GURUKU ABDUL RAHAMAN
Karya
Muahammad Rakib
GURUKU, Abdul Rahman
Hampir
tujuh tahun, aku bersamamu
Belajar
kitab kuning, tak berbaris
Di Desa
Pontianak Airtiris
Guruku..
Kata demi kata
Ucapan
demi ucapan
Sedetik
demi sedetik
ilmu yang
kau beri
Aku timbun
pada otakku agar menetas
dengan
sempurna dan menjadi bernilai Ilmu mu
Engkau alirkan dalam tubuhku Ilmu
yang kuat Yang mampu hidup sampai ratusan
tahun
Ilmu yang menjadi pelindungku dari kebodohan
Ilmu yang
akan ku bawa kemanapun aku melangkah Kau
Di
Airtiris, 1973- sampai 1980, aku kau bombing
Penuh
makna, dan penuh arti.
Kini aku sudah menjadim orang terpandang.
Kata-kataku.
Didengarkan orang
Wajahmu
kini, masih terbayang-bayang..
Ya Allah
beri dia kubur yang lapang.
GURUKU ABDUL MANAF
Karya Muhammad Rakib
Guruku Abdul Manaf,
aku minta maaf.
Mungkin kata-kau dalam lingkaran salah ucap.
Sejak tahun 1967 sampai 1973, Kuala Kampar masih ada hutan
yang gelap
Di Pulau Penyalai. Kini Kiata telah keluar dari pulau itu.
Menetap di Pekanbaru
Di sudut malam kumembisu
Termenung akan segala
dosa hariku
Bibir serasa keluh Takkala kuucap maaf kesekian kalinya
Aku tahu, Senyum semu yang engkau tampilkan
Beribu beban yang tak tertahankan
Karena aku Aku malu, sungguh
Ketika aibku engkau tanggung
Saat mereka mencibir
karena aku
Betapa tabah hati yang engkau tanam Dibalik riangmu yang
terenggut Aku malu
No comments:
Post a Comment