1.
MENGAPA
UMAT ISLAM MUNDUR, UMAT LAIN MAJU
Karena tidak merebut dunia perdagangan,
Yang kmebarannya, perindustrian
Habis energi, karena saling mengkafirkan
Keterampialan tidak lagi, diperhatikan.
Catatan Dr.M.Rakib Jamari, S.H.,M.Ag
Pekanbaru Riau Indonesia. 2016
Umat Islam, akan terus mundur,
Apabila, saling mumukul
Seharusnya, saling merangkul
Masalah khilafiyah, segera dicukur
Baagaimana caranya umat Islam bisa menguasai perdagangan, jarang
ditanyakan orang. Pertanyaan yang populer hanyalah pertanyaan dari judul sebuah buku terkenal karya Amir Syakib
Arsalan yang ditulis pada awal abad ke dua puluh. Beliau menulisnya sebagai
hasil analisisnya
terhadap kondisi terpuruk dan terpecah-belahnya ummat Islam pada masa itu.
Sesudah hampir satu abad sejak ditulis, ternyata isi bukunya masih cukup
relevan dengan realitas ummat Islam dewasa ini. Beliau menjadi saksi sejarah
keruntuhan Kesultanan Turki Utsmani serta semakin mencengkeramnya fihak
imperialis penjajah Eropa di berbagai negeri Islam. Beliau mencatat bagaimana
negeri-negeri Islam tidak berdaya dijajah oleh aneka penjajah, seperti Inggris,
Perancis, Itali, Belanda dan beliau sangat risau serta prihatin dengannya.
Akhirnya beliau menjadi heran sehingga mengajukan pertanyaan di atas“Mengapa
Kaum Muslimin Mundur Dan Kaum Selainnya Maju?”
Secara garis besar Syakib Arsalan
berkesimpulan bahwa kaum muslimin menjadi mundurdikarenakan
mereka meninggalkan agama mereka dienullahAl-Islam.
Sedangkan pihak Eropa barat kafir justeru menjadimaju karena mereka meninggalkan agama mereka,
yaitu agama Nasrani atau Kristen. Mengapa bisa demikian? Karena Islam adalah
agama yang benar, sempurna dan saling menyempurnakan antara satu bagian dengan
bagian lainnya. Sedangkan agama para penjajah merupakan agama yang telah
kehilangan keasliannya. Agama Nasrani telah mengalami banyak penyimpangan serta
kontaminasi nilai akibat ulah tangan-tangan jahil para rahib, pendeta dan
pastornya. Mereka telah sengaja merubah isi Al-Kitab Bible di sana-sini.
Perubahan tersebut dilakukan karena berbagai kepentingan duniawi dan hawa
nafsu. Oleh sebab itu Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم pernah bersabda:
لَا تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذِّبُوهُمْ
وَقُولُواآمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ
الْآيَةَ
“Jangan kalian benarkan ahli
kitab, dan jangan pula kalian mendustakannya, dan katakan saja ‘Kami beriman
kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan
kepadamu’.”(HR. Bukhari 6816) Sedangkan sumber utama ajaran Al-Islam, yakni
Al-Qur’an dan As-Sunnah, keduanya memperoleh jaminan terpelihara keasliannya
dari Allah سبحانه و تعالى :
No comments:
Post a Comment