukmu. Amabillah.
PEDAGANG YAHUDI :
Kalau begitu “Asyhadu anla
ilaha illallah, Wa Asyhadu anna Muhammadarrasulullah. Aku masuk
Islam saat ini.
Umar bin Khattab dan semua
sahabat yang hadir, serentak mengucapkan
“Allahu Akbar, Allahu akbar. Pedagang Yahudi itupun memperkuat barisan
umat Islam dan menjadi sahabat yang baik di kalangan kaum muslimin.
2. ADA DUA BODI GUARD WANITA MUSLIMAH
Wanita muslimah keturunan
Eropa, berkulit putih, cantik dan masih gadis, terpaksa melewati suatu jalan
dalam terowongan yang dikuasai oleh gembong narkoba, perampok dan pemerkosa.
Karena tidak ada jalan lain lagi, si gadis melewati jalan itu dengan sangat
hati-hati. Tak dapat dielakkan lagi, datanglah seorang pria negro tinggi besar
dan bertato, beringas. Tapi dia hanya menatap dari dekat, lama mereka
berpandangan, tanpa menganggu sedikitpun. Nah pada esok harinya tersiar berita
bahwa laki-laki besar dan bertato itu, sudah ditangkap polisi, karena merampok
dan memperkosa.
Si Gadis yang tidak jadi diperkosa itu penasaran
mengapa dirinya kemarin tidak diganggu?. Gadis itu datang ke penjara, nampaklah
laki-laki bertato itu tangannya sudah dirantai, sambil menundukkan kelanya. Dia
memandang wajah si Gadis sejenak, lalu menunduk lagi:
SI GADIS : Mengspa malam kemarin engkau
hanya memandang lama-lama kepadaku, tanpa menganggu sedikitpun?
PREMEN BERTATO : Aku mula ragu, apakah benar engkau
didamping dua Bodi guard yang sangat besar badannya. Kuamati sekali lagi
ternyatam benar, ada dua laki-laki yang tubuhnya lebih besar pada diriku,
senantiasa mengwalmu.
SI GADIS : Aku tidak punya jin dan
didampingi siapa-siapa.(Aku tidak mau punya jin)
Esoknya si Gadis, menemui ulama
terbesar di lingkungannya, Ulama itu tersenyum, katanya itu bukannya JIN. Ulama itu hanya bertaanya “Doa apa yang
selalu engkau amalkan?. Gadis itu menjawab “Aku hanya selalu membaca ayat
kursi. (Informasi dari Teteh Yeyet dari MC, Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru
Riau Indonesia, 2015)
No comments:
Post a Comment