SENI
BERPANTUN TENTANG AGAMA ISLAM
Renungan Dr, Haji M.Rakib,S.H., M.Ag.
Pekanbaru Riau Indonesia. 2016
Kemumu, di dalam semak
Jatuh sehelai, selaranya
Fatwa guru, harus disimak
Jatuh sehelai, selaranya
Fatwa guru, harus disimak
Agar tidak
salah menggunanya
Rajaa pergi , beli tembaga
Berguna untuk, merekatkan parang
Dunia ini, bayangan surga,
Berbuat baiklah kepada, semua orang.
Berguna untuk, merekatkan parang
Dunia ini, bayangan surga,
Berbuat baiklah kepada, semua orang.
Sebatang pohon, daunnya rimbun
Lebat daunnya, serta buahnya
Walaupun hidup, anda di dusun,
Hidupnya tenang, tiada tandingannya.
Lebat daunnya, serta buahnya
Walaupun hidup, anda di dusun,
Hidupnya tenang, tiada tandingannya.
Asam kandis,
asam gelugur
Kedua asam, si riang-riang
Menangislah karena umat Islam mundur.
Berbeda aliran, saling menyayang.
Kedua asam, si riang-riang
Menangislah karena umat Islam mundur.
Berbeda aliran, saling menyayang.
Anak kancil, main
gegrgaji,
Buaya besar, disebut predator.
Masihi kecil, suka berjudi,
Sesudah besar, jadi koruptor.
Buaya besar, disebut predator.
Masihi kecil, suka berjudi,
Sesudah besar, jadi koruptor.
Malam ini, malam Jumaat
Malam esok, malam Sabtu.
Kita ini, umat Muhammad
Umat yang akan, jadi penentu
Malam esok, malam Sabtu.
Kita ini, umat Muhammad
Umat yang akan, jadi penentu
Banyak bulan, perkara bulan
Bulan puasa, pahala melimpah.
Patung disembah, sebagai TUhan
Umat yang sesat, diberi dakwah.
Bulan puasa, pahala melimpah.
Patung disembah, sebagai TUhan
Umat yang sesat, diberi dakwah.
Tanam pisang, dekat kenari,
Tumbuh sepuluh, sebelah pagar.
Aib orang, jangan dicari,
Aib kita, akan terbongkar.
Tumbuh sepuluh, sebelah pagar.
Aib orang, jangan dicari,
Aib kita, akan terbongkar.
Tekun petani,
menggarap lahan,
Menanam tomat, serta ubi.
Berbaik sangkalah, kepada Tuhan
Dapat syafaat, dari Nabi.
Menanam tomat, serta ubi.
Berbaik sangkalah, kepada Tuhan
Dapat syafaat, dari Nabi.
Matahari, terbenam perlahan.
Senja datang, malampun sepi.
Berburuk sangka, kepada Tuhan,
Pasti menyesal, di belakang hari.
Senja datang, malampun sepi.
Berburuk sangka, kepada Tuhan,
Pasti menyesal, di belakang hari.
Senjata badik,
sarungnya kaca,
Tangkainya dihias, dengan batu,
Kalau adik , men jadi orang kaya
Jangan lupa, suka membantu
Tangkainya dihias, dengan batu,
Kalau adik , men jadi orang kaya
Jangan lupa, suka membantu
Di dalam peti, ikan pias,
Di laut dalam, terkena serampang.
Kalau mengerti, ijmak dan qiyas,
Hukum Islam, terasa lapang.
Di laut dalam, terkena serampang.
Kalau mengerti, ijmak dan qiyas,
Hukum Islam, terasa lapang.
Sama-sama, menyingkap tabir,
Raja dan ratu, jalan perlahan.
Ajal dan jodoh, adalah takdir,
Semuanya sudah, ditetapkan Tuhan
Raja dan ratu, jalan perlahan.
Ajal dan jodoh, adalah takdir,
Semuanya sudah, ditetapkan Tuhan
Kalau dapat, bahan yang keras,
Bahan yang lembut, bisa ditakluk.
Tuhan tidak tinggal di Aras
Karena Aras adalah makhluk.
Bahan yang lembut, bisa ditakluk.
Tuhan tidak tinggal di Aras
Karena Aras adalah makhluk.
Sambal dimakan, dengan ketupat,
Ketupat pulut, daunnya yang ganjil.
Tuhan tidak memerlukan tempat,
Tempat apapun, terlalu kecil.
Ketupat pulut, daunnya yang ganjil.
Tuhan tidak memerlukan tempat,
Tempat apapun, terlalu kecil.
No comments:
Post a Comment