KEAJAIBAN OTAK WAHABI SALAFI DAN JIL
Jika
Wahabi Salafi dan JIL, mau membuat pesawat terbang mencapai matahari, bisa
saja, tapi arahnya bukan ke teknologi,
tapi ke Theologi.
Kalau
hanya sekedar mengalahkan Alfamart, tidak merupakan hal yang sulit.
KEAJAIBAN OTAK MANUSIA
SALAFI YANG TERABAIKAN
( Bedah Buku Super Great Memory, by Mr.SGM )
Kebanyakan
dari kita merasa mempunyai daya ingat yang sangat lemah atau merasa memiliki
daya ingat yang menurun dengan alasan bertambahnya usia atau karena memasuki
usia senja. Padahal apabila kita mengetahui rahasia otak kita, maka walaupun seluruh informasi yang ada di dunia ini
dimasukkan ke dalam otak manusia, otak kita tidak akan penuh bahkan belum cukup
separuhnya terisi, sungguh suatu keajaiban yang luar biasa diberikan
oleh Allah SWT kepada manusia. Namun sayang manusia tidak mampu membaca rahasia
keajaiban otaknya. Akan tetapi hal ini tidak menjadi rahasia lagi setelah
diungkap oleh penulis buku “ Super Great Memory “ yang ditulis oleh Mr.SGM (
Irwan Widiatmoko ) Pemegang Rekor Pertama Daya Ingat MURI.
Sebelum kita menjelajahi keajaiban
otak manusia, mari kita sejenak memerhatikan bagaimana kemampu-
an otak yang dimiliki oleh seekor lebah :
Lebah dapat membuat tempat penyimpanan madu yang efektif,
mereka membuat sarangnya dalam bentuk heksagonal sehingga mampu memuat madu
yang banyak dan aman, dalam memenuhi sumber makanannya mereka membagi tugas
sesama koloninya, lebah yang mendapat tugas mencari sumber makanan dapat
memberi informasi kepada koloni mereka dengan kode tersendiri melalui gerakan
tarian khusus dengan meliuk-liukkan badannya sesuai arah yang ditemukan
sehingga koloninya dapat dengan mudah menemukan sumber makanannya sebagai bahan
untuk diolah menjadi madu.
Lebah menghasilkan
madu jauh melebihi dari kebutuhannya demi untuk pemanfaatan bagi kesehatan
manusia, suatu tindakan yang sangat mulia dan patut mendapat pelajaran darinya. Bagaimana
dengan manusia yang diberi kesempurnaan oleh Allah yang dilengkapi akal
pikiran, bentuk rupa yang menawan serta diciptakan bumi dan isinya bahkan
seluruh alam semesta ini semua diciptakan oleh Allah Yang Maha Penyayang hanya
diperuntukkan bagi kemaslahatan manusia. (menjadi renungan bagi kita semua).
Kelebihan
lain yang dimiliki oleh lebah adalah bagaimana membuat madu jadi awet dengan
menjaga kelembaban sarangnya. Juga dapat menjaga pertukaran udara manakala suhu
udara sedang memanas dengan cara mengipas sarangnya dengan sayapnya untuk
mengindari pencemaran udara.
Lebah
dapat mengeluarkan getah untuk melem sarangnya jika terjadi kebocoran juga
melindungi madu dari serangga yang berhasil masuk ke dalam sarangnya dengan
cara pembalsaman. Sungguh suatu kemampuan optimal yang dipertontonkan
oleh seekor lebah dengan kapasitas otak hanya 7000
sel . Coba kita bandingkan dengan sel otak manusia yang memiliki 1 Triliun sel,
yang artinya bahwa sel otak manusia 142.857.143 kali lipat dari sel otak lebah.
Kalau Lebah bisa melakukan sesuatu yang luar biasa dan bermakna bagi manusia,
bagaimana dengan kita ? apa yang bisa dilakukan
oleh kita dengan memiliki 1 Triliun sel otak ? apakah sudah
mengoptimalkan keseluruhan sel otak kita ? sungguh suatu tantangan bagi kita
semua untuk berbuat sesuatu bagi sesama.
Jika sel otak kita mati sejuta setiap hari, maka jumlah sel otak
yang berkurang jika kita mencapai umur 100 tahun hanya berkurang sekitar 3,6 %,
sungguh merupakan angka yang sangat kecil.
Namun
menurut penelitian para ilmuan mengatakan bahwa jumlah sel otak manusia bisa
bertambah, bagian-bagian otak manusia dapat menghasilkan ribuan sel otak baru
setiap hari…
Otak adalah alam semesta seberat satu kilogram ( Marian C.Diamond ).
Jika seluruh informasi buku
perpustakaan di dunia atau seluruh informasi jaringan telekomunikasi di dunia
dimasukkan ke dalam otak, otak manusia tidak akan penuh.
Jika setiap detik dimasukkan 10
informasi sampai kita meninggal, ke dalam otak kita, misalnya sampai umur kita
100 tahun, maka otak manusia belum terisi separuhnya, sungguh fantastis..
Kapasitas otak manusia adalah angka satu diikuti angka nol yang
panjangnya 10 pangkat 5 juta kilometer.
Deretan nol sepanjang 10 pangkat 5
juta kilometer adalah sebanding dengan perjalanan bumi ke bulan sebanyak 14
kali pulang pergi.
Potensi otak manusia
yang digunakan rata-rata hanya sekitar 0,0001% dari potensi otak manusia yang
sesungguhnya. Para ahli jiwa pada tahun 1950 meneliti bahwa potensi otak
manusia yang digunakan rata-rata hanya sekitar 50%, pada tahun 1970 sebesar
10%, tahun 1980 sekitar 1%, dan tahun 1990 yaitu 0,01%. Saat ini rata-rata potensi otak manusia
yg digunakan kurang lebih 0,0001%.
Penurunan potensi otak manusia di atas bukanlah gambaran
penurunan otak manusia yg digunakan, tetapi gambaran semakin akuratnya alat yg
digunakan utk mengukur potensi rata-rata otak manusia. Yang artinya bahwa manusia baru sedikit menggunakan kemampuan otaknya.
Inilah temuan baru yang dilakukan oleh
penulis buku ini dengan menyingkap rahasia keajaiban otak manusia....
AKU
TERJEPIT
Aku terjepit dan
menjerit
Tapi Jeritan itu sangat pelan
Yang tak pernah terdengarkan
Menapak dalam pahatan
Menggores dinding kebahagiaan
Kebahagiaan yang tertunda
Kesuksesan yang teragukan
Kemakmuran dibalik perjara
Keadilan terpaksa tergadaikan
Mimpi ini bagai kenyataan
Kenyataan ini bagai mimpi
Sebuah kenyataan jadi impian
Sebuah impian jadi kenyataan
Sampai detik tak terkirakan
Bumi terkelupas berantakan
Kehidupan menjemput ajal
Mayat berdiri menyongsong kematian
Taa mati yang sebenarnya.
Yogyakarta, 11 Agustus 1993
OTAK BERKARAT
El Roqy El Lamonch
+ Kecut…..
_ Pantas, llihat sakunya
+ Saku siapa
_ Orang tersenyum itu ..!
+ Kenapa.. ia kan wajar sebagai ……..
_ Sebagai apapun…..ia kecut…kecut karena dalam saku
+ Wajar tooh…sakunya tebal, karena…..
_ Tidak ada karena lain, hanya satu karena…..
+ Karena ia nggak sempat mandi, karena ia sibuk, karena ia berjuang karena ia bekerja, karena ia ……….
_ Tidur…sambil membawa bungkusan tape dan asam…..
+ Eeeeeh jangan menghina yaaa……….
_ Tidak menghina, cuman…….
+ Cuman apa…
_ Mengkritik, karena tanpa dihina ia sudah terhina
+ Maksudmu…?
_ Nah kau mulai kaya’ kerbau dungu
+ Apa….??!!
_ Jangan marah bung, kemarahanmu tidak mendatangkan uang
+ Apa ada marah mendatangkan uang, jangan main-main…!!
_ Ada, kemarahan yang pura-pura, alias ia pura-pura marah. Kemarahan seorang pimpinan untuk mencari keuntungan dan kewibawaan.
+ Keuntungan…? Kewibawaan…? Gombal…..
_ Orang macam kau inilah yang menjadi santapan kemarahan.
+ Lalu ia untung…?
_ Yaa ia dapat tambahan, tambahan semu dan memang disemukan, orang ini senang putar lidah, ia tidak pandai tidak juga cerdas. Ia anggap dirinya seorang jawara. Yaa jawara bila di kandang kerbau.
+ Bauk…..begitu maksudnya.
_ Yaa bahkan lebih panjang dari itu.
+ Maksudnya panjang anunya..?
_ Anu bathukmu…, panjang jangkauannya. Busuk kerbau sebatas kandang, busuk mulut sepanjang abab eh abjad.
+ Aku tak mengerti…!
_ Dasar dunia ini sudah penuh otak berkarat.
Yogyakarta, 11 Agustus 1993
NURANIKU
Kuberjalan dengan kedua kakiku
Seperti terkoyak-koyak
Tak berdaya
Tak punya ambisi
Rasa hati ini tak kuasa lagi
berjalan…..
tertatih tatih
seperti inikah ?
Gersangnya nuraniku
Tak kuasa memeluk Mu
Yaa Rabbi…..
Begitu kecil ….. hamba Mu ini
Seakan tak ada lagi kesombongan diri
Bergaya
Bersolek
Berkaca
Atau lagi mabuk tak peduli
Sempatkah nuraniku bersih kembali
Dengan kesucian hati
Dan bertengger dijalan Mu
Yaa Rabbi………………..
KERINDUAN
Aku terjepit
Diantara puing-puing
Aku terjepit
Diantara reruntuhan kasih sayang
Yang pernah datang
Dalam lembaran hidupku
Kini hanya tinggal kenangan
Yang menggores tajam
Di lubuk hatiku dan
Serpihan kasih sayang
Yang kian sirna ditelan waktu
KEMERDEKAAN
Jalan hidup berjalan apa adanya
Jauh dari berbagai rekayasa
Rekayasa meniadakan hakekatnya
Tersenyum dalam keterpasungkannya
Kemerdekaan negara harus berawal dari
Kemerdekaan individunya
Kemerdekaan individu
Membawa kemerdekaan negara
Apa arti kemerdekaan negara
Bila individu terjajah selamanya
Hakekat kemedekaan
Adalah adanya kebebasan
Yang semestinya bebas
Penjajahan adalah pengekang kebebasan
Bebas untuk berfikir
Berkreasi , beraktifitas
Dan juga berbicara
Kesalahan bukan berarti penjara
Akan tetapi pelajaran masa datang
Bila salah identik dengan hukuman
Kemerdekaan hanya fatamorgana
Kemerdekaan digincu omong kosong
Yogyakarta, 9 Agustus 1995
Muhammad Roqib
DOA UNTUK IBU
Ketika malam mencekam diri
Aku termenung sendiri
Aku ingat masa lalu
Aku ingat betapa besar
Pengorbananmu , ibu
Dengan susah payah kau melahirkan ku
Tak kau pikirkan hidup entah mati
Hanya diriku yang engkau nanti
Ibu … tiada emas dan permata
Yang bisa membeli kasihmu
Aku hanya bisa berbakti
Dan berdoa untukmu … , ibu
AL QURAN KITABKU
Di dalammu …..
Memuat arti yang dalam
Adalah petunjuk seluruh manusia
Di bumi
Di dalammu ……
Terjaga kesucian
Dari dulu hingga akhir zaman
Dialah al – Quran ! … tersirat
Kemenangan
Kita sebagai muslim
Harus mengamalkan
Supaya termasuk golongan orang
Beriman
Aamiin
CERMIN
Di depan cermin itu
Aku berdiri tegak
Kulihat bayangan wajahku
Tak ada kedengkian disana
Di depan cermin itu
Kupejamkan mataku
Kulihat isi hatiku
Tak ada di sana sampah Imanku
Di depan cermin itu
Kupasrahkan segalanya
Kepada Tuhanku
Dekatkan diri kepada Nya
Kita kan jauh dari syaitan
MENGGAPAI CITA-CITA
Segudang cita-cita
Kuangankan
Sedalam samudera terhampar
Setinggi gunung Himalaya
Seluas padang Sahara
Tuk menggapai masa depan
Nan cerah ceria
Tuk mengabdi
Kepada tanah tunpah darahku
Yaa Tuhan ….. !
Ridloilah aku
DIKALA BUKIT MENJERIT
Kabut menyapa lirih
Berkata dalam angan
Berlalu tiada perduli
Menghias panorama
Kaki menginjak – injak
Tanganpun menjamah
Bukit kehilangan wibawa
Dikala bukit menjerit
Duniapun merana
Media Sept. ‘93
MAHA RESI
Setumpuk buku kusam
Menyembul kecoak hitam
Sederet jenggot panjang
Bergerak perlahan – lahan
Baju kumal tak teratur
Itulah baju leluhur
Penjauh riak takabbur
Tak sempat karena tafakkur
Maha resi pinjamkan mata
Membuka mata yang sana
Membelah jarum dunia
Memotong yang tak akan luka
Maha resi yang langka
Kalau ada dianggap hina
Tak berfikir logis dan nyata
Padahal, Dialah pemiliknya..
Yang tak pernah terdengarkan
Menapak dalam pahatan
Menggores dinding kebahagiaan
Kebahagiaan yang tertunda
Kesuksesan yang teragukan
Kemakmuran dibalik perjara
Keadilan terpaksa tergadaikan
Mimpi ini bagai kenyataan
Kenyataan ini bagai mimpi
Sebuah kenyataan jadi impian
Sebuah impian jadi kenyataan
Sampai detik tak terkirakan
Bumi terkelupas berantakan
Kehidupan menjemput ajal
Mayat berdiri menyongsong kematian
Taa mati yang sebenarnya.
Yogyakarta, 11 Agustus 1993
OTAK BERKARAT
El Roqy El Lamonch
+ Kecut…..
_ Pantas, llihat sakunya
+ Saku siapa
_ Orang tersenyum itu ..!
+ Kenapa.. ia kan wajar sebagai ……..
_ Sebagai apapun…..ia kecut…kecut karena dalam saku
+ Wajar tooh…sakunya tebal, karena…..
_ Tidak ada karena lain, hanya satu karena…..
+ Karena ia nggak sempat mandi, karena ia sibuk, karena ia berjuang karena ia bekerja, karena ia ……….
_ Tidur…sambil membawa bungkusan tape dan asam…..
+ Eeeeeh jangan menghina yaaa……….
_ Tidak menghina, cuman…….
+ Cuman apa…
_ Mengkritik, karena tanpa dihina ia sudah terhina
+ Maksudmu…?
_ Nah kau mulai kaya’ kerbau dungu
+ Apa….??!!
_ Jangan marah bung, kemarahanmu tidak mendatangkan uang
+ Apa ada marah mendatangkan uang, jangan main-main…!!
_ Ada, kemarahan yang pura-pura, alias ia pura-pura marah. Kemarahan seorang pimpinan untuk mencari keuntungan dan kewibawaan.
+ Keuntungan…? Kewibawaan…? Gombal…..
_ Orang macam kau inilah yang menjadi santapan kemarahan.
+ Lalu ia untung…?
_ Yaa ia dapat tambahan, tambahan semu dan memang disemukan, orang ini senang putar lidah, ia tidak pandai tidak juga cerdas. Ia anggap dirinya seorang jawara. Yaa jawara bila di kandang kerbau.
+ Bauk…..begitu maksudnya.
_ Yaa bahkan lebih panjang dari itu.
+ Maksudnya panjang anunya..?
_ Anu bathukmu…, panjang jangkauannya. Busuk kerbau sebatas kandang, busuk mulut sepanjang abab eh abjad.
+ Aku tak mengerti…!
_ Dasar dunia ini sudah penuh otak berkarat.
Yogyakarta, 11 Agustus 1993
NURANIKU
Kuberjalan dengan kedua kakiku
Seperti terkoyak-koyak
Tak berdaya
Tak punya ambisi
Rasa hati ini tak kuasa lagi
berjalan…..
tertatih tatih
seperti inikah ?
Gersangnya nuraniku
Tak kuasa memeluk Mu
Yaa Rabbi…..
Begitu kecil ….. hamba Mu ini
Seakan tak ada lagi kesombongan diri
Bergaya
Bersolek
Berkaca
Atau lagi mabuk tak peduli
Sempatkah nuraniku bersih kembali
Dengan kesucian hati
Dan bertengger dijalan Mu
Yaa Rabbi………………..
KERINDUAN
Aku terjepit
Diantara puing-puing
Aku terjepit
Diantara reruntuhan kasih sayang
Yang pernah datang
Dalam lembaran hidupku
Kini hanya tinggal kenangan
Yang menggores tajam
Di lubuk hatiku dan
Serpihan kasih sayang
Yang kian sirna ditelan waktu
KEMERDEKAAN
Jalan hidup berjalan apa adanya
Jauh dari berbagai rekayasa
Rekayasa meniadakan hakekatnya
Tersenyum dalam keterpasungkannya
Kemerdekaan negara harus berawal dari
Kemerdekaan individunya
Kemerdekaan individu
Membawa kemerdekaan negara
Apa arti kemerdekaan negara
Bila individu terjajah selamanya
Hakekat kemedekaan
Adalah adanya kebebasan
Yang semestinya bebas
Penjajahan adalah pengekang kebebasan
Bebas untuk berfikir
Berkreasi , beraktifitas
Dan juga berbicara
Kesalahan bukan berarti penjara
Akan tetapi pelajaran masa datang
Bila salah identik dengan hukuman
Kemerdekaan hanya fatamorgana
Kemerdekaan digincu omong kosong
Yogyakarta, 9 Agustus 1995
Muhammad Roqib
DOA UNTUK IBU
Ketika malam mencekam diri
Aku termenung sendiri
Aku ingat masa lalu
Aku ingat betapa besar
Pengorbananmu , ibu
Dengan susah payah kau melahirkan ku
Tak kau pikirkan hidup entah mati
Hanya diriku yang engkau nanti
Ibu … tiada emas dan permata
Yang bisa membeli kasihmu
Aku hanya bisa berbakti
Dan berdoa untukmu … , ibu
AL QURAN KITABKU
Di dalammu …..
Memuat arti yang dalam
Adalah petunjuk seluruh manusia
Di bumi
Di dalammu ……
Terjaga kesucian
Dari dulu hingga akhir zaman
Dialah al – Quran ! … tersirat
Kemenangan
Kita sebagai muslim
Harus mengamalkan
Supaya termasuk golongan orang
Beriman
Aamiin
CERMIN
Di depan cermin itu
Aku berdiri tegak
Kulihat bayangan wajahku
Tak ada kedengkian disana
Di depan cermin itu
Kupejamkan mataku
Kulihat isi hatiku
Tak ada di sana sampah Imanku
Di depan cermin itu
Kupasrahkan segalanya
Kepada Tuhanku
Dekatkan diri kepada Nya
Kita kan jauh dari syaitan
MENGGAPAI CITA-CITA
Segudang cita-cita
Kuangankan
Sedalam samudera terhampar
Setinggi gunung Himalaya
Seluas padang Sahara
Tuk menggapai masa depan
Nan cerah ceria
Tuk mengabdi
Kepada tanah tunpah darahku
Yaa Tuhan ….. !
Ridloilah aku
DIKALA BUKIT MENJERIT
Kabut menyapa lirih
Berkata dalam angan
Berlalu tiada perduli
Menghias panorama
Kaki menginjak – injak
Tanganpun menjamah
Bukit kehilangan wibawa
Dikala bukit menjerit
Duniapun merana
Media Sept. ‘93
MAHA RESI
Setumpuk buku kusam
Menyembul kecoak hitam
Sederet jenggot panjang
Bergerak perlahan – lahan
Baju kumal tak teratur
Itulah baju leluhur
Penjauh riak takabbur
Tak sempat karena tafakkur
Maha resi pinjamkan mata
Membuka mata yang sana
Membelah jarum dunia
Memotong yang tak akan luka
Maha resi yang langka
Kalau ada dianggap hina
Tak berfikir logis dan nyata
Padahal, Dialah pemiliknya..
No comments:
Post a Comment