PANTUN ANTI KORUPTOR
M.Rakib, Drs.,S.H.,M.Ag. 0823 9038 1888
Sarang penyengat, jatuh ke motor,
Nampak seperti, bunga melati;
Bila teringat, bertebarnya koruptor,
Elok diterapkan, hukuman mati.
Tenang-tenang, air di laut,
Sampan nelayan, berisi terasi,
Pornografi, dan suka mencarut,
Jadi hiburan, preman berdasi.
Daerah palas, gilang-gumilang,
Banyak lilin, di pinggir tebat.
Karakter pemalas, manakan hilang,
Tanpa disiplin, yang sangat ketat..
Ikan patin, gulai kelapa,
Hendak dijual, ketika menugal.
Tuan miskin, tidak mengapa,
Asalkan ibadah, jangan tinggal.
Ubi banyak, bermacam ubi,
Ubi ketela, sedang terjerang.
Lobi banyak, bermacam lobi.
Lobi Yang licik, ditakuti orang
Nampak seperti, bunga melati;
Bila teringat, bertebarnya koruptor,
Elok diterapkan, hukuman mati.
Tenang-tenang, air di laut,
Sampan nelayan, berisi terasi,
Pornografi, dan suka mencarut,
Jadi hiburan, preman berdasi.
Daerah palas, gilang-gumilang,
Banyak lilin, di pinggir tebat.
Karakter pemalas, manakan hilang,
Tanpa disiplin, yang sangat ketat..
Ikan patin, gulai kelapa,
Hendak dijual, ketika menugal.
Tuan miskin, tidak mengapa,
Asalkan ibadah, jangan tinggal.
Ubi banyak, bermacam ubi,
Ubi ketela, sedang terjerang.
Lobi banyak, bermacam lobi.
Lobi Yang licik, ditakuti orang
Dokter serius,
menginjeksi.
Agar virus, cepat tersingkir.
Karakter religius, bertoleransi,
Seiman jangan, dituduh kafir.
Menangkap tekukur, kucing kurus,
Buaya ditangkap, di dalam parit.
Orang jujur,telunjuknya lurus,
Orang khianat, kelingking berkait.
Mudik ke hulu, di sisi batu,
Hanyut buaya, di dua sisi.
Berbeda suku, saling membantu,
Berbeda agama, bertoleransi.
Nanas dijual, di pasar niaga,
Tidak lagi, tampak berduri,
Emas perak, perhiasan dunia,
Sikap disiplin, perhiasan diri.
Ombak di laut meniti buih,
Ombak datang dari seberang;
Bekerja keras, pertanda kasih,
Sepanjang zaman, dikenang orang?
Mengintip dara, memasang pita.
Selendang dipakai, nampak jarang;
Kreatif itu punya, dayacipta,
Sumbangan untuk, semua orang.
Kalau berdiri, dekat periuk,
Tentu saja, terkena arang;
Sikap mandiri, kelakuan elok,
Ke mana pergi, disayang orang.
Orang Jawa, jadi artis,
Jeketnya dibuat, dari benang;
Pejabat berjiwa, demokratis,
Pemimpin hebat, tetap dikenang.
Orang di hulu, menebang jati,
Orang di darat, membuat titian.
Karakter ingin tahu,disebut curiosity,
Membuat berbagai, penelitian.
Rebus lokan, panggang lokan,
Lokan terdapat, di pulau putri.
Adapun semangat, kebangsaan,
Mementingkan masyarakat,dibandingkan diri..
Padi perak ,dalam ember,
Buahnya merah,dekat kuali.
Karakter cinta, tanah air,
Selalu setia, dan sangat peduli.
Pagi-pagi menanam selasih,
Selasih ditanam di hujung serambi;
Bagailah mana hati tak kasih,
Kerana tuan baik budi.
Yang dikatakan, pandai besi,
Membuat parang, cepat siap.
Yang dikatakan, menghargai prestasi,
Memanfaatkan dengan, cara beradab.
Pasang kelambu, jangan terlambat,
Nyamuk jangan, hinggap di muka.
Yang dikatakan karakter, bersahabat,
Berbagi dalam, suka dan duka.
Orang Dumai, masak menega,
Orang Duri, menuai padi.
Cinta damai, tanpa curiga,
Licin dan licik, tidak terjadi.
Memar pecah, buah kedondong,
Cari yang manis tiada bijinya;
Gemar membaca, pasti beruntung,
Seagala ilmu, itulah kuncinya.
Istri empat, pembantunya enam,
Raja industri, dari seberang.
Peduli lingkungan, harus ditanam,
Hutan lestari, hiduppun tenang.
Naik kapal, membawa kain,
Kain kasa, dekat sumur.
Peduli sosial, membantu simiskin,
Tandanya bangsa, akan makmur..
Teroris tiarap, memakai sorban,
Helykopter, sudah menanti.
Bertanggung jawab, rela berkorban,
Itulah karakter, pahlawan sejati.
Helikopter, negara asing,
Memasukkan candu, puluhan ton.
Memilki karakter, daya saing,
Jangan hanya, jadi penonton.
Jam beker tidak, di pintu,
Pindahkan saja,dekat peti.
Karakter yang tidak, mudah ditipu.
Selalu curiga, dan harus teliti.
Puas sudah, menanam ubi,
Nanas juga, dari seberang;
Puas sudah, hidup teliti,
Sempat juga, ditipu orang.
Agar virus, cepat tersingkir.
Karakter religius, bertoleransi,
Seiman jangan, dituduh kafir.
Menangkap tekukur, kucing kurus,
Buaya ditangkap, di dalam parit.
Orang jujur,telunjuknya lurus,
Orang khianat, kelingking berkait.
Mudik ke hulu, di sisi batu,
Hanyut buaya, di dua sisi.
Berbeda suku, saling membantu,
Berbeda agama, bertoleransi.
Nanas dijual, di pasar niaga,
Tidak lagi, tampak berduri,
Emas perak, perhiasan dunia,
Sikap disiplin, perhiasan diri.
Ombak di laut meniti buih,
Ombak datang dari seberang;
Bekerja keras, pertanda kasih,
Sepanjang zaman, dikenang orang?
Mengintip dara, memasang pita.
Selendang dipakai, nampak jarang;
Kreatif itu punya, dayacipta,
Sumbangan untuk, semua orang.
Kalau berdiri, dekat periuk,
Tentu saja, terkena arang;
Sikap mandiri, kelakuan elok,
Ke mana pergi, disayang orang.
Orang Jawa, jadi artis,
Jeketnya dibuat, dari benang;
Pejabat berjiwa, demokratis,
Pemimpin hebat, tetap dikenang.
Orang di hulu, menebang jati,
Orang di darat, membuat titian.
Karakter ingin tahu,disebut curiosity,
Membuat berbagai, penelitian.
Rebus lokan, panggang lokan,
Lokan terdapat, di pulau putri.
Adapun semangat, kebangsaan,
Mementingkan masyarakat,dibandingkan diri..
Padi perak ,dalam ember,
Buahnya merah,dekat kuali.
Karakter cinta, tanah air,
Selalu setia, dan sangat peduli.
Pagi-pagi menanam selasih,
Selasih ditanam di hujung serambi;
Bagailah mana hati tak kasih,
Kerana tuan baik budi.
Yang dikatakan, pandai besi,
Membuat parang, cepat siap.
Yang dikatakan, menghargai prestasi,
Memanfaatkan dengan, cara beradab.
Pasang kelambu, jangan terlambat,
Nyamuk jangan, hinggap di muka.
Yang dikatakan karakter, bersahabat,
Berbagi dalam, suka dan duka.
Orang Dumai, masak menega,
Orang Duri, menuai padi.
Cinta damai, tanpa curiga,
Licin dan licik, tidak terjadi.
Memar pecah, buah kedondong,
Cari yang manis tiada bijinya;
Gemar membaca, pasti beruntung,
Seagala ilmu, itulah kuncinya.
Istri empat, pembantunya enam,
Raja industri, dari seberang.
Peduli lingkungan, harus ditanam,
Hutan lestari, hiduppun tenang.
Naik kapal, membawa kain,
Kain kasa, dekat sumur.
Peduli sosial, membantu simiskin,
Tandanya bangsa, akan makmur..
Teroris tiarap, memakai sorban,
Helykopter, sudah menanti.
Bertanggung jawab, rela berkorban,
Itulah karakter, pahlawan sejati.
Helikopter, negara asing,
Memasukkan candu, puluhan ton.
Memilki karakter, daya saing,
Jangan hanya, jadi penonton.
Jam beker tidak, di pintu,
Pindahkan saja,dekat peti.
Karakter yang tidak, mudah ditipu.
Selalu curiga, dan harus teliti.
Puas sudah, menanam ubi,
Nanas juga, dari seberang;
Puas sudah, hidup teliti,
Sempat juga, ditipu orang.
Anak
Riau, asal Kepri,
Terpaut hatinya, di Payakumbuh.
Hatiku risau, tidak terperi,
Pendidikan Indonesia, ketinggalan jauh.
Terpaut hatinya, di Payakumbuh.
Hatiku risau, tidak terperi,
Pendidikan Indonesia, ketinggalan jauh.
Pucuk manis, sambal terasi,
Tukang arit, makan meraba.
Yang manis, bernama prestasi,
Yang pahit, bernama narkoba.
Pucuk palas, si daun palas,
Letakkan saja, di atas lemari.
Bukan malas, sembarang malas.
Orang malas, tak akan mandiri.
Pulau Daik, banyak penyengat.
Pulau Karimun, banyak pegaga;
Kelingking berkait, tetap diingat,
Beribu tahun, dikenang juga.
Pulau Pandan, jauh ke tengah,
Nampak dari, pantai Andalas.
Penipuan terbesar, tentang tanah,
Suratnya berlapis, tiga belas.
Pulau pisang, pulau pauh,
Pasirnya seperti, bintang di langit.
Penipuan yang datang, dari jauh,
Masuk ke kamar, lewat internet.
Rumah jelek, serambi tak baik,
Ikan tenggiri, di dalam dulang;
Wajah jelek, prestasi baik,
Intelektual tinggi, dipuja orang.
Sapu tangan, berbunga hijau,
Paduka membeli, pada Yahudi;
Luka di tangan, karena pisau,
Luka bangsa, karena korupsi.
Sapu tangan, jatuh ke laut,
Dimakan oleh, ikan buntal.
Amboi berat, dosa disebut,
Menyembah Setan, demi jabatan.
Pinggiran muara, tidak berbukit,
Banyak bukit, di Tanjung Karang;
Korupsimu tuan, bukan sedikit,
Bisa dimakan, milyaran orang.
Si hidung bengkok, licin dan licik.
Si gigi jarang, suka berkorban.
Kalau ada , penemuan yang baik,
Harus segera, anda patenkan…
No comments:
Post a Comment