Sunday, July 24, 2016

3.HAB (Hak Asasi Binatang) 4.HAL (Hak Asasi Lingkungan) Renungan H.M.Rakib, S.H.,M.Ag.,Ph.D. Pekanbaru Riau Indonesia.

HAK ASASI


1.HAT (Hak Asasi Tuhan)
2.HAM (Hak Asasi Manusia)
3.HAB (Hak Asasi Binatang)
4.HAL (Hak Asasi Lingkungan)

Renungan H.M.Rakib, S.H.,M.Ag.,Ph.D. Pekanbaru Riau Indonesia.

Sebut saja dahulu 4 hak asasi ini, jika dilanggar atau dipertentangkan, manusia akan binasa.Hak Asasi Tuhan ialah menetapkan halal dan haram, wajib sunat, makruh, Syirik, Sorga neraka, menurunkan kitab suci, jangan diganggu gugat, itu hanya hak Allah saja. Jangan dilanggar oleh HAM.

        Hal yang meresahkan selama ini, ialah JIL sudah melanggar Hak Asasi Tuhan, dengan meniadakan hal yang disucikan dalam agama, sehingga kabarnya ada kitab suci yang diinjak. Nah Islam liberal pada mulanya memang diperkenalkan oleh buku “Liberal Islam : A Source Book”yang ditulis oleh Charles Kuzman (London, Oxford University Press, 1988) dan buku“Islamic Liberalism : A Critique of Development Ideologies ” yang ditulis oleh Leonard Binder (Chicago, University of Chicago Press, 1998). Walaupun buku ini terbit tahun 1998, tetapi idea yang mendukung liberalisasi telah muncul terlebih dahulu seperti gerakan modernisasi Islam, gerakan sekularisasi dan sebagainya.

        Asaf ‘Ali Asghar Fyzee, intelektual muslim India. Fyzee  adalah orang pertama yang menggunakan istilah “Islam liberal” dan “Islam Protestan” untuk merujuk kecenderungan tertentu dalam Islam. Yakni Islam yang nonortodoks; Islam yang kompatibel terhadap perubahan zaman; dan Islam yang berorientasi masa depan, bukan masa silam. “Liberal” dalam istilah itu, menurut Luthfi Assyaukanie, ideolog JIL, harus dibedakan dengan liberalisme Barat. Istilah tersebut hanya nomenklatur (tata kata) untuk memudahkan merujuk kecenderungan pemikiran Islam modern yang kritis, progresif, dan dinamis. Dalam pengertian ini, “Islam liberal” bukan hal baru. “Fondasinya telah ada sejak awal abad ke-19, ketika gerakan kebangkitan dan pembaruan Islam dimulai. Periode liberasi itu oleh Albert Hourani (1983) disebut dengan “liberal age” (1798-1939). “Liberal” di sana bermakna ganda. Satu sisi berarti liberasi (pembebasan) kaum muslim dari kolonialisme yang saat itu menguasai hampir seluruh dunia Islam. Sisi lain berarti liberasi kaum muslim dari cara berpikir dan berperilaku keberagamaan yang menghambat kemajuan.
Muhammad Abduh (1849-1905) sebagai figur penting gerakan liberal pada awal abad ke-19. Hassan Hanafi, pemikir Mesir kontemporer, menyetarakan Abduh dengan Hegel dalam tradisi filsafat Barat. Seperti Hegel, Abduh melahirkan murid-murid yang terbagi dalam dua sayap besar: kanan (konservatif) dan kiri (liberal).

Gerakan liberalisme ini sebenarnya adalah pengaruh dari pada falsafah liberalisme yang berkembang di negara Barat yang telah masuk ke dalam seluruh bidang kehidupan seperti liberalisme ekonomi, liberalism budaya, liberalisme politik, dan liberalisme agama. Gerakan Liberalisme di Barat bermula dengan gerakan reformasi yang bertujuan menentang kekuasaan Gereja, menghadkan kekuasaan politik, mempertahankan pemilikan serta menetapkan hak asasi manusia. Gerakan liberalisme tersebut masuk ke dalam bidang agama, sebagai contoh gerakan reformasi Inggris bertujuan untuk menghapuskan ketuanan dan kekuasaan golongan agama (papal jurisdiction) dan menghapuskan cukai terhadap gereja (clerical taxation). Oleh sebab itu gerakan liberalisme berkait rapat dengan penentangan terhadap agama dan sistem pemerintahan yang dilakukan oleh golongan agama (gereja) atau raja-raja yang memerintah atas nama Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook