CARA MEMBUANG NASIB SIAL
H.M.Rakib, S.H., M.Ag
CARA MEMBUANG, NASIB
SIAL
BANYAKLAH, BERTAWAKKAL.
GUNAKAN USAHA DAN AKAL
SEDEKAHNYA, BERSIFAT KEKAL
PERBANYAK, SHALAT TAHAJJUD
HILANGKAN, SIFAT PENAKUT
SENYUMLAH, JANGAN CEMBERUT
SEDIH JANGAN, BERLARUT-LARUT
Pada Majalah
Setetes Hidayah penulis temukan:
Setetes
hidayah bagi yang peduli dengan kebenaran dan penempuh ridho Allah
MENGAPA HIDUP SAYA SIAL TERUS
HIDUP
SAYA SIAL TERUS
Mengapa
hidupku, sial terus
Gagal
apaun, yang diurus
Ujian
berat, terus berhembus
Walaupun
akhirnya lulus.
Setetes hidayah itu menyatakan :”Kenapa
ya hidup saya sial terus, sering kecopetan, ada juga yang sering tabrakan,
sering celaka, kerja malah dipecat terus. Kata orang saya disuruh melakukan
ruwatan untuk membuang apes atau sial. Ada lagi yang berkata kata orang saya
disuruh mandi kembang agar tidak sial terus. Ada juga yang berkata bahwa harus
ganti nama karena nama tersebut tidak cocok atau keberatan nama. Dan masih
banyak pendapat lain yang berkembang di masyarakat.
Inilah yang disebut tathoyyur yaitu
meyakini adanya kesialan pada hari-hari tertentu berkait dengan hari kelahiran
atau weton tertentu. Seperti misalnya akan merugi jika keluar bekerja atau
berdagang pada hari Selasa. Atau akan tidak awet jika mulai bekerja pada hari
kamis. Ada juga yang dihitung berdasarkan tanggal lahir dan wetonnya lalu dia
tidak boleh berjalan ke arah utara pada hari tertentu dan tak boleh ke barat
pada hari tertentu lainnya.
Ibnu Atsir berkata dalam An
Nihayah makna, tathayur adalah merasa sial terhadap
sesuatu, sedemikian sehinga dia membatalkan niat untuk melakukan sesuatu.
Tathoyur juga berarti percaya pada tanda tanda kesialan tertentu,
misalnya ada burung gagak hitam pasti di kampung ini akan ada yang meninggal
atau wabah. Jika kejatuhan tahi burung pasti akan sial. Orang Arab pun dulu
mempercayai tanda-tanda dari burung. Maka dariitulah hal ini disebut tathayur. Tathayur diambil
dari kata ‘thairun’ (artinya: burung), karena dahulu orang arab
menganggap sial atau beruntung dikaitkan dengan burung. Ketika mereka bingung
hendak ke kiri atau kekanan, mereka melepaskan burung, jika burung terbang ke
arah kanan itu pertanda baik, maka mereka meneruskan perjalanannya, namun jika
burung terbang ke arah kiri, itu pertanda sial, maka mereka membatalkan
perjalanannya.
Tathoyur juga berarti percaya
tempat-tempat tertentu menjadi angker atau sial karena peristiwa tertentu
misalnya tempat bekas kecelakaan, sehingga diyakini tikungan tersebut menjadi
angker. Atau melangkahi kuburan pasti akan sial. Atau jika kendaraan menabrak
kucing pasti akan sial, padahal jika yang ditabrak ayam atau kambing tidak
demikian.
Dari mana timbulnya perasaan dan
anggapan seperti ini? Awal mulanya manusia lah yang meyakini adanya kesialan
ini, kemudian setan membisiki ide ke dalam otak dan hati manusia untuk
melakukan suatu ritual untuk membuang sial atau nasib apes ini. Ada yang
menyebutnya ruwatan, tolak bala, buang apes dll. Ini semua tidak lain hanyalah
tipu daya jin kafir bersama konco –konconya (teman nya).
“Yang membisikkan was-was ke
dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia” (Q.S. 114 : 5-6)
Setelah manusia bersedia melakukan ritual
musyrik sesuai ide yang dibisikkan jin itu, maka kawanan jin dan bala
tentaranya sepakat menghilankan gangguan itu. Maka seolah benarlah keyakinan
tadi bahwa hal begini dan begitu mendatangkan sial, dan untuk menghilangkannya
harus dilakukan ritual begini dan begitu.
Maka Islam melarang perasaan
Tathayur ini karena merupakan bagian dari syirik. Mengapa termasuk syirik?
Karena mempercayai adanya kekuatan lain yang menentukan nasib buruk dan nasib
baik selain dari Allah.
Rasulullah s.a.w. bersabda, “Thiyarah
adalah syirik, thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik, tidak ada
seorang pun di antara kita melainkan (dalam hatinya terdapat hal ini), hanya
saja Allah menghilangkannya dengan tawakalnya” (HR. Abu Dawud, no 3912, di
shahihkan oleh Syaikh Al Albani)
Dari Abdullah bin Amr r
“Siapa yang mengurungkan niatnya karena thiyarah, maka ia telah berbuat
syirik.” Lalu para sahabat bertanya, “Apa tebusan bagi hal itu?” Beliau
bersabda, “Hendaknya salah seorang mereka membaca, : ghoiruka ilaha wa laa
thoiruka illa thoiro wa laa khoiruka illa khoiro laa Allahumma (Ya Allah,
tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang berasal dari-Mu dan tidak ada kesialan
kecuali kesialan yang berasal dari-Mu yang telah Engkau tetapkan, dan tidak ada
tuhan selain Engkau).” (H.R. Ahmad Juz 2 hal 220) Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Ta’liq Musnad Ahmad no. 7045)
Dari ‘Imran bin Hushain bin Ali
r.a., ia berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda : “Tidak termasuk golongan kami
orang yang percaya tanda-tanda kesialan (tathoyur) atau datang bertanya kepada
orang yang mempercayai tanda-tanda kesialan (H.R. Al-Bazzar juz 9,
hal. 52, no. 3578).
“Tapi bener lho mas setelah diruwat
saya tidak sial lagi”. Sedangkan yang lain berkata : “Buktinya bener tuh
setelah dikasih sesaji di tikungan tidak ada lagi yang kecelakaan”. Saya jawab
: Lha ya memang benar terbukti begitu lha jin yang bikin bikin memang tujuannya
agar sampeyan (Anda) pada percaya seperti itu!”.
Dari dulu pun fenomena nya juga
sama. Aisyah r.a. juga pernah mengungkapkan hal yang sama.
Dari Aisyah, ia berkata, aku berkata,
“Ya Rasulullah, sesungguhnya para dukun pernah menceritakan kepada kami
tentang sesuatu dan kami dapati bahwa yang mereka ceritakan itu benar terjadi”.
Rasulullah s.a.w. bersabda, “Kalimat yang benar itu memang sengaja disambar
dengan cepat oleh jin lalu dilemparkan ke telinga walinya (dukun), tetapi ia
sudah menambah dengan seratus kebohongan“. [HR. Muslim juz 4, hal. 1750]
Ini adalah taktik paling basi dan
paling kuno dari jin kafir sejak jaman dahulu kala. Walaupun basi dan kuno
namun jin tahu bahwa taktik ini masih ampuh untuk memperdaya manusia. Karena
manusia itu selalu cara fikirnya “empiris” seperti tadi itu yaitu dengan
mencoba melakukan suatu ritual lalu terbukti benar. Maka manusia menyimpulkan
itulah kebenaran.
Dari Mu’awiyah bin Hakam As-Sulamiy
: , “Kami juga percaya pada tanda-tanda kesialan”. Rasulullah s.a.w.
bersabda, “Itu sesuatu yang tidak disukai oleh seseorang diantara kalian, maka
hal itu jangan sampai menghalangi (mengganggu) kamu sekalian“. [HR. Muslim
juz 4, hal. 1748]
Padahal jin kafir memang memiliki
kemampuan untuk merekayasa alam dan mencelakakan manusia. Jin bisa menahan air
sungai hingga kering lalu membisiki di hati manusia agar membuang sesaji ke
sungai. Setelah dilakukan buang sesaji ternyata betul sungainya mengalir lagi.
Jin juga bisa merekayasa sawah menjadi tidak subur, lalu membisiki ke hati
manusia agar menaruh sesaji di pojok-pojok sawah. Begitu pula jin mencelakakan
manusia di tikungan jalan agar dikatakan angker / seram. Lalu membisiki manusia
agar dibuat ritual atau ditaruh sesaji di tikungan. Ketika semua yang dibisiki
jin itu dilaksanakan manusia ya tentu saja terbukti, lha jin yang bikin ulah
sepakat tidak bikin ulah lagi. Maka percayalah manusia-manusia itu dengan tipu
daya setan ini.
Memangnya jin bisa bikin ulah
seperti ini? Ya iya lah. Manusia juga bisa bikin ulah seperti ini. Manusia juga
bisa membendung aliran air agar tidak mengalir, mensabot panen gagal atau
mendorong tubuh orang agar masuk ke jurang. Cuma bedannya jin gak keliatan jadi
manusia ga tahu ketika dia berbuat. Manusia tahunya tiba-tiba terjadi demikian
seolah tanpa sebab yang masuk akal. Jin memang suka membuat rekayasa kecelakaan
sebagaimana hadits berikut :
Ibnu Abbas berkata: “Suatu hari
seekor tikus datang menyeret kain yang dipintal kemudian dilemparkan ke hadapan
Rasulullah s.a.w. yang sedang duduk di atas tikar. Kemudian kain dipintal yang
dibawa tikus tadi terbakar persis sebesar uang dirham. Rasulullah s.a.w.
Kemudian bersabda: “Apabila kalian tidur, matikanlah lampunya, karena syaithan
seringkali berwujud seekor tikus” (H.R. Abu Dawud dengan sanad shahih)
Tapi ada tanda tanda penyebab
kesialan yang boleh kita percayai. Misalnya perbuatan maksiat dan dosa itu
mendatangkan kesialan.
Perbuatan dosa mengakibatkan sial
terhadap orang yang bukan pelakunya (H.R.
Dailami)
Orang mungkin saja sering celaka
karena akibat dosa besar yang dilakukannya. Kawan saya yang berbisnis Papan
Reklame atau Billboard pernah roboh diterjang angin sehabis ia melakukan dosa
besar. Ada juga yang lain beruntun mendapat musibah di jalan tol, pada awalnya
kaca mobil pecah terkena batu dari pemotong rumput di jalan tak berapa lama
tali kipas mobil putus dan menyambar pipa pendingin mesin hingga radiator
bocor. Ternyata itu terjadi setelah ia melakukan dosa besar.
Tiada seorang hamba ditimpa musibah
baik di atasnya maupun di bawahnya melainkan sebagai akibat dosanya (H.R. Abu Daud)
LaLu apa yang harus kami lakukan?
Yang harus dilakukan adalah melakukan adalah memohon keselamatan dari rekayasa
Jin terkutuk ini kepada Allah SWT. Pertama mohon ampun dan taubat nasuha kepada
Allah. Karena sebagian musibah itu disebabkan oleh dosa kita.
Kedua mohon maaf, cium kaki dan cuci
kaki bapak ibumu. Karena sebagian besar kesialan dan musibah itu akibat dosa
kepada orang tua.
Ketiga, membaca Al-Baqarah di
rumah-rumah dan tempat-tempat yang dianggap seram. Bacakanlah beberapa malam
berturut turut agar jin-jin itu gerah dan tidak betah. Kumandangkan pula Adzan
berkali-kali karena jin sangat tidak tahan mendengar adzan. Bacakanlah
ayat-ayat ruqyah di rumah, ke badan kita dan ke dalam air untuk di minum.
Bersihkanlah rumah sebersih bersihnya karena jin menyukai tempat kotor.
Sebarkanlah sedekah kepada fakir miskin, anak yatim sebanyak banyaknya karena
sedekah itu mendatangkan rezeki sehingga terbuka rezeki Anda dan tidak merasa
sial lagi.
Keempat bersikaplah teliti dan
seksama dalam melakukan segala hal. Janganlah terburu-buru dan ceroboh.
Periksalah berulang kali apakah segala sesuatu telah dirancang dan direncanakan
secara seksama. Cek berulang kali apakah segala sesuatunya telah dilakukan
dengan benar. Pikirkan ulang jangan-jangan ada hal yang terlewat dan tidak
terpikirkan. Janganlah bersikap asal jadi dan terburu ingin cepat selesai.
Kelima, bertawakal kepada Allah dan
meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak ALlah. Dan tak ada sesuatu
oun kejadian di dunia ini tanpa sepengatahuan Allah. Maka Allah-lah yang
mendatang kan ujian tersebut maka janganlah menghilangkan kesulitan itu kecuali
bersama Allah juga.
Ibnu Mas’ud r.a.berkata,
وَمَا مِنَّا إِلَّا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ
“Dan tidaklah salah seorang kita
kecuali (terbersit thatayyur dalam hatinya) tetapi Allah menghilangkannya
dengan tawakkal.” (H.R. Abu Daud. Hadits ini dishahihkan oleh Nashiruddin
Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, No. 429)
Manfaat Belajar Mahabbah :
ReplyDelete> Mengunci pasangan agar setia dan memiliki hubungan asmara yang harmonis.
> Baik untuk anda yang memulai perkenalan dengan seseorang yang baru anda temui agar cinta pada pandangan pertama
> Menghilangkan kesialan dalam percintaan. sangat cocok untuk anda yang sering putus cinta, diselingkuhi kekasih / suami / istri & susah mendapatkan jodoh
> Banyak orang yang mempercayai ucapan anda cocok untuk anda yang bekerja sebagai sales
> Memancarkan daya tarik dan pesona yang sangat kuat
> Disayangi dan dicintai banyak orang
> Meluluhkan hati orang yang benci / marah kepada anda
> Menundukan pasangan yang keras dan sulit diatur
> Meluluhkan hati atasan yang suka marah - marah
> Mempunyai daya tarik wibawa kharisma sehingga mampu mempengaruhi orang lain
http://pelatihanintienergi.com/belajar-mahabbah.php
0812 8202 7639 / 085 777 269 266
Saya begitu menyukai artikel yang disajikan dalam blog ini,
ReplyDeleteSemoga sukses terus memberikan informasi bermanfaat utk semua orang.